Semua Bab Pria Perkasa Penakluk Wanita: Bab 11 - Bab 20

304 Bab

11 Aku Tidak akan Tidur Denganmu

Orang itu terus memperhatikan keadaan di dalam dia bahkan mulai memegang buah dadanya. Nampaknya dia mulai terangsang dengan apa yang terjadi di dalam sanaSebelumnya pintu di kamar ini ternyata tidak tertutup rapi. Orang ini masuk kemudian perlahan-lahan dia menutup pintu kamar Tiara ini dengan hanya menimbulkan bunyi sedikit, sehingga tidak didengar oleh Tiara dan Rangga yang sedang asyik di atas pembaringan.Sementara itu, di atas ranjang, Tiara baru saja menjerit kencang. Dia menjadi kencang bersamaan dengan tertutupnya pintu sehingga tertutupnya pintu itu bisa disamarkan suaranya oleh teriakan kencang Tiara.Sekarang ini, Rangga mengambil posisi dengan tidur terlentang di atas pembaringan.Tiara tahu akan maksud Rangga mengambil posisi ini. Karena itu, dia segera naik di atas tubuh Rangga.Tiara memegang rudal milik Rangga. Dia berdecak kagum saat melihat ukuran benda ini. "Ih, ini besar banget. Jauh banget kalau dibandingkan dengan punyanya Agus.""Benarkah? Aku pikir punyaku in
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

12 Bu Rum Minta Bagian

Mulut Rangga ternganga. Dia sangat kaget dengan kata-kata Bu Rum ini.Bu Rum tertawa. "Beberapa saat yang lalu aku sempat mendengar kehebohan di kamarnya Tiara, dan pintu yang tidak tertutup membuat aku bisa dengan leluasa masuk ke dalam kamar. Dan saat itulah aku melihat pergumulan kalian berdua." Bu Rum menatap Rangga penuh artiRangga langsung terdiam. Ancaman dari Bu Rum ini tidak bisa dia abaikan begitu saja, karena kalau benar-benar Bu Rum akan melaporkan akan perbuatan dia bersama Tiara kepada Rahul atau Ratna, maka akibatnya akan sangat buruk bagi rencananya.Padahal rencana yang disusun Rangga itu, sudah mulai berjalan dengan mulus, di mana dia sudah berhasil meniduri Tineke, Ratna, dan juga Tiara.Tapi kalau sampai apa yang dia lakukan dengan Tiara tadi dilaporkan oleh Bu Rum ini kepada Ratna ataupun Rahul, maka dia harus mengubur dalam-dalam niatnya untuk menghancurkan hidup Rahul.Rangga menjadi sangat bingung dengan perkembangan yang terjadi ini. Ini adalah perkembangan y
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

13 Darah Rangga Kembali Mendidih

Bu Rum terus menikmati batang besar milik Rangga yang berada di dalam area kewanitaannya. Dahaga selama bertahun-tahun akan permaianan seperti ini, membuat Bu Rum ingin menikmati permainan ini sepuas mungkin.Kata-kata Rangga yang meminta supaya permainan dipercepat, karena Rangga harus segera tidur, membuat Bu Rum harus memanfaatkan hal ini dengan sebaik mungkin.Karena itu, Bu Rum bergerak dengan seagresif mungkin, dia ingin meraih kenikmatan sebanyak mungkin.Pusaka besar milik Rangga ini, benar-benar berbeda dengan semua yang pernah dirasakan Bu Rum. Bu Rum merasakan rudalnya Rangga itu memenuhi bagian kewanitaannya, karena itu, setiap gesekan yang terjadi, membuat rasa yang teramat nikmat baginya."Owh. Ahhhhh. Ranggga. Ohhhh. Punyamu asyik. Nyesal aku baru merasakan ini. Ohhhh."Rangga tidak menanggapi kata-kata Bu Rum itu. Dia sudah setengah sadar. Karena dia baru merasakan kepenatan tubuhnya setelah aktivitasnya sepanjang hari ini yang berhasil meniduri tidak hanya satu, tapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

14 Ke Pasar Bersama Cya

"Ayo cepat ke kantor," kata Rahul di belakang.Mendengar kata-kata dari Rahul itu, Rangga teringat akan cerita istrinya kalau Rahul itu suka memerintahnya dan suatu saat, istrinya tidak mampu untuk berkata tidak, akan perintah tidak senonoh dari Rahul.Karena itu, saat ini, Rangga sudah siap untuk melompat ke belakang dan memukul-mukul wajah tua Rahul itu.Tapi saat itulah tiba-tiba terdengar suara seseorang dari luar yang mengetuk-ngentuk jendela kaca di samping Rahul.Rahul langsung menurunkan kaca mobilnya. "Kenapa, Cia?""Aku mau ke pasar. Aku mau ikut mobil ayah. Setelah Pak sopir mengantar ayah, aku ingin dia mengantar aku ke pasar.""Oke. Masuklah." Rahul membuka pintu mobilnya tapi ternyata Cia malah berjalan ke depan untuk membuka pintu depan dan duduk di samping Rangga.Masuknya Cia ini membuat Rangga tidak jadi melakukan apa yang ingin dia lakukan tadi. Dia tidak jadi menuruti nafsunya yang ingin menghajar Rahul sampai habis."Ayo jalan! Cepetan!" kata Rahul dari belakang.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

15 Menembak Cya

Preman mabuk itu berteriak kesakitan setelah terkena hantaman dari Rangga.Preman mabuk itu jatuh ke tanah yang becek sehingga wajahnya yang bertato kini tercoreng oleh lumpur yang ada di bawah.Para pedagang pasar tidak bisa menyembunyikan tawanya setelah melihat tragisnya nasib si preman mabuk.Tapi rasa kesetiakawanan dari para preman yang lain mulai muncul. Kini mereka melotot ke arah Rangga. "Kamu berani memukul temanku, hah! Belum tahu siapa kami, hah!"Dua orang preman itu mulai mendekati Rangga. Bahkan salah seorang di antaranya mulai merogoh sesuatu dari balik bajunya. Nampaknya dia membawa barang tajam di balik bajunya.Cya langsung tampil ke depan dan berkata, "teman kalian ini yang berusaha melecehkan-ku. Perbuatan supirku ini sudah tepat.'Preman itu mengangguk-anggukkan kepalanya dengan tatapan mengancam ke arah Rangga. " Rupanya kamu cuma seorang supir, berani-beraninya kamu memukul temanku, hah!"Pedagang pasar mulai bersuara. Mereka semua membela Rangga karena perbuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

16 Curhat

Kali ini, gantian Rangga yang kaget. "Apa maksudmu?"Cia tidak langsung menjawab pertanyaan Rangga ini. Dia mengarahkan pandangannya keluar jendela mobil seolah-olah dia sedang mengumpulkan keberaniannya untuk bercerita.Rangga biarkan Cia terdiam. Dia hanya fokus mengemudikan mobil sambil menunggu kata-kata Cia selanjutnya.Setelah terdiam beberapa saat, Cia mulai bercerita, "sejak dulu, aku adalah wanita yang tidak terlalu percaya laki-laki, karena figur laki-laki telah rusak di keluargaku.""Maksudmu?""Sejak kecil, aku telah melihat segala macam perselingkuhan yang dilakukan oleh ayahku, yang entah kenapa, walaupun wajahnya tidak ganteng, tapi dia bisa menarik perhatian banyak wanita."Mendengar itu, Rangga menggeram. "Untung saja drama penuh kemarahan yang dilakukan Rangga ini, tidak diperhatikan oleh Cia yang sedang menatap ke arah luar jendela."Sejak dulu, ayah Ibuku selalu bertengkar karena ayahku banyak kali ketahuan selingkuh. Bahkan sering kali Ayahku membawa selingkuhanny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

17 Menuju Hotel

Mata Cia membulat. Dia langsung menarik wajahnya ke arah belakang. "Apa yang mau kamu lakukan?""Kita sama-sama dikhianati, Cia. Harusnya kita bersama, Cia. Kan dua orang yang terluka harusnya bersama daripada harus menanggung luka di hati mereka masing-masing," tandas Rangga."Tapi, apakah kamu bisa setia kepadaku?""Aku pernah membuktikannya, Cia. Aku pernah membuktikannya selama bertahun-tahun. Aku selalu setia kepada istriku. Hanya saja, Istriku yang kemudian menghianati aku."Cia melihat kesungguhan dari kata-kata Rangga dan mimik wajah Rangga ini.Apalagi Cia masih dalam keadaan rapuh karena perselingkuhan suaminya. Sehingga walaupun awalnya dia sama sekali tidak berniat untuk mencari lelaki lain tapi saat melihat Rangga dan mendengar cerita yang menyedihkan Rangga yang mirip dengan kisahnya, maka mulai terjadi simpati dalam hatinya untuk Rangga.Kalau saja Rangga cuma memiliki tubuh atletis, wajah tampan rupawan seperti ini, itu saja tidak akan cukup untuk meruntuhkan pertahana
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

18 Rangga Tidak mau Melepaskan Buruannya

Sesampainya di depan kamar yang dibilang Cya, Rangga langsung menggunakan keycard yang dia pegang ini untuk membuka pintu kamar.Setelah pintu kamar hotel terbuka, Rangga segera menutup pintu dan membalikkan tubuhnya. Dia melihat Cya terlihat tengah termenung sambil duduk di pinggir pembaringan. Cya tampak menundukkan kepalanya dalam-dalam seperti memikirkan sesuatu.Ini kesempatan bagi Rangga. Karena itu, dia segera bergerak menaruh 3 kamera di tiga sudut yang berbeda. Keadaan Cya yang tengah menunduk dan juga lampu kamr yang remang-remang karena yang menyala hanya lampu di meja dekat ranjang, membuat Rangga bisa dengan leluasa menaruh tiga kamera tanpa dilihat oleh Cya.Setelah itu, perlahan-lahan Rangga mendekati Cya. Dia pikir Cya akan berdiri saat dia mendekatinya. Tapi, ternyata tidak. Cya masih tampak termenung."Ada apa?" tanya Rangga sambil duduk tepat di samping Cya dengan paha yang sengaja dia tempelkan ke paha Cya."Apakah kita bisa membawa hubungan kita agak lambat?" tan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

19 Surga Dunia

Setelah segitiga pengaman itu, berada di paha Cya, Rangga pun menggunakan tangannya untuk mengeluarkan segitiga pengaman itu dari kedua kaki mulus Cya.Kemudian, tidak ampun lagi, Rangga pun membenamkan wajahnya di lembah milik Cya yang sudah tanpa pengaman itu.Rangga mulai mengakrabi liang kenikmatan di depan matanya ini. Lidahnya mulai mencari-cari kekenyalan kecil di dalam sana, yang dia tahu akan membuat Cya keenakan dan akan membuat Cya semakin terbuai.Rangga berusaha mencari benda itu, hingga akhirnya dia menemukan benda yang dia cari itu. Dia menemukan kekenyalan kecil itu.Benda itu langsung dia kuasai, dia jilati dengan penuh rasa hingga membuat guncangan-guncangan di tubuh Cya."Ohhhh ... Rangga. Ahhhh ... enak banget. Ahhh."Rangga tahu kalau Cya semakin hanyut, tenggelam dalam arus kenikmatan yang dia buat. Karena itu, dia semakin mempercepat permainannya.Owh... ampun. Ahhhh. Ampunnn, Rangga. Owhhhhh." Cya merasakan ada sesuatu yang keluar, tanda dia sudah mendapatkan p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

20 Menenangkan Cya

Hingga akhirnya keduanya merasakan sesuatu yang bergejolak yang pada awalnya mulai dirasakan oleh Cia.Cya merasakan bagian keintimannya berdenyut-denyut tidak tertahankan yang membuat dia berteriak-teriak karena rasa geli yang tidak tertahankan baginya.Teriakan Cya itu, menjadi isyarat bagi Rangga, kalau Cya telah kembali mencapai puncak, karena itu, dia segera mempercepat gerakannya. Mempercepat keluar masuk benda pusakanya guna membuat dia juga menyusul Cya untuk meraih puncak.Rangga benar-benar bergerak dengan cepat hingga akhirnya tubuhnya terdiam. Dia sudah mencapai puncaknya. Dia keluarkan semuanya di dalam sana.Untungnya dia sudah memakai pengaman, sehingga dia tidak perlu takut dirinya menghamili anak orang.Rangga merebahkan tubuhnya di samping kiri Cya. Dia betul-betul puas karena telah berhasil meniduri Cya, orang ke empat di sekeliling Rahul. Dia mulai berpikir bagaimana caranya untuk memperlihatkan semua videonya di depan Rahul sambil tertawa mengejek karena dia berha
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
31
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status