Semua Bab Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan: Bab 21 - Bab 30

61 Bab

Bab 21

Suster masuk ke dalam ruang rawat inap Olivia, lalu menjelaskan pada Angelica mengenai cokelat berukuran satu meter yang diterima oleh Olivia."Maaf, Bu. Cokelat itu diberikan oleh salah satu dokter yang ada di sini. Beliau dokter anak yang kebetulan baru ditugaskan mulai hari ini. Jadi, semua pasien yang masih usia anak-anak mendapatkan cokelat berukuran satu meter ini," jawab suster itu menjelaskan."Oh, begitu. Saya kira siapa yang memberi anak saya hadiah. Terima kasih penjelasannya, Suster," jawab Angelica."Sama-sama, Bu," jawab suster itu lalu pamit untuk makan siang. Sementara itu, Angelica mulai menyuapi makan siang untuk anaknya."Mama janji ya, kalau Via sudah sembuh, kita cari Papa bareng-bareng," ucap Olivia.Jujur, tadi Olivia melihat dokter yang memberikan hadiah cokelat ini begitu menyayangi anaknya. Olivia ingin sekali dipeluk Papanya seperti itu—pelukan yang kini belum pernah ia rasakan.Angelica menatap putrinya lalu menyelipkan anak rambut yang menutupi dahi sang a
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

Bab 22

Alex sampai tak berkedip menatap anak kecil yang masih tersenyum ke arahnya, hingga beberapa detik berikutnya ia berjalan menghampiri gadis kecil itu yang kebetulan ditemani oleh suster.Alex duduk di kursi panjang, persis di depan anak kecil yang sedang duduk di atas kursi roda. Senyum ini seperti tak asing bagi Alex.“Tapi, siapa yang memiliki senyum seperti gadis kecil ini?” tanyanya pada diri sendiri, namun ia tak mengingat apa pun."Hai," sapa Alex."Hai, Paman," sapanya sambil tersenyum, lalu mengulurkan tangan kanannya ke arah Alex, sementara tangan kirinya tertusuk jarum infus yang juga digantungkan pada tiang di kursi roda."Siapa namamu, Nak?" tanya Alex."Namaku Via, Paman," ucapnya lagi.Alex menyambut tangan mungil itu. Sentuhan hangatnya membuatnya terdiam sesaat. Ada sesuatu yang terasa aneh yang ia rasakan sekarang ketika bersentuhan dengan gadis kecil ini.Lalu Alex menatap suster yang berdiri di sampingnya dan bertanya, "Anak ini sakit apa, Suster?""Dia menderita ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

Bab 23

Saat Alex sedang bercengkerama dengan Olivia, sesekali terdengar tawa kecil di antara keduanya. Di tengah momen itu, William mendekat dengan langkah hati-hati.“Maaf mengganggu, Tuan. Dokter sudah menunggu Anda di ruangannya,” ucap William sopan.Pandangan William sempat tertahan pada gadis kecil yang duduk di pangkuan atasannya. Ada sesuatu yang aneh—wajah anak itu terlihat begitu mirip dengan Alex. Namun ia cepat-cepat menepis pikiran itu. Terkadang, orang yang tak punya hubungan darah banyak yang tampak mirip.“Princessa. Paman pamit dulu, ya. Besok kita ketemu lagi di sini. Paman bawakan cokelat untukmu,” kata Alex sambil mencubit ujung hidung Olivia pelan, membuat gadis kecil itu terkekeh.“Tapi Via nggak boleh makan cokelat sama Mama, Paman,” jawab Olivia polos. “Paman datang aja ke sini, nggak usah bawa apa-apa. Cukup peluk Via aja,” lanjutnya.Alex terdiam sesaat. Jawaban polos itu justru membuat dadanya terasa sesak.Olivia tersenyum lebar, memperlihatkan deretan giginya yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

Bab 24

Alex langsung melepaskan pegangannya dari tangan Angelica. Gerakan itu begitu tiba-tiba, membuat Angelica nyaris kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh untuk kedua kalinya. Ia buru-buru menahan tubuhnya sendiri, tanpa bantuan siapa pun."Apa yang kamu lakukan di sini?" suara Alex terdengar tajam, nyaris seperti tuduhan.Angelica menarik napas perlahan, berusaha mengontrol ekspresi wajahnya. "Di waktu istirahat siang, saya ke sini untuk menemani majikan saya yang lain," jawabnya datar, suaranya jauh dari kata gugup tapi tidak hangat. Ia sengaja menyusun kalimat seformal mungkin, agar tidak ada celah yang membuat Alex mencurigai hal lain.Alex menyipitkan mata. "Jadi kamu bekerja lagi di tempat lain?" suaranya mulai naik. "Uang yang kuberikan sudah nggak cukup buat kamu hidup, ya?"Angelica menahan diri untuk tidak menatap pria itu terlalu lama. Ia tahu tatapannya bisa membocorkan isi hatinya. "Saya butuh uang banyak, Tuan. Saya akan bekerja di mana pun saya bisa, selama tidak meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

Bab 25

Mobil melaju cepat membelah jalanan siang itu. William sudah memutar balik sesuai perintah, tetapi setelah beberapa tikungan dan perempatan, mobil yang membawa Markus sudah tak tampak lagi.“Ke mana sih mobil itu? Apa mungkin dia sadar mobil anda membuntuti?” gumam William, matanya terus menyapu jalanan.Namun tak ada tanda-tanda kelihatan mobil yang barusan ditumpangi oleh Markus ada di depannya.Alex mendengus kesal. “Sial! Buaya darat satu itu! Pantas aja kelakuannya dari dulu mencurigakan. Ternyata benar-benar gatel,” umpatnya sambil membanting tubuh ke sandaran kursi.Alex sudah tahu betul bagaimana kelakuan kakak iparnya selama ini. Tapi dia jarang sekali melihat dengan mata kepalanya langsung kalau Markus bersama perempuan lain. Sejak awal dia memang sudah tidak suka dengan Markus, orang itu seperti memanfaatkan Amelia dan hanya mengincar harta keluarga Maximus. Apalagi Markus berhasil memegang kendali atas perusahaan kedua orang tua Alex di kota West Country.William melirik s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

Bab 26

“Tuan, takut ada yang masuk,” ucap Angelica.Jangan sampai ada orang yang melihat perbuatan mereka di rumah ini. “Aku sudah mengunci pintu utama. Dan tidak akan ada yang berani masuk ke rumah ini.” Alex memutar balik tubuh Angelica saat tangannya sudah dikeluarkan dari milik perempuan itu. Mereka berdiri berhadap-hadapan, Angelica mendongak menatap pria yang dulu sering memperlakukannya dengan baik. Bahkan banyak orang begitu iri terhadap nasib Angelica yang kala itu menjadi kekasih sang CEO.Tapi tatapan mata Alex sudah tidak sehangat dulu. Angelica tahu pria ini sangat terluka akibat dirinya yang pergi begitu saja tanpa pamit atau tanpa pesan apapun. Ibu jari Alex mengusap bibir ranum sang mantan kekasih. Lihat awal memang benar-benar untuk balas dendam pada Angelica. Tapi entah kenapa dia justru semakin tenggelam dalam belaian hangat wanita ini.Alex memiringkan kepalanya, lalu mencium bibir Angelica penuh gairah. Ciuman itu mendapatkan balasan yang sama seperti yang Alex lakuka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

Bab 27

“Mama…” Olivia mencebik, nyaris menangis saat melihat sang mama tiba-tiba menghilang.“Yang mana mamamu, sayang?” tanya Alex pelan.Olivia menatap ke sekeliling dengan mata berkaca-kaca. Pandangannya berhenti pada seorang suster, seolah ingin memastikan dirinya tidak salah lihat. Dia yakin tadi melihat mamanya. Tapi... ke mana mamanya?Suster yang sudah hafal betul reaksi Olivia langsung menjawab dengan suara lembut, “Itu bukan mama Olivia, sayang. Itu orang lain. Mama kan lagi bekerja. Tadi pagi mama sudah bilang ke suster, kalau siang ini tidak bisa datang. Doain mama selalu sehat ya, biar bisa cari uang yang banyak untuk Olivia.”Dalam benak suster yang selama ini merawat Olivia, kemungkinan besar Angelica merasa tidak nyaman bertemu dengan orang lain. Dia bukan tipe wanita yang suka memelas atau mengharapkan bantuan dari siapa pun. Sangat mungkin Angelica tak ingin terlihat seperti memanfaatkan kondisi anaknya untuk menarik simpati dari orang asing. Apalagi jika orang itu tidak d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya

Bab 28

“Biaya satu miliar ini belum lunas sepenuhnya, Tuan. Orang tua pasien juga meminta suster untuk menjaga pasien, agar saat ditinggal bekerja, tetap ada yang menemani di ruang perawatan. Mengingat pasien masih sangat kecil untuk ditinggal sendirian jadi ada biaya tambahan untuk jasa suster,” jelas petugas administrasi dengan nada hati-hati.Alex terdiam sejenak. Bukan karena angka satu miliar yang disebutkan, tapi karena nominal itu sama persis dengan jumlah uang yang diminta Angelica darinya. Tapi Alex mencoba menepis kemungkinan itu. Setahu dia, berdasarkan data yang ada di kartu identitasnya, Angelica belum pernah menikah. Tak mungkin wanita itu memiliki anak.Petugas administrasi melanjutkan penjelasan tentang rincian biaya yang masih harus ditanggung hingga Olivia dinyatakan sembuh total. Alex menyimak dengan serius, lalu mengangguk.“Baik. Saya yang akan menanggung semua biaya pengobatannya. Tapi saya minta tolong... jangan pernah sebutkan kepada siapa pun kalau bantuan ini datang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya

Bab 29

Setelah puas membelai bagian intim Sophia, Markus pun berdiri sembari menarik tangan wanita itu untuk ikut berdiri dengannya. Mereka melakukannya dengan santai, karena mereka yakin tidak akan pernah ada yang menyadari kalau keduanya sedang bercinta begitu hebat.Markus memeluk pinggang Sophia dari belakang, membiarkan dagunya bertumpu di bahu wanita itu. “Kamu bikin aku gila, sayang,” gumamnya lirih, napasnya hangat menyentuh kulit leher Sophia.Sophia menoleh sedikit. Senyum kecil muncul di bibirnya sebelum ia menoleh penuh, dan mencium Markus dengan perlahan. Awalnya hanya sekilas, tapi Markus langsung menarik tengkuknya, memperdalam ciuman itu. Bibir mereka saling menekan, lembut namun menuntut. Sophia memejamkan mata, membiarkan dirinya larut. Peluh membanjiri tubuh keduanya.Markus membalik tubuhnya, mendorong Sophia perlahan ke dinding kamar. Tangan mereka saling meraba, seolah mencari kehangatan yang selama ini dirindukan. Ciuman mereka tidak lagi terburu-buru, tapi juga tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya

Bab 30

Tak terlalu lama tidak menanggapi pertanyaan sang istri, Markus pun memeluk istrinya dari belakang dan mengusap perut istrinya yang masih rata. Tanpa sepengetahuan siapapun karena Amelia ingin memberi kejutan di ulang tahun pernikahan kedua orang tuanya, sebetulnya Amelia saat ini sedang hamil muda. Entah gimana nanti reaksi Shopia setelah mengetahui kehamilan Amel. Tapi sebagai lelaki brengsek, tentu Markus selalu punya cara untuk menenangkan wanitanya.“Aku habis dari ruang kerja, sayang. Ada laporan yang harus aku periksa,” ucapnya.Pria itu sedang memeluk istrinya dari belakang. Memberi kenyamanan pada wanita itu untuk berada dalam dekapannya. Hanya dengan sentuhan seperti itu saja membuat Amelia seketika luluh. Wanita itu membalikkan tubuhnya lalu tidur beralaskan lengan sang suami. “Jangan capek-capek, sayang. Apalagi yang yang kau kejar? Semua harta keluargaku akan jadi milik kita,” ucapnya.Penyematan kata sayang dalam kalimatnya menandakan kalau Amelia sudah tidak marah la
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status