Share

Bab 124

Yohan mengarahkan tatapan mata dingin pada Sandi yang bersujud di lantai. "Jelaskan baik-baik. Bagaimana Selir Terhormat memerintahkanmu?"

Sandi bergegas menjawab,

"Kaisar, aku tidak dapat masuk ke istana bagian dalam. Apabila ada arahan, Selir Terhormat selalu menyuruh kasim untuk menyampaikan pesan padaku."

"Aku tidak tahu namanya, tapi aku ingat tampangnya. Aku bisa mengenalinya."

Yohan memberi perintah dengan suara tegas.

"Panggil semua kasim di Paviliun Dharma Senja."

"Baik!"

Selir Terhormat sangat disayangi oleh Kaisar. Totalnya ada 50 kasim di Paviliun Dharma Senja.

Mereka memasuki Ruang Kerja Istana per sepuluh orang untuk dikenali oleh Sandi.

Ketika kelompok kasim yang ketiga masuk, mata Sandi tiba-tiba berbinar. Dia menunjuk salah seorang kasim dengan penuh semangat.

"Itu dia! Dia orangnya!"

Kasim yang ditunjuk tersentak kaget.

Yohan mengernyit.

"Interogasi!"

Hanya satu kata, tetapi sangat mencekam.

Terlintas kilatan di mata Nabila saat melihat kasim itu dibawa pergi.

Sepuluh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status