Clara memejamkan mata erat-erat, menahan rasa mual yang kembali menyerang. Tangannya menggenggam erat selimut, tubuhnya terasa lemas, sementara keringat dingin membasahi pelipisnya. Sudah tiga bulan usia kehamilannya, dan bukannya membaik, justru semakin berat. Mual datang tanpa aba-aba, kepala terasa berat seperti dihimpit beban, dan nafsu makannya turun drastis. "Sayang, kamu masih mual?" Erick duduk di sisi ranjang, menatapnya dengan wajah cemas. Tangannya terulur, mengusap lembut punggung Clara, berusaha memberikan kenyamanan. Clara membuka mata perlahan, bibirnya pucat. "Iya… kayaknya makin parah." Erick menarik napas, lalu dengan sigap mengambil segelas air putih dari nakas. "Coba minum sedikit, biar tidak dehidrasi." Clara meneguknya pelan, tapi baru beberapa detik kemudian, perutnya bergejolak lagi. Ia buru-buru menyingkap selimut dan berlari menuju kamar mandi. Erick sigap mengikuti, membantunya menahan rambut saat Clara kembali muntah. "Ya Tuhan, aku capek sekali,
Huling Na-update : 2025-03-07 Magbasa pa