Share

113. Pertarungan masih berlangsung

Sosok tua nan ringkih menangkis serangan serta memukul Roro Palupi dari jarak yang begitu dekat. Jika serangan jarak jauh yang sudah pasti menggunakan tenaga dalam saja dapat ia halau, tidak mungkin lelaki tua itu memukul dengan tangan kosong. Nyatanya Roro Palupi terhempas keras dan menjerit kesakitan.

Ageng Pamungkas, lelaki tua yang memberikan pedang pusaka Nogoweling kepada Ajiseka itu nyatanya bukan orang sembarangan. Ia adalah guru Danuseka, Haryo Wicaksono, Adhinata dan Janudoro. Dan Janudoro adalah guru pertama Ajiseka, jika di urut artinya lelaki tua itu termasuk kakek guru Ajiseka.

Ageng Pamungkas sendiri memiliki urusan pribadi masa lalu dengan Roro Palupi, sebab runtuhnya padepokan Bayu putih tidak lepas dari ulah Roro Palupi dan gerombolannya. Selama ini Ageng Pamungkas menyembunyikan jati-dirinya, sebab ia harus menjaga amanah dari pendahulu padepokan, menjaga pedang pusaka Nogoweling agar tidak jatuh ke tangan orang yang salah.

“Roro Palupi, tidakkah kau menyadari jika
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status