Rachel menatap kosong ke luar jendela apartemen mewahnya. Kota bersinar dengan gemerlap lampu, tapi hatinya terasa hampa. Dulu ia bermimpi bisa hidup seperti ini,yaitu tidak lagi kekurangan, tidak lagi merasa rendah diri. Tapi sekarang, mengapa rasanya ada sesuatu yang hilang?Di belakangnya, suara batuk terdengar dari kamar tidur. Martin.Suaminya yang dulu begitu gagah kini terbaring lemah karena penyakit yang semakin menggerogoti tubuhnya. Rachel menggigit bibirnya. Kenapa hidup selalu mempermainkannya?Dulu, saat masih miskin, ia harus berjuang mati-matian untuk bertahan. Sekarang, ketika ia sudah punya segalanya, hidupnya malah terasa seperti penjara.Martin memanggil namanya dengan suara lemah, “Rachel…”Rachel menoleh. Wajah Martin pucat, matanya tampak lelah. Ada permohonan dalam tatapannya, tapi Rachel berpura-pura tidak melihatnya. Ia terlalu lelah. Terlalu muak dengan kehidupannya sendiri.“Minumlah obatmu,” kata Rachel singkat.Martin tersenyum samar. “Aku lebih butuh kamu
Last Updated : 2025-03-23 Read more