All Chapters of Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku: Chapter 31 - Chapter 40

50 Chapters

Bab 31

"Tenangkan dia baik-baik, aku pergi dulu," ujarku langsung, lalu berdiri dan meninggalkan kantor notaris dari samping.Namun, meski aku memilih menghindari konflik, Dewita tetap enggan melepaskanku."Nora! Berhenti kamu! Bisa-bisanya lari setelah selingkuh dengan suami orang?!" teriakan tajamnya menggema di ruangan, mengejutkan semua orang yang sedang antri.Mereka pun menoleh ke segala arah, penasaran dengan apa yang terjadi."Kejar aku kalau berani ... " ujarku sambil melambaikan tangan ke arahnya dengan senyuman santai, jelas sekali sengaja memprovokasinya."Nora Tira!" Dewita semakin marah dan langsung menerjang ke arahku."Dewita! Aku bertemu dengan Nora hanya untuk mengurus balik nama rumah. Bukannya kamu juga mau aku segera menyelesaikan semuanya dengannya? Perceraian harus melalui pembagian aset dulu," jelas Steve yang buru-buru menahannya.Mendengar kata-kata itu, aku hanya bisa tertawa sinis.Beberapa menit lalu, pria brengsek ini masih bersikap hangat padaku, kini langsung m
Read more

Bab 32

Aku terkejut dan segera membuka pintu mobil untuk turun, "Maaf Pak Budi, mobilnya terlalu nyaman, jadi aku nggak sengaja tertidur, seharusnya kamu membangunkanku saja.""Nggak apa-apa, Bu Nora. Itu perintah Pak Billy, dia bilang kamu pasti kecapekan kerja, jadi biarkan saja," jawab Pak Budi dengan tersenyum, lalu mempersilakan aku masuk.Sambil membawa tas berisi pakaian, aku berjalan masuk, masih mencerna kata-kata Pak Budi."Jadi saat aku tidur di mobil, Pak Billy juga tahu?"Astaga! Malunya luar biasa."Iya, kebetulan mobilnya tiba, Pak Billy sedang bersiap untuk keluar. Sopir bilang bahwa kamu tertidur di dalam mobil, lalu Pak Billy melihat sebentar dan memerintahkan kami untuk nggak membangunkanmu."Apa?Billy bahkan sempat melihatku?Aku langsung panik dan secara reflek menyentuh sudut bibir ... jangan-jangan aku ngeces?!Memalukan sekali ...Begitu bertemu Mega, aku buru-buru menjelaskan keterlambatanku. Namun, belum selesai aku bicara, beliau sudah lebih dulu memotongnya."Ngga
Read more

Bab 33

Usai menjawab seperti itu, aku khawatir dia akan meragukanku kurang terampil, jadi buru-buru menjelaskan, "Aku akan menyelesaikannya secepat mungkin, pasti nggak akan mengganggu perayaan ulang tahun Bu Mega.""Nggak perlu buru-buru. Kalau waktunya nggak cukup, buat dua set dulu saja. Yang penting, jangan sampai terlalu capek."Perhatiannya membuatku kembali teringat kejadian memalukan pagi tadi, saat tertidur di mobil. Seketika, aku merasa sangat malu.Billy tampaknya menyadari kecanggunganku. Dengan langkah santai, dia maju dua langkah, "Karena kamu sudah ada janji siang ini, aku nggak akan mengganggumu lagi, kita lanjut lagi lain kali."Aku pun kembali tersadar dan mengangguk, lalu berpamitan, "Sampai jumpa, Pak Billy.""Sampai jumpa."Aku masuk ke dalam mobil dan tak menyangka dia berjalan mendekat untuk menutupkan pintu mobilku sendiri. Melalui kaca jendela, dia bahkan melambaikan tangan padaku.Mungkin aku terlalu terpengaruh oleh citra orang kaya.Setiap gerakannya, baik itu ters
Read more

Bab 34

Keesokan harinya, aku langsung pergi ke kantor Gaius untuk menemuinya.Saat melihatku, wajah Gaius langsung berubah dingin. Dia melirik sekilas dan mengejek, "Untuk apa ke sini? Masih kurang puas buat keluarga ini berantakan?"Aku berjalan mendekat dan duduk di depan meja kerjanya, langsung ke inti pembicaraan, "Aku butuh uang, kalau kamu nggak mau kembalikan saham ibuku, bisa langsung kasih aku uang."Gaius tertegun sejenak, lalu menatapku dengan wajah yang semakin muram, "Nora, kamu sudah gila? Aku sudah memberimu setengah saham ibumu, itu masih belum cukup?""Kalau memang itu milik ibuku, seharusnya semuanya jadi milikku. Kalau bukan karena kamu merampas bisnis kakek dan nenek, kamu juga nggak akan bisa hidup senyaman sekarang, 'kan?"Tatapan Gaius semakin tajam.Suasana hening selama beberapa detik, lalu dia tiba-tiba berdiri, berjalan ke arahku, menarik lenganku dengan kasar, "Keluar dari sini! Jangan paksa aku panggil satpam.""Aku akan pergi kalau kamu kasih aku uang, nggak bany
Read more

Bab 35

Aku diam-diam menoleh, melihat punggung wanita itu, dia langsung membuka pintu dan masuk ke dalam kantor Gaius.Entah kenapa, firasatku mengatakan bahwa wanita itu pasti punya hubungan yang tidak biasa dengan Gaius.Setelah duduk di mobil, aku berpikir sejenak, lalu menelepon Wenny."Wenny, aku butuh bantuanmu untuk ikuti seseorang ... "Kalau bukan karena aku harus selesaikan pesanan Keluarga Solene dan tak bisa tinggalkan pekerjaan, aku pasti akan mengawasinya sendiri.Awalnya, kupikir butuh dua atau tiga hari untuk mendapatkan bukti perselingkuhan Gaius.Namun tak kusangka, malam itu juga, saat aku masih lembur di studio, Wenny sudah mengirim kabar."Wenny, ayah brengsekmu sedang berduaan dengan perempuan genit di Hotel Hilton, kamar 8868. Mau datang tangkap basah?"Aku meletakkan jarum dan benang di samping, lalu menjawab dengan tenang, "Untuk apa aku yang tangkap? Tentu saja harus ada orang lain yang melakukannya."Kemudian, aku menelepon Sari."Nora, untuk apa kamu meneleponku la
Read more

Bab 36

Wanita itu nyaris setengah telanjang, tubuhnya yang montok dan seksi terlihat jelas.Karena kamar itu berdekatan dengan lift dan kebetulan ada banyak tamu yang naik turun, tak butuh waktu lama, lorong hotel dipenuhi oleh para penonton. Mereka semua mengeluarkan ponsel, sibuk memotret dan merekam video."Hentikan! Polisi sudah datang! Semuanya berhenti sekarang!"Tiba-tiba, pintu lift terbuka dan suara tegas polisi langsung menggema. Kerumunan pun otomatis membuka jalan.Namun, kedatangan polisi rupanya tidak cukup untuk mengendalikan situasi.Sari yang sudah berubah menjadi pejuang garis depan, menghajar Gaius habis-habisan, hingga suaminya itu nyaris lari telanjang.Akhirnya, polisi terpaksa turun tangan, menahan Sari, barulah kekacuan itu sedikit mereda.Karena kasus ini melibatkan perkelahian di tempat umum serta dugaan prostitusi ilegal, polisi pun membawa semua pihak untuk diperiksa lebih lanjut.Namun, Sari langsung teriak tidak terima, "Kenapa aku juga ditangkap? Tangkap saja pr
Read more

Bab 37

Pemerkosaan?Benar-benar karma itu nyata.Aku tidak bisa menahan tawa, yang justru membuat Steve semakin marah, ""Nora, sejak kapan masih menjadi sekejam ini?""Aku belajar dari kamu."Dia terdiam, jelas kehabisan kata-kata.Aku melanjutkan, "Sudahlah, intinya dia yang melanggar hukum. Aku hanya membantu keadilan saja. Kalian boleh saja bersekongkol, tapi jangan coba-coba melawan hukum. Kalau nggak, kamu juga akan terkena imbasnya."Steve terdiam cukup lama, sepertinya dia mulai berpikir lebih jernih atau mungkin merasa sedikit bersalah. Kemudian, dia mengganti topik, "Aku dengar kamu lagi butuh uang. Untuk apa?""Bukan urusanmu.""Berapapun yang kamu mau, aku bisa kasih."Aku langsung bertanya, "Dua triliun, bisa?""Dua triliun?" Suaranya terdengar terkejut, "Untuk apa? Apa ada masalah dengan keuangan perusahaan?""Nggak."Tiba-tiba, aku merasa tak ada gunanya berbicara dengannya. Meskipun dia bersedia meminjamkan atau memberi uang itu, aku tidak akan menerimanya.Menggunakan uangnya
Read more

Bab 38

"Siapa yang butuh bantanmu? Aku tertawa dingin, mengejeknya, "Jangan terlalu percaya diri. Bahkan kalau kamu memaksaku menerima uangmu, aku nggak akan mengambilnya sepeser pun. Pakai uangmu untuk menebus gelang giok ibuku hanya akan mencemari jalannya menuju reinkarnasi.""Nora, kenapa kamu jadi sekejam ini sekarang?" ujar Steve yang terluka sekaligus marah."Cih, kata-kataku mungkin tajam, tapi masih nggak sekejam kelakuanmu."Setelah melontarkan kata-kata itu, aku langsung menutup telepon tanpa mau mendengarkan ocehannya lagi.Aku benar-benar marah!Namun setelah tenangkan diri, firasatku mulai tidak enak.Sekarang Steve sudah tahu tentang giok itu, kemungkinan besar Dewita juga akan segera tahu.Dengan sifatnya yang selalu ingin merebut apapun yang menjadi milikku, dia pasti akan berusaha merebut gelang itu juga.Tidak boleh!Aku tidak boleh biarkan Dewita mendapatkan gelang itu. Aku harus segera mengumpulkan uangnya.Namun, hanya tersisa dua hari lagi. Dari mana aku bisa mendapatk
Read more

Bab 39

Terpampang lima kata merah yang mencolok di atas gedung itu, Militer Negara, Kuat Untuk Rakyat."Semakin aku mendekat, semakin kuat rasa kagum dan hormat yang tumbuh dalam hatiku.Begitu mobilku berhenti di depan gedung, seseorang sudah berdiri menunggu di sana.Aku mengenalnya.Saat terakhir kali aku pergi ke Vila Solene, orang inilah yang menghampiri Billy untuk mengingatkannya bahwa sudah waktunya berangkat.Aku mematikan mesin, mengambil tas kerja dan turun dari mobil."Selamat datang Bu Nora, perkenalkan aku Mudi, sekretaris pribadi Pak Billy," katanya dengan sopan, memperkenalkan dirinya.Aku pun membalas dengan ramah, "Senang bertemu denganmu, Pak Mudi."Dia mengangguk dan mengajakku masuk ke dalam gedung. Setelah melewati sistem pemindaian wajah di pintu masuk, kami berjalan menuju lift."Bu Nora, Pak Billy lagi sibuk sekarang, jadi kamu mungkin harus menunggu sebentar," katanya begitu kami memasuki lift.Aku tersenyum, "Nggak masalah, aku yang datang mendadak dan mengganggu pe
Read more

Bab 40

Kalau aku baru saja tidak melihat sisi dirinya yang begitu berwibawa dan menakutkan, aku tidak akan percaya bahwa pria ini yang kini tampak begitu santai dan ramah adalah orang yang sama."Nggak apa-apa, Pak Billy. Justru aku yang sudah mengganggu pekerjaanmu," jawabku reflek, kembali menggunakan bahasa yang lebih sopan. Aku semakin sadar betapa besar perbedaan di antara kami.Mudi masuk bersamaku, lalu dengan cekatan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berserakan di lantai, merapikannya dengan cepat, kemudian pergi meninggalkan ruangan.Aku pura-pura tak melihat apapun dan tetap bersikap tenang."Bu Nora sudah desain pakaianku?" tanya Billy, menarikku kembali dari lamunanku.Aku terdiam sejenak, kata-kata yang ingin kusampaikan mendadak tersangkut di tenggorokan, sulit sekali untuk diucapkan.Sepertinya dia menyadari kegugupanku, lalu bertanya dengan sabar, "Apa ibuku memberi tekanan padamu?""Bukan, bukan!" Aku buru-buru menggeleng, bahkan saking gugupnya, aku sampai terbata-bata.Aku
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status