Nabila merapatkan bibirnya. Tersirat sedikit kedinginan dalam ketenangannya.Inilah kepintaran Selir Terhormat.Melvin memang telah menyogok Karlo untuk mendapatkan jabatan.Oleh karena itu, bahkan jika masalah ini terungkap, Karlo tidaklah berbohong. Karlo juga dapat melemparkan sebagian tanggung jawab kepada Melvin dan dia sang ratu ini.Jika bukan karena Nabila sudah menyuruh orang untuk menyelidiki hal tersebut, tak terpikirkan bahwa dalangnya adalah Selir Terhormat. Selir Terhormat membuat jebakan ini dengan memanfaatkan keinginan Melvin untuk memiliki jabatan.Seketika, Nabila tidak membantah."Mungkin aku kurang mendidiknya dengan baik sehingga adik tiriku ini sewenang-wenang.""Aku akui kesalahanku dan menerima semua hukuman dari Kaisar."Yohan justru tidak menyangka Nabila akan mengakui kesalahan dengan lugas.Akan tetapi, kata "mungkin" terlalu berlebihan, seolah-olah sedang mengeluh.Yohan menatap Nabila dengan ekspresi mata dingin."Pulang ke Istana Rubi dan introspeksi dir
Sambil menahan luka yang masih sakit, Selir Terhormat pergi ke Ruang Kerja Istana untuk memohon maaf.Yohan menatapnya dengan cuek."Lukamu belum sembuh, istirahat saja di Paviliun Dharma Senja."Mata Selir Terhormat berkaca-kaca."Aku tidak akan bisa tenang kalau tidak datang untuk menjelaskan pada Kaisar.""Sandi memang telah memberikan banyak barang padaku. Aku awalnya tidak mau terima ...."Tebersit kejengkelan dalam tatapan mata Yohan yang dingin."Cukup.""Kasus ini tidak penting.""Kamu tidak perlu menjelaskan apa-apa padaku. Pulang ke Paviliun Dharma Senja dan istirahat. Kamu harus banyak istirahat."Mendengar itu, Selir Terhormat mengira Kaisar tidak akan menyelidiki kasus Sandi lagi, serta mengkhawatirkan kondisinya.Selir Terhormat diam-diam menghela napas lega.Kelihatannya Kaisar tetap sangat peduli padanya.Benar juga. Memangnya kenapa jika selir menerima harta pemberian orang lain?Sebelumnya, Kaisar juga menutup sebelah mata saat mengetahui keluarga selir-selir yang lai
Melvin dipenjarakan, serta dilarang untuk mengikuti ujian akademi dan dilarang untuk menjabat di pemerintahan. Itu sama seperti merenggut separuh nyawa Lydia.Lydia berlutut di depan Mirna sambil menangis terisak-isak, tidak lagi sombong seperti biasanya."Nyonya, tolonglah Melvin!""Kami sama sekali tidak punya koneksi. Nyonya bisa masuk ke istana dan memohon Yang Mulia Ratu. Kaisar mungkin akan memberikan keringanan demi Yang Mulia .... Nyonya, kumohon!"Hati Mirna luluh, tetapi dia sadar diri.Kasus ini berkaitan dengan pejabat pemerintahan. Ratu harusnya menghindar, bagaimana bisa melibatkan diri dalam masalah?"Lydia, bangun dulu.""Masalah kali ini memang adalah kesalahan Melvin.""Bagaimana bisa Ratu menyelewengkan aturan demi kepentingan pribadi?""Untuk saat ini, sebaiknya utus orang untuk melakukan pendekatan dengan pihak penjara, agar Melvin tidak banyak menderita."Lydia merasa Mirna tidak berempati dengannya.Mirna bisa berkata seperti itu karena Melvin bukan putra kandung
Pada malam itu, Kaisar mendatangi Paviliun Dharma Senja.Selir Terhormat tampak girang dan menawan. Bekas luka di wajahnya tidak terlihat karena ditutupi bedak, menambahkan sedikit kecantikan dan kepercayaan diri."Kaisar sibuk menangani urusan negara, tapi juga harus banyak istirahat.""Kalau Kaisar sakit, aku akan sakit hati."Yohan menerima lauk yang diambilkan oleh Selir Terhormat dan menoleh padanya."Kamu tidak perlu lakukan ini sendiri. Duduk saja, temani aku makan."Ucapan Yohan penuh perhatian. Itu adalah kelembutan yang sangat langka dari seorang kaisar dengan sifat dingin.Hati Selir Terhormat seolah-olah dilapisi madu. Napasnya pun terasa manis."Aku bersedia melayani Kaisar."Sejak perjamuan sambutan, ini adalah pertama kalinya Kaisar datang.Usai makan malam, Yohan berkata,"Aku bermalam di Paviliun Dharma Senja hari ini."Selir Terhormat kegirangan dan segera menyuruh Cristal merapikan tempat tidur.Dalam dua hari berikutnya, Kaisar selalu datang ke Paviliun Dharma Senja
Pada siang hari, angin kencang bertiup, awan gelap bertengger di atas Paviliun Dharma Senja. Fenomena itu membuat orang merasa tertekan dan sesak napas.Selir Terhormat tersiksa oleh sakit kepala, tetapi tidak ada obat yang dapat meredakan rasa sakitnya.Selir Terhormat berbaring di ranjang dan terus merintih.Untungnya, rasa sakit kepala berkurang setelah beberapa saat. Akan tetapi, Selir Terhormat sangat tidak enak badan karena rasa gerah di hatinya yang tidak berdasar.Selir Terhormat sampai tidak berminat menonton pertunjukan opera.Para dayang menonton dengan penuh semangat.Jika majikan berjaya, pelayan pun akan memperoleh kemakmuran.Di Istana Rubi, Soraya mulai mengeluh lagi."Orang-orang di Paviliun Dharma Senja sedang menonton pertunjukan opera, tapi kita malah mencabut rumput dan bekerja di sini. Kalau diceritakan, siapa yang percaya kita adalah pelayan Yang Mulia Ratu?"Tidak hanya di Istana Rubi, selir dan pelayan di istana lain juga iri terhadap Paviliun Dharma Senja.Sel
Tak terpikir oleh Selir Terhormat bahwa Kaisar menyelidikinya selama ini.Bukankah Kaisar sangat menyayanginya dalam beberapa hari terakhir?Kaisar bahkan memanggil rombongan pemain opera ke dalam istana untuknya hari ini."Kaisar, aku ...." Selir Terhormat ingin berbicara, tetapi suaranya tersendat.Selir Terhormat melihat ekspresi pria itu yang sangat amat dingin.Kaisar sudah menemukan semua bukti. Jika dia terus menyangkal, itu hanya akan membuat Kaisar lebih jengkel dan kecewa.Selain itu, hal ini terlalu mendadak, seperti jatuh dari surga ke neraka. Dia sama sekali tidak sempat untuk memikirkan solusi.Nabila bersoja kepada Yohan."Kaisar, sudah terbukti bahwa Selir Terhormat bersekongkol dengan duta kerajaan lain.""Tapi dia adalah selir kesayangan Kaisar. Hal ini akan menggoyahkan kepercayaan tentara kalau sampai tersebar. Oleh karena itu, aku sarankan untuk mencari alasan dan mengusirnya ke Istana Pengasingan."Sebelum kebenaran dari kasus Nadine terungkap, dia tidak akan memb
Cristal berdiri di luar Ruang Kerja Istana. Dia berpikir dia juga akan mendapatkan penghargaan karena Selir Terhormat menemani Kaisar malam ini. Tak disangka, Kaisar tiba-tiba memberi perintah untuk menurunkan pangkat Selir Terhormat menjadi selir, serta pindah dari Paviliun Dharma Senja yang melambangkan kemakmuran tak terbatas itu.Mengapa bisa seperti ini ....Cristal bergegas berlutut dan sangat terkejut. Kepala kasim, Leonard, melangkah keluar dan mewartakan dekret dengan suara lantang."Dekret Kaisar, Selir Cindy pindah ke Istana Tenteram. Semua pelayan di Paviliun Dharma Senja akan dipindahkan ke istana lain, tidak boleh ikut bersamanya!"Istana Tenteram?Apa bedanya dengan Istana Pengasingan?Mendengar itu, pikiran Cristal menjadi kacau.Selir Terhormat dihukum, mereka para pelayan pun dipisahkan. Kaisar bertekad ingin mematahkan semua dukungan yang Selir Terhormat miliki!Panik, bimbang, takut ... berbagai perasaan gelisah berkecamuk di hati.Petir dan guntur melintas di langi
Di Paviliun Dharma Senja, semua orang menjadi cemas.Beberapa dayang berkumpul bersama dan berbincang dengan gugup."Nyonya benar-benar tidak bisa kembali lagi?""Sepertinya benar! Tadi hanya Kak Cristal yang kembali. Dengar-dengar, Nyonya langsung dibawa ke Istana Tenteram. Bahkan tidak membawa apapun!"Pada saat ini, di dalam Istana Tenteram.Setelah Cindy dibawa ke sana, juga ada pelayan yang melayaninya, tetapi bukan orang-orang yang sudah terbiasa dia gunakan. Cristal pun tidak di sana!Wajar jika pelayan lain tidak boleh mengikutinya ke Istana Tenteram, tetapi Cristal adalah pelayan pribadinya dan menjadi satu kesatuan dengannya!Seketika, hati Cindy menjadi kacau.Kaisar benar-benar marah, sampai memindahkan semua pelayannya, membiarkannya sendirian di tempat ini dan tidak berdaya ....Menyadari betapa beratnya hukuman kali ini, Cindy menggelengkan kepala, lalu berteriak ke arah pintu,"Aku mau menemui Kaisar!""Kaisar! Aku sudah sadar akan kesalahanku ...."Tak lama kemudian, s
Batu gipsum sangat sulit untuk ditemukan sebelum ini, tapi tidak disangka Nabila bisa melihatnya pada saat ini.Nabila segera bertanya."Kenapa kamu bisa punya batu gipsum?"Kenni merasa kebingungan."Guru, kenapa Anda juga tahu tentang batu gipsum?""Aku pertama kali bertemu dengan Mayor Jenderal Elsa pada tiga tahun yang lalu, kemudian mendengar dia sedang membicarakan masalah batu gipsum dengan ayahku. Mayor Jenderal Elsa terlihat sangat menyukai batu ini dan terus membaca buku tentang batu ini.""Ingatanku sangat baik dan aku mengingat hal ini.""Terdapat banyak gunung di kampung halamanku yang bernama Carten, aku mencari batu gipsum di sana di waktu luangku dan aku benar-benar menemukan batu itu pada setahun yang lalu, jadi aku menggunakannya sebagai hadiah untuk guruku ...."Nabila sudah ingin menciptakan senapan bambu yang baru pada tiga tahun yang lalu.Pada saat itu Nabila sudah mengetahui bahwa poin utama dari senapan bambu ini adalah insulasi panasnya, sedangkan benda yang p
Bibir Kenni pecah-pecah dan suaranya sangat serak.Nabila bertatapan dengan tatapan Kenni dan bisa melihat niat membunuh di matanya."Aku kebetulan datang ke sini karena mau berziarah," jelas Nabila.Kenni mengambil sesajen yang diletakkan Nabila dengan tangan yang gemetar karena sudah kelaparan untuk waktu yang lama dan mengembalikannya pada Nabila."Bawa pergi! Ibuku tidak butuh ini!"Nabila mengabaikan penolakannya.Nabila mengeluarkan pedang di pinggangnya.Nabila menebang pohon di dekatnya seiringan dengan beberapa suara retakan di udara dan memotongnya menjadi papan kayu untuk dijadikan sebagai batu nisan.Tidak terdapat gejolak apa pun di dalam mata Kenni saat melihat ini.Sampai Nabila meletakkan papan kayu itu di tanah dan bertanya padanya."Siapa nama ibumu?"Kenni baru bereaksi dan menatapnya dengan tatapan terkejut.Nada bicara Nabila terdengar tenang dan santai, sama sekali tidak terdapat perasaan kasihan yang merendahkan seseorang."Ibumu tidak akan menjadi hantu yang kes
Kenni bereaksi dengan cepat dan hampir bisa menghindari serangan Elsa.Kemudian Elsa kembali menyerangnya.Kenni sehabis melakukan perjalanan yang jauh, dia pasti menderita kelaparan dan kedinginan.Kenni pasti tidak memiliki banyak tenaga pada saat ini.Hanya saja Kenni berhasil menghindari serangan Elsa dengan kondisinya pada saat ini dan juga mencari kesempatan untuk menyerang balik.Tatapan Elsa menggelap.Anak ini lebih hebat dibanding dugaannya.Elsa pura-pura menyerang bagian bawah tubuh Kenni dan tiba-tiba bergerak ke belakang tubuh Kenni saat dia melakukan serangan balik, kemudian menendang bagian belakang lutut Kenni dengan keras.Salah satu lutut Kenni bertekuk ke bawah.Kemudian Elsa mencekik leher Kenni dengan lengannya.Kenni terpaksa mengangkat kepalanya dan membuka mulutnya untuk bernapas.Elsa tidak melepaskan Kenni dan terus mengerahkan kekuatannya ....Vina baru merasa ada yang salah dan segera berteriak pada Elsa saat melihat wajah Kenni memucat."Mayor Jenderal!"E
"Jumlahnya ... ada tiga orang, aku tidak terlalu sering bertemu dua orang yang lain.""Kami akan menjalani perintah Nona Elsa ... kalau dia memerintah kami."Darah penjual sayur terus mengalir saat dia sedang berkata.Tidak terlalu sering bertemu, itu berarti dia pernah bertemu dengan mereka.Nabila kembali bertanya."Apa ciri khas dua orang yang lain?""Yang satu punya tahi lalat di wajah dan yang lain ... suka pergi ke tempat berjudi dan suka mencuri. Dia punya mulut yang lancip dan wajah lancip seperti monyet .... Tuan, tolong ampuni aku. Aku sudah kasih tahu semua hal yang kuketahui!"Nabila mengangkat dagunya dengan belati."Kenapa kalian patuh dengan perintah Elsa?"Penjual sayur telah kehilangan banyak darah dan berkata dengan lemah."Kami ... kami adalah pencuri Arama ... yang dicari oleh pejabat setempat ... kami akan dikirim ke pejabat kalau tidak ... mematuhi ucapannya.""Dia ... kasih kami uang kalau kami patuh padanya ....""Selain itu ... dia juga meracuni kami ... dan ak
Luka Baron sangat parah, dia melihat Mayor Jenderal setelah terbangun dan mengetahui bahwa dia telah diselamatkan.Hampir seluruh tubuh bagian atas Baron dibalut dengan kain kasa dan raut wajahnya sangat pucat."Ma ...."Baron melihat masih ada orang lain di dalam ruangan dan segera mengganti panggilannya, "Tuan."Nabila mengenakan topeng perak yang menutupi setengah wajah dan menoleh ke arahnya.Tabib sedang memberitahu Nabila tentang hal yang harus diperhatikan oleh pasien.Nabila mengingat semuanya setelah mendengar ucapan tabib, kemudian memberikan sejumlah uang dan mengantar tabib itu keluar secara pribadi.Nabila kembali ke dalam ruangan pada beberapa saat kemudian dan melihat Baron sedang berusaha untuk duduk.Nabila segera memberi perintah."Jangan sembarangan bergerak!"Apakah Baron sama sekali tidak mengetahui seberapa parah lukanya?Baron segera berbaring dengan patuh dan tersenyum dengan lebar sambil menunjukkan giginya yang putih."Tuan, kulitku sangat tebal dan aku baik-b
Nabila menerima sebuah anak panah yang tajam di Istana Pengasingan.Terdapat sebuah kertas yang ditancap di anak panah itu.Terdapat tulisan tangan Elsa di surat itu: "Kakak, aku berutang satu nyawa lagi padamu. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa dengan mudah membiarkanmu menemukan orang itu? Lain kali utuslah orang yang lebih pintar."Nabila menyadari bahwa telah terjadi sesuatu pada Baron.Nabila mengerutkan keningnya dan segera keluar dari istana sebelum langit menggelap.Baron mengikutinya dari Perkemahan Utara ke Kota Zordo.Baron tidak hanya merupakan orang kepercayaan dan tangan kanannya, tapi juga merupakan temannya.Elsa telah membunuh banyak orang demi melawan Nabila.Dia harus segera menemukan Baron!...Mencari seseorang di tengah lautan manusia yang luas tanpa memiliki petunjuk apa pun sama saja seperti mencari jarum di dalam tumpukan jerami.Entah sudah berapa banyak tempat yang didatangi Nabila hari ini.Dia hanya bisa mencari penjual sayur itu.Nabila menggambar lukisan p
Permaisuri Agung menoleh ke arah luar aula dan membuka matanya lebar-lebar."Kaisar? Kenapa kamu datang ke sini!"Permaisuri Agung mendatangi Ratu secara diam-dian dan tidak membiarkan Yohan mengetahui hal ini.Yohan memasuki aula dalam dengan cepat, kemudian menendang pelayan yang ingin menyerang Nabila, lalu melindungi Nabila di belakangnya dan bertanya pada Permaisuri Agung."Nenek, akulah yang harus bertanya kenapa Anda bisa berada di sini."Yohan mengenakan jubah brokat berwarna ungu, raut wajahnya sedingin dan sekeras pegunungan bersalju yang terlihat sangat menakutkan.Nabila diam-diam menyembunyikan senjatanya.Permaisuri Agung duduk di sana sambil berkata tanpa merasa bersalah."Aku melakukan ini demi Negara Naki.""Putri dari Keluarga Feno tidak seharusnya memasuki istana dan jadi ratumu."Kaisar sangat berbakti padanya dan Permaisuri Agung tidak percaya Kaisar akan melawannya karena masalah ini.Kedua tatapan Yohan terlihat menggelap."Aku sudah mengirimnya ke Istana Pengasi
Permaisuri Agung secara pribadi datang ke Istana Pengasingan yang terasa sangat aneh.Ternyata tebakan Nabila benar.Orang yang datang tidak hanya Permaisuri Agung seorang, tapi juga terdapat seorang pelayan.Pelayan itu sedang memegang nampan kayu berwarna hitam yang dipernis dengan indah, tapi benda yang diletakkan di atas nampan itu terlihat sangat mengerikan.Kain putih, segelas arak dan sebilah belati.Terdapat ekspresi ketakutan di wajah Sifa dan tidak bisa menahan diri untuk melebarkan tatapannya.Apakah Permaisuri Agung ingin ... menyuruh Ratu untuk bunuh diri?!Sifa segera menoleh untuk menatap Nabila.Nabila berdiri untuk memberi hormat, dia mengenakan pakaian yang sederhana tapi tidak bisa menyembunyikan temperamennya.Nabila juga telah melihat benda-benda itu, tapi dia tetap bersikap dengan tenang meskipun terdapat gunung yang runtuh di depannya."Aku memberi salam pada Permaisuri Agung."Permaisuri Agung mengabaikan Nabila dan berjalan ke tempat duduk utama dengan perlahan
"Panas sekali!""Ah! Panas sekali!"Satu per satu prajurit menjatuhkan senapan bambu di pundak mereka.Semua peluru dari senapan bambu tidak sengaja terbang ke arah panggung."Lindungi Kaisar!" Dafka segera bertindak dengan cepat dan mengangkat meja makan sebagai tameng.Yohan duduk dengan tenang dan alisnya berkerut.Sepertinya senapan bambu ini tidak sepenuhnya sempurna.Pejabat yang lain segera mencari tempat untuk bersembunyi.Suasana menjadi kacau pada saat ini.Para pejabat baru menjulurkan leher mereka dan mencari tahu setelah semua peluru selesai ditembakkan.Elsa juga tertegun pada saat ini.Kenapa bisa sepanas ini?Jelas-jelas terdapat papan insulasi di dalam kertas rancangannya!Pengawas yang lain juga sudah memeriksa senapan ini dan semuanya merasa senapan ini sangat sempurna!Yohan berdiri dan sosok tubuhnya yang tinggi menghalangi sinar matahari.Yohan menatap kejadian di depannya dan tatapannya tertuju pada Elsa.Semua orang bergidik meskipun Yohan tidak menanyakan apa p