A girl is a gun

A girl is a gun

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-24
Oleh:  Puan alfOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
17 Peringkat. 17 Ulasan-ulasan
76Bab
4.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Gladis adalah seorang pembunuh bayaran yang menyamar menjadi asisten direktur di sebuah perusahaan. Dan kali ini, Gladis disewa oleh Mr. X. Jika Gladis menolak tawaran dari Mr. X, maka dia yang akan dibunuh. Targetnya adalah CEO salah satu perusahaan ternama di Indonesia, sekaligus rival dari perusahaan tempat Gladis bekerja. Setelah mengetahui siapa targetnya kali ini, ternyata seseorang yang pernah dia cintai. Gladis akhirnya menjadi dilema. Maka bagaimana nasib Gladis? Apa yang akan dia lakukan selanjutnya?.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Chapter 1

      "Berdoalah, karena malam ini malaikat maut sudah menunggu kalian!"

DOR! DOR! 

      Dua letusan senjata api terdengar dan dua nyawa melayang tanpa sempat memberikan perlawanan. Sementara sang malaikat maut dalam wujud manusia itu tertawa. Dengan penuh kepuasaan ia menghampiri korbannya, memeriksa apa mereka masih hidup atau benar-benar sudah pergi ke neraka. 

     Setelah  memastikan tidak ada sidik jari yang tertinggal, ia pun meninggalkan tempat itu. Ia langsung menuju basement tempat mobilnya diparkir. Kemudian ia membuka penutup wajah yang sejak tadi ia gunakan. Lalu diraihnya ponsel dan menekan beberapa angka yang ia hapal diluar kepala.

    "Tugas sudah aku selesaikan dengan baik. Mereka sudah menghadap penciptanya."

      

        * * *

    "Gue tunggu 5 menit! Eh, ralat, tiga menit atau gue pergi!" ancam Gladis sambil berkaca pinggang.  Saat ini dia sedang berada di sebuah hotel berbintang di kota Bali.

     Gladis Maira Putri, ia adalah asisten direktur di sebuah perusahaan ternama di Indonesia.

    Dia wanita yang sangat misterius, penuh teka teki, tetapi dia juga sangat cerdas dan ceria. Bisa dibilang dia memiliki kepribadian ganda.

    Gladis, berkulit putih, rambut panjang kecoklatan, berwajah dominan bule turunan dari sang ayah. Tinggi semampai dan seksi , berpenampilan menarik tentunya di mata para pria.

    "Oke, sebentar sabar dong , lagi kebelet ,nih," jawab Reska di balik pintu kamar mandi.

    Ia sama sekali tidak terpengaruh dengan ancaman Gladis.

    Reska  adalah teman Gladis dari kecil sekaligus bosnya. Lebih tepatnya bos secara tekhnis saja. Reska tidak tau menau tentang bisnis. Dia hanya tau bermain game dan juga bersenang-senang. Tetapi , karena ia adalah anak lelaki satu-satunya di keluarga, maka perusahaan milik sang ayah mau tak mau harus ia kendalikan.

    Tetapi, sebenarnya Gladis yang mengerjakan semua untuk Reska. Ia hanya tau beres menerima laporan setiap bulan.

    Gladis adalah lulusan terbaik management bisnis Universitas Indonesia, baginya menjalankan perusahaan milik Reska tidak terlalu sulit.

    "Sebentar lagi meeting, aku tau kau sedang bermain game di dalam sana. Cepat keluar atau aku panggil security untuk  mendobrak pintu ini!" seru Gladis lagi.

    "Iya, bentar Sayang, aku lagi kebelet sakit perut ,kok,” sanggah Reska.

    "Sayang pala lo peang? Nggak usah kebanyakan alasan deh, cepetan keluar!" sepertinya sudah habis kesabaran Gladis kali ini.

    "Iya!"  jawab Reska sambil menghidupkan keran agar Gladis mengira kalau dia benar-benar sakit perut seperti ucapannya.

    Cara klise yang Reska gunakan untuk mengelabui Gladis. Tapi, bukan Gladis namanya kalau dia sampai tertipu oleh ulah Reska. Karena Reska memang paling pandai untuk mencari alasan.

    "Mana hpnya?"  tanya Gladis begitu Reska keluar dari toilet.

    "Nih, silakan cek aja sepuasnya, Kalo sampai gue ketahuan main game, kali ini gue deh yang memimpin meeting."

    "Oke deal, dengan senang hati," jawab Gladis sambil meraih ponsel  Reska.  Ia mencari tau apa saja yang dibuka oleh Reska sehingga dia berlama-lama di dalam toilet.

    Dan benar saja. Reska baru saja bermain game online terlihat dari applikasi yang belum dikeluarkan olehnya.

    “Ini apa?" tanya Gladis sambil memperlihatkan ponsel itu.

    "Itu ...." Reska langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal.  Dia lupa menutup aplikasinya tadi karena buru-buru takut kalau si singa betina itu marah.

     Gladis langsung pergi meninggalkan Reska di kamar hotel. Dia marah karena meras dibodohi oleh Reska.

    "Duh, gawat kalo singa betina itu sampai marah,  aku mau memimpin meeting gimana? isi meetingnya apa aja aku gak ngerti,"  kata Reska bermonolog. Ia pun segera menyusul langkah Gladis dan menahan tangan gadis itu.

Jangan marah, dong. Gue janji deh tadi yang terakhir kali, rayu Reska. 

    "Oke, gue maafin,"  jawabnya ketus. Wajahnya dingin membuat Reska merasa takut dan salah tingkah.

     Jika bukan karena tugas dan pekerjaan.  Dia sebenarnya enggan untuk membantu bosnya itu.  Tetapi, karena tugas yang lain menuntutnya untuk bertemu dengan tergetnya kali ini. Dia terpaksa melakukannya.

    Pekerjaan lain yang Gladis lakukan adalah sebagi pembunuh bayaran. Ya, siapa sangka? gadis yang cantik, ceria, manis serta mempunyai karir  yang bagus adalah pembunuh bayaran.

   Bekerja hanyalah kedok untuk menutupi semua agar hidupnya terlihat sempurna.  Masa lalu dan lingkungan yang membuat Gladis menjadi seperti ini. Dia bisa saja lembut dan baik tetapi juga bisa kejam dan dingin.

   Gladis dirawat dan dibesarkan oleh ibunya. Dia tidak tau siapa ayah kandung sebenarnya. Sampai  sang ibu mulai sakit-sakitan.  Saat itu Gladis berumur  sembilan tahun, ibunya memberi tahu siapa ayah biologisnya.  

    Ternyata ayahnya adalah seorang bos mafia luar negeri,itulah yang membuat sang ibu meninggalkan ayahnya.

    Dia memiliki saudara laki-laki dari pernikahan ayahnya yang pertama. Dan pada saat ibunya meninggal, dia diasuh oleh ayahnya dan tentu saja di lingkungan yang sangat buruk bagi seorang gadis polos sepertinya.

    Sangat terasa berat dan mengerikan bagi Gladis kecil saat itu. Kekerasan di mana-mana, obat terlarang, minuman keras, senjata tajam, judi itu sudah menjadi pemandangan sehari-hari Gladis di masa kecilnya.

     Walau  ayah dan kakaknya sangat menyayangi Gladis. Tetap saja lingkungan yang buruk membuat dia menjadi seperti sekarang. Menjadi wanita yang urakan, susah ditebak, dan terkadang juga absurd.

    Dia menyembunyikan pekerjaanya sebagai pembunuh bayaran dari orang di sekitarnya. Bahkan bos dan sahabatnya saja tidak ada yang tau.

    Dan targetnya kali in adalah seorang CEO. dari perusahaan Adyatama group. Salah satu industri ternama dan salah satu rival dari perusahaannya.

    "Sebentar lagi meeting mulai, kita harus bisa dapetin proyek ini dan kalahkan lawan-lawan kita," kata Reska semangat karena Gladis mau memaafkanya kali ini.

    "Tenang aja, ini pasti berjalan dengan sangat mudah, seperti yang sudah-sudah," ujar Gladis yakin.

    Sementara itu di lobby hotel sudah ramai para pegawai yang mempersiapkan segala sesuatu di hotel tersebut agar terlihat sempurna. Hari ini tamu VVIP mereka akan datang. Dan tamu ini memiliki temperament yang buruk, arogan, dan juga tidak bisa mentolelir suatu kesalahan sekecil apapun.

    Tetapi sifat buruknya itu tertutupi oleh penampilannya yang sempurna, berwajah tampan, berbadan tegap tinggi atletis. Seperti tokoh utama yang keluar dari komik remaja ke dunia nyata.

    Dia adalah CEO. Dari Adyatama group,  Arsen Mahavir Adyatama. Dia juga akan mengikuti meeting di hotel tersebut. Tujuannya juga sama, untuk mendapatkan kontrak. 

   "Silakan tuan," kata Kevin sambil membukakan pintu mobil yang dinaiki Arsen begitu sampai di depan pintu masuk hotel.

   Kevin adalah asisten pribadinya. Dia hapal betul bagaimana sifat bosnya ini. Tentang temperament dan gaya arogannya.

    Terkadang tanpa bicarapun Kevin tau apa yang diinginkan dan dimaksud oleh bosnya itu. 

    "Kamu sudah berapa lama bekerja denganku?" tanya Arsen begitu dia turun dari mobil dan melihat cara berpakaian Kevin.

    'Oh, shit, bagaimana aku bisa lupa mengancingkan jasku,' guman Kevin dalam hati.

    "Dua tahun tuan,"  jawab Kevin  cepat-cepat mengancingkan jasnya lagi.

   "Oh, itu berarti sudah dua kali kau ikut saya kemari. Tapi , kamu tidak memperhatikan hal sekecil ini?" ujar Arsen sambil berlalu. Kevin pun cepat-cepat mengikuti langkah bosnya itu.

    Memang setiap tahun mereka kemari untuk memperbaharui atau pun untuk mendapatkan suatu kontrak. Karena itu juga para pegawai hotel sampai hapal bagaimana sifat tamunya ini.

    Di ruang rapat sudah ada para stakeholder dan orang orag penting lainnya. Serta Gladis dan tentunya Reska.

    [Dia akan segera tiba]  pesan masuk di ponsel Gladis dari Mr. X yang saat ini menyewa jasa Gladis.

    [Baik tuan]

   Setelah selesai dengan ponselnya, dia meletakkan kembali di meja dan pintu ruangan tersebut terbuka. Begitu melihat siapa yang berada di depan pintu tiba-tiba Gladis membisu. Melihat ke arah Arsen tak berkedip  

   'What the hell! Oh, God!' teriaknya dalam hati setengah tak percaya.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
saemin
baca novelnya berasa kaya nonton film daebak
2021-11-30 09:15:31
1
user avatar
Omang Yayuz
Bab awal udah main dor. tapi bagus
2021-11-17 22:47:52
1
user avatar
Mama Lana
Seru nih kayaknya,lanjut terus semangat.........
2021-11-13 14:32:44
1
user avatar
Memey Yin
Keren, aku suka yang action. Lanjut, semangat kak ...
2021-10-20 12:31:25
2
user avatar
2 tuyul
next thor ...
2021-10-18 16:15:45
2
user avatar
Ichsan makarim12
Lanjut kakk,,,ngena banget ceritanya
2021-10-17 15:27:50
3
user avatar
Cristhina
wah keren abis ... terus next ya thor
2021-10-13 12:47:44
3
user avatar
Snowbel
keren kak, semangat terus...
2021-10-12 20:31:22
3
user avatar
Amanda Syiefa
wow keren pastinya.. semangat thor
2021-10-12 10:29:33
3
user avatar
Pratiwi
Alur ceritanya menarik. Semangat up ya
2021-10-11 14:59:26
3
user avatar
Sayhanki Official
bagus bgt cerita nya kk,,
2021-10-10 18:43:16
5
user avatar
Amy Qo
amazing.. good title.. lanjut semangat.. di nanti be continue
2021-10-08 14:21:57
3
user avatar
Rhill
Bagus bgtt Suka ama critanyaaaa
2021-10-07 22:38:08
3
user avatar
RAZILEE
bagusss thorrr nexttt
2021-10-07 16:56:50
6
user avatar
Ummatul Khoiroh
cerita yang keren banget ...
2021-10-07 16:35:29
7
  • 1
  • 2
76 Bab
Chapter 1
      "Berdoalah, karena malam ini malaikat maut sudah menunggu kalian!"DOR! DOR!        Dua letusan senjata api terdengar dan dua nyawa melayang tanpa sempat memberikan perlawanan. Sementara sang malaikat maut dalam wujud manusia itu tertawa. Dengan penuh kepuasaan ia menghampiri korbannya, memeriksa apa mereka masih hidup atau benar-benar sudah pergi ke neraka.       Setelah  memastikan tidak ada sidik jari yang tertinggal, ia pun meninggalkan tempat itu. Ia langsung menuju basement tempat mobilnya diparkir. Kemudian ia membuka penutup wajah yang sejak tadi ia gunakan. Lalu diraihnya ponsel dan menekan beberapa angka yang ia hapal diluar kepala.     "Tugas sudah aku selesaikan dengan baik. Mereka sudah menghadap penciptanya."                * * *     "Gue tunggu 5 menit! Eh, ralat, tiga menit atau gue pergi!
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-30
Baca selengkapnya
Chapter 2
    Gladis dan Arsen sudah saling kenal satu sama lain. Saat Gladis kuliah, Arsen adalah mentornya. Lebih tepatnya mentor Dajal, karena dia terkenal kejam dan untuk tugas yang dia berikan,  jika salah harus di ulangi lagi. Meski hanya satu kesalahan kecil, dan jujur saja Gladis sangat membencinya.      'Sial, kenapa harus dia?' gerutunya dalam hati.      Ketika proposal dari masing-masing didiskusikan dan rapat sedang berlangsung.  Para  proyek manager dan manajemen kontruksi sedang berdebat saling mengunggulkan perusahaan mereka. Namun, Gladis dan Arsen yang paling menggebu gebu. Entah karena masa lalu atau memang karena pekerjaan.        "Bagaimana perusahaan kalian mengerjakan proyek besar seperti ini? sedangkan visi misi saja tidak jelas,"  sindir Arsen kepada Gladis.       "Oh,  jadi  Anda meremehkan kami?  Lalu bagaimana seorang CEO &nbs
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-31
Baca selengkapnya
Chapter 3
    "Persetan dengan tugas!" seru Gladis.       Pada akhirnya nurani Gladis itu yang menang. Ia segera memarkir mobilnya dan secepat kilat berlari menghampiri mobil Arsen.    "Arsen!  Arsen!"  teriak Gladis memecah kesunyian malam.    "Arsen ayo bangun, aku mohon sadarlah!" serunya lagi sambil membuka pintu mobil.      Dia berusaha menyadarkan Arsen yang tidak sadarkan diri dan tampak luka-luka.  Darah megalir dari kepala dan tangannya yang terkulai lemas ke bawah saat Gladis membuka pintu mobil Arsen. Gladis panik sekali begitu meihat keadaan Arsen.     Jalanan malam hari itu tampak  tidak terlalu ramai. Tetapi, ada beberapa pedagang makanan yang kebetulan mangkal di dekat situ.  Tanpa pikir panjang ia pun mulai berteriak minta tolong.      Teriakannya yang nyaring membuat beberapa pengendara yang kebetulan lewat men
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-31
Baca selengkapnya
Chapter 4
      Gladis mengerutkan dahinya dan menatap Arsen. "Kau tidak tau aku siapa?" tanyanya.     Arsen menggelengkan kepalanya. "Aku bahkan tidak ingat siapa diriku. Kau siapa? Ini di mana? dan Aku kenapa?" cecar Arsen penuh kebingungan.     Gladis tertegun selama beberapa saat hingga pada akhirnya ia langsung berlari keluar untuk menghubungi dokter.     Tak lama kemudian, dokter dan beberapa perawat pun datang memeriksa Arsen dan juga memberikan beberapa pertanyaan. Setelah itu dokter pun mengajak Gladis untuk bicara di ruangannya.      "Teman Anda mengalami amnesia. Ini pasti karena benturan yang sangat keras di kepalanya."     "Ap-apa bisa sembuh seperti semula? Apa dia bisa kembali mengingat semuanya?" tanya Gladis khawatir.     Dokter menghela napas panjang dan mengembuskannya perlahan.      "Bisa, tentu saja bisa. Biasanya pasien ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-31
Baca selengkapnya
Chapter 5
    Kevin terus menyalahkan dirinya sendiri, dia sangat bingung bila atasnya tidak dapat ditemukan. Alasan apa yang tepat untuk dia laporkan ke perusahaan nanti, sementara trading proyek masih terus berjalan. Saat ini  dia sangat membutuhkan  kehadiran Arsen.     Kevin mencoba mencari Arsen ke beberapa tempat, seperti restoran atau tempat hiburan yang biasa dikunjungi Arsen sebelumnya. Tetapi hasilnya nihil.    Sementara itu Gladis  yang sedang menyuapi Arsen harus menghentikan sejenak kegiatannya karena ponselnya berdering. Ternyata pesan masuk dari kantor polisi, memberi tahu perihal perkembangan kasus dari kecelakaan yang Arsen alami.    "Habis ini aku keluar sebentar ya," kata Gladis meminta izin kepada Arsen.    "Ke mana?"    "Ke kantor Polisi untuk mengetahui tentang perkembangan kecelakaan yang kamu alami," jawab Gladis.    "Hemm ...," jawa
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-06
Baca selengkapnya
Chapter 6
    Gladis mencari Arsen ke sana kemari. Ke semua penjuru rumah sakit. Dan ia bernapas lega saat melihat Arsen ada di taman. Arsen tengah duduk sambil menikmati pemandangan di sekitar taman.     Melihat Arsen dalam keadaan baik-baik saja, ia pun langsung berlari menghampiri Arsen dan memeluknya. Entah apa yang merasuki Gladis , hingga dia bisa bersikap seperti itu. Sangat bertolak belakang dengan Gladis yang selama ini dingin kepada lelaki.     "Hey, ada apa ini?" tanya Arsen. Ia  membalas pelukan Gladis dan mengusap lembut kepalanya sambil tersenyum hangat.     "Kenapa keluar ngga bilang? Aku khawatir karena kau tidak ada di kamar," tegas Gladis yang tampak sebal sambil terisak.     Tanpa dia sadari, air mata mengalir begitu saja di pipi tirusnya. Tanpa dia sadari juga sebenarnya dia takut jika kehilangan Arsen.     "Maaf, udah buat kamu khawatir,"  jawab Arsen.  Ia me
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-06
Baca selengkapnya
Chapter 7
    "Tuhan! cobaan apa lagi ini?" teriak Gladis dalam batinnya.     Gladis memang wanita yang bar-bar dan urakan. Bahkan dimata sebagian orang dia bisa dikatakan sebagai wanita yang brengsek dan terkesan murahan, tentu saja karena kelakuannya yang suka main ke club bersama laki-laki, minum-minuman beralkohol dan bahkan tekadang ia juga berjudi.     Itu semua karena pengaruh saat dia kecil sampai remaja yang tinggal di lingkungan para mafia. Bahkan tidak hanya itu, dia bisa menjadi pembunuh yang terampil karena saat dia tinggal bersama sang ayah dia mempelajari bela diri dan Gladis juga dilatih bagaimana menggunakan berbagai macam senjata.      "Tidak apa kita di cap orang lain brengsek, lebih baik menjadi diri sendiri dari pada hidup dari bayang bayang omongan orang lain, dan yang terpenting kamu bisa jaga tubuhmu sendiri sebaik mungkin, karna itu bentuk komitmen dan tanggung jawab terhadap dirimu sendiri," kat
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-07
Baca selengkapnya
Chapter 8
    Saat Gladis melihat Reska keluar dari lift, dia buru-buru mengalihkan perhatian Arsen. Dia langsung berbalik badan agar tidak ketahuan oleh Reska, mereka beruntung karena kondisi hotel lebih ramai dari hari biasanya.    'Tuh kunyuk satu pasti nyariin gue, karena gue bilang bakal balik ke hotel hari ini,' batin Gladis.     Dan benar saja, ponsel Gladis kemudian berdering, telfon masuk dari Reska.    Gladis tidak menggubrisnya, dia hanya melihat sekilas layar ponselnya itu. Wanita berambut coklat itu masih berdiri di depan Arsen sambil menhalau jalan sambil cengengesan.    Setelah Reska pergi, Gladis menghembuskan nafas terasa lega. Tetapi dia masih was-was.    'Semoga gak ketemu si asisten itu, sudah cukup Reska yg bikin jantungan,' Gladis bermonolog sambil memasukkan ponselnya kedalam tas kecil yang di bawanya.    Arsen kebingungan melihat gelagat aneh wanit
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-09
Baca selengkapnya
Chapter 9
    "Kenapa? sudah sampai di sini loh, ini tadi juga resto kamu yang pilih kan?" ucap Arsen membuat Gladis kehabisan kata-kata.     "I-itu ... anu."     Dia mencoba mencari alasan, melihat Arsen sambil tersenyum seperti bocah yang kehabisan akal. Sepertinya hari-hari yang akan datang Gladis tidak bisa tenang, karena kebohongan yang dia buat sendiri.     Mulai dari dikejar Reska dan juga takut ketahuan Kevin, dan parahnya lagi saat ini mereka sedang diburu oleh Mr. X dan tentunya mata-mata Mr. X sangat banyak di luar sana. Entah apa yang akan terjadi padanya jika salah satu dari mereka behasil mengetahuinya.     "Baiklah, tapi aku ingin duduk di situ," ujar Gladis sambil menunjuk meja kosong dengan posisi tertutupi tirai di bagian belakang kursi sehingga tidak terlihat dari tempat duduk Kevin.     Jika ketahuan oleh Kevin, dia bisa langsung lari keluar karena posisi mereka dekat dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-09
Baca selengkapnya
Chapter 10
    Dengan Reska yang kekeh masih ingin masuk, dan dengan sigap Gladis menghalangi di depan pintu agar Reska tak bisa masuk. Pintu yang sedikit terbuka dan di halangi oleh badan Gladis, Reska tetap mencoba mendorongnya tetapi tetap tidak bisa membukanya.     "Apaan sih? mau masuk juga gak boleh," keluh Reska.     "Udah mau bilang apa, cepetan di sini aja, mau masuk juga mau ngapain?" kata Gladis yang masih menahan pintu dengan badannya.     Reska mulai menyelidik, dia terus bertanya, "Itu siapa sih?"     "Apaan? kagak ada."     "Terus yang ngomong di dalam itu tadi siapa? setan? atau anak jin?" ucap Reska sambil cemberut sudah seperti anak yang merajuk minta mainan.     "Gak ada, kalo gak ada yang penting mending sana deh pergi jauh jauh, hush hush," usirnya kepada Reska dengan gerakan seperti mengusir anak itik.     Tetapi pria bertubuh jangkung it
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-10
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status