Share

85

Di sebuah kafe yang cukup tersembunyi di sudut kota, suasana yang biasanya tenang dan santai hari itu terasa lebih berat. Sari duduk di salah satu sudut, memandang jendela besar yang menghadap ke jalanan. Secangkir kopi hangat berada di depannya, namun ia tak menyentuhnya sama sekali. Perhatiannya tertuju pada ponsel yang terus-menerus ia cek, seolah-olah menunggu pesan yang tak kunjung datang. Ketika pintu kafe berbunyi, matanya segera beralih ke pintu masuk. Ben, dengan wajah yang tak menunjukkan emosi apapun, memasuki kafe dan langsung menuju meja tempat Sari menunggunya.

Tanpa sepatah kata pun, Ben duduk di depan Sari, pandangannya lurus ke depan. Ia terlihat seperti seseorang yang baru saja menelan pil pahit, dan memang begitulah yang ia rasakan. Hubungannya dengan Sari semakin membelitnya dalam jaringan yang sulit untuk ia lepaskan. Ia menyadari bahwa tak ada lagi jalan keluar yang mudah dari situasi ini.

Sari mengangkat alisnya, menyadari ketegangan yang jelas di wajah Ben. "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status