Share

124. Kunci Raga

“Heh! Siapa kau berani-beraninya lancang memasuki kediamanku!” teriak Bolokolo. Lelaki sepuh itu berdiri tegap dan kedua tangannya bersedekap.

Sesaat tatapannya terlihat nyalang, tetapi lambat-laun pandangannya menyipit. Jelas ia sedang menelisik lelaki asing yang berdiri tenang di ambang pintunya. Ia lantas menyeringai, dan menatap rendah kepada Danuseka.

“Jika kau ingin bergabung bukan seperti ini caramu, Kisanak! Di mana tata kramamu, he? Atau, jangan-jangan kau yang melakukan tipu daya terhadap murid-muridku, jelaskan padaku sebelum dirimu menyesal!”

“Memang akulah yang memperdayai mereka, sekali lagi hentikan kejahatan yang kalian lakukan. Terlebih dirimu, Ki... Saya tidak tau berapa nyawa yang sudah kalian renggut, tetapi apa yang di dapatkan dari perbuatan itu, tidak ada bukan?” jawab tenang Danuseka.

Sebelum memasuki bangunan tua itu Danuseka telah menekan energinya. Bahkan, ia hanya menyisakan sedikit energi kekuatannya agar tidak mencolok di hadapan mereka. Sebab Danuseka y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status