Semua Bab Warisan Kuno: Kembalinya Sang Pewaris: Bab 131 - Bab 140

223 Bab

Bab 131 Pertarungan di Pinggiran Ibukota

Langkah kaki Arka dan Genta bergema di lorong markas militer. Setelah mendapatkan informasi dari Panglima, mereka bersiap untuk berangkat ke pinggiran ibukota. Beberapa tentara dari tim khusus telah ditugaskan untuk mengamankan area pertempuran agar tidak ada warga sipil yang terlibat. Genta menatap Arka dengan serius. "Kau yakin ingin melawan mereka sendiri?" Arka tersenyum tipis. "Aku tidak bisa membiarkan orang lain bertarung menghadapi ancaman ini. Lagipula, ini bukan hanya tentang aku. Ini tentang negara." Baru saja mereka hendak melangkah keluar dari markas, tiba-tiba seorang wanita berdiri di depan mereka. Wajahnya dipenuhi kecemasan. "Arka!" Arka berhenti. "Kiara?" Kiara berlari mendekat, matanya penuh emosi. "Aku baru saja mendapatkan informasi dari tetua keluargaku. Kau dalam bahaya besar! Kau harus membatalkan ini!" Genta menghela napas, sadar bahwa ini akan menjadi pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya

Bab 132 Pertarungan Melawan Pembunuh Bayaran Puncak

Langit di pinggiran ibukota masih kelam. Angin berhembus membawa debu yang berputar di sekitar dua sosok yang saling berhadapan. Arka berdiri tegap, tubuhnya masih memancarkan aura dari Warisan Klan Naga Langit dan Darah Kuno. Di hadapannya, pemimpin tim pembunuh bayaran itu tersenyum tipis. Matanya tajam, penuh dengan keyakinan. "Aku tidak menyangka kau bisa mengalahkan mereka dengan mudah. Tapi jangan salah sangka, Arka. Aku berbeda." Arka tidak menjawab. Dia hanya menatap lawannya dengan tenang. Tiba-tiba, dalam sekejap mata, sosok pria itu menghilang. "Cepat!" Arka langsung melompat ke samping, menghindari serangan mendadak yang muncul dari bayangan. Namun, sebelum Arka sempat berpikir lebih jauh, sebuah serangan datang dari atas. Dengan kecepatan luar biasa, pemimpin pembunuh bayaran itu melancarkan serangan telapak tangan yang mengandung energi gelap. B
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya

Bab 133 Ekspansi dan Warisan Ibu

Di ruang rapat utama Wijaya Corporation, Arka duduk dengan ekspresi serius. Di hadapannya, Raka dan Genta telah menyiapkan dokumen-dokumen ekspansi bisnis ke beberapa kota besar. "Aku berpikir untuk memperluas perusahaan kita," kata Arka sambil menatap layar proyektor yang menampilkan peta dengan beberapa titik kota yang telah ditandai. "Kita harus masuk ke pasar yang lebih luas dan membangun pondasi yang lebih kuat." Raka mengangguk. "Setelah kita berhasil menguasai pasar di Jakarta, memperluas ke kota-kota besar lainnya adalah langkah yang masuk akal. Tapi..." Genta melanjutkan. "Salah satu kota yang masuk dalam daftar ini adalah kota kelahiran ibumu. Itu bukan hanya kota biasa, Arka. Keluarga ibumu sangat berpengaruh di sana." Arka mengangguk pelan. "Itulah kenapa kita harus berhati-hati. Aku ingin bertemu dengan ibu untuk meminta masukannya sebelum kita melangkah lebih jauh." Raka menyandarkan tubuhnya ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Bab 134 Rahasia Keluarga Ibu

Bandung, kota yang penuh sejarah dan keindahan, kini menjadi tujuan Arka dalam ekspansi bisnisnya. Namun, lebih dari sekadar bisnis, di kota inilah ibunya dilahirkan dan dibesarkan, di dalam keluarga yang masih memegang teguh tradisi kuno dan memiliki pengaruh besar dalam dunia bela diri. Sepanjang perjalanan menuju hotel yang telah dipesan, pikiran Arka dipenuhi oleh berbagai kemungkinan. "Ibuku selalu menutupi banyak hal tentang keluarganya," gumamnya pelan. Genta, yang duduk di sebelahnya di dalam mobil, menoleh. "Apa kau berpikir kedatanganmu ke sini akan membongkar rahasia itu?" Arka mengangguk. "Aku tak ingin berharap terlalu banyak, tapi... aku punya firasat petualangan ayahku ada kaitannya dengan keluarga ibu." Raka yang mengemudikan mobil menambahkan, "Kalau begitu, kita harus bersiap untuk lebih dari sekadar negosiasi bisnis. Bisa saja keluargamu akan menguji lebih dari sekadar kemampuan bisnismu."
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Bab 135 Jejak Kekuatan

Setelah mendapat restu dari kakeknya untuk mengembangkan bisnis di Bandung, Arka bersama Raka dan Genta langsung bergerak cepat. Mereka mulai mengurus administrasi pendirian kantor cabang Wijaya Corporation di kota ini. Namun, membangun bisnis di wilayah baru tidaklah semudah yang dibayangkan. Mereka membutuhkan orang-orang terpercaya untuk memastikan semua berjalan lancar. Di tengah diskusi di ruang hotel yang mereka jadikan kantor sementara, Raka mengingatkan sesuatu. "Arka, kau tahu bahwa keluarga Wijaya sudah lama memiliki perwakilan di Bandung, bukan?" Arka mengernyit. "Maksudmu?" Genta yang berdiri di sampingnya ikut menimpali. "Mereka bukan sekadar orang biasa. Mereka bekerja dalam diam, menguasai dunia bawah tanah kota ini. Bisa dibilang, mereka adalah pihak yang paling disegani oleh para pengusaha dan pemegang kekuasaan di Bandung." Arka menyilangkan tangannya di dada. "Menarik... siapa mereka?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Bab 136 Ujian Bisnis dan Konspirasi

Setelah pertemuannya dengan Wiliam, Arka, Raka, dan Genta segera menyusun strategi untuk mendirikan kantor cabang Wijaya Corporation di Bandung. Dengan pengaruh dan jaringan luasnya di kota ini, Wiliam ditunjuk sebagai direktur cabang. Di ruang pertemuan sebuah hotel mewah, mereka sedang membahas langkah-langkah berikutnya. "Wiliam, aku ingin kau memimpin operasional di sini," kata Arka dengan nada tegas. "Kau memahami medan lebih baik dari siapa pun. Aku percaya padamu." Mata Wiliam berbinar. Ia tahu kepercayaan dari Arka bukanlah sesuatu yang bisa didapat dengan mudah. "Terima kasih, Tuan Muda," jawab Wiliam, menundukkan kepala sebagai tanda hormat. "Aku tidak akan mengecewakanmu. Jika ada yang berani mengganggu bisnis kita di Bandung, aku sendiri yang akan menanganinya." Genta menyeringai. "Bagus, dengan begitu kita bisa langsung mulai investasi besar-besaran. Teknologi terbarukan akan menjadi proyek utama
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Bab 137 Pertarungan di Balik Bisnis

Raka melangkah cepat menuju ruang kerja Arka di kantor cabang Wijaya Corporation Bandung. Wajahnya serius, membawa setumpuk dokumen hasil strategi mereka. "Arka, kita sudah mulai menggerakkan modal dari kantor pusat di Jakarta," lapornya, meletakkan dokumen di atas meja. "Dengan ini, kita bisa menunjukkan kepada para investor bahwa kita tetap bisa berkembang meskipun mereka menarik diri." Arka mengangguk, meneliti laporan itu. "Bagus. Tapi ingat, tujuan kita bukan sekadar menunjukkan kekuatan modal." Genta yang duduk di sofa menyela, "Maksudmu?" Arka menatap mereka dengan tenang. "Kita bukan hanya ingin sukses sendiri. Kita harus membuat perusahaan lokal berkembang bersama kita. Jika mereka melihat manfaat bekerja sama dengan Wijaya Corporation, konspirasi yang mereka bangun akan runtuh dengan sendirinya." Raka tersenyum tipis. "Itulah yang kutunggu darimu, Arka. Kau bukan hanya seorang pengusaha, tapi juga s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Bab 138 Ancaman Baru Terkuat

Dua bulan berlalu sejak pembukaan kantor cabang Wijaya Corporation di Bandung. Dalam waktu singkat, perusahaan berkembang pesat, menarik banyak mitra lokal. Para pengusaha yang sebelumnya ragu kini berbondong-bondong menjalin kerja sama. Di ruang rapat utama kantor cabang, Arka duduk di ujung meja panjang. Di hadapannya, Raka, Genta, dan Wiliam menyampaikan laporan perkembangan. "Arka, proyek kita berjalan lebih cepat dari perkiraan," kata Raka sambil menyerahkan laporan keuangan. "Pendapatan meningkat 35 persen dibandingkan bulan lalu." Genta menambahkan, "Banyak perusahaan kecil dan menengah ingin bermitra dengan kita. Mereka melihat bagaimana kita membantu ekonomi lokal berkembang." Arka mengangguk puas. "Bagus. Tapi kita harus memastikan keberadaan perusahaan ini bukan hanya dirasakan oleh kalangan pengusaha." Wiliam, yang kini lebih sering mengenakan setelan rapi dibandingkan jaket kulit khas jalanan, be
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-31
Baca selengkapnya

Bab 139 Pertarungan yang Tak Terhindarkan

Di tengah gemerlap Bandung yang semakin akrab dengan namanya, Arka tetap berpegang teguh pada visi besarnya. Proyek sosial yang ia rancang bersama Wiliam mulai menunjukkan hasil. Berbagai program bantuan bagi masyarakat menengah ke bawah, mulai dari layanan kesehatan gratis hingga pelatihan kerja, kini berjalan lancar. Di salah satu pusat pelatihan, Wiliam berdiri di samping Arka, menyaksikan para peserta yang sedang mendapatkan pelatihan usaha. "Tuan Muda, aku harus mengakui... Aku tidak pernah membayangkan bisa berada di posisi ini," ujar Wiliam dengan nada rendah. "Dulu aku hanya memikirkan bagaimana bertahan hidup di jalanan. Sekarang, aku justru membantu orang lain mendapatkan kehidupan yang lebih baik." Arka tersenyum, menepuk bahu Wiliam. "Dunia ini lebih dari sekadar kekuatan dan pertarungan, Wiliam. Kekuatan sejati adalah ketika kita bisa menggunakannya untuk melindungi dan membangun." Wiliam menatapnya dengan penu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-31
Baca selengkapnya

Bab 140 Pertarungan di Pinggir Kota

Langit Bandung mulai berwarna jingga ketika Arka dan timnya tiba di lokasi pertarungan. Daerah luas di pinggiran kota ini dipilih dengan hati-hati—jauh dari keramaian, menghindari korban sipil, dan cukup luas untuk menampung pertarungan berskala besar. Di kejauhan, pasukan khusus yang dikirim oleh Panglima bersiaga. Mereka adalah tim terbaik, yang selalu mendampingi Arka dalam misi-misi negara. Di sisi lain, keluarga Brahma telah menempati beberapa titik strategis, siap untuk bergerak jika keadaan tidak terkendali. Arka berdiri di tengah lapangan, matanya tajam menatap sosok yang kini berdiri di hadapannya—pembunuh bayaran peringkat dua dunia. Pria itu tinggi dan kekar, wajahnya penuh luka bekas pertempuran. Genta dan Wiliam berdiri di belakang Arka, siap siaga. "Arka, biarkan kami membantumu jika keadaan semakin buruk," ujar Genta dengan nada serius. Arka tetap menatap lurus ke depan. "Tidak. Ini pertarungan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
23
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status