Home / Romansa / Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai: Chapter 131 - Chapter 140

206 Chapters

Bab 131

Setelah itu, tak seorang pun dari mereka berbicara lagi.Kedua sepupu Clara belum pernah sama sekali lihat Edward sebelumnya.Sekarang setelah orangnya tiba di sini, mereka terus memandangnya dengan rasa penasaran.Edward telah menjadi orang yang menduduki jabatan tinggi selama bertahun-tahun. Sekalipun tidak secara sengaja ditunjukkannya, namun setiap gerak-gerik dan gesturnya memancarkan aura orang yang sudah lama menduduki jabatan tinggi.Menyadari mereka melihat dirinya, dia melirik.Mereka tak berani membalas tatapannya, dan tanpa sadar memalingkan muka, tak berani menatapnya lagi.Edward tidak mengatakan apa pun mengenai hal ini, dia juga tidak menunjukkan niat untuk menyapa mereka. Dia hanya dengan tenang mengalihkan pandangannya.Edward adalah orang yang dicintai Clara.Setelah Clara menikahinya, sampai sekarang dia masih tidak bisa keluar dari bayang-bayang pernikahannya.Lalu setelah nikah bertahun-tahun, Edward malah perlakukan keponakannya seperti itu. Wajar saja Bagas memi
Read more

Bab 132

Prof Nian berkata: "Oke."Edward mengangguk, lalu berbalik menatap Clara. "Apa kamu bakal pulang malam ini?"Clara masih menyimpulkan apa yang baru saja dibicarakan olehnya dan Prof Nian. Ketika dia dengar Edward tiba-tiba bicara padanya, dia berhenti sejenak sebelum bereaksi dan berkata, "Aku nggak pulang malam ini."Edward mengangguk dan berkata, "Oke." Kemudian dia berdiri dan berkata, "Agak malam aku datang lagi untuk jemput Elsa."Dia sudah mau pergi.Clara berkata dengan dingin, "Iya."Edward tidak berkata apa-apa lagi padanya, dan berjalan menuju Nenek Hermosa, "Nek, saya masih ada urusan lain, jadi saya pergi dulu."Nenek Hermosa tidak berdiri, dan nadanya terdengar acuh. "Silakan. Hati-hati di jalan."Edward tidak marah atas perlakuan Nenek Hermosa. Dia menatap Bagas, mengangguk padanya sebagai salam, lalu berbalik meninggalkan ruang perjamuan.Melihat Edward keluar dari hotel, Dani berhenti sejenak saat hendak keluar dari mobil.Edward langsung masuk ke mobil dan pergi.Dani
Read more

Bab 133

Elsa memeluk lehernya dan membenamkan wajah kecilnya di lehernya untuk menghindari angin dingin.Pakaian yang dikenakan Clara lembut dan hangat, dan dia senang mengusap-usap lehernya dalam pelukan Clara.Edward selalu tiba pada waktu yang tepat.Ketika Clara gendong Elsa ke tempat parkir, kebetulan mobil Edward juga baru tiba.Melihat mereka, mobil berhenti di samping Clara.Melihat ayahnya tiba, Elsa tidak langsung melepas pelukannya, tapi berkata pada ayahnya yang menurunkan jendela mobil dengan nada manja, "Ayah, gendong aku masuk."Edward tidak mengatakan apa-apa, dia keluar dari mobil, dan mendekat untuk gendong Elsa.Elsa dengan gembira mengayunkan kakinya di gendongan Edward.Ketika Edward mendekat, Clara sekali lagi mencium parfum Vanessa pada dirinya.Waktu dia duduk di sampingnya tadi, belum tercium bau parfum.Dengan kata lain, setelah dia meninggalkan acara di sini, dia pergi ke pesta Keluarga Sanjaya.Edward menatapnya dan berkata, "Malam ini sangat dingin, cepat masuk."C
Read more

Bab 134

Mungkin karena sudah bisa menebak alasan keraguannya, Dani pun berkata, "Aku jamin, urusan pribadiku nggak akan pernah ganggu urusan resmi antara pamanmu dan aku."Mendengar kata-katanya, Clara bertanya, "Apa kamu yakin?""Tentu saja."Clara tahu, perusahaan pamannya sedang dalam situasi sulit.Dia ragu sejenak lalu berkata, "Oke.""Kalau kamu punya waktu, kamu bisa telepon aku. Aku aturkan waktunya."Clara berkata, "Oke."Pada saat itu, Dani menatap rambut hitamnya yang agak berantakan karena angin dingin, dan berkata, "Malam ini dingin, cepat masuk."Mendengar apa yang dikatakannya, Clara terdiam sejenak.Kata-katanya persis sama dengan apa yang baru dikatakan Edward padanya.Dia mengangguk, tidak berkata apa-apa lagi, lalu masuk ke mobil.Sementara Dani tidak bergerak.Ketika mobilnya lewat di depannya, Clara menurunkan jendela, mengangguk padanya sebagai sapaan, lalu menginjak pedal gas dan pergi.Setelah lihat mobilnya melaju pergi, Dani pun masuk dan pergi.Clara kembali ke Kedia
Read more

Bab 135

Baru pada tengah hari, ketika saatnya makan siang, mereka akhirnya punya kesempatan untuk istirahat dan bernapas.Pada saat itu, ponsel Clara tiba-tiba berdering.Itu adalah pesan dari Raisa, menanyakan apa dia ingin pergi bermain ski bersamanya nanti sore.Clara membalas dengan pesan suara, "Hari ini aku nggak bisa, ada urusan. Kamu saja yang pergi."Raisa: "Oke."Sore harinya, saat Clara keluar dari ruang kerja dosen mereka untuk ambil air, Raisa mengiriminya pesan lagi.Kali ini, isinya adalah beberapa foto.Orang-orang dalam foto itu tidak lain adalah Edward, Vanessa, Elsa, Dani dan Tania.Kemudian, dia mengiriminya pesan lain: [Aku dan teman-teman sedang bersenang-senang main ski, tapi nggak disangka malah bertemu mereka. Menyebalkan!]Clara hanya mengklik satu foto. Setelah tahu itu mereka, dia tidak membuka sisa fotonya.Melihat pesan dari Raisa, dia dengan tenang membalas lagi dengan pesan suara: "Bersenang-senang saja, nggak usah pedulikan mereka."Raisa segera membalas dengan
Read more

Bab 136

Setelah melihat Elsa, Dani dan yang lainnya pergi, Edward dan Vanessa juga masuk ke mobil dan menuju restoran.Beberapa menit setelah mereka tiba di ruang VIP, Prof Nian juga tiba."Prof Nian."Melihat Prof Nian mendorong pintu terbuka, Edward dan Vanessa berdiri untuk menyambutnya.Saat melihat Vanessa, tidak ada ekspresi terkejut di wajahnya.Vanessa dengan sopan memperkenalkan dirinya lagi, "Halo Prof Nian, aku Vanessa, kita pernah bertemu sebelumnya di pameran teknologi...""Iya." Prof Nian masih tidak menunjukkan ekspresi apa pun di wajahnya dan mengulurkan tangannya menjabat tangannya.Setelah Prof Nian duduk, Vanessa duduk di sebelahnya dan berkata, "Aku sangat mengagumi Prof dan selalu berharap punya kesempatan untuk bertemu dan diskusi secara langsung tentang Kecerdasan Buatan."Nian: "Iya."Pada saat itu, ponsel Edward berdering. Dia pun berdiri, lalu berkata kepada Prof Nian dan Vanessa, "Aku keluar sebentar angkat telepon. Kalian ngobrol saja."Vanessa mengangguk.Setelah
Read more

Bab 137

Vanessa tertegun, lalu mengerucutkan bibirnya.Itu bukan jawaban yang diinginkannya.Prof Nian mendorong pintu terbuka dan hendak pergi, tapi Vanessa dengan cepat melangkah maju dan berkata, "Prof Nian, menurut Anda apa yang harus aku tingkatkan?"Prof Nian berhenti sejenak dan berkata dengan dingin, "Lakukan lebih banyak penelitian dan berikan lebih banyak perhatian pada perkembangan baru di bidang lain."Saat dia selesai berbicara, Edward kembali.Sebelum dia sempat bicara, Prof Nian berkata, "Aku sudah lakukan apa yang harusnya aku lakukan. Aku akan hubungi Anda lagi dalam beberapa hari."Edward: "Baik."Setelah selesai berbicara, dia langsung pergi.Edward memandang Vanessa dan melihat bahwa dia tampak tidak senang. Dia bertanya, "Hasilnya nggak bagus ya?"Vanessa mengangguk dengan tenang. "Aku ditolak.""Prof Nian bilang apa? Ceritakan padaku."Vanessa menceritakan seluruh proses dan evaluasi serta sarannya pada Nian."Kamu memang cukup berbakat." Edward berkata, "Menurutku sarann
Read more

Bab 138

Mungkin melihat mereka sangat lelah, Prof Nian pun suruh mereka pulang sekitar jam sembilan malam itu.Setelah melalui hari yang melelahkan, Clara segera pulang, mandi, dan tidur lebih awal.Di hari berikutnya.Ada hal-hal di X-Tech yang perlu mereka tangani.Clara dan Dylan lalu menyempatkan diri untuk pergi ke X-Tech sore itu.Ketika mereka tiba, Clara dan Dylan baru saja membahas beberapa masalah teknis ketika Doni dan Agra masuk, dipimpin oleh staf X-Tech.Ketika melihat Clara, mereka sedikit terkejut.Agra mengangkat alisnya. "Oh dia karyawan X-Tech? Kebetulan sekali."Sementara Doni mengangkat bahu.‘Kami nggak saling kenal, jadi gimana aku bisa tahu kalau dia karyawan X-Tech?’Seorang staf X-Tech di dekatnya mendengar obrolan mereka, lalu berkata, "Maksud kalian Bu Clara? Dia bukan karyawan X-Tech. Dia programer Morti Group. Dia datang ke sini hari ini untuk bantu tangani masalah pemrograman."Menyadari bahwa seseorang seperti sedang memperhatikannya, Clara menoleh untuk melihat
Read more

Bab 139

Namun, dia tidak melihat ke arah mereka dan terus berkomunikasi dengan staf teknis X-Tech.Pak Zaki tersenyum dan berkata, "Ternyata kalian bertiga sudah saling kenal?"Dylan: "Iya, Pak."Gimanapun, mereka semua adalah generasi kedua dan ketiga di kalangan sosial kelas atas ibu kota, jadi wajar saja jika mereka saling kenal.Hanya saja bidang yang ditekuninya beda dengan mereka, jadi mereka tidak akrab.Doni dan Agra menyapa Dylan, lalu berjalan ke sisi lain bersama Pak Zaki untuk bahas pekerjaan.Sementara Vanessa tinggal bersama Dylan.Tentu saja dia juga melihat Clara.Namun setelah sekilas pandang, dia alihkan pandangannya dan kembali menatap Dylan. "Pak Dylan baru saja tiba?"Dylan cukup hebat, apalagi dia juga murid Nian. Jadi meski, dia dapat melihat Dylan bersikap acuh tak acuh padanya karena Clara, dia tetap ingin menjalin hubungan baik dengannya.Lagi pula, saat dia jadi murid Nian nanti, mereka bakal habiskan makin banyak waktu bersama."Sudah sekitar setengah jam." Dylan me
Read more

Bab 140

Dia bertanya, "Apa kamu kenal wanita itu?"Ketika mendengarnya bertanya tentang Clara, tangan Vanessa yang sedang mengetik sedikit menegang.Clara memang cantik.Mendengar Doni menanyakan hal itu, tanpa sadar dia berpikir Doni tertarik pada Clara.Tetapi ketika dia memikirkan tentang apa yang didengarnya di pelelangan hari itu dan sikap Doni terhadapnya sekarang, dia tahu dia salah.Dia pun menjawab tanpa ekspresi apa pun di wajahnya, "Aku nggak kenal, ada apa?"Doni melirik Clara dan Dylan lalu berkata, "Dari cara dia bicara dengan Pak Dylan, sepertinya dia juga sangat handal?"Vanessa berkata dengan tenang, "Aku nggak tahu, tapi kabarnya dia cuma punya gelar sarjana."“Cuma gelar sarjana?”"Iya."‘Pantas saja.’Dia tidak berpendidikan setinggi Vanessa, juga tidak semenarik Vanessa, jadi wajar saja dia khawatir Dylan akan direbut.Dia khawatir pada Dylan dan cemas dia akan dibawa pergi, dan itu bisa dimengerti.Namun saat dia melihat Vanessa lebih baik dari dirinya, dia pun jadi bermu
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
21
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status