Semua Bab Asistenku Tercinta Direbut oleh Musuhku!: Bab 31 - Bab 40

50 Bab

Bab 31

'Kalau bukan karena mabuk, aku juga nggak akan mencarinya!' pikir Jordan.Dari kaca spion, Steven melihat Jordan yang terkadang marah-marah, lalu tiba-tiba tertawa. Dia pun merasa sangat aneh."Steven, bukannya aku menyuruhmu untuk cari asisten khusus baru, ya? Kenapa masih nggak ada kabar?" tanya Jordan."Pak Jordan, saya sudah memilih beberapa kandidat yang cocok, tapi Anda selalu nggak punya waktu untuk mewawancarai mereka ..." jawab Steven."Panggil mereka ke perusahaan hari ini," sela Jordan.Jordan duduk di jok belakang mobil dengan kaki tersilang.Dia berpikir, 'Kalau nggak ada Janice, aku hanya perlu mencari penggantinya!'...Setibanya di Perusahaan Felix, Jordan langsung menyuruh seseorang untuk mengatur wawancara.Dalam waktu singkat, orang-orang mulai berdatangan.Bisa bergabung dengan Perusahaan Felix adalah sebuah kesempatan yang sangat susah didapat.Para terwawancara masuk ke kantor presiden direktur dengan serentak dan berdiri berjajar.Ada dua pria dan tiga wanita, se
Baca selengkapnya

Bab 32

Di dalam kotak itu, terdapat dua jam tangan.Desain jam tangan ini indah dan unik. Di bawah cahaya lampu, jam tangan tersebut memiliki kesan metalik yang dingin. Benda ini jelas-jelas sangat mahal.Cedric berkata dengan acuh tak acuh, "Terima kasih, ya. Tapi, kenapa kamu memberiku satu pasang jam tangan? Kamu mau mengejekku masih lajang, ya?"Simon tersenyum sambil berkata, "Satu lagi punya wanita, kamu bisa memberikannya pada Janice.""Dia nggak akan menerimanya," kata Cedric."Itu urusanmu."Simon tersenyum sambil berkata, "Hari ini hari spesial. Nanti malam, bagaimana kalau kita pergi minum bareng?"Cedric menyimpan jam tangan itu sambil berkata, "Apa yang spesial? Kamu tahu aku nggak pernah merayakan ulang tahunku.""Kamu lagi-lagi nggak menghargai usahaku."Simon mendecakkan lidahnya.Namun, dia sudah terbiasa. Sejak kejadian itu, Cedric tidak lagi merayakan ulang tahunnya.Tok, tok.Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu dari luar.Setelah Cedric menyahut, Janice membuka pintu
Baca selengkapnya

Bab 33

Selama bertahun-tahun Janice tinggal di Kediaman Felix, satu-satunya orang tua yang memedulikannya hanyalah Emma, neneknya Jordan.Hanya saja, Emma kurang sehat. Selama beberapa tahun terakhir, Emma jarang keluar lagi dan akhirnya langsung dipindahkan ke sebuah panti jompo dengan pemandangan yang sangat indah.Meskipun orangnya tidak berada di sisi Janice, setiap tahun, di hari ulang tahun Janice, dia akan menyuruh seseorang untuk mengirimkan hadiah untuk Janice.Janice terdiam sejenak, lalu langsung mengakhiri panggilan ini.Cedric menyadari bahwa ada yang tidak benar.Dia pun bertanya, "Ada apa?"Janice menjawab dengan agak canggung, "Pak Cedric ... bisakah kita mengundur makan malam ini? Aku ada urusan mendesak."Selama dua tahun terakhir, kondisi kesehatan Emma memburuk. Janice takut jika kali ini dia tidak pulang, ke depannya, dia tidak bisa bertemu dengan Emma lagi.Kalau begitu, dia pasti akan merasa bersalah seumur hidupnya.Namun, hari ini adalah hari ulang tahunnya Cedric yan
Baca selengkapnya

Bab 34

"Nenek, Bibi."Imelda hanya meliriknya sekilas dan mengiakan sapaannya dengan dingin.Sedangkan Emma sangat terkejut melihatnya."Janice sudah datang, ya. Aduh, cepat sini, biar Nenek lihat kamu!" seru Emma.Saat Janice berjalan menghampiri Emma, Emma langsung meraih tangannya. Dia pun duduk di samping ranjang."Kita sudah hampir satu tahun nggak bertemu. Janice, kamu makin kurus, ya," kata Emma. Kemudian, dia berkata pada Imelda, "Pergi suruh Linda masakkan kue dan iga asam manis kesukaan Janice. Janice harus makan lebih banyak."Ekspresi Imelda agak masam. Baru saja dia ingin melawan, Emma tiba-tiba batuk-batuk.Dia hanya bisa berdiri dengan kesal dan berjalan ke luar.Janice menepuk-nepuk punggung Emma."Nenek, kenapa Nenek sakit lagi?""Aduh, Nenek sudah tua. Tapi, nggak apa-apa. Setelah melihat kamu, Nenek merasa jauh lebih baik, penyakit ini juga bukan apa-apa lagi," jawab Emma."Nenek tetap harus jaga kesehatan. Nenek mau makan apa? Beri tahu aku ya, biar aku masak," kata Janice
Baca selengkapnya

Bab 35

Setelah Emma terlelap, mereka baru meninggalkan kamarnya Emma.Begitu pintu tertutup, Janice langsung melepaskan tangannya dari pegangan Jordan.Tatapan Jordan menggelap."Kenapa? Memangnya aku sekotor itu?" tanya Jordan."Kita hanya akting di hadapan Nenek. Sekarang, Nenek sudah terlelap, jadi kita nggak perlu akting lagi," kata Janice.Janice berbalik dan turun ke lantai bawah.Jordan mengikutinya sambil bertanya, "Kamu mau ke mana?""Pulang," jawab Janice."Sudah semalam ini, kamu masih mau pulang?""Ini urusanku, nggak perlu kamu pedulikan."Langkah Janice sangat tegas.Di lantai bawah, dia melihat Linda membawakan kue dan iga asam manis untuknya.Imelda duduk di sofa sambil menggendong seekor anjing Pomeranian dan berkata, "Ini perintah Ibu, makanlah."Janice berkata, "Nggak deh, Bibi. Aku sudah makan malam.""Ya sudah kalau nggak mau makan. Kamu kira aku ingin melihat orang yang nggak tahu berterima kasih sepertimu lebih lama?" kata Imelda."Kalau bukan karena Nenek, aku juga ngg
Baca selengkapnya

Bab 36

Jordan meninju mobil Maybach di sampingnya.Tangannya pun kesakitan.Di dalam mobil Bentley.Janice duduk di jok penumpang sambil menyeka air hujan di tubuhnya dengan tisu.Setelah mobil ini melaju menjauhi vila tersebut, Cedric tiba-tiba menghentikan mobilnya. Kemudian, dia mengambil sebuah selimut yang lembut dari jok belakang mobil untuk Janice."Lap saja dengan selimut ini.""Terima kasih."Janice menerima selimut itu dan menyeka rambutnya.Kemudian, dia baru menyadari bahwa mobilnya tidak bergerak.Janice menoleh dan melihat Cedric yang sedang memegang setir mobil dengan satu tangan dan memiringkan badannya sambil menatap Janice dengan terang-terangan.Janice seketika berhenti bergerak."Pak Cedric?""Janice, kamu nggak seperti rumor yang beredar di luar."Cedric menatap Janice dengan tatapan penuh ketertarikan dan berkata, "Kata orang, kamu sangat mencintai Jordan, tapi menurutku, kamu bisa memutuskan hubungan kalian dengan sangat tegas."Janice menunduk sambil berkata, "Aku juga
Baca selengkapnya

Bab 37

Di rumah lama Keluarga Felix, Jordan baru keluar dari kamar mandi.Setelah mandi, api amarahnya sedikit mereda.Pada saat ini, ponselnya berdering.Dia menerima panggilan ini dan langsung mendengar suara Angela yang lembut."Jordan, kenapa kamu nggak angkat teleponku ....""Ada urusan, nggak sempat kuangkat," jawab Jordan."Bagaimana keadaan Nenek?"Angela bertanya dengan penuh perhatian, "Bagaimana kalau besok aku beli sesuatu dan pergi menjenguk Nenek?"Jordan mengeluarkan sebatang rokok dan memasukkan rokok itu ke dalam mulutnya. Dia menunduk sambil menyalakan rokok dengan pemantik api dan berkata, "Nggak usah. Nenek ingin bertemu dengan Janice. Hari ini, Nenek sudah bertemu dengannya, jadi kondisi Nenek sudah baikan."Angela terdiam untuk sangat lama.Saat Jordan hendak berbicara lagi, dia malah mendengar suara isakan tangis."Jordan, apakah nenekmu juga nggak menyukaiku? Ibumu dan adikmu nggak menyukaiku. Sekarang, nenekmu juga nggak menyukaiku .... Kenapa ... apa salahku sebenarn
Baca selengkapnya

Bab 38

Keesokan harinya kebetulan adalah akhir pekan.Awalnya, Janice berencana untuk pergi mencoba gaun dengan Cedric. Namun, Cedric sedang sibuk dan sudah terbang ke luar negeri pagi-pagi sekali.Cedric menghubungi Janice dan mengatakan bahwa dia sudah menghubungi penanggung jawab tempat itu, jadi Janice bisa langsung pergi.Secara kebetulan, Laura mengajak Janice untuk jalan-jalan, jadi Janice pun pergi dengan Laura.Penanggung jawab yang menyambut kedatangan Janice bernama Monica, yang merupakan seorang wanita berdarah campuran. Dia bukan hanya agen merek di Kota Sidny, tapi juga merupakan pemilik sebuah perusahaan majalah mode.Ada banyak selebriti yang pernah muncul di majalahnya.Begitu Monica melihatnya, Monica langsung memujinya. "Nona Janice, kamu cantik sekali, kamu bahkan lebih berkilau dari banyak sekali artis yang pernah kulihat!"Janice tersenyum dengan rendah hati.Laura berkata dengan bangga, "Apa daya, Janice memang sangat cantik. Sebagai sahabatnya, aku juga merasa sangat t
Baca selengkapnya

Bab 39

Janice pun berbalik dan hendak pergi.Namun, Jason malah mengikutinya."Janice, lagi pula, kamu sudah jadi wanita bekas. Setelah bertahun-tahun ditiduri oleh Jordan, sepertinya kamu juga nggak mendapatkan keuntungan apa pun darinya. Kalau kamu ikut aku, aku bisa memberimu 600 juta per bulan," kata Jason."Pergi sana!" seru Janice."Satu miliar? Huh, jangan-jangan kamu merasa bahwa kamu bernilai dua miliar?" Jason menjilati bibirnya sambil mendekati Janice dan berkata, "Dua miliar juga boleh, sih. Tapi, permainannya harus lebih menyenangkan, entah kamu sanggup ...."Plak!Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Jason."Biar kuperingatkan, menjauhlah dariku! Di sini ada kamera pemantau. Kalau kamu nggak pergi juga, aku akan menuntutmu atas pelecehan!" seru Janice.Ekspresi Jason sangat masam."Ck, sungguh pemarah, ya. Kamu kira aku takut?"Dia tiba-tiba menarik pergelangan tangan Janice. Belum juga dia melakukan apa pun, terdengar suara teriakan penuh amarah."Kamu mau ngapain?!"Laura y
Baca selengkapnya

Bab 40

Melihatnya seperti ini, Angela yang berada di sampingnya merasa agak panik.Perasaan gelisah kembali meluap dalam hatinya.Dia mendekati Jordan sambil berkata dengan polos, "Bukankah itu Kak Janice, ya? Wanita cantik memang disukai di mana pun itu, ya. Presiden direktur Perusahaan Walter melindunginya. Sekarang, pria itu sepertinya penggemar barunya, deh."Jordan malah tidak mengucapkan sepatah kata pun.Angela menggenggam tangannya dan bertanya, "Ada apa, Jordan?""Nggak apa-apa, turunlah."Angela turun dari mobil dengan patuh dan mengikuti Jordan ke dalam toko.Monica menghampiri mereka dan bertanya, "Pak Jordan, jarang sekali saya melihat Anda. Ada apa Anda datang ke sini?""Pilih gaun untuk pacarku," kata Jordan sambil mendorong Angela ke depan.Monica menatap tubuh Angela dan memuji Angela, lalu membawanya ke ruang ganti.Setiap ruang ganti di toko ini adalah ruangan yang luas, dengan karyawan yang khusus melayani tamu di dalamnya.Jordan tidak ikut masuk, dia terus menatap Jason.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status