All Chapters of Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku: Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

Bab 21

Tapi aku jelas-jelas tidak mengenal Keluarga Solene."Bu Nora, ya? Cantik sekali, tubuhnya juga ramping, auranya pun memancarkan kecerdasannya. Tak heran kalau begitu berbakat," sambut nyonya besar dengan pujian.Aku terkejut dan merasa agak tidak pantas menerima pujian tersebut.Sejak kecil, aku memang sering dipuji calon gadis cantik, bahkan terkadang aku sendiri terpesona saat melihat bayanganku di cermin. Ya, aku memang cukup narsis.Namun, Keluarga Solene adalah kalangan terpandang yang pasti sudah terbiasa melihat kecantikan luar biasa. Bagaimana mungkin masih bisa merasa orang sepertiku cantik?Mungkin karena nyonya besar memiliki tata krama yang baik dan kecerdasan emosional yang tinggi.Melihatku terdiam, Pak Budi berbisik pelan, "Ini Bu Mega, nyonya besar Keluarga Solene."Aku langsung mengangguk dan tersenyum sopan, "Salam kenal, Bu Mega. Terima kasih atas pujiannya.""Suaramu juga merdu sekali," lanjutnya.Pipiku bahkan memerah malu karena pujiannya. Aku pun membalas, "Bu M
Read more

Bab 22

Mega mengernyit, "Masalah itu nggak ada hubungannya denganmu, kamu adalah korban.""Terima kasih Bu Mega atas penghiburannya.""Jadi kamu masih mencintai mantan calon suamimu?"Aku sibuk mengukur ukuran pelanggan berikutnya dan menjawab sekedarnya, "Nggak, aku hanya ingin fokus pada karirku sekarang."Baru saja selesai bicara, muncul sosok pria bertubuh tinggi dan ramping dari arah tangga.Tadinya aku tidak terlalu memperhatikannya, hingga seseorang menyapanya, "Billy, kami mengganggu kamu bekerja?""Nggak, aku sudah selesai kerja," jawabnya dengan suara rendah yang begitu jernih, mengingatkanku pada pria yang memberiku sapu tangan di hari pernikahan kemarin, yaitu Billy Solene.Suaranya tetap sama, tenang dan jernih, seolah mampu menembus keramaian tanpa kehilangan kejelasannya.Mendengar suaranya, aku secara reflek menoleh, barulah aku melihat jelas wajahnya.Berbeda dari sekilas pandangan yang kulihat saat pernikahan kemarin. Ternyata putra kedua dari Keluarga Solene sangat muda dan
Read more

Bab 23

"Iya," jawabku sambil mengangguk, tidak berani lagi menatap matanya.Angel berdiri di sampingku, menatapku dengan tatapan penuh rasa ingin tahu dan sedikit menggoda, seolah-olah dia juga menyadari ada sesuatu yang aneh."Pak Billy, silakan angkat tangan sejajar dengan bahu," ujarku dengan sopan sambil mengambil pita ukur yang lebih panjang.Billy berdiri di depanku dan aku berjalan ke belakangnya. Saat mengangkat tangan, baru kusadari bahwa tinggi badannya hampir 190 cm.Untungnya, aku sendiri 172 cm. Jika lebih pendek, aku pasti akan kesulitan dan mungkin harus naik ke bangku untuk mengukurnya.Dia sangat kooperatif, sehingga aku bisa menyelesaikan pengukuran bagian atas tubuhnya dengan lancar.Saat tiba giliran mengukur lingkar pinggang dan pinggul, aku jadi ragu.Haruskah aku mengukurnya dari depan atau dari belakang?Yang lebih aneh lagi, para wanita yang sebelumnya masih berbincang dan bercanda, kini tiba-tiba terdiam. Semua mata tertuju ke arahku.Seketika, aku merasa gugup. Tanp
Read more

Bab 24

Bahkan melalui kain, aku bisa merasakan ototnya yang kuat dan berisi.Aku memperkirakan secara kasar, raso pinggang ke pinggulnya sekitar 0,8. Dengan bahu lebar, pinggul sempit. serta tinggi badan dan kaki yang panjang, proporsinya hampir sempurna, bisa menyaingi model profesional."Angel, sudah dicatat semua?" tanyaku sambil menoleh ke asistenku, mencoba mencairkan suasana yang sedikit canggung."Sudah, sudah dicatat semua."Aku mengangguk, merapikan alat-alat ukur, lalu bertanya satu per satu pada pelanggan tentang preferensi mereka.Ada yang suka model ketat, ada yang lebih nyaman dengan model longgar. Untuk gaun wanita yang lebih tua cenderung memilih model panjang, sedangkan yang lebih muda lebih suka yang pendek.Aku mencatat semua detail ini di tablet agar nantinya bisa merancang desain yang sesuai keinginan mereka.Setelah semuanya selesai, waktu sudah menjelang siang.Mega mengundang kami untuk makan siang bersama, tapi aku merasa tidak enak dan segera mencari alasan bahwa mas
Read more

Bab 25

Dia berhenti, berbalik menatapku sambil memberi isyarat padaku.Aku masih sedikit kaku, menatapnya sekilas, "Kamu pelangganku, pelanggan itu raja ... ""Tapi aku lebih suka menjadi manusia biasa saja."Jawabannya yang santai dan humoris membuatku tak bisa menahan tawa, suasaha hatiku pun lebih rileks, "Baiklah kalau begitu.""Terima kasih sudah repot-repot hari ini, sampai jumpa," ujar Billy, sikapnya benar-benar elegan, setiap kata yang diucapkannya terasa menyenangkan di telinga.Setelah mengucapkan selamat tinggal padaku, dia bahkan sempat berpesan pada sopirnya, "Pak Sunar, hati-hati di jalan ya, pastikan Bu Nora dan asistennya sampai dengan selamat.""Baik, Pak Billy."Billy mengangguk padaku dengan senyuman ringan, lalu berbalik dan masuk ke Audi A8 yang pintunya sudah terbuka sejak tadi.Aku cukup terkejut.Dengan kekayaan dan statusnya yang luar biasa, ternyata mobil pribadinya hanya Audi A8?Tak heran Keluarga Solene dikenal rendah hati dan misterius.Dalam perjalanan menuruni
Read more

Bab 26

Apa?Aku tertegun sejenak, lalu tertawa sinis, "Dewita, kamu nggak pura-pura lagi akhirnya?"Selama ini, dia selalu berpura-pura polos, lemah dan menyedihkan.Bahkan setiap kali aku dihina, dipukul atau dihukum dengan keras, dia akan berlagak membelaku, seolah berhati lembut dan baik.Akhirnya dia berhenti berpura-pura sekarang."Apa maksudmu? Aku memang selalu begini, hanya kamu saja yang iri padaku," jawab Dewita seenaknya."Sudahlah, aku malas berdebat. Sampaikan ke Steve, jangan sampai ingkar janji jam dua siang nanti. Susah payah dapat jadwal, kalau dia batal lagi, prosesnya bakal tertunda berbulan-bulan."Aku hendak menutup telepon, tapi Dewita buru-buru menahanku."Nora, belakangan ini Steve pergi mencarimu, 'kan?"Nada suaranya menjadi tajam, langsung menyebut nama pria itu tanpa sebutan kakak, terdengar jelas rasa cemburunya.Aku tersenyum samar, menyadari mereka sedang bertengkar. Bukannya simpati, aku malah merasa puas, "Iya, dia memang datang mencariku, lalu kenapa?""Dasar
Read more

Bab 27

Sari jelas sedang menahan emosi dan aku kebetulan menjadi sasaran pelampiasannya. Dia langsung melampiaskan semua kemarahannya padaku."Aku telepon Steve, dia yang tinggalkan ponselnya di sana, lalu Dewita yang mengangkatnya, itu salahku?" Aku juga kesal dan langsung membalas, "Jangan selalu emosian begitu, hati-hati nanti karmanya malah jatuh berkali lipat ke putrimu.""Nora Tira! Kejam sekali kamu!" teriak Sari dengan marah sampai suaranya serak, "Kalau berani, jangan pernah sakit seumur hidupmu!"Aku tak ada niat berdebat dengannya. Dengan datar, aku berkata, "Aku memang bukan sengaja, mana kutahu kalau Steve tinggalkan ponselnya di kamar ... ""Steve itu adik iparmu sekarang, nggak bisakah kamu menjaga jarak dengannya? Kenapa nggak suruh orang lain saja yang menyampaikannya? Aku tahu kamu masih belum bisa lupakan dia, makanya diam-diam mendekatinya lagi! Untungnya Dewita memergokimu!""Apa? Aku sudah mencoba menjelaskan, tapi malah diputarbalikkan dan diserang seperti ini?Amarahku
Read more

Bab 28

Memang benar, sejak kecil keadaanku sangat sulit.Seberapa kaya pun Keluarga Tira, itu tidak ada hubungannya denganku.Bagiku, sebutan putri Keluarga Tira, hanyalah sebuah nama saja.Meskipun merek pakaian yang kudirikan berkembang cukup baik, usianya masih baru, hanya beberapa tahun. Semua uang yang kudapat habis untuk renovasi vila itu."Ya sudah, kita bahas lagi nanti kalau kamu sudah pulang. Aku nggak akan ambil keuntungan darimu. Lagipula, kalau Dewita tahu, dia pasti akan ribut denganku lagi."Usai mengatakan itu, aku langsung menutup telepon tanpa menunggu jawabannya.Perasaanku kacau, aku duduk di dalam mobil, menatap pintu kantor catatan sipil dengan perasaan tidak puas.Tiba-tiba, ponselku berbunyi, sebuah pesan masuk dari Steve.[Tenang saja Nora, aku nggak akan biarkan Dewita tahu soal ini. Kamu sudah banyak berkorban untukku, anggap saja ini kompensasi dariku.]Saat membaca pesannya, mataku mulai berkaca-kaca.Ternyata pria brengsek ini masih punya sedikit hati nurani.Nam
Read more

Bab 29

Benar-benar hukum alam, orang jahat akan dipermainkan oleh yang lebih jahat."Aku juga merasa begitu, tapi Dewita begitu licik, paling pintar mengendalikan pria. Begitu amarahnya reda, dia tinggal berlagak menyedihkan, mengucapkan beberapa kata manis dan dalam sekejap Steve pasti luluh.""Biar saja, semoga mereka terjebak bersama selamanya," sahutku tulus.Wenny menatapku sekilas dengan raut ragu, "Kamu yakin? Kalau Steve berbalik minta maaf dan mau balikan, kamu benar-benar bisa menolak?"Aku langsung menegaskan dengan wajah serius, "Tentu saja! Dia sudah memperlakukanku dengan begitu hina, kalau aku masih mau balik dengannya, aku pasti akan jadi bahan tertawaan semua orang. Mereka pasti mengira aku tergila-gila dengan pria itu.""Lagipula ... kamu juga bilang, dia balik juga bukan karena masih mencintaiku, tapi lebih karena dia sadar bahwa aku lebih bernilai dibanding Dewita. Ditambah lagi, aku ini penyelamat nyawanya."Akhirnya, aku benar-benar memahami satu hal, Steve tidak mencint
Read more

Bab 30

"Aku bisa tinggal di mana saja. Rumah itu sudah nggak berarti lagi bagiku," kataku sengaja dengan nada tajam, menunjukkan rasa jijikku terhadap vila itu.Padahal sebenarnya setiap sudut rumah itu kudesain sendiri dan aku sangat menyukainya.Namun sekarang, tidak ada yang lebih penting dari gelang giok peninggalan ibuku."Yasudah, berapa yang kamu mau?""Enam belas miliar."Sebenarnya biaya renovasi dan perabotan sudah mengalami penyusutan. Tapi aku tak mau bersikap adil. Dia yang lebih dulu menyakitiku, jadi untuk apa aku masih memikirkan kepentingannya?"Aku kasih tiga puluh miliar, besok siang kita urus balik nama. Tapi kamu nggak perlu buru-buru pindah, kamu bisa tinggal di sana selama yang kamu mau," ujar Steve dengan murah hati, itu cukup mengejutkanku."Aku hanya mau enam belas miliar, nggak lebih dan aku akan segera pindah," tegasku.Aku akan merasa tak tenang kalau menerima lebih banyak uang darinya. Aku takut jika suatu hari dia sakit lagi, uang tambahan itu akan menjadi harga
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status