Share

BAB 110: Perasaan

Lantunan musik terdengar, biru air kanal bergelombang saat dilewati oleh kapal.

Theodor duduk memandangi setiap bangunan kuno berasitektur cantik di pinggiran kanal yang dilewatinya, jalan-jalan dipadati oleh para pejalan kaki.

Sapuan angin lembut membawa Theodor pada kerinduan dan kenangan masa kecilnya. Disini dia memiliki satu-satunya ingatan dan kenangan tentang pertemuan pertama dan terakhirnya dengan ayahnya.

Pertemuan itu terasa canggung dan asing, Theodor sampai memeluk kaki Crissan dan memohon agar tidak meninggalkan dirinya bersama ayahnya.

Setelah pertemuan itu, dua hari berikutnya Theodor mendapatkan kabar jika ayahnya meninggal.

Theodor tidak ingat apa yang telah dia lakukan selain duduk di gondola, dia juga tidak ingat dengan apa yang diucapkan oleh ayahnya saat pertama dan terakhir kalinya bertemu.

“Tuan Muda, Anda ingin berlibur di sini beberapa hari lagi? jadwal Anda untuk bulan depan sudah saya kosongkan,” kata Samuel.

Theodor membuang napasnya dengan berat, pria i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Juli Ani
kasian Theodore klo Alice akhirnya dengan Hayes tp Hayes tetap menang banyak..dia kan suaminya.. ...
goodnovel comment avatar
putri lily
aku penasaran siapa sih yg nulis novel ini? cewek atau cowok ya? ceritanya alurnya bagus, ada nuansa gimana gt di hati, klo yg nulis cowok pasti orangnya puitis dan baik banget, tapi tebakan aku kayanya penulis nya cewek kali ya? babnya panjangin lagi ya cepet bgt abis koinnya baru beli...
goodnovel comment avatar
Emma Boru Regar
lanjut dong thor... Hayessssss ayo dong ajarin Alice membaca..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status