All Chapters of Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku: Chapter 51 - Chapter 60

100 Chapters

Bab 51

Aku pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan tubuhku. Aku sengaja meminta dokter membalut luka kecil di kepalaku dengan sangat berlebihan, bahkan sampai memakai jaring medis putih.Saat aku pergi ke kantor polisi untuk memberikan keterangan, polisi sudah lebih dulu menginterogasi Sari.Berkat rekaman CCTV di kantorku sebagai bukti, segalanya menjadi jelas siapa yang salah dan siapa yang benar.Pada akhirnya, polisi menetapkan bahwa tindakan Sari telah melanggar keamanan publik. Dia dijatuhi hukuman sepuluh hari tahanan, denda empat juta dan harus meminta maaf langsung padaku.Saat bertemu lagi dengan Sari, dia sudah tidak segarang tadi. Matanya menatapku dengan penuh kemarahan, bahkan giginya sampai bergemeletuk."Minta maaf lah! Atau mau hukumannya ditambah beberapa hari lagi? tegur polisi saat melihatnya diam saja.Begitu mendengar hukumannya bisa diperpanjang, Sari langsung menciut, "Nggak ... nggak boleh ditambah lagi. Anakku mengidap penyakit serius, kondisinya bisa memburuk kapan
Read more

Bab 52

Aku diam-diam berpikir, seganteng apapun pria itu, pasti tidak mungkin lebih ganteng daripada orang yang pernah kutemui.Sambil tersenyum, aku pun membalas dengan pesan suara, "Kamu ada mendekat nggak? Minimal ajak bicara atau tukar nomor dong?"Wenny menjawab, "Sejujurnya, nggak berani! Dia terlihat ramah dan sopan, tapi juga terasa begitu jauh, seperti orang yang nggak bisa sembarangan didekati ... "Aku tertawa kecil. Aku pikir hanya diriku yang jadi gugup saat bertemu Billy. Ternyata, masih ada pria lain di dunia ini yang bisa membuat Wenny, si wanita tangguh dan berani itu grogi.Aku tertawa semakin keras dan bertanya, "Kamu nggak foto?""Ah ... jangan diungkit, pas nunggu lift tadi, aku sempat foto diam-diam. Tapi langsung ketahuan sama orang yang ada di sebelahnya. Mereka dengan sangat sopan memaksaku menghapusnya."Serius?!Aku baru mau membalas, tapi tiba-tiba terdengar ketukan sopan di pintu ruang VIP. Manajer restoran masuk dan berkata dengan ramah, "Bu Nora, tamumu sudah
Read more

Bab 53

Membayangkan wajah sahabatku yang pasti sedang frustasi, aku ingin tertawa tapi harus menahannya dengan susah payah.Sebenarnya, setelah berita itu tersebar, Wenny sempat bertanya padaku apa yang sebenarnya terjadi. Saat itu, aku bilang kalau aku hanya meminjam enam triliun untuk menjaga harga diri di depan Steve.Namun sekarang ... sepertinya dia tak akan percaya lagi.Notifikasi Whatsapp masih terus berbunyi, tapi Billy sedang duduk di depanku. Kalau aku terus sibuk membalas pesan, rasanya terlalu tidak sopan.Jadi, aku memutuskan untuk mengabaikan Wenny untuk sementara dan meletakkan ponselku. Aku duduk tegak dengan sikap lebih formal."Pak Billy, menu malam ini aku serahkan ke rekomendasi kepala koki restoran ini. Semua bahannya diimpor dan sangat segar, bagaimana menurutmu?"Billy meletakkan cangkir tehnya dan menjawab, "Boleh saja."Suasana sempat menjadi hening. Aku merasa sedikit canggung dan wajahku mulai memerah. Aku tidak tahu harus berbincang apa.Sebaliknya, Billy tampak l
Read more

Bab 54

"Nggak nggak, aku malah lebih takut ini berdampak buruk pada reputasimu.""Aku melakukan hal yang benar, jadi nggak perlu takut."Mendengar jawabannya, akhirnya aku merasa lega."Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu. Manajer restoran masuk, diikuti oleh kepala koki yang mendorong troli berisi hidangan mewah yang baru saja matang.Billy dengan sopan berkata, "Makan malam ini pasti membuatmu mengeluarkan banyak biaya.""Nggak sama sekali! Bisa mentraktirmu itu sebuah kehormatan bagiku, jadi masalah uang bukan masalah!" ujarku dengan tulus.Setelah semua hidangan tersaji, kepala koki membungkuk sedikit dan berkata, "Pak Billy, Bu Nora silakan dinikmati."Aku terkejut.Setelah kepala koki dan manajer meninggalkan ruangan, aku tak bisa menahan diri untuk bertanya, "Kepala koki di sini mengenalmu?"Padahal Wenny belum pernah bertemu Billy sebelumnya, jadi rasanya agak aneh.Dengan tenang, Billy mengambil alat makan dan merapikan serbetnya. Lalu menjelaskan dengan santai, "Koki di rumahku it
Read more

Bab 55

"Kamu dibilang nggak punya pencapaian?" tanyaku terkejut sampai nada suaraku berubah, lalu melanjutkan, "Kamu sudah sehebat ini, sukses dalam karir dan nilai dirimu juga luar biasa. Kalau orang sepertimu masih dibilang belum punya pencapaian, lalu bagaimana dengan orang biasa seperti kami ... ?"Aku terdiam sejenak, lalu bergumam, "Mungkin hanya dianggap semut kecil saja.""Apa?""Eh, nggak ... maksudku standarmu terlalu tinggi untuk diri sendiri!"Billy tersenyum tipis dan berkata dengan tulus, "Apa yang aku capai sekarang hanya karena usaha orang tuaku. Tanpa mereka, aku bukanlah siapa-siapa."Aku kembali kagum.Sudah berasal dari keluarga hebat, sudah mencapai begitu banyak hal, tapi tetap rendah hati dan sadar diri seperti ini.Dia benar-benar sempurna!"Itulah sebabnya, di mata ibuku, aku ini belum mencapai apa-apa."Mendengar dia merendahkan diri seperti itu, aku buru-buru menggeleng. "Kamu terlalu rendah hati! Tapi ... aku setuju dengan ibumu. Gen sebagus ini harus diwariskan. K
Read more

Bab 56

"Masuk akal!" Setelah tertawa, aku mengangkat gelasku ke arahnya, "Ayo, bersulang untuk cinta kita yang tak bisa dimiliki."Aku juga sudah berkorban begitu banyak untuk Steve selama bertahun-tahun, tapi tetap saja tak bisa memilikinya, bukan?Akhirnya, aku menemukan kesamaan antara diriku dan pangeran emas ini ... kami sama-sama anak buangan dalam urusan cinta.Billy bersulang denganku. Saat hendak menyesap anggurnya, tiba-tiba dia berhenti dan bertanya, "Kamu masih mencintai mantan suamimu?"Aku menyesap sedikit anggur merah, berpikir sejenak, lalu menjawab, "Nggak, aku sudah nggak mencintainya. Tapi, bagaimanapun, setelah bertahun-tahun bersama, butuh waktu untuk benar-benar menghapusnya dari hatiku.""Iya, bisa dimengerti.""Lagipula, dia belum bisa disebut mantan suami. Kami belum resmi bercerai. Agak merepotkan, mungkin untuk sementara waktu juga masih belum bisa diselesaikan," ujarku yang merasa kesal lagi membahas masalah ini.Besok adalah jadwal pertemuan kedua untuk mengurus p
Read more

Bab 57

Apa yang dipikirkan di siang hari, sering terbawa ke dalam mimpi di malam hari. Mungkin karena dorongan sahabatku dan kekagumanku pada Billy, malam itu aku sampai memimpikannya.Dalam mimpi, pernikahanku dengan Steve berjalan sesuai rencana, tanpa ada hambatan.Aku mengenakan gaun pengantin yang kudesain sendiri. Diiringi pujian dan kekaguman dari para tamu, aku melangkah perlahan di atas karpet merah menuju ke arah pangeranku.Namun, saat aku semakin dekat dan pengantin pria mengangkat kain veil di kepalaku, aku terkejut ... yang berdiri di hadapanku bukanlah Steve, melainkan ... Billy Solene!Aku panik, mengira ini hanya halusinasi, lalu berusaha mencari sosok Steve di antara para tamu.Namun, Billy justru menggenggam tanganku erat dan terus membawaku melangkah, seakan ingin menemaniku hingga akhir waktu.Aku begitu larut dalam mimpi indah itu, enggan terbangun. Saat alarm mulai berdering, aku bahkan masih bermimpi sedang berciuman dengan Billy, tubuhku terasa melayang di udara ...
Read more

Bab 58

Beberapa tahun lalu, sebenarnya tante sudah berhenti bekerja dan menjadi ibu rumah tangga setelah dibujuk oleh pamanku.Namun, karena terlalu banyak saudara dari pihak paman yang masuk ke perusahaan, situasinya menjadi kacau. Tante khawatir perusahaan akan hancur di tangan mereka, jadi setelah banyak perjuangan, akhirnya dia berhasil mengambil alih keuangan perusahaan.Sejak tante mengendalikan keuangan, pengeluaran menjadi lebih ketat dan para parasit itu tidak bisa lagi seenaknya mengambil keuntungan. Akibatnya, mereka mulai menjelek-jelekkan tante di depan paman, membuat hubungan mereka semakin renggang.Sepertinya kali ini, demi membantuku, tante sampai nekat mengalihkan dana perusahaan. Saat paman mengetahuinya, dia akhirnya menemukan celah untuk menyerang tante. Meskipun masalah ini sebenarnya tidak sampai menimbulkan kerugian besar, paman pasti akan memanfaatkan kesempatan.Jika mereka sampai bercerai, tragedi yang dulu menimpa ibuku akan terulang pada tante.Paman pasti akan be
Read more

Bab 59

"Seratus miliar? Nggak ada," tolakku langsung melihat dia begitu tamak, sikapku pun ikut dingin.Masalah ini memang berawal dariku, tapi pada dasarnya ini kesalahan Keluarga Berto, kalau mereka pikir aku akan jadi korban yang bisa dimanfaatkan, itu tidak mungkin.Brian melihat sekelilingku, wajahnya tampak sedikit iri, dia pun berkata, "Kudengar kamu sudah bercerai dengan Steve dan dia menyerahkan perusahaan ini padamu. Aku juga dengar .... kamu lagi dekat dengan Keluarga Solene yang begitu terpandang. Kabarnya, Billy Solene yang misterius dan rendah hati itu langsung mengeluarkan enam triliun untuk menebus gelang giok tante."Brian melangkah mendekat, terlihat sangat santai."Kalau begitu, seratus miliar bagimu pasti hanya recehan. Entah itu minta dari Steve atau Billy, itu hal yang sangat mudah, 'kan?"Mendengar itu, aku hanya tertawa kecil.Pantas saja dia datang memerasku, rupanya sudah mencari tahu semuanya. Dia mengira aku sekarang sudah jadi burung emas yang bisa dicabuti buluny
Read more

Bab 60

Brian belum sempat bicara, tapi Steve sudah terlihat cemas. Dia buru-buru bertanya, "Nora, dari mana kamu dapat seratus miliar? Uang di tanganmu jelas nggak begitu banyak.""Bukan urusanmu," ujarku langsung sambil menatap Steve. Lalu, aku membongkar rencananya, "Kamu pinjamkan uang ini atas namaku, hanya biar aku berutang budi lagi padamu, 'kan? Biar kamu bisa mengendalikanku, 'kan? Aku nggak akan terjebak."Steve tampak sedikit canggung, lalu membela diri dengan suara pelan, "Kamu salah paham, aku murni hanya mau membantumu."Brian jadi bersemangat, "Kalau begitu, kakak ipar langsung pinjamkan uangnya sekarang saja ... ""Kalau kamu mau pinjam uang darinya, silakan pergi dari sini. Terserah kalian mau bahas apa, mau pinjam berapa, itu nggak ada urusannya denganku," ujarku langsung memotong Brian dan menunjuk ke arah pintu dengan wajah serius.Brian menatap Steve dengan penuh harap, tapi Steve tetap diam, tidak menunjukkan niat untuk langsung meminjamkan uang langsung padanya.Aku ters
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status