Share

80

Wulan berdiri di luar pintu kantor Ben, merasakan denyut jantungnya yang tak menentu. Tangannya sedikit gemetar ketika dia hendak mengetuk pintu, namun rasa penasaran dan kecemasan memaksanya untuk segera masuk tanpa basa-basi. Dia tidak ingin menunda konfrontasi ini lebih lama lagi. Begitu pintu terbuka, ia melihat Ben duduk di balik meja kerjanya, tampak terkejut saat melihatnya.

"Wulan?" Ben mengangkat alis, bingung dengan kedatangan mendadak tunangannya. "Ada apa? Kok nggak bilang kalau mau ke sini?"

Wulan tak membuang waktu. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan pesan yang ia terima kepada Ben. "Ini apa, Ben? Kamu bisa jelasin ke aku?"

Ben mengambil ponsel Wulan, menatap layar dengan wajah yang perlahan memucat. Ia memang tidak mengenal nomor telepon tersebut, tapi hanya ada orang yang bisa ia pikirkan dalam situasi serba kebetulan seperti ini. Sudah jelas, ini adalah ulah Sari yang juga mengancamnya beberapa waktu lalu. Sepertinya wanita i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status