Beranda / Romansa / 504 Not Found / 2. Brian Penggoda

Share

2. Brian Penggoda

Keysa turun dari mobil mewah, dia langsung berlari mencari ruangan tempat dimana dia ada kelas hari ini. Dengan nafas terengah-engah, akhirnya dia sampai dan disana semua mahasiswa dan dosen telah hadir. 

"Selamat pagi Pak," sapa Keysa, semua yang hadir menoleh kearahnya. 

"Kebiasaan kamu Keysa, selalu terlambat," sahut Dosennya.

"Iya pak maaf, dijalan macet," 

"Kalau macet ya perkirakan kamu datangnya lebih pagi,"

"Iya Pak, maaf,"

"Ya sudah, masuk,"

"Terimakasih pak," jawab Keysa sambil masuk ruangan dan duduk disamping Rere temannya. 

Pembelajaran mata kuliah Antopologi Hukum pun berlangsung, Keysa dengan seksama memperhatikan apa yang diterangkan oleh Dosen nya, sambil sesekali dia mencatat nya di buku. Keysa mengambil Fakultas Hukum karena sejak dulu dia bercita-cita menjadi seorang Advokat yang handal. Selama dua jam mata kuliah itupun berakhir. 

"Ke kantin yuk," ajak Rere.

"Iya, aku dari tadi cuma makan roti," balas Keysa.

Mereka berangkat ke kantin dilantai bawah kampus.

Kampus Harapan tempat Keysa dan Sherli kuliah, merupakan kampus swasta termahal di Jakarta, mahasiswa dan mahasiswinya dari kalangan orang-orang kaya semua. Jarang sekali mereka tidak membawa kendaraan. Di sepanjang tempat parkir mobil-mobil mewah memenuhi pelatarannya. Kampus itu sangat luas, fasilitasnya lengkap, Kantinnya pun sangat bersih, semua menu lengkap, untuk harganya? Hmm jiwa missquen akan berontak jika mencoba iseng makan disana. 

Keysa dan Rere duduk di pojokan kantin, mereka memesan beberapa makanan. 

"Key, Brian datang," bisik Rere ketika melihat sosok laki-laki tinggi, dia terkenal sangat tajir melintir, keluarganya merupakan pengusaha pertambangan memiliki cabang dibeberapa daerah di Indonesia. 

Namun saat ini keluarganya tinggal diluar negeri, sementara Brian hanya tinggal sendiri disebuah apartemen mewah di pusat Ibukota Jakarta. Hidup bergelimang harta tanpa didampingi orang tua membuat kehidupan Brian tidak beraturan hidup semaunya, pergaulannya bebas, setiap hari maen Billiar dan pergi ke Bar. Brian kemudian menghampiri meja Keysa.

Sudah sejak lama dia menyukai Keysa, tetapi Keysa selalu mengabaikannya bahkan menolaknya ketika pertama kali Brian mengungkapkan keinginannya, Brian bukanlah tipe lelaki idaman buatnya karena dia tidak suka cowok kasar seperti Brian, karena Brian dikampus juga terkenal sering ganti-ganti pasangan.

"Ternyata kita bertemu disini, nona manis," sapa Brian sambil menarik kursi disamping Keysa. 

Keysa hanya diam dan fokus ke makanan nya tanpa menggubris ocehan Brian. Brian mengambil makanan yang sedang disantap oleh Keysa, membuat Keysa gerah dengan tindakannya.

"Apa mau kamu?" Tanya Keysa kesal.

"Aku tidak mau apapun, cuma mau kamu," bisik Brian ditelinganya.

"Jangan kurang ajar kamu," Keysa berusaha mendorong tubuh Brian, tetapi Brian dengan dengan cepat meraih tangannya, dan memegang pipi Keysa dengan kencang.

"Jangan kasar kamu, jika tidak mau aku kasarin juga," 

"Hmmm," Keysa hanya bisa menggeram.

"Suatu saat kamu akan saya dapatkan, ingat itu!" Brian lalu pergi dengan nada mengancam.

Keysa mengelus pipinya yang terasa sakit.

Semua pengunjung kantin hanya menoleh nya sebentar, mereka sudah faham terhadap Brian, dan tidak ada yang berani melawannya. Rere dari tadi hanya diam tidak bisa membantu Keysa.

"Key kamu tidak apa-apa?" Tanya Rere gugup.

"Tidak apa-apa Re, ayo kita makan lagi," ajaknya.

"Ini kamu minum dulu," Rere mengambilkan gelas minum untuk Keysa. Dan Keysa menerimanya dan langsung meneguk airnya sampai habis.

"Aku heran sama cewek-cewek yang ngejar dia," Ucap Keysa setelah dia mulai tenang.

"Yang penting mereka itu happy Key,"

"Gimana mau happy, sama cowok tidak ada akhlak begitu,"

"Sudahlah kamu jangan cari masalah sama dia, sepertinya dia itu nekat orangnya Key,"

"Aku gak takut Re,"

"Key udahlah," Rere berusaha mengingatkannya. 

Selesai makan, mereka kembali ke kelas mengikuti mata kuliah kedua. Dosen mulai menerangkan materi kuliahnya.

"Kali ini kita kuliah pertama di semester delapan, saya akan memberikan materi tentang Hukum Persaingan Usaha, ada yang bisa menjelaskan?" 

Keysa mengangkat tangannya.

"Hukum yang mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan persaingan usaha," ucapnya.

"Betul sekali Keysa,"

Kemudian Dosen melanjutkan memberikan penjelasan terkait materi tersebut. Ditengah materi Rere yang duduk disebelah Keysa berjarak satu meter melihat Keysa tertidur dikursi belakang. Rere melempar Kesya dengan kertas yang digulungnya membentuk sebuah bulatan kecil. Keysa kaget setelah lemparan bola kertas Rere tepat mengenai wajahnya. Keysa langsung terbangun dan melirik kiri kanan, beruntung Dosen tidak melihatnya. 

Kesya melihat ke arah Rere yang sejak tadi memanggilnya pelan pelan. Rere memberi kode supaya Keysa jangan tidur dan segera keluar untuk cuci muka. Keysa mengangguk dan dengan cepat dia meminta ijin keluar untuk mencuci muka. 

Di koridor kampus Keysa bertemu lagi dengan Brian, Keysa berusaha menghindari Brian tapi Brian mengejarnya dan meraih tangannya.

"Aww..mau apa lagi kamu? lepaskan tanganku sakit," sergahnya.

"Kenapa kamu menghindari ku?"

"Aku tidak menghindar," Keysa berusaha menutupi.

"Kamu tidak akan bisa jauh dari aku Key,"

"Lepaskan Brian, aku harus masuk kelas,"

"Sorry," ucap Brian sambil melepaskan tangan Keysa.

Kesya lalu pergi dengan wajahnya yang memerah karena kesal. Lalu dia mengelus dan mengibaskan tangannya yang sakit karena cengkraman kuat Brian. Baru sampai didalam ruangan, Dosen menerangkan jika materi hari ini selesai. Keysa langsung duduk dan mengusap wajahnya dengan tisu.

"Lama banget kamu di toilet, selesai materi baru datang,"

"Tadi ada Brian lagi,"

"Mau ngapain lagi dia?"

"Entahlah,"

"Ya udah pulang yuk,"

"Aku telpon supir, biar dia jemput dulu, temenin ya Re sampai dia datang," kata Keysa.

"Ayo kita nunggu didepan parkir saja," 

Keysa berniat untuk langsung pulang matanya terasa berat, mau cepat tidur karena semalam dia begadang main game. Tak lama supir yang biasa antar jemput Keysa tiba, Keysa langsung pamit sama Rere.

"Sampai ketemu besok Re," 

"Oke Key, bye,"

"Ayo jalan Pak, kita langsung ke rumah ya," pinta Keysa ke sopirnya.

"Baik Non,"

"Lewat Tol saja biar cepet pak,"

"Iya Non,"

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aisy Me
kereen lanjutv...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status