Semua Bab Asistenku Tercinta Direbut oleh Musuhku!: Bab 21 - Bab 30

50 Bab

Bab 21

Seusai berbicara, Angela menatap Janice dalam diam.Namun, dia tidak melihat perubahan ekspresi apa pun di wajah Janice."Sudah selesai?" tanya Janice.Janice menatap Angela dengan tatapan dingin, dia malas menyia-nyiakan waktunya untuk berurusan dengan wanita ini.Kemudian, dia melangkah maju dan memberi isyarat pada manajer toko itu."Berikan aku satu potong kue kecil ini lagi."Tatapan manajer itu berpindah-pindah antara Janice dan Angela, lalu akhirnya dia mengeluarkan sepotong kue lagi.Dengan tatapan yang menggelap, Angela berkata, "Janice, untuk apa kamu menghabiskan uangmu untuk membeli satu potong lagi? Aku bisa mengembalikan kue ini padamu."Sambil mengucapkan kata-kata ini, dia menyodorkan kantongan itu pada Janice.Kemudian, dia melepaskan pegangannya.Kue itu langsung terjatuh dan hancur berserak di lantai.Angela menutup mulutnya dengan ekspresi berlebihan dan berkata, "Maaf, kuenya hancur. Tapi, nggak apa-apa. Toko kue ini akan segera menjadi milikku, aku akan menyuruh s
Baca selengkapnya

Bab 22

Janice bukan hanya belajar membuat kue sendiri, tetapi sebelumnya, setiap minggu Janice juga akan pergi ke sebuah toko kue bernama "La Bleu" dan membelikan Jordan sepotong kue kecil.Sambil memikirkan hal ini, Jordan melirik sekilas ke kue di atas meja. Dia pun tercengang sejenak.Kue itu dari La Bleu."Kamu yang beli?" tanya Jordan."Ya, kukira kamu suka ....""Aku nggak suka. Ke depannya, jangan beli lagi."Jordan bersandar di kursinya. Dia tiba-tiba merasa agak kesal.Dia baru menyadari penampilan Angela saat ini. "Kenapa kamu pakai topi?""Aku ... nggak apa-apa ...."Angela mengangkat tangannya dan menekan topi di kepalanya dengan tatapan berkilau."Emm, kalau kamu sibuk, lanjutkan saja kesibukanmu. Aku pulang saja," kata Angela.Namun, Jordan malah berkata, "Sini."Dengan nada yang lebih tegas, Jordan berkata lagi, "Sini."Angela pun menghampirinya dengan ragu-ragu.Jordan berdiri dan melepaskan topi di kepala Angela. Begitu dia melihat krim yang lengket di kepala Angela, ekspresi
Baca selengkapnya

Bab 23

Senyuman di wajah Angela langsung menghilang. "Kenapa?"Jordan mengernyit, tetapi dia tidak menjawab dan hanya mematikan rokoknya di asbak rokok.Kemudian, dia baru berkata, "Toko ini nggak terkenal, kuenya juga nggak enak. Cari toko yang lebih besar saja. Kalau kamu beli hak kelolanya juga nggak apa-apa. Aku bisa berinvestasi padamu, hasilnya akan jauh lebih bagus daripada toko ini.""Tapi, aku mau beli toko ini," kata Angela.Angela sudah mengepalkan tangannya hingga tangannya hampir berdarah, tetapi dia tetap memaksakan seulas senyuman sambil berkata, "Jordan, bukankah kamu sudah bilang kalau kamu akan membiarkanku memilih sendiri?""Ganti yang lain," kata Jordan dengan tegas.Melihat Jordan mulai tidak senang, Angela pun menundukkan kepalanya.Di balik sikapnya yang tidak berbahaya, tatapannya penuh akan kebencian dan kekesalan.Pada saat ini, pintu ruangan tiba-tiba diketuk seorang tamu.Jordan menarik Angela dari pangkuannya dan berkata, "Kamu pulang saja dulu. Aku lagi sibuk."A
Baca selengkapnya

Bab 24

Sambil mengucapkan kata-kata ini, Carter tersenyum dengan sopan pada Angela."Nggak usah dianggap serius, ya. Nona Jesslyn memang pemarah," kata Carter."Nggak apa-apa ...."Angela bersikap baik.Carter tersenyum dan bertanya, "Bisakah kamu meminjamkan Jordan padaku beberapa menit?""Kalian bisa mengobrol dulu," kata Angela sambil berbalik dan duduk di sofa di satu sisi.Jesslyn tidak menghiraukannya, sedangkan Calvin adalah seorang pria, jadi Angela hanya bisa memainkan ponselnya di sudut ruangan.Jordan duduk di sisi Carter dan menarik dasinya."Ada apa?"Carter menuangkan segelas anggur untuk Jordan sambil bertanya, "Aku hanya mau tanya, kamu benar-benar sudah yakin mau putus dengan Janice?""Kami hanya bisa putus kalau kami pernah pacaran. Aku dan Janice nggak pernah pacaran," jawab Jordan."Kalau begitu, kenapa kamu menggantung perasaannya selama itu?" tanya Carter.Dengan ekspresi kesal, Jordan berseru, "Dialah yang bersedia melakukannya!"Carter hanya menyesap seteguk anggur, la
Baca selengkapnya

Bab 25

Jesslyn menjulingkan matanya sambil menjawab, "Bukan urusanmu.""Sebagai korbannya, biar aku nasihati kamu. Cedric lebih berbahaya daripada Kak Jordan. Jangan dekati dia," kata Calvin."Yang penting dia nggak sebuta kakakku," kata Jesslyn sambil melirik sekilas ke Angela yang berada tidak jauh darinya. Dia pun merasa makin marah."Entah apa yang dipikirkan kakakku. Melissa Lexy, sahabatku, jauh lebih baik daripada wanita ini, tapi dia malah nggak mau," kata Jesslyn lagi."Melissa Lexy?"Calvin mengernyit sambil berkata, "Sudahlah. Sebelumnya, di pesta itu, dia bersikap sesinis itu pada Janice. Bahkan aku pun nggak menyukainya.""Diamlah. Dia menyukai kakakku. Melihat wanita lain di sisi kakakku, wajar saja kalau dia nggak senang! Lelaki seperti kalian memang nggak tahu apa-apa!" seru Jesslyn.Calvin hanya mengangkat bahunya tanpa mengucapkan apa pun.Benar, dia tidak mengerti.Namun, dia memiliki prinsip yang jelas dan bisa membedakan yang baik dari yang buruk.Setelah mengobrol dengan
Baca selengkapnya

Bab 26

Jesslyn membanting pintu mobil dan mobil Maybach itu pun melaju pergi.Angela berdiri di pinggir jalan tanpa bergerak untuk sangat lama.Tidak jauh dari Angela, Calvin menyaksikan segalanya dan merasa kasihan pada Angela."Sikap Jesslyn agak menyakitkan hati, ya. Lihatlah, Angela kasihan sekali. Biar aku antarkan dia pulang, deh," kata Calvin.Namun, Carter langsung menahannya."Jangan ganggu dia.""Kenapa, Kak? Bukankah kamu selalu bersikap baik?" tanya Calvin.Carter memicingkan matanya sambil berkata, "Angela nggak memerlukan bantuanmu, dia nggak selemah yang kamu pikirkan.""Kenapa kamu bisa tahu?" tanya Calvin lagi."Aku pandai menilai orang lain. Misalnya, aku tahu kalau kamu sangat bodoh. Akurat sekali, bukan?" kata Carter.'Kenapa dia malah mengataiku?' pikir Calvin....Setelah Jesslyn mengantarkan Jordan ke vilanya Jordan dan meminta pengurus rumah untuk menjaga Jordan dengan baik, dia pun pergi.Jordan berbaring di atas ranjang. Melihat vila yang sepi ini, hatinya terasa kos
Baca selengkapnya

Bab 27

Keesokan harinya, Janice bangun pagi dan mulai memasak sarapan.Dia sudah membeli banyak sayuran dan daging segar.Setelah mempersiapkan bahan masakan, dia memasak sepanci bubur daging dan membungkusnya dengan baik, lalu pergi ke perusahaan.Saat dia hendak menyeberang jalan di dekat perusahaan, sebuah mobil Land Rover tiba-tiba muncul dari satu sisi dan melaju melewatinya.Janice terkejut dan melangkah mundur.Dia baik-baik saja, tetapi tas di tangannya membentur mobil itu dan terlempar, sehingga bubur di dalam termos tumpah.Mobil Land Rover itu berhenti melaju. Kemudian, sopir mobil itu menurunkan jendela mobil dan melemparkan setumpuk uang ke lantai."Kami lagi buru-buru. Ini kompensasi dari tuan muda kami!" seru sopir itu.Janice berjalan menghampiri mobil itu dan memungut uang itu dari lantai.Sopir itu hendak menginjak gas lagi, tetapi Janice malah mengangkat tangannya dan melemparkan uang itu dengan kuat ke wajah sopir itu."Aku sudah mengambil foto pelat mobil ini. Di sini jug
Baca selengkapnya

Bab 28

Saat dia hendak pergi, dia malah melihat Cedric yang mendorong pintu dan memasuki ruangan.Pria ini mengenakan jas khusus berwarna hitam tanpa dasi dan celana panjang berwarna hitam yang menutupi kakinya yang panjang. Dia terlihat dingin, tetapi juga santai."Pak Cedric."Janice tersenyum sambil berkata, "Aku sudah membawakanmu sarapan."Cedric berjalan menghampirinya.Saat dia melihat bubur udang yang dibungkus dengan baik di atas meja, dia mendecakkan lidahnya."Bubur buatan Janice sangat bagus ya, sama persis dengan bubur dari toko sarapan di lantai bawah. Sungguh kebetulan, bukan hanya bungkusannya sama, bahkan logo di kantongannya juga sama."Janice terdiam sejenak sebelum menjelaskan. "Awalnya, aku sudah memasakkan bubur untukmu. Tapi, pagi ini, ada sedikit kejadian yang membuat buburnya tumpah semua. Jadi, aku hanya bisa beli seporsi bubur untukmu. Tenang saja. Besok, aku pasti akan memasakkannya untukmu.""Kamu baik-baik saja, 'kan?" tanya Cedric."Hah?"Saat Janice menyadari b
Baca selengkapnya

Bab 29

Janice hampir tidak bisa mempertahankan ekspresinya.Setelah mereka berjalan lebih jauh, dia tidak bisa menahan diri dari berkata dengan suara rendah, "Pak Cedric, kenapa kamu nggak menyangkalnya?""Lihatlah, gadis itu sangat mendambakan kisah cinta yang indah. Mana mungkin aku tega menghancurkan khayalannya?" kata Cedric."Ke depannya ... sebaiknya jangan bercanda seperti ini lagi," kata Janice.Mendengar ucapan Janice, senyuman Cedric memudar."Baiklah."Janice menundukkan kepalanya, dia tidak menyadari aura pria di sebelahnya menjadi lebih dingin.Dia berjalan masuk ke kantor direktur rumah sakit dan menerima pemeriksaan. Seperti dugaannya, dia baik-baik saja.Kemudian, dia pergi lagi ke departemen lainnya.Semuanya baik-baik saja.Saat Janice keluar, Cedric sedang bersandar di dinding sambil memeriksa hasil pemeriksaannya satu per satu.Helaian rambut yang jatuh ke depan keningnya membuat wajahnya yang tampan terlihat melankolis.Banyak orang di sekitar pun diam-diam melirik ke ara
Baca selengkapnya

Bab 30

Tanpa ragu-ragu, Janice menjawab, "Tentu saja kamu!""Serius?" Cedric tersenyum sambil berkata, "Tadi, kulihat kamu duduk bengong di dalam mobil. Kukira kamu khawatir Jordan dipukul olehku.""Aku nggak mengkhawatirkannya, aku hanya memikirkan sesuatu," kata Janice.Janice menoleh ke arah jendela mobil dengan ekspresi linglung.Hari ini, saat Jordan menyuruhnya untuk meminta maaf pada Angela, dia teringat akan masa-masa dia mengikuti Jordan.Pernah sekali, ada tamu yang berniat jahat padanya dan terus menuangkan anggur untuknya. Karena dia tidak meminum anggur itu, tamu itu marah besar dan tiba-tiba menuangkan segelas anggur ke kepalanya sambil memarahinya tidak tahu diri.Pada saat itu, Jordan juga berada bersamanya.Jordan menyuruhnya untuk meminta maaf pada tamu itu.Dia menahan ketidakadilan ini dan menunduk sambil meminta maaf.Saat mereka pulang, dia tidak bisa menahan diri dari mengungkit hal ini lagi.Jordan malah berkata dengan santai, "Aku berada di sampingmu, apa yang bisa di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status