Share

120. Perjalanan masa lalu

Bangunan megah nan indah, selayaknya keraton yang di hiasi oleh berbagai macam pernak-pernik. Bahkan, di aula keraton sendiri terdapat beberapa bangunan kecil yang di dalamnya terdapat beberapa aksara Jawa. Ajiseka sendiri butuh waktu untuk mengeja tulisan itu, setelah semua terbaca, barulah pemuda itu paham, sebab nama-nama itu semuanya pernah ia dengar dari doa yang dilantunkan oleh ayahnya.

“Rupanya ini tempat leluhurku.” Gumam pelan Ajiseka sembari menghampiri satu persatu bangunan dan mengelusnya.

“Ya, tempat yang bersih dan tidak terjamah selain anak turunku, Ajiseka... Kedatanganmu kesini bukan semata-mata untuk menyambangi leluhur saja, tetapi ada hal yang lebih dari itu.” ujar seseorang yang tidak terlihat keberadaannya.

Bahkan, Ajiseka merasa suara yang terdengar terasa sangat dekat dengan dirinya. Namun, Ajiseka tidak menunjukkan kebingungannya. Ia malah memejamkan matanya agar lebih fokus dan dapat mencerna ucapan yang mungkin akan terlontar lagi.

“Sepanjang perjalananmu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status