Kegelapan menyelimuti saat Lie Feng, Mei Lin, dan Lin Xue, dipimpin oleh Tuan Li, menyerbu markas Lord Vashta. Benteng itu berdiri kokoh di puncak gunung, siluetnya tampak mengancam di bawah langit malam yang gelap. Angin berdesir dingin, membawa aroma tanah dan sedikit bau belerang yang menusuk hidung."‘Ingat strategi kita,’" bisik Tuan Li, suaranya hampir tak terdengar di tengah desiran angin. "‘Lie Feng, kau akan memimpin serangan pertama. Lin Xue, lindungi Mei Lin. Aku akan mengawasi dari belakang dan memberikan arahan.’"Lie Feng mengangguk. Ia menarik napas dalam-dalam, mengaktifkan kekuatan Tapak Dewa. Aura kekuatan yang kuat terpancar darinya, menciptakan gelombang energi yang tak terlihat. "‘Saya siap,’" katanya, suaranya mantap.Mereka bergerak dengan cepat dan senyap, menghindari penjaga yang berpatroli. Keahlian mereka dalam penyamaran dan pergerakan diam telah diasah selama berbulan-bulan pelatihan. Lin Xue, dengan kecepatannya yang luar biasa, meny
Last Updated : 2025-03-19 Read more