“Viaaaaa, Mama mohon berjuanglah, nak. Mama bisa kehilangan apapun kecuali kamu, sayang. Mama mohon kembali, hiks hiks.” Tubuh Angelica kembali bergetar hebat karena tak kuasa menahan sakit melihat putrinya kritis di saat operasi sudah dilaksanakan.“Maafkan Mama telah menyembunyikan tentang keberadaan Papamu, sayang. Mama hanya ingin kita hidup tenang, nak. Maaf kalau Mama belum sempat buat kamu bahagia. Kembalilah, nak. Mama mohon.”Alex memeluk erat Angelica, mengecup puncak kepala wanita itu. Demi apapun jika ada yang harus disalahkan soal penderitaan Angelica dan Olivia, orang itu adalah dirinya.Alex sampai menyentuh ulu hatinya karena terasa sakit dan sesak. Dia sampai meremasnya untuk menghilangkan rasa sakit itu.Alex tak sanggup berdiri lagi. Lututnya goyah, tubuhnya seperti kehilangan tenaga. Ia berlutut di depan kursi roda Angelica, membiarkan tubuhnya tenggelam dalam emosi yang sudah tak terbendung. Tanpa berkata apa-apa, ia meletakkan kepalanya ke pangkuan Angelica, meng
Terakhir Diperbarui : 2025-04-16 Baca selengkapnya