Kali ini, gantian Rangga yang kaget. "Apa maksudmu?"Cia tidak langsung menjawab pertanyaan Rangga ini. Dia mengarahkan pandangannya keluar jendela mobil seolah-olah dia sedang mengumpulkan keberaniannya untuk bercerita.Rangga biarkan Cia terdiam. Dia hanya fokus mengemudikan mobil sambil menunggu kata-kata Cia selanjutnya.Setelah terdiam beberapa saat, Cia mulai bercerita, "sejak dulu, aku adalah wanita yang tidak terlalu percaya laki-laki, karena figur laki-laki telah rusak di keluargaku.""Maksudmu?""Sejak kecil, aku telah melihat segala macam perselingkuhan yang dilakukan oleh ayahku, yang entah kenapa, walaupun wajahnya tidak ganteng, tapi dia bisa menarik perhatian banyak wanita."Mendengar itu, Rangga menggeram. "Untung saja drama penuh kemarahan yang dilakukan Rangga ini, tidak diperhatikan oleh Cia yang sedang menatap ke arah luar jendela."Sejak dulu, ayah Ibuku selalu bertengkar karena ayahku banyak kali ketahuan selingkuh. Bahkan sering kali Ayahku membawa selingkuhanny
Mata Cia membulat. Dia langsung menarik wajahnya ke arah belakang. "Apa yang mau kamu lakukan?""Kita sama-sama dikhianati, Cia. Harusnya kita bersama, Cia. Kan dua orang yang terluka harusnya bersama daripada harus menanggung luka di hati mereka masing-masing," tandas Rangga."Tapi, apakah kamu bisa setia kepadaku?""Aku pernah membuktikannya, Cia. Aku pernah membuktikannya selama bertahun-tahun. Aku selalu setia kepada istriku. Hanya saja, Istriku yang kemudian menghianati aku."Cia melihat kesungguhan dari kata-kata Rangga dan mimik wajah Rangga ini.Apalagi Cia masih dalam keadaan rapuh karena perselingkuhan suaminya. Sehingga walaupun awalnya dia sama sekali tidak berniat untuk mencari lelaki lain tapi saat melihat Rangga dan mendengar cerita yang menyedihkan Rangga yang mirip dengan kisahnya, maka mulai terjadi simpati dalam hatinya untuk Rangga.Kalau saja Rangga cuma memiliki tubuh atletis, wajah tampan rupawan seperti ini, itu saja tidak akan cukup untuk meruntuhkan pertahana
Sesampainya di depan kamar yang dibilang Cya, Rangga langsung menggunakan keycard yang dia pegang ini untuk membuka pintu kamar.Setelah pintu kamar hotel terbuka, Rangga segera menutup pintu dan membalikkan tubuhnya. Dia melihat Cya terlihat tengah termenung sambil duduk di pinggir pembaringan. Cya tampak menundukkan kepalanya dalam-dalam seperti memikirkan sesuatu.Ini kesempatan bagi Rangga. Karena itu, dia segera bergerak menaruh 3 kamera di tiga sudut yang berbeda. Keadaan Cya yang tengah menunduk dan juga lampu kamr yang remang-remang karena yang menyala hanya lampu di meja dekat ranjang, membuat Rangga bisa dengan leluasa menaruh tiga kamera tanpa dilihat oleh Cya.Setelah itu, perlahan-lahan Rangga mendekati Cya. Dia pikir Cya akan berdiri saat dia mendekatinya. Tapi, ternyata tidak. Cya masih tampak termenung."Ada apa?" tanya Rangga sambil duduk tepat di samping Cya dengan paha yang sengaja dia tempelkan ke paha Cya."Apakah kita bisa membawa hubungan kita agak lambat?" tan
Setelah segitiga pengaman itu, berada di paha Cya, Rangga pun menggunakan tangannya untuk mengeluarkan segitiga pengaman itu dari kedua kaki mulus Cya.Kemudian, tidak ampun lagi, Rangga pun membenamkan wajahnya di lembah milik Cya yang sudah tanpa pengaman itu.Rangga mulai mengakrabi liang kenikmatan di depan matanya ini. Lidahnya mulai mencari-cari kekenyalan kecil di dalam sana, yang dia tahu akan membuat Cya keenakan dan akan membuat Cya semakin terbuai.Rangga berusaha mencari benda itu, hingga akhirnya dia menemukan benda yang dia cari itu. Dia menemukan kekenyalan kecil itu.Benda itu langsung dia kuasai, dia jilati dengan penuh rasa hingga membuat guncangan-guncangan di tubuh Cya."Ohhhh ... Rangga. Ahhhh ... enak banget. Ahhh."Rangga tahu kalau Cya semakin hanyut, tenggelam dalam arus kenikmatan yang dia buat. Karena itu, dia semakin mempercepat permainannya.Owh... ampun. Ahhhh. Ampunnn, Rangga. Owhhhhh." Cya merasakan ada sesuatu yang keluar, tanda dia sudah mendapatkan p
Hingga akhirnya keduanya merasakan sesuatu yang bergejolak yang pada awalnya mulai dirasakan oleh Cia.Cya merasakan bagian keintimannya berdenyut-denyut tidak tertahankan yang membuat dia berteriak-teriak karena rasa geli yang tidak tertahankan baginya.Teriakan Cya itu, menjadi isyarat bagi Rangga, kalau Cya telah kembali mencapai puncak, karena itu, dia segera mempercepat gerakannya. Mempercepat keluar masuk benda pusakanya guna membuat dia juga menyusul Cya untuk meraih puncak.Rangga benar-benar bergerak dengan cepat hingga akhirnya tubuhnya terdiam. Dia sudah mencapai puncaknya. Dia keluarkan semuanya di dalam sana.Untungnya dia sudah memakai pengaman, sehingga dia tidak perlu takut dirinya menghamili anak orang.Rangga merebahkan tubuhnya di samping kiri Cya. Dia betul-betul puas karena telah berhasil meniduri Cya, orang ke empat di sekeliling Rahul. Dia mulai berpikir bagaimana caranya untuk memperlihatkan semua videonya di depan Rahul sambil tertawa mengejek karena dia berha
Dengan hati sedih karena teringat pada dua tahun yang lalu, dia pernah berusaha menari seperti ini, tapi dicuekin Jojo, maka saat ini, Rangga meneruskan tariannya.Rangga berusaha melupakan kesedihan di masa lalunya dan kini, dia berusaha fokus menari untuk Tineke.Ini membuat Tineke semakin tidak karuan. Bajunya sudah terlepas semua. Tidak ada lagi yang masih di tubuhnya. Dia terus memegang buah dadanya yang montok itu sambil terus menatap dengan penuh minat akan tarian panas yang sedang dilakukan Rangga.Rangga terus berkreasi. Dia terus meliuk-liukkan tubuhnya dengan gaya maskulin untuk makin menarik hasrat Tineke. Hingga akhirnya, Tineke mulai berdiri, mendekati Rangga dan memeluk Rangga."Puaskan aku, Rangga. Ohhhh ... puaskan aku."Rangga pun memenuhi keinginan Tineke itu. Otot kekarnya langsung mengangkat tubuh polos Tineke untuk dia baringkan dengan lembut di atas pembaringan.Saat Rangga menggendong tubuhnya, Tineke berusaha mencari-cari rudal milik Rangga, hingga akhirnya di
Saat mobil sudah berada di jalan raya, Rangga sempat melirik ke samping ke arah Natasha, dan dia harus mengakui akan kecantikan Natasha yang cantik dan putih, khas cewek blasteran indo-bule itu."Kenapa lihat-lihat?" tanya Natasha."Karena kamu cantik banget. Seorang lelaki normal seperti aku, tidak akan sanggup untuk tidak menatapmu semenit aja." Rangga mulai mengeluarkan gombalannya."Really?""Yeah. Kamu adalah anugerah Tuhan. Wajah yang sangat agung kecantikannya. Karena itu, saat di dekatmu seperti ini, aku tidak akan sanggup lama-lama untuk tidak menatapmu.""Good words.""Thank you.""By the way. Gimana kamu kenal my mom?""Aku kerja di rumah ayah tirimu.""Oh. Sebagai apa?" Natasha menatap wajah Rangga."Sebagai supir."Natasha terlihat kecewa. "Kamu tidak mirip supir, tuh.""Percayalah. Aku adalah supir ayah tirimu."Setelah itu, Natasha terdiam. dia menatap ke arah luar mobil. Nampaknya dia agak kecewa mengetahui kalau Rangga cuma seorang supir.Beberapa kali Rangga berusaha
Rangga langsung memesan kamar secara online di Aparteman. Dia ingin segera meng-unboxing Natasha, si cewek bule, mangsa barunya ini.Natasha pun hooh-hooh saja saat diajak Rangga masuk di aparteman. Saat ini, untuk pertama kalinya Rangga mulai memperhatikan wajah dan tubuh Rangga."Wow. Ternyata Master Wing itu sangat tampan dan gagah. Tubuhnya atletis. Kekar dan mempesona. Aku sangat beruntung bisa bertemu dengannya," batin Natasha sambil terus menatap tubuh Rangga.Sebelumnya, Natasha memang tidak memperhatikan akan body dan wajah Rangga, karena profesi Rangga yang cuma supir itu membuat Natasha alergi untuk menyukai Rangga. Sebelumnya, ia bahkan tidak mau melirik Rangga sedikitpun.Tapi, kali ini berbeda. menyadari kalau Rangga adalah orang misterius yang sangat terkenal di dunia saham pada dua tahun terakhir ini, membuat dengan mudahnya Natasha langsung tergila-gila akan Rangga.Karena itu, diajak ke hotel untuk langsung diunboxing Rangga, bukan masalah buat Natasha. Bahkan dia ja
"Enakkk banget, Leticia. Kamu hebat banget." Dalam hatinya, Nathan cukup takjub karena sebagai seorang perawan, maka apa yang dilakukan Leticia ini, memang luar biasa.Leticia tersenyum mendengar pujian Nathan ini. Dia senang karena usahanya mulai berhasil.Sejak melihat obsesi ibunya akan Nathan yang belum kesampaian itu, Leticia bertekad untuk menyaingi ibunya.Semakin lama melihat foto Nathan di grup tante Nepsong yang suk dibagikan Tante Lisa, membuat Leticia jatuh hati pada Nathan.Leticia ingin membuat Nathan tergila-gila padanya dan ketagihan padanya. Karena itu, Leticia sudah mempelajari cara-cara untuk menyenangkan lelaki baik dari video panas maupun dari artikel nasehat tentang hubungan suami istri.Leticia adalah seorang gadis dingin yang tidak bisa jatuh cinta pada lawan jenisnya. Hal yang membuat dia sempat mengkhawatirkan dirinya sendiri.Karena itu, saat Leticia menyadari kalau dia jatuh cinta pada Nathan, maka, dia tidak lagi memperhitungkan status Nathan dan tidak lag
"Gadis itu bikin heboh waktu dia bilang, dia datang untuk menyewa kamu," jawab Tuti di ujung telepon."Menyewa aku?" tanya Leon lagi."Iya. Secara spesifik dia menyebut namamu. Bahkan dia bilang, dia khusus sewa kamu karena dia ingin melepas keperawanannya padamu.""Hah!""Mendengar kata-kata gadis itu, om-om senang berebutan tunjuk tangan. Mereka rela tidak dibayar untuk memerawani gadis itu.""Terus?""Dia gak mau. Terus, para cowok bayaran maju. Mereka juga berebutan pingin tidur dengan gadis itu. Rata-rata bersedia gak dibayar asal bisa bobo dengan gadis itu.""Lalu?""Dia gak mau. Maunya cuma sama kamu, Nathan. Harus kamu yang mengambil perawannya. Gitu katanya.""Terus?""Tante Lisa sudah bilang kalau kamu itu gak sembarang bisa dipesan. Apalagi angka lelang kamu semalam sudah menyentuh angka 185 juta. Udah mahal banget.""Terus?""Gadis itu bilang, ayahnya pengusaha dan dia bisa membayar jumlah yang melebihi 185 juta itu.""Gila.""Makanya. Dan dia benar-benar ikut lelang loh d
Tidak seperti sebelum-sebelumnya, hanya ada desahan kecil yang terdengar saat Stella kembali mendapatkan puncak kenikmatannya untuk kesekian kalinya.Stella betul-betul tidak berdaya. Area kewanitaannya terasa sakit. Lututnya kedodoran, kikinya sakit. Walaupun belakangan dia hanya berdiam diri tapi tetap saja hujaman-hujaman dari benda besar milik Nathan itu, terus membuat Stella mengalami puncak dari satu puncak ke puncak lainnya.Biasanya, dengan pasangannya sebelumnya, Stella baru akan mendapatkan puncak saat dia aktif bergerak, aktif menggoyangkan pinggulnya karena saat dia aktif bergerak ada stimulus yang menjalari tubuhnya yang membuat dia mendapatkan puncaknya.Hanya saja, hal itu tidak berlaku saat dia berhadapan dengan Nathan ini.Karena Nathan bak seorang panglima perang yang terus menyerang musuhnya, terus membuat musuhnya tidak berdaya hingga harus mengalami ledakan-ledakan berkali-kaliItulah yang dialami Stella. Setelah 5 puncak lagi, dia sudah tidak berdaya sehingga set
Nathan terus berpacu menusuk-nusuk liang kewanitaan Stella dengan torpedonya yang terus kencang menghujam hingga ke kedalaman tubuh Stella.Dengan posisi saling berhadapan seperti ini, Nathan berpacu dengan cepat sambil lidahnya mulai mencari-cari sesuatu di belahan dada Stella.Lidah Nathan mulai membelai-belai tonjolan di buah dada Stella hingga membuat Stella menengadahkan kepalanya ke atas meresapi dua serangan yang sedang dialaminya saat ini.Tusukan-tusukan Nathan di bawah sana ditambah dengan belaian lidah Nathan di tonjolan buah dadanya membuat Stella berteriak kencang.Hanya dalam tempo singkat saja, Stella sudah dibekap gairah yang teramat kuat. Dia sedang dibawa menuju ke puncak, dibawa menuju ke awang-awang dan mendaki puncak kenikmatan yang luar biasa.Tusukan-tusukan dan gesekan-gesekan yang dilakukan oleh benda luar biasa besar itu mengantarkan Stella dengan cepatnya mendaki puncak dengan rasa nikmat tiada taranya, sesuatu yang tidak pernah Stella rasakan pada pria lain
Nathan yang hendak menuju ke arah pintu untuk keluar dari kamar dan apartemennya ini, terpaksa langsung membalikan tubuhnya dan menjatuhkan diri ke arah pembaringan sebelum Stella melihat gerakannya untuk keluar tadi."Ahhh ... kirain kamu mau kemana. Ternyata kamu ingin menusukku dari belakang. Ya udah. Tusuk, sayang. Aku pasrah," desah Stella manja.Untuk sementara, Nathan belum bisa melanjutkan rencananya untuk keluar dari sini. Terpaksa lah Nathan ikuti kemauan Stella ini.Nathan mulai mengambil posisi di belakang tubuh Nathan. Kemudian dia mulai mengarahkan batang jumbonya ke arah liang kewanitaannya Stella.Stella kembali menjerit kesakitan karena miliknya diterobos oleh batang jumbo itu.Nathan langsung bergerak cepat. Menusuk tanpa perlu menahan-nahan lagi.Kalau pada Eva atau wanita lainnya, Nathan kerap kali agak pelan bahkan sempat berhenti, karena takut akan membuat mereka kesakitan.Tapi, khusus untuk Stella, karena sikap Stella yang menyebalkan, maka, Nathan langsung ber
Walaupun Tasya meminta gretongan tapi karena Tasya sudah terlanjur berada di atas tubuh Nathan dan sudah terlanjur bergoyang, maka Nathan terpaksa pasrah.Nathan biarkan Tasya memainkan milik jumbo Nathan dengan gerakan cepat di atas tubuh Nathan.Nathan mulai mengimbanginya dengan gerakan cepat dan bahkan sangat cepat hingga membuat Tasya mulai terbawa hasrat.Nathan membawa Tasya naik tinggi dalam gairah yang amat sangat hingga akhirnya Tasya merasakan puncak kenikmatannya lagi setelah sebelumnya dia merasakannya saat berada di kamar mandi."Oh ... kamu benar-benar hebat, Nathan. Benar-benar hebat. Aku ingin tahu nomor teleponmu, Nathan.""Aku tidak bisa, Tasya.""Kenapa? Aku kan ingin kembali melakukan hal seperti ini denganmu. Sekarang sih aku sudah capek tapi mungkin besok malam kita bisa melakukan ini lagi. Gimana?""Aku tidak bisa, Tasya. Aku sudah janji untuk tidak memberitahu nomor teleponku pada pelangganku.""Please please please please please. Masak sih kamu akan membiarka
Ayu mengangkat wajahnya. Dia betul-betul menikmati apa yang terjadi ini. Dia betul-betul menikmati bergoyang dengan gaya di atas seperti ini dengan benda besar yang kini mengganjal tubuhnya di bawah sana.Nathan biarkan Ayu bergoyang. Nathan tetap yakin kalau batang perkasanya ini masih tetap perkasa walaupun saat ini tubuhnya sedang ditindih oleh wanita sebesar Ayu, tetapi itu tidak merubah keadaan. Batang perkasanya akan tetap prima seperti yang biasanya diharapkan Nathan.Batang perkasa Nathan ini tidak pernah mengecewakannya, dari dulu hingga saat ini. Karena itu, Nathan yakin sekali kalau batang perkasanya akan terus bekerja maksimal bagi pekerjaan Nathan sebagai pemuas wanita pada saat ini.Ayu semakin mendesah kuat. Jeritannya semakin nyaring terdengar. Pinggulnya terus bergoyang-goyang kadang naik turun kadang memutar kadang ke kiri dan ke kanan.Bagian kewanitaannya terus-menerus menggunakan batang kejantanan Nathan sebagai sarana bagi Ayu untuk mereguk kenikmatan yang dia da
Nathan mendengar sesuatu. Karena itu, Nathan segera berbisik pada Tasya. "Nampaknya Ayu mau bangun.""Tuntaskan aku dulu, Nathan. Ini tinggal dikit, please." Wajah Tasya terlihat memohon. Nathan terpaksa mengiyakannya.Nathan bergerak cepat. Super cepat memasuk keluarkan burung besarnya yang berkilat untuk membuat Tasya kembali menjerit.Tasya tidak peduli lagi kalau Ayu memergoki dirinya di kamar mandi ini. Tasya cuma ingin mereguk kenikmatan hingga dia puas.Tasya ingin mencapai puncak. Tasya tidak mau setengah-setengah. Dia ingin dipuaskan dulu.Tasya kembali menggoyangkan pinggulnya untuk mengarahkan benda jumbo milik Nathan itu di titik-titik yang disukainya.Gerakan cepat Nathan ini, membuat Tasya dengan cepat bisa mengarahkan kepala dari benda jumbo milik Nathan untuk bisa banyak kali menyentuh titik-titik yang Tasya sukai.Tasya semakin menggila karena merasakan kenikmatan yang amat sangat. Dia tidak peduli lagi akan ancaman Ayu memergoki dirinya di sini."Owh ... Nathan. Enak
Semakin kencang karena gesekan-gesekan yang dia rasakan ini, betul-betul memberi surga dunia bagi Ayu yang menghantarkan Ayu naik tinggi ke puncak kenikmatan.Perut Ayu yang dipenuhi lemak itu, bergoyang-goyang mengikuti hentakan demi hentakan yang dilakukan Nathan yang mengalirkan arus listrik kenikmatan di sekujur tubuh Ayu.Ayu terus menutup matanya rapat-rapat sambil menjerit-jerit merasakan desakan kenikmatan yang luar biasa melalui batang jumbo yang keluar masuk mendatangkan rasa yang tidak terkira bagi Ayu.Nathan terus memacu dirinya untuk memberi Ayu kenikmatan dengan gerakan yang bukan sembarang gerakan, tapi gerakan yang sudah menjadi keahlian dirinya yang dia pelajari dalam waktu singkat tapi sudah dia kuasai.Saat bersama Eva, Nathan terus mengasah kemampuannya dengan cara melihat mimik wajah Eva.Nathan pun terbiasa menusuk di arah jam 1 di kedalaman liang kewanitaan milik Eva, untuk menjangkau titik kenikmatan di dalam sana.Tusukan yang tepat dan dalam tempo yang cepat