Semua Bab Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian: Bab 101 - Bab 110

213 Bab

Bab 101

“Aku korbankan segalanya demi sekolahkan dia, kujual semua yang kumiliki demi biayai dia ke kota besar. Sekarang, dia malah tidak akui aku lagi. Dia merasa aku permalukan dia. Aku malah disuruh kembali ke kampung… ”Udin menangis terus hingga dirinya hampir percaya dengan kata-katanya sendiri. Aktingnya memang bagus sekali.Para reporter terus meliput. Kisah seorang putri angkat yang mencampakkan ayah angkatnya di kampung adalah berita sosial yang menarik perhatian. Mereka tentu ingin jadi yang pertama untuk mengeksposnya.Reporter-reporter merasa iba terhadap Udin. Mereka pun mulai mengecam Wenny, “Kenapa si Wenny jahat banget sih?”“Sebelumnya aku tidak percaya ada orang yang terlahir dengan hati jahat, sampai kehadiran Wenny!”Alex menyerahkan tisu pada Udin, lalu berkata dengan gusar, “Hari ini kami adakan konferensi pers demi membongkar wajah asli Wenny. Karena sampai saat ini, masih ada banyak orang yang tidak tahu sosok asli Wenny. Jangan harap dia bisa campakkan ayah angkatnya
Baca selengkapnya

Bab 102

Semua orang di dalam acara konferensi merasa murka. Mereka semua menyalahkan Wenny.Tatapan Hendro kelihatan dingin. Dia merasa Wenny pantas menerima semua ini. Apa dia tidak tahu ada jebakan besar di sini? Dia malah berani datang sendiri.“Sial!” maki Steve dengan suara rendah. Dia hendak melangkah maju untuk melindungi Wenny. Namun, langkah seseorang lebih cepat daripada dirinya. Hendro yang berada di samping duluan melangkah maju.Steve terdiam. ‘Hei, di mana matamu? Kenapa kamu nggak pengertian, sih?’Hanya saja, pada saat ini, situasi yang tadinya ricuh tiba-tiba berubah menjadi hening. Hendro melihat Wenny yang sedang dikepung mengangkat sepasang kelopak matanya yang jernih itu. Wenny memang diam-diam mengamati orang-orang di sekitarnya dengan tatapan tenang, tetapi auranya terasa kuat. Semua orang yang tersapu oleh pandangannya langsung terdiam.Hendro menghentikan langkahnya. Ini pertama kalinya dia melihat Wenny yang seperti ini.Semua orang terkejut ketika melihat Wenny. Mere
Baca selengkapnya

Bab 103

Kedua mata Udin terbelalak lebar. Dia sudah mengetahuinya. Saat ini, dia baru tahu, ternyata Wenny adalah orang pertama yang dapat kabar Udin dibebaskan dari penjara. Wenny selalu menunggunya.Mereka semua mengira Wenny tidak akan mengekspos masa kecil suram. Gimanapun, reputasi seorang anak perempuan sangatlah penting. Kenyataannya, Wenny memang tidak mengatakannya. Dia tidak memberi tahu Lisa dan juga tidak memberi tahu Hendro. Ketika Udin minta uang, Wenny pun memberinya. Udin bahkan dengan gampangnya memukul Wenny hingga pingsan dan menculiknya, seolah-olah Wenny memang diusik olehnya.Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Selama ini, Wenny sengaja melakukannya. Dia sedang berpura-pura. Dia memasang sebuah alat perekam kecil di tubuhnya. Boleh dikatakan, masalah Udin meminta uang 20 miliar dan juga masalah hendak melecehkannya di dalam gua, semua ada dalam dugaan Wenny.Wenny menggunakan “sikap patuhnya” untuk memupuk rasa serakah Udin, juga menggunakan “kesabarannya” untuk memba
Baca selengkapnya

Bab 104

Mereka berdua kalah telak dalam acara konferensi pers kali ini.Landy segera berkata, “Wenny, maaf, tadi Ibu sudah salah paham sama kamu. Kamu dengarkan penjelasan Ibu. Ibu nggak tahu apa-apa ….”Wenny menatap Landy. “Apa benar kamu nggak tahu apa-apa?”Pada saat ini, polisi berjalan maju, lalu berkata pada Landy, “Landy, selama masa pelarian Udin, kamu menyembunyikan dan melindungi tindak kriminal. Kami mencurigai kamu bersekongkol dengan Udin. Sekarang mohon ikut kami untuk melakukan pemeriksaan.”Dua orang polisi langsung menangkap Landy.Kepala Landy berdengung. Dia teringat waktu itu dia memang menampung Udin di saat dia melarikan diri.Landy menatap Wenny dengan syok. “Ternyata ulahmu?”Wenny yang menyuruh Sutinah untuk melepaskan Udin. Sejak awal, Wenny sudah menduga Udin pasti akan melarikan diri ke Kediaman Keluarga Cladia.Wenny menatap Landy dengan raut lugu, lalu berkata dengan tersenyum, “Aku nggak ngerti apa yang kamu katakan. Ibu, kamu nggak usah jelaskan sama aku. Kamu
Baca selengkapnya

Bab 105

Alex masih berpihak pada Hana. Hana pun merasa lebih tenang.…Acara konferensi pers telah berakhir. Hendro kembali ke mobil mewah Rolls-Royce-nya. Dia berpesan kepada Sutinah yang duduk di depan dengan suara rendah dan magnetisnya, “Beri tahu awak media, aku tidak mau kabar tentang Wenny tersebar luas.”Sutinah membalas dengan suara rendah, “Mengenai hal ini, Pak Hendro harap tenang. Tadi beberapa reporter wanita sudah menghapus semua foto dan rekaman Bu Wenny. Mereka tidak akan menyiarkan masalah Bu Wenny.”Hendro tersenyum tipis. “Dia memang pintar dalam menghasut hati orang-orang.”Sutinah berkata dengan tulus, “Bu Wenny benar-benar sangat pemberani.”Hendro mengangkat alisnya. Iya, dia memang sangat pemberani. Hendro mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang. “Halo, Paman.”Pamannya Hendro adalah rektor dari Universitas Cestana. Dia sangat terobsesi dengan dunia medis dan selalu dihormati di mana pun dengan sebutan Pak Angga.Terdengar suara Angga. “Hendro, jarang bange
Baca selengkapnya

Bab 106

Mereka semua meneguk alkohol hingga tidak bersisa.Pada saat ini, televisi di ruangan VIP sedang menyiarkan sebuah berita. Pembawa acara membawa mic sembari melaporkan, “Hari ini kami menangkap seorang pelaku kriminal pelecehan anak di bawah umur dan percobaan pemerkosaan. Kami juga menangkap sekongkolannya.”Di dalam gambar, Udin yang menutup kepalanya dengan kain hitam dibawa ke dalam mobil polisi. Disusul, Landy juga dibawa keluar.Ketiga pria itu tidak kenal dengan Udin, tetapi mereka kenal dengan Landy. Mereka pun merasa syok. “Pak Andy, kenapa tersangka itu kelihatannya seperti istrimu?”‘Apa?’Tangan Andy yang sedang menuang alkohol menjadi terkaku. Dia memalingkan kepalanya melihat ke sisi televisi. Ternyata benar, itu Landy.Raut wajah Andy langsung berubah. Dia pun tertegun di tempat.Pembawa acara mengambil mic sembari berbicara, “Kalau mau bicara soal penjilat paling ahli, aku yang jarang-jarang kagum dengan orang, malah kagum sama tersangka ini. Padahal sudah setua ini, d
Baca selengkapnya

Bab 107

Hana malah ingin mentraktir Wenny minum kopi.Wenny tidak berbicara. Hana pun berkata dengan mengangkat alisnya, “Ada apa, Wenny? Kamu nggak berani? Belakangan ini kamu selalu menang terus. Kamu lagi berada di masa-masa berjayamu. Kenapa? Apa kamu takut sama aku?”Wenny melengkungkan sedikit bibir delimanya. Dia pun tersenyum. “Oke, sampai jumpa nanti.”Panggilan diakhiri. Wenny bersiap-siap untuk keluar rumah.Ting.Pada saat ini, bunyi notifikasi WhatsApp berbunyi. Isinya adalah rencana operasi yang dikirim oleh Angga.Isinya adalah: [Guru, ini adalah kasus operasi serius yang aku temui minggu lalu. Mohon bimbingannya.]Angga Himawan adalah rektor Universitas Cestana sekaligus murid Wenny. Susan juga lulusan Universitas Cestana dan merupakan murid kesayangan Angga.Kali ini, alasan Susan bisa menjadi asistennya Wenny, tidak lepas dari rekomendasi kuat dari Angga.Jika dihitung-hitung, mereka semua adalah murid dan cucu muridnya Wenny.Wenny membalas satu kata kepada Angga. [Oke.]…S
Baca selengkapnya

Bab 108

Wenny pun melengkungkan bibirnya tersenyum getir.…Di ruang pasien VIP rumah sakit, kaki Hana sudah diobati oleh dokter. Hendro melihat dokter sambil menggigit bibirnya. “Apa cedera kakinya kena tulangnya? Apa akan berpengaruh pada menarinya di masa depan?”Dokter membalas, “Pak Hendro, kamu nggak usah khawatir. Tadi kami sudah melakukan X-ray, dia sangat beruntung kali ini, hanya mengalami luka luar saja, tulangnya nggak terluka. Asalkan istirahat dengan baik, dia bisa kembali menari.”Usai berbicara, dokter pun meninggalkan ruangan.Saat ini, Hendro merasakan kelembutan dalam telapak tangannya. Ternyata tangan kecil Hana menyusup masuk ke dalam telapak tangan Hendro. Dia menggenggam erat tangan Hendro.Hendro menurunkan kelopak matanya. Hana mengangkat wajah pucatnya menatap Hendro. “Hendro, aku baik-baik saja. Kamu nggak usah begitu panik.”Hendro benar-benar sangat mencemaskannya. Meski ini semua sudah dalam dugaannya, hanya saja hatinya tetap terasa manis.“Kenapa kamu jatuhin d
Baca selengkapnya

Bab 109

’Apa?’‘Kirim Wenny bersekolah ke mana?’‘Universitas Cestana?’ ‘Apa Hendro sudah gila?’‘Universitas Cestana adalah perguruan tinggi bergengsi, emang dia berhak masuk ke sana?’Raut wajah Hana langsung berubah. “Hendro, Wenny sudah berhenti sekolah sejak usia 16 tahun. Dia hanya gadis dari kampung. Selain menggoda pria, apa lagi yang bisa dia lakukan? Atas dasar apa dia masuk ke Universitas Cestana?”Hendro melihat Hana tanpa berbicara.Tatapan Hendro sangat yakin dan tegas. Jelas sekali tidak ada ruang untuk mendiskusikan masalah ini lagi. Dia sudah memutuskan untuk mengirim Hana bersekolah di Universitas Cestana.Hana adalah orang yang pintar. Hubungan mereka baru saja menghangat. Jadi dia tidak berani bertengkar dengan Hendro. Selain itu, orang seperti Wenny, jika bersekolah di Universitas Cestana, hanya akan menjadi bahan lelucon saja. Pada saat itu, Hendro akan semakin risi terhadapnya. Hana tidak perlu melakukan apa-apa, dia cukup melihat Wenny diejek saja.Hana pun tersenyum.
Baca selengkapnya

Bab 110

Wenny mengangkat kelopak matanya untuk melihat Hendro. “Nggak usah, aku akan pergi malam ini.”Wenny ingin melepaskan lengannya dari pergelangan tangan Hendro. Hanya saja, jari tangan panjang dan dingin Hendro masih mencengkeramnya. Tenaga kuat itu membuat Wenny tidak bisa bergerak. Pada saat ini, Hendro berkata, “Besok kamu pergi melapor ke Universitas Cestana.”Wenny terbengong. “Kenapa?”“Aku daftarin kamu di Universitas Cestana. Aku sudah atur semuanya. Kamu kuliah jurusan kedokteran di sana.”Wenny terdiam membisu. Hendro malah ingin Wenny kuliah kedokteran di Universitas Cestana?Pada suatu hari nanti, apa Hendro bakal memikirkan kembali apa yang sudah dikatakannya ini?“Aku nggak mau!” tolak Wenny dengan langsung.Hendro mengerutkan kening tampannya. “Wenny, Universitas Cestana itu universitas ternama, bukan sembarang orang bisa kuliah di sana. Kesempatan ini sangat langka. Aku tahu kamu sudah nggak sekolah sejak umur 16 tahun. Sekarang aku kasih kamu kesempatan untuk kuliah.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
22
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status