Share

Bab 122

Di dalam penjara, Sandi dikurung dalam sel terpisah.

Begitu melihat Vincent, Sandi berlutut dan memohon.

"Vincent, keluarkan aku dari sini! Kumohon, aku benar-benar sadar akan kesalahanku. Kita sudah menjadi saudara selama bertahun-tahun. Bebaskanlah aku!"

"Kalau ... kalaupun kamu tidak bisa menyelamatkanku, berilah aku ketenangan!"

"Irisan pelan-pelan terlalu mengerikan. Aku tidak mau!"

Orang yang dulunya menghinanya malah berlutut dan memohon kepadanya saat ini. Alih-alih merasa senang, Vincent merasa sedih.

"Kamu tidak ingin diiris pelan-pelan, tidak ingin mati. Memangnya Dito dan yang lain ingin mati?"

"Apa salah mereka? Kalau aku membebaskanmu, bagaimana aku bisa memberi pertanggungjawaban kepada mereka?"

"Sandi, kamu telah membunuh saudara-saudaramu demi karier. Apakah itu benar-benar sepadan?"

"Kita dulunya begitu dekat."

"Aku pikir kita saling menghargai satu sama lain."

"Kenapa kamu melakukan itu? Kenapa?"

Vincent mencengkeram pintu sel. Matanya memerah.

Begitu banyak saudara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status