Share

SENYUMMU ADA MAHARNYA

“Ambar gak pernah menyangka, selama ini Ibu merasakan sakit seperti itu. Maafin Ambar, telah menanyakan hal yang membuat Ibu harus mengingat kembali luka lama,” ucap Ambar sembari memeluk sang ibu. Keduanya berpelukan dengan berurai air mata untuk beberapa saat.

Tak lama kemudian, Bu Retno mengurai pelukan dan memegang kedua bahu Ambar lalu berucap, “Justru karena itu pula, Ibu jadi ingat soal surat. Nanti saat kalian udah pulang, Ibu berikan. Cepat sehat, Nduk.” Bu Retno pun mencium kedua pipi Ambar.

Ambar semakin penasaran dengan isi tulisan dalam surat titipan dari bapaknya. Dalam hati, Ambar sangat berharap sang bapak masih hidup dan suatu saat bisa dipertemukan dengannya. Dia tak akan membenci bapaknya karena dianggap sebagai sebuah takdir.

Justru kemarahan terbesar dia tujukan kepada Mita dan ibunya. Dua orang wanita yang sedari lama telah menaruh dendam dan merencanakan sebuah pembalasan. Apa yang ada dalam otak Bu Septia? Bisa-bisanya membuat cerita palsu dan memfitnah ibunya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status