Share

82

Malam itu, suasana di rumah Summer terasa lebih hening dari biasanya. Rain duduk di sofa, menyusuri layar ponselnya dan sesekali mengetik sesuatu pada laptop yang ada di depannya. Sesekali, dia meletakkan ponselnya dan memijat pelipisnya yang terasa berat. Pikirannya dipenuhi oleh kekhawatiran yang tak berkesudahan—tentang pekerjaan, dan terutama tentang permintaan ibunya. Rain mendesah, karena ternyata liburan tidak menghilangkan pikiran dan kenyataan yang ada.

Summer sedang berada di dapur, menyiapkan teh hangat untuk mereka berdua. Dia tahu bahwa Rain tampak lebih murung belakangan ini, meski Rain berusaha menutupinya dengan senyuman yang dipaksakan. Tetapi Summer cukup peka untuk merasakan perubahan halus dalam diri Rain.

“Tehnya sudah siap,” ujar Summer, mencoba menyelipkan sedikit keceriaan dalam suaranya saat ia menghampiri Rain dengan dua cangkir teh.

“Terima kasih, Summer,” jawab Rain dengan senyum tipis, menerima cangkir dari tangan Summer.

Saat mereka mulai menyeruput t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status