แชร์

Pelatihan Intensif #2

ผู้เขียน: Khomairoh
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-03-19 23:46:14

Setelah simulasi pertempuran yang melelahkan namun memuaskan, Lie Feng, Mei Lin, dan Lin Xue mendapatkan waktu istirahat singkat sebelum Tuan Li menyampaikan informasi penting. Mereka duduk di sekitar api unggun, merasakan kehangatan api yang membakar kayu kering. Aroma kayu bakar dan tanah basah memenuhi udara malam.

“‘Ada kabar baru,’" mulai Tuan Li, suaranya serius, “‘sebuah ancaman baru muncul, lebih besar dan lebih berbahaya daripada yang pernah kita hadapi sebelumnya.’"

Lie Feng mengerutkan dahi. “‘Ancaman apa itu, Tuan Li? Sebesar apa?’"

“‘Ini adalah sekte bayangan yang dikenal sebagai ‘Klan Kelam,’" jawab Tuan Li, “‘mereka menguasai sihir gelap yang sangat kuat, dan dipimpin oleh seorang penyihir yang sangat berpengalaman. Mereka telah lama berada di bayang-bayang, menunggu saat yang tepat untuk menyerang.’"

Mei Lin bertanya dengan cemas, “‘Apa kekuatan mereka? Apa yang telah mereka lakukan?’"

“‘Mereka telah mengumpulkan kekuatan selama bertahun-tahun,’" je
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Pelatihan Intensif #3

    Udara di Lembah Bayangan terasa berat, dipenuhi aura jahat yang menyesakkan dada. Lie Feng, Mei Lin, Lin Xue, dan Tuan Li memimpin pasukan elit Aliansi Pelindung menuju kastil Klan Kelam. Di gerbang kastil, puluhan prajurit berpakaian hitam, bermata menyala merah, menunggu dengan senjata terhunus.““Kalian berani memasuki wilayah Klan Kelam?!”” teriak seorang prajurit berbadan tegap, suaranya menggema di lembah. ““Matilah!””Tanpa aba-aba, pertempuran pun dimulai. Lie Feng melesat ke depan dengan Jurus Kecepatan Dewa, tubuhnya bagai kilat yang menyambar. Dengan pedangnya, ia menebas prajurit-prajurit Klan Kelam dengan kecepatan yang luar biasa. Setiap tebasan tepat sasaran, menjatuhkan lawan-lawannya dengan cepat.““Jurus Naga Menari!”” Lie Feng berteriak, pedangnya menari-nari dengan lincah, menciptakan ilusi naga yang menyerang musuh dari segala arah. Prajurit-prajurit Klan Kelam kewalahan menghadapi kecepatan dan kekuatan serangannya.Mei Lin, dari belakang, me

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-19
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Klan Kelam Runtuh

    Jurus Pedang Langit Lie Feng menghantam pertahanan sihir gelap penyihir tua itu dengan dahsyat. Gelombang kejut yang dihasilkan mengguncang seluruh ruangan, menimbulkan debu dan puing-puing yang beterbangan. Penyihir tua itu tersentak, namun ia berhasil bertahan. Wajahnya menunjukkan sedikit keterkejutan, namun tatapan matanya tetap dingin dan penuh kebencian. Jubah hitamnya berkibar-kibar, menunjukkan betapa besarnya kekuatan sihir gelap yang masih tersimpan di dalam dirinya.““Kalian memang kuat,”” kata penyihir tua itu, suaranya sedikit terengah-engah, namun berisi ancaman yang tak terbantahkan. ““Namun, kalian belum melihat kekuatan sejati saya! Kalian hanya menggores permukaan kekuatan Klan Kelam!””Dengan gerakan tangannya yang cepat dan terampil, penyihir tua itu memanggil kekuatan gelap yang lebih besar dari sebelumnya. Aura jahat memenuhi ruangan, menciptakan tekanan yang luar biasa hingga terasa seperti sesak napas. Lantai bergetar hebat, dan retakan-re

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-19
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Penyelidikan Rahasia

    “Kita perlu mengetahui kelemahan Lord Vashta,” kata Tuan Li, suaranya berat, diselingi oleh decakan api unggun yang menghangatkan ruangan sederhana itu. “Informasi adalah senjata terkuat kita. Menghadapi kekuatan Naga Hitam secara frontal akan sangat berisiko. Kita butuh keunggulan.” Ia menatap ketiga muridnya, Lie Feng, Mei Lin, dan Lin Xue, yang duduk mengelilinginya. Wajah mereka merefleksikan ketegangan dan tekad. Pertempuran melawan Klan Kelam telah usai, namun ancaman baru telah muncul: Lord Vashta dan Kelompok Naga Hitamnya.Lie Feng mengangguk, matanya menyiratkan rencana yang sudah terpatri di benaknya. “Saya setuju, Tuan. Penyelidikan rahasia adalah langkah terbaik. Kita perlu menyusup ke markas mereka, mencari informasi tentang rencana Lord Vashta dan kelemahannya.”Mei Lin, dengan jari-jarinya yang lincah, memeriksa peralatan penyamaran mereka. “Saya telah menyiapkan alat penyamaran terbaik. Kita harus berhati-hati. Kelompok Naga Hitam dikenal sangat waspada da

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-21
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Pengkhianatan Dalam Bayangan

    Suasana di markas Aliansi Pelindung masih dipenuhi euforia kemenangan atas Lord Vashta. Namun, Lie Feng, Mei Lin, Lin Xue, dan Tuan Li tahu pertempuran belum sepenuhnya usai. Kekalahan Lord Vashta hanyalah satu langkah kecil dalam perjalanan panjang menuju perdamaian. Ancaman-ancaman lain masih mengintai di balik bayangan.Suatu malam, seorang mata-mata yang berhasil mereka rekrut datang dengan informasi penting. Mata-mata itu, seorang mantan anggota Kelompok Naga Hitam bernama Ren, mendekati mereka dengan tawaran kerjasama. Ren, dengan wajah dipenuhi luka dan dendam, menceritakan kisah pengkhianatan yang terjadi di dalam Kelompok Naga Hitam."Ada pengkhianat di dalam Kelompok Naga Hitam," kata Ren, suaranya bergetar karena emosi yang terpendam. "Namanya Zarthus. Ia tangan kanan Lord Vashta, namun menyimpan dendam mendalam terhadapnya."Lie Feng mengerutkan kening. "Dendam? Apa yang terjadi?"Ren menjelaskan, "Zarthus dulunya pemimpin klan yang sangat disegani. Namun, Lord Vashta meng

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-21
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Jebakan Maut

    Meskipun Lord Vashta telah dikalahkan, bayangan kegelapannya masih menghantui negeri ini. Kematian Zarthus, meskipun merupakan hasil dari ambisi dan dendamnya sendiri, mengingatkan Lie Feng, Mei Lin, Lin Xue, dan Tuan Li bahwa pertempuran belum sepenuhnya usai. Kekuatan gelap masih bersembunyi di balik bayangan, menunggu saat yang tepat untuk bangkit kembali.Beberapa minggu setelah kekalahan Zarthus, suasana tenang yang menyelubungi negeri itu tiba-tiba terusik oleh serangkaian kejadian aneh. Laporan-laporan tentang hilangnya para petualang berpengalaman, serta penemuan mayat-mayat yang mengerikan di berbagai lokasi terpencil, menimbulkan kekhawatiran di hati para pelindung negeri."Ada sesuatu yang tidak beres," kata Tuan Li, wajahnya dipenuhi dengan kekhawatiran. Ia duduk di tengah ruangan, mengelilingi peta besar yang menggambarkan wilayah negeri itu. Lie Feng, Mei Lin, dan Lin Xue duduk di sekelilingnya, memperhatikan setiap gerakannya."Aku merasakannya juga, Tuan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-21
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Jebakan Maut #2

    Lie Feng, Mei Lin, dan Lin Xue terhuyung keluar dari reruntuhan kuno, tubuh mereka lelah dan terluka. Asap masih mengepul dari pakaian mereka, bau belerang masih tercium tajam di hidung. Mereka berhasil lolos dari jebakan maut Lord Vashta, namun perasaan lega belum sepenuhnya menyelimuti mereka. Mereka tahu bahwa ini hanyalah satu kemenangan kecil dalam perang yang panjang dan melelahkan."Kita berhasil," kata Mei Lin, suaranya masih terengah-engah. Ia memegangi lengannya yang terluka, darah masih mengalir perlahan."Ya," jawab Lin Xue, mengucek matanya yang terasa perih akibat asap. "Tapi ini belum berakhir. Lord Vashta tidak akan menyerah begitu saja."Lie Feng mengangguk setuju. Ia melihat sekeliling, memastikan bahwa mereka benar-benar aman dari kejaran makhluk-makhluk jahat Lord Vashta. "Kita perlu melaporkan ini kepada Tuan Li," katanya. "Ia akan tahu apa yang harus kita lakukan selanjutnya."Mereka bergegas kembali ke markas Aliansi Pelindung. Tuan Li sud

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-21
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Tekat Lie Feng

    Seiring berjalannya waktu, Lie Feng, Mei Lin, dan Lin Xue menjalankan tugas mereka dengan tekad. Lie Feng mengunjungi berbagai kerajaan, menawarkan bantuan dan informasi tentang ancaman Lord Vashta, namun banyak yang ragu untuk percaya. Beberapa bahkan menuduhnya memanfaatkan situasi untuk memperluas pengaruh Aliansi Pelindung. "Mereka belum melihat ancaman sebenarnya," gumam Lie Feng ketika ia kembali ke markas, wajahnya dipenuhi dengan kekecewaan. "Mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri." "Tapi ada beberapa kerajaan yang bersedia membantu," kata Mei Lin, menyerahkan sebuah gulungan berisi informasi yang ia dapatkan dari para ahli sejarah. "Mereka telah menemukan beberapa catatan kuno yang mungkin menyimpan petunjuk tentang Lord Vashta." "Terima kasih, Mei Lin," kata Lie Feng, menerima gulungan tersebut. "Kita akan mempelajari catatan-catatan ini dengan saksama." Lin Xue kembali dengan tim penyelidiknya. "Kami telah menemukan beberapa jejak Lord Vashta," katanya. "N

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-21
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Tekat Lie Feng #2

    Hutan Terlarang menelan mereka dalam kegelapan yang pekat. Pohon-pohon menjulang tinggi, cabang-cabangnya saling berjalin membentuk kanopi yang menghalangi sinar matahari. Udara terasa dingin dan lembap, dipenuhi aroma tanah yang lembap dan bau busuk yang tak dapat dijelaskan. "Kita harus berhati-hati," bisik Mei Lin, matanya menyipit melihat bayangan yang bergerak di balik pepohonan. "Aku merasakan aura jahat yang kuat di sini." "Ya, kita harus waspada," jawab Lie Feng. "Lord Vashta pasti telah mempersiapkan berbagai jebakan di sini." Mereka berjalan dengan hati-hati, pedang mereka terhunus siap, mata mereka mengawasi setiap gerakan. Semakin dalam mereka masuk ke hutan, semakin pekat kegelapan yang menyelimuti mereka. Mereka merasakan suasana yang menyeramkan, seolah-olah mereka sedang diperhatikan oleh sesuatu yang jahat. "Ada sesuatu yang mengawasi kita," kata Lin Xue, suaranya berbisik namun tegas. "Aku merasakannya." Tiba-tiba, sekelompok makhluk jahat menyerang mereka d

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-21

บทล่าสุด

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Meditasi dan Pengungkapan

    Gulungan kuno itu telah membuka sebuah jendela kecil ke dalam masa lalu Lie Feng, tetapi hanya sekilas. Banyak pertanyaan masih belum terjawab, dan rasa penasaran yang membara membakar jiwanya. Hubungannya dengan Vashta, wanita misterius dalam mimpinya, dan arti dari "anak yang dipilih," "kekuatan yang tertidur," dan "ikatan darah yang tak terputus"—semuanya masih menjadi teka-teki yang membingungkan.Lie Feng menyadari bahwa ia membutuhkan jawaban, dan ia tahu di mana harus mencarinya: di dalam dirinya sendiri. Ia memutuskan untuk melakukan meditasi mendalam, mencoba untuk menembus lapisan-lapisan ingatan yang terkubur dalam, untuk menemukan kebenaran yang telah lama tersembunyi.Ia mencari tempat yang tenang dan damai, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan perguruan. Di puncak gunung yang menjulang tinggi di belakang perguruan, di bawah langit yang dipenuhi bintang-bintang, ia memulai meditasi. Ia duduk bersila, menutup matanya, dan membiarkan pikirannya melayang, me

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Gulungan Tersembunyi

    Petunjuk dari ukiran kuno itu, walau samar, menuntun Lie Feng ke jantung Perguruan Naga Teratai. Bukan ke ruang pelatihan, bukan ke tempat tinggal para murid, tetapi ke sebuah tempat yang tersembunyi, yang keberadaannya hanya diketahui oleh segelintir orang terpilih – perpustakaan rahasia. Selama bertahun-tahun, Lie Feng sendiri pun tak pernah mengetahuinya. Hanya sebuah intuisi yang kuat, didorong oleh sisa-sisa energi Vashta yang masih berdenyut di udara, yang membawanya ke sana.Lie Feng, didampingi Lin Xue dan Mei Lin, menemukan lorong sempit yang hampir tak terlihat, tersembunyi di balik tirai tanaman rambat lebat di taman belakang perguruan. Udara di dalam lorong terasa lembap dan berat, bau tanah dan kayu lapuk memenuhi hidung. Lin Xue menyinari lorong dengan obornya, mengungkapkan dinding batu yang kuno dan lembap."Ini… sangat berbeda dari bagian perguruan lainnya," kata Mei Lin, suaranya berbisik, seperti takut mengganggu kedamaian tempa

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Resonansi Energi

    Udara di Perguruan Naga Teratai masih bergetar, meski pertempuran dahsyat melawan makhluk dunia lain telah berakhir beberapa minggu lalu. Bekas luka masih terlihat jelas di dinding-dinding perguruan, tanda nyata dari pertempuran sengit yang telah mereka lalui. Lie Feng, yang tampak lebih kurus dan lelah daripada biasanya, duduk bersila di halaman belakang, matanya terpejam rapat. Bukan sekadar beristirahat, ini adalah meditasi yang mendalam, sebuah pencarian akan sesuatu yang tersembunyi, sesuatu yang hanya dia yang bisa merasakannya.Udara di sekitarnya berdenyut dengan energi yang samar, getaran halus yang terasa seperti bisikan di antara daun-daun. Ini bukan energi chi biasa yang mengalir di tubuh para pendekar, bukan pula energi gelap yang mengerikan dari makhluk dunia lain. Ini adalah sesuatu yang berbeda, sesuatu yang… mengenal. Sebuah resonansi energi yang unik, dingin, tajam, dan menyeramkan, namun juga… familiar.Setelah beberapa saat, Lie Feng membu

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Menuju Masa Depan #3

    Tim pengintai Jian berangkat menuju pegunungan barat. Mereka terdiri dari Jian sendiri, dua murid senior yang terampil dalam pertempuran jarak dekat, dan seorang ahli dalam penyamaran dan pengintaian. Perjalanan mereka berbahaya dan penuh tantangan. Mereka harus melewati hutan lebat, tebing curam, dan sungai deras. Mereka juga harus menghindari patroli musuh dan jebakan yang tersembunyi.Setelah beberapa hari perjalanan, mereka tiba di sebuah lembah terpencil. Di tengah lembah, terdapat sebuah bangunan kuno yang memancarkan energi misterius yang kuat. Energi itu sama dengan energi yang terdeteksi di berbagai tempat di dunia."Ini dia," kata Jian, suaranya berbisik. "Sumber energi misterius itu."Mereka mendekati bangunan tersebut dengan hati-hati. Mereka memasuki bangunan tersebut dengan hati-hati. Di dalam, mereka menemukan banyak ruangan yang penuh dengan artefak kuno dan gulungan kuno. Mereka juga menemukan beberapa makhluk misterius ya

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Menuju Masa Depan #2

    Di sisi lain lapangan, Mei Lin melatih kelompoknya dalam meningkatkan intuisi dan kesadaran energi. "Tutup matamu," perintahnya. "Rasakan energi di sekitarmu. Rasakan getaran terkecil pun. Itu adalah kunci untuk memperkirakan gerakan lawan dan menghindari bahaya.""Sangat sulit, Tuan Mei Lin," keluh seorang murid. "Saya tidak bisa merasakan apa pun.""Sabar," jawab Mei Lin. "Ini membutuhkan latihan dan konsentrasi. Jangan menyerah. Kemampuan ini akan menyelamatkan hidupmu di lapangan pertempuran."Jian, dengan kelompoknya yang terdiri dari murid senior, berlatih dalam mengembangkan strategi pertempuran yang baru. "Kita harus mempelajari kelemahan musuh kita yang lalu," katanya. "Kita harus mengetahui bagaimana mereka bergerak, bagaimana mereka menyerang, dan bagaimana mereka berpikir.""Tapi bagaimana kita bisa mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan?" tanya seorang murid."Ki

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Menuju Masa Depan

    Sinar matahari pagi menyinari Perguruan Naga Teratai, mengusir bayang-bayang kegelapan yang masih melekat setelah pertempuran dahsyat melawan makhluk energi gelap. Udara sejuk pagi membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang baru saja terkena embun. Di halaman perguruan, yang masih menunjukkan bekas-bekas pertempuran, Lie Feng, Lin Xue, dan Mei Lin berdiri berdampingan, memandang para murid mereka yang berkumpul. Wajah-wajah mereka, meski lelah, mencerminkan tekad yang baru. Mereka telah melewati ujian api, dan telah keluar sebagai pemenang, tetapi kemenangan ini hanyalah awal dari perjalanan baru yang lebih panjang dan lebih menantang.Lie Feng memulai, suaranya tenang namun berwibawa, "Kita telah melewati banyak hal bersama. Kita telah menghadapi kematian, kehilangan, dan keputusasaan. Namun, kita telah melewatinya bersama-sama. Kita telah mengukir ikatan persahabatan yang lebih kuat dari baja."Lin Xue mengangguk, "Ya, Lie Feng. Pertempuran itu telah menempa ki

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Bayangan di Ufuk Baru

    Ketegangan menyelimuti Perguruan Naga Teratai. Getaran yang terasa beberapa hari lalu semakin kuat, mengindikasikan bahwa ancaman itu semakin dekat. Para petarung, di bawah kepemimpinan Lie Feng, Lin Xue, dan Mei Lin, terus memperkuat pertahanan dan meningkatkan kewaspadaan. Mereka berlatih dengan tekun, menajamkan intuisi dan memperkuat kerja sama tim mereka.Suatu malam, saat bulan purnama bersinar terang, getaran itu mencapai puncaknya. Tanah berguncang hebat, dan suara gemuruh menggelegar di udara. Para petarung siaga penuh, pedang mereka terhunus, siap menghadapi apa pun yang akan datang."Itu dia!" teriak Jian, matanya melihat sesuatu di ujung hutan di dekat perguruan. "Ada sesuatu yang sedang mendekati!"Semua petarung menatap ke arah ujung hutan. Di tengah kegelapan, mereka melihat sesosok bayangan besar bergerak mendekati perguruan. Bayangan itu memancarkan aura yang sangat mengancam, aura yang beg

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Kekuatan Baru #2

    Matahari terbit di ufuk timur, mewarnai langit dengan warna jingga keemasan. Udara pagi masih sejuk, membawa kesegaran yang menenangkan. Di halaman Perguruan Naga Teratai, para petarung berkumpul untuk latihan rutin. Namun, latihan kali ini berbeda. Lie Feng telah memperkenalkan metode pelatihan baru yang menekankan pada pengembangan kekuatan batin dan kerja sama tim yang lebih efektif."Hari ini, kita akan fokus pada intuisi," kata Lie Feng, suaranya tenang tetapi tegas. "Kemampuan untuk merasakan bahaya sebelum ia datang adalah senjata paling ampuh yang kita miliki.""Bagaimana kita melatih intuisi kita?" tanya Jian, salah satu petarung muda, dengan penasaran. "Apakah kita harus berlatih merasakan getaran di tanah seperti yang terjadi sebelumnya?""Itu salah satu caranya," jawab Lin Xue. "Tetapi intuisi itu lebih dari sekadar merasakan getaran fisik. Itu adalah kemampuan untuk merasakan energi di sekitar kita, untuk merasakan bah

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Kekuatan Baru

    Matahari pagi menyinari Perguruan Naga Teratai, cahaya keemasannya menerangi wajah-wajah para petarung yang berkumpul di halaman luas. Suasana berbeda dari beberapa minggu lalu. Ketegangan dan ketakutan telah sirna, diganti oleh suasana yang tenang tetapi penuh dengan kekuatan baru. Mereka telah melewati ujian api, dan dari uji itu, mereka muncul lebih kuat dan lebih bijak.Lie Feng berdiri di depan mereka, senyum tersungging di bibirnya. "Teman-teman," katanya, suaranya bergema di seluruh halaman, "kita telah melewati masa yang sangat sulit. Kita telah menghadapi pengkhianatan, kehilangan, dan ancaman yang sangat besar. Tetapi kita telah melewatinya bersama-sama. Kita telah membangun kembali kepercayaan kita, dan dari abu kehancuran, kita telah menemukan kekuatan baru.""Kekuatan baru itu bukan hanya tentang kemampuan bertarung kita," lanjutnya, "tetapi juga tentang kebijaksanaan dan kekuatan

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status