Share

109. Kehadiran Danuseka dan Dirgodono

Cairan merah kental mengucur deras, menggenangi lantai aula sekte yang terbuat dari batu-batu pilihan dan terjejer rapi. Berakhirnya hidup seorang wakil pimpinan aliran hitam di tangan pimpinannya sendiri. Bukti jika pengabdian dan jasanya tidak berguna manakala tubuhnya tidak lagi mampu memberikan kontribusi kekuatan terhadap sekte.

Bahkan, saat terakhirnya masih tersiksa. Menjadi tumbal peningkatan kekuatan oleh siluman manusia berkepala anjing yang bersarang di raga Sumokolo. Tragis, tetapi itulah nasib yang menimpa Pancabala di akhir alam kecil, dan terombang-ambing di alam besar yaitu Nirwana.

Sedangkan pimpinan sekte dan pimpinan padepokan Lowo Ireng sendiri melenggang tanpa beban setelah membunuh dan menyerap energi kehidupan wakil pimpinannya. Memasuki bilik pribadi dan kembali merajut lagi ritual asmara gila yang mereka jalani demi sebuah kekuatan yang digadang mampu meleburkan kekuatan besar yang mengancam keamanan sekte aliran hitam.

Disisi lain, Sewunyowo tengah menggila.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status