“Haaah!” pekik Hanae tertahan saat Xavion mengatakan kalimat tersebut. Wajahnya sontak bersemu merah muda karena rasa malu. Membayangkan dia telanjang dan berjalan di sekitar rumah bosnya bukanlah sebuah khayalan yang menenangkan. Sebaliknya, cukup meresahkan. Tertawa kecil, meletakkan handuk dan baju di atas wastafel, lalu Xavion melangkah keluar. Sambil berjalan ia berucap, “Segera mandi dan ganti pakaian. Setelah itu, turun ke dapur dan buatlah makan malam untuk kita berdua.” Ia berhenti melangkah, membalikkan tubuh gagah, bertanya sesuatu yang sepertinya sangat penting, “Kamu bisa masak, ‘kan?” “Bisa ...,” angguk Hanae. Sejak bayi di panti asuhan tentu saja dia bisa masak. Ma’am Lilac adalah juru masak yang handal di panti asuhan tersebut dan semua ilmu memasak diturunkan kepadanya. “Good, aku sudah lapar. Segera buatkan aku makan malam dan kopi. Aku akan lembur malam ini, berlatih untuk sidang besok pagi. Sidang pertamaku melawan Maurice Zambrota.” Hanae mengangguk. Ia ta
Terakhir Diperbarui : 2025-03-20 Baca selengkapnya