Sinar matahari pagi menyelinap masuk melalui celah tirai, menerangi kamar apartemen dengan cahaya keemasan. Di atas ranjang berantakan, Clara menggeliat pelan, merasakan hangatnya tubuh suaminya yang masih menempel di sisinya. Erick, yang sudah lebih dulu terjaga, tersenyum puas saat melihat istrinya mulai sadar dari tidurnya. “Pagi, sayang,” suara seraknya terdengar menggoda. Ia menyapukan jemarinya ke pipi Clara, lalu mengecup pelipisnya lembut. Clara membuka matanya perlahan, lalu terkekeh kecil ketika melihat Erick menatapnya dengan tatapan penuh hasrat. “Pagi... Kamu sudah bangun lama?” tanyanya dengan suara masih serak karena tidur. “Cukup lama untuk merindukanmu lagi,” Erick menjawab dengan nada menggoda, tangannya mulai menjelajah, menyusuri lekuk tubuh istrinya yang hanya terbalut selimut tipis. Clara mendesah pelan saat Erick menariknya lebih dekat, tubuh mereka kini tanpa jarak. “Tadi malam kamu sudah menghabisiku,” protesnya manja, tapi tak ada ketegasan dalam suar
Last Updated : 2025-03-02 Read more