Selagi Lily sudah berada di rumah sakit, ia meminta ijin untuk menemui Anna, dan tentu saja Arsen mengijinkannya. Arsen berpikir itu sebagai hadiah untuk keberanian Lily. Meskipun ia sudah merencanakan memberikan hadiah untuk Lily sebelumnya.Arsen meminta Ivanov yang datang tak lama setelah kedatangan Lily, Mike dan Sasha untuk menemani Lily menemui Anna. Sedangkan Arsen akan membicarakan mengenai eksekusi Elliot dan perkembangan pencarian Dimitri serta transaksi yang akan dilaksanakan 2 minggu lagi.Kini Lily dan Ivanov berjalan bersama menuju kamar dimana Anna di rawat, diikuti oleh beberapa pengawal untuk menjaga keamanan Lily.Tampak dari kejauhan, Steve dan seorang dokter keluar dari kamar tempat Anna dirawat. Lily segera mempercepat langkahnya karena ingin mengetahui hasil pemeriksaan dokter.Dokter yang mengenali Ivanov tampak tersenyum dari kejauhan dan menunggu Ivanov mendekat agar nanti ia tidak perlu memberikan penjelasan ulang."Bagaimana perkembangannya?" tanya Ivanov ta
Pagi-pagi sekali Arsen sudah tiba di mansion, kembali dari rumah sakit. Karena hari ini pemakaman Marissa akan dilaksanakan.Ketika Arsen datang tampak semuanya telah bersiap menyambutnya dan persiapan pemakaman sudah selesai.Lily dan Theo langsung memasuku mobil di mana Arsen berada. Tak lama kemudian mobil mereka mulai melaju meninggalkan mansion.Tak lama kemudian, iring-iringan sejumlah mobil menuju ke pamakaman Bukit Lazcano, mengikuti sebuah mobil jenazah yang mengantar Marissa Lazcano menuju tempat peristirahatan abadinya.Sejumlah pengawal memakai rompi anti peluru telah bersiaga menjaga keamanan di sepanjang jalan, 300 meter arah menuju Bukit Lazcano.Rombongan tim inti Black Nostra sudah sampai di lokasi. Mereka semua dalam keadaan sangat berduka cita karena kehilangan Marissa yang telah mereka anggap seperti orang tua sendiri.Saat orang tua dari seluruh tim inti Black Nostra masih hidup, mereka sudah bekerja pada keluarga Lazcano, kecuali Camilio sehingga tim inti Black N
Dua hari telah berlalu dan pagi tadi Arsen sudah kembali ke kantor menjalani aktifitas sehari-hari sebagai pengusaha dan Mike yang memimpin semua aktifitas Black Nostra, termasuk target mereka saat ini, yaitu melacak keberadaan Dimitri.Mike sudah menaruh seorang mata-mata untuk mengamati apartemen Dimitri di New Jersey. Memang sesuai dengan informasi Pascoe, Dimitri tidak tampak keberadaannya di apartemen.Arsen juga sudah mendapatkan laporan dari Mike tentang transaksi order yang didapatnya beberapa hari yang lalu.Sore ini, Arsen sengaja pulang lebih awal karena ingin melihat langsung keadaan Black Nostra.Mike dan Arsen sedang berbincang di ruangan Arsen."Pengakuan apa saja yang kau dapat dari Elliot? Maksudku tentang hubungannya dengan Dimitri. Apakah tidak ada orang lain selain Dimitri saat mereka berkomunikasi jadi ada jalan lain untuk melacaknya?" tanya Arsen."Menurut pengakuannya, Elliot mengenal Dimitri hampir dua tahun yang lalu. Mereka berhubungan dekat karena Elliot men
Selesai sarapan bersama Lily, Arsen segera berpamitan untuk berangkat kerja. Sebelum ke kantor, Arsen menyempatkan dirinya untuk menuju ke markas, karena ia mendapat pesan dari Mike bahwa Dante sudah mengumpulkan informasi tentang Bleedings Corp.Saat Arsen tiba di markas, Mike sudah tampak memimpin rapat dan percakapan mereka terhenti saat melihat kedatangan Arsen."Lanjutkan!" seru Arsen seraya mengambil posisi duduk di samping Mike.Mike melanjutkan meetingnya dengan mempelajari lokasi markas Bleeding Corps yang berada di daerah pinggiran Kota Jacksonville melalui CCTV kota di layar laptop Pascoe. Mereka juga sudah menemukan apartemen dimana Vargans ketua dari Bleeding Corp tinggal.Menurut informasi dari Dante, Varganz dan anak laki-laki Lam lebih sering berada di markas. Vargans tinggal di apartemen hanya setiap weekend saja dan untuk bermalam dengan jalang saja.Karena Bleeding Corp hanyalah sebuah gank motor kecil, anak buah Varganz yang berjumlah tidak lebih dari lima puluh or
Mike dan yanga lainnya mendarat sekitar pukul 10 malam lebih di Jacksonville. Sekitar kurang lebih 2 jam perjalanan mereka lalui melalui jalur udara.Begitu mereka mendarat, anggota meraka yang berasal dari Lake City, Florida sudah menunggu kedatangan mereka dan segera menyambutnya."Selamat datang di Jacksonville," sambut Richard yang merupakan penanggung jawab Black Nostra di wilayah Florida."Lama tak berjumpa denganmu, Richard. Bagaimana kabarmu?" tanya Mike basa-basi."Kabarku baik-baik saja, Tuan. Bagaimana dengan Anda?" Richard kembali bertanya."Seperti yang kau lihat," jawab Mike., kemudian Richard mengangguk.Setelah itu Richard membawa rombongan anggota tim inti menuju sebuah gudang tak terpakai tak jauh dari sana. Untuk merencanakan penyerangan dan pembagian tugas masing-masing.Kurang dari 2 jam lagi menuju tengah malam. Maka mereka dengan singkat membicarakan penyerang ini.Perlengkapan senjata tidak perlu dikhawatirkan, karena Richard sudah menyiapkannya. Selain itu ju
Cerita ini mengandung konten dewasa dan kekerasan, harap pembaca bijak.Materi yang di sisipkan berdasarkan informasi yang didapat dari internet (Google, Google Map, Google Translate, Wikipedia) dan narasumber terpecaya. ----------Lily mulai membuka matanya saat sedikit sinar matahari yang lolos dari celah gorden yang tidak tertutup rapat menerpa wajahnya. Ia mengucek matanya agar bisa melihat sedikit lebih jelas. Karena kamar masih terlihat cukup gelap. Kepalanya sedikit pengar, mungkin akibat alkohol yang diminumnya semalam.Perutnya terasa berat, saat terlihat sebuah tangan melingkar di perutnya, ia bisa merasakannya walau tidak dapat melihatnya dengan jelas.Kini badannya benar-benar terasa sakit, bahkan bagian intinya sangat kebas dan perih. Entah berapa kali semalam ia melakukannya, bahkan ia tidak mampu menghitungnya.Kini Ken--kekasihnya, tampak masih terlelap, terdengar suara napas yang teratur. Lily mengambil ponselnya di nakas sebelah tempat tidur, ia ingat semalam menaru
Lylia Kenward yang biasa dipanggil Lily adalah seorang gadis muda berumur 23 tahun, cantik, dan baik hati. Ia sudah tidak mempunyai orang tua. Dulu ia tinggal dengan ibu tirinya. Namun, sepeninggal sang ayah, ibu tirinya kerap menyiksanya. Saat ayahnya masih hidup pun ibunya sering menyiksanya tanpa sepengetahuan ayahnya.Satu tahun yang lalu, Lily kabur dari rumah ibu tirinya dan merantau di kota ini. Bermodalkan ijazah sekolah yang sempat ia bawa kabur dari rumahnya, kemudian ia berhasil mendapatkan pekerjaan karena ketekunannya. Hingga ia bisa bekerja di perusahaan Lazcano Corps. Perusahaan besar dan bonafide, meski pun ia hanya menjadi karyawan biasa.Alasan ia kabur dari ibu tirinya karena selain ibu tirinya tersebut sering menyiksanya, ibunya juga akan menjualnya kepada pria hidung belang. Margaret memang sosok ibu tiri yang jahat. Ia memang selalu semena-mena terhadap Lily. Apalagi setelah ayahnya meninggal.Lily memang lugu dan polos. Namun di balik keluguan dan kepolosannya L
Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Di mana acara kantor akan dimulai. Semua karyawan perusahaan Lazcano's Corps sudah berkumpul di ballroom hotel.Acara ini hanya pembukaan saja, setelah itu para karyawan bisa menghabiskan waktu dengan acara masing-masing. Menjelajah dan bermain di resort milik perusahaan sesuka hati.Lily kini menduduki sebuah kursi yang terletak di deretan belakang. Ia sedari tadi berusaha untuk mencari temannya, namun sama sekali ia tidak menemukan sosok Anna.Bahkan laki-laki brengsek itu. Ah, sudahlah! Ia tidak akan ambil pusing lagi urusan itu. Ia akan berusaha melupakannya dan semua kejadian tadi pagi yang menimpanya.Namun, kini ia bingung dengan nasibnya. Apa yang akan terjadi dengan hidupnya saat Arsen menawarkan sebuah perjanjian?Dan, Lily juga tidak bisa menebak sama sekali isi perjanjian yang ditawarkan oleh bosnya tersebut.Di tengah lamunannya, ia menangkap sosok yang dikenalnya. Matanya kini terpaku ke arah depan ballroom, di sana Arsen sedang memb
Mike dan yanga lainnya mendarat sekitar pukul 10 malam lebih di Jacksonville. Sekitar kurang lebih 2 jam perjalanan mereka lalui melalui jalur udara.Begitu mereka mendarat, anggota meraka yang berasal dari Lake City, Florida sudah menunggu kedatangan mereka dan segera menyambutnya."Selamat datang di Jacksonville," sambut Richard yang merupakan penanggung jawab Black Nostra di wilayah Florida."Lama tak berjumpa denganmu, Richard. Bagaimana kabarmu?" tanya Mike basa-basi."Kabarku baik-baik saja, Tuan. Bagaimana dengan Anda?" Richard kembali bertanya."Seperti yang kau lihat," jawab Mike., kemudian Richard mengangguk.Setelah itu Richard membawa rombongan anggota tim inti menuju sebuah gudang tak terpakai tak jauh dari sana. Untuk merencanakan penyerangan dan pembagian tugas masing-masing.Kurang dari 2 jam lagi menuju tengah malam. Maka mereka dengan singkat membicarakan penyerang ini.Perlengkapan senjata tidak perlu dikhawatirkan, karena Richard sudah menyiapkannya. Selain itu ju
Selesai sarapan bersama Lily, Arsen segera berpamitan untuk berangkat kerja. Sebelum ke kantor, Arsen menyempatkan dirinya untuk menuju ke markas, karena ia mendapat pesan dari Mike bahwa Dante sudah mengumpulkan informasi tentang Bleedings Corp.Saat Arsen tiba di markas, Mike sudah tampak memimpin rapat dan percakapan mereka terhenti saat melihat kedatangan Arsen."Lanjutkan!" seru Arsen seraya mengambil posisi duduk di samping Mike.Mike melanjutkan meetingnya dengan mempelajari lokasi markas Bleeding Corps yang berada di daerah pinggiran Kota Jacksonville melalui CCTV kota di layar laptop Pascoe. Mereka juga sudah menemukan apartemen dimana Vargans ketua dari Bleeding Corp tinggal.Menurut informasi dari Dante, Varganz dan anak laki-laki Lam lebih sering berada di markas. Vargans tinggal di apartemen hanya setiap weekend saja dan untuk bermalam dengan jalang saja.Karena Bleeding Corp hanyalah sebuah gank motor kecil, anak buah Varganz yang berjumlah tidak lebih dari lima puluh or
Dua hari telah berlalu dan pagi tadi Arsen sudah kembali ke kantor menjalani aktifitas sehari-hari sebagai pengusaha dan Mike yang memimpin semua aktifitas Black Nostra, termasuk target mereka saat ini, yaitu melacak keberadaan Dimitri.Mike sudah menaruh seorang mata-mata untuk mengamati apartemen Dimitri di New Jersey. Memang sesuai dengan informasi Pascoe, Dimitri tidak tampak keberadaannya di apartemen.Arsen juga sudah mendapatkan laporan dari Mike tentang transaksi order yang didapatnya beberapa hari yang lalu.Sore ini, Arsen sengaja pulang lebih awal karena ingin melihat langsung keadaan Black Nostra.Mike dan Arsen sedang berbincang di ruangan Arsen."Pengakuan apa saja yang kau dapat dari Elliot? Maksudku tentang hubungannya dengan Dimitri. Apakah tidak ada orang lain selain Dimitri saat mereka berkomunikasi jadi ada jalan lain untuk melacaknya?" tanya Arsen."Menurut pengakuannya, Elliot mengenal Dimitri hampir dua tahun yang lalu. Mereka berhubungan dekat karena Elliot men
Pagi-pagi sekali Arsen sudah tiba di mansion, kembali dari rumah sakit. Karena hari ini pemakaman Marissa akan dilaksanakan.Ketika Arsen datang tampak semuanya telah bersiap menyambutnya dan persiapan pemakaman sudah selesai.Lily dan Theo langsung memasuku mobil di mana Arsen berada. Tak lama kemudian mobil mereka mulai melaju meninggalkan mansion.Tak lama kemudian, iring-iringan sejumlah mobil menuju ke pamakaman Bukit Lazcano, mengikuti sebuah mobil jenazah yang mengantar Marissa Lazcano menuju tempat peristirahatan abadinya.Sejumlah pengawal memakai rompi anti peluru telah bersiaga menjaga keamanan di sepanjang jalan, 300 meter arah menuju Bukit Lazcano.Rombongan tim inti Black Nostra sudah sampai di lokasi. Mereka semua dalam keadaan sangat berduka cita karena kehilangan Marissa yang telah mereka anggap seperti orang tua sendiri.Saat orang tua dari seluruh tim inti Black Nostra masih hidup, mereka sudah bekerja pada keluarga Lazcano, kecuali Camilio sehingga tim inti Black N
Selagi Lily sudah berada di rumah sakit, ia meminta ijin untuk menemui Anna, dan tentu saja Arsen mengijinkannya. Arsen berpikir itu sebagai hadiah untuk keberanian Lily. Meskipun ia sudah merencanakan memberikan hadiah untuk Lily sebelumnya.Arsen meminta Ivanov yang datang tak lama setelah kedatangan Lily, Mike dan Sasha untuk menemani Lily menemui Anna. Sedangkan Arsen akan membicarakan mengenai eksekusi Elliot dan perkembangan pencarian Dimitri serta transaksi yang akan dilaksanakan 2 minggu lagi.Kini Lily dan Ivanov berjalan bersama menuju kamar dimana Anna di rawat, diikuti oleh beberapa pengawal untuk menjaga keamanan Lily.Tampak dari kejauhan, Steve dan seorang dokter keluar dari kamar tempat Anna dirawat. Lily segera mempercepat langkahnya karena ingin mengetahui hasil pemeriksaan dokter.Dokter yang mengenali Ivanov tampak tersenyum dari kejauhan dan menunggu Ivanov mendekat agar nanti ia tidak perlu memberikan penjelasan ulang."Bagaimana perkembangannya?" tanya Ivanov ta
Dengan matanya ia melihat telunjuk Lily yang mulai menarik pelatuk. Tubuhnya mulai bergetar hebat karena rasa takut yang teramat sangat, hingga akhirnya Margaret tak sadarkan diri. Kepalanya terkulai di atas kursi tempat ia duduk dan diikat.Lily menyadari Margaret yang sudah tak sadarkan diri. Ia kembali menatap Elliot yang sudah gemetar ketakutan. Wajahnya sudah di penuhi dengan keringat. Lily menyeringai seraya menatapnya."Selamat tinggal, pria brengsek, neraka sudah menunggumu," seru Lily masih dengan seringainya.Dan....Dorrr...Terdengar suara tembakan yang agak teredam karena berada di dalam mulut Elliot. Seketika Elliot meregang nyawanya karena peluru yang Lily lepaskan menembus kepala Elliot.Setelah Elliot tak bernyawa. Mata Lily membulat, ia seperti baru saja tersadar dan terlempar dari dunia mimpinya saat melihat darah bercucuran di kepala Elliot. Lily terdiam dan tidak bergerak sedikitpun. Tangan Lily tampak bergetar.Arsen yang melihat semua aksi Lily melalui video ca
Kurang dari 30 menit kemudian Alonzo dan Camilio dibantu oleh anak buahnya telah selesai menyiapkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh Nyonya mereka.Halaman belakang markas akan menjadi tempat latihan menembak bagi Lili, dengan Elliot sebagai sasaran tembaknya.Info ini tentu saja sudah sampai di telinga anggota inti yang lainnya. Hingga menimbulkan rasa penasaran dalam diri mereka.Pascoe dan Dante bahkan sudah berdiri dengan manisnya di samping halaman tersebut untuk menyaksi aksi dari Nyonya mereka.Seorang pria dengan memakai pakaian Lab nya berdiri tepat di samping Pascoe dan Dante. Menyadari kejadiran seseorang di sampingnya Pascoe menolehkam pandangannya, kemudian mengernyitkan dahinya."Whooaa, professor kita akhirnya keluar kandang!!" seru Pascoe dengan wajah tengilnya, membuat Dante ikut melihat ke arah yang Pascoe lihat. Melihat siapa yang ada di dekat mereka membuat Dante ikut kaget dan heran."Kau sudah bosan berkencan dengan bahan peledakmu, hah?!" timpal Dante.En
Ponsel Mike berbunyi dan bergetar, ia segera mengecek untuk memastikan siapa yang mengiriminya pesan.Ketika di cek ternyata Arsen lah yang telah membalas pesannya. Mike tak mengeluarkan ekspresi apapun ketika membacanya.Kemudian ia kembali memperhatikan Nyonya Lazcano yang saat ini masih menyiksa Margaret. Hidung dan sudut bibir Margaret sudah di penuhi oleh darah akibat tamparan dan pukulan Lily tadi."Kau brensek!! Dasar jalang!!" pekik Margaret mengumpat Lily yang baru saja kembali memukulnya."Oh, kau masih berani mengumpatku dengan kondisimu saat ini rupanya!" seru Lily dengan senyum meremehkan."Kau memang kurang ajar!! Bocah sialan!!" Margaret masih saja mengumpati Lily.Hal tersebut menyulut emosi Lily yang tiba-tiba saja menggebu.Perlahan namun pasti Lily mengeluarkan senjata api yang tadi di bawanya dari sakunya dan langsung menempelkannya di dahi Margaret, tepat di tengah kedua alisnya dan seketika membuat Margaret terdiam dan membelalakan matanya."Aku sudah bukan Lily
Begitu pintu terbuka, tatapannya langsung tertuju pada Margaret yang sedang duduk terikat di sebuah kursi. Lampu di dalam ruangan tersebut cukup temaran. Meskipun temaram, namun Lily bisa memastikannya bahwa itu adalah Margaret, ibu tirinya.Lily sempat diberitahu jika Margaret sudah melakukan operasi plastik di wajahnya. Namun bertahun-tahun Lily hidup bersama Margaret ia dapat mengenalinya. Lily menatap tajam Margaret."Silahkan, Nyonya," ujar Mike membuyarkan lamunan Lily. Lily segera menyadarkan dirinya kemudian mengangguk dan masuk ke dalam ruangan tersebut.Margaret yang sedang duduk terikat sedikit tersentak saat pintu kembali di buka.Tadi Ia sedang berdiam memikirkan bagaimana caranya kabur dari tempat ini ketika dua orang anggota Black Nostra masuk ke dalam ruangan tempatnya di kurung.Ia diseret dengan paksa dan di bawa ke tempat ini. Kemudian ia diikat di sebuah kursi. Kini tangan dan kakinya terikat pada kursi tersebut. Sulit bergerak. Ia terus mengumpat dalam hatinya.M