All Chapters of Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku: Chapter 61 - Chapter 70

100 Chapters

Bab 61

"Baiklah, kalau menurutmu ada sesuatu di antara kami, maka anggap saja memang ada. Kamu bisa buat sesukamu, kenapa aku nggak boleh?" ujarku sengaja mengikuti alurnya, hanya untuk membuatnya kesal.Steve benar-benar dibuat kesal hingga terdiam. Matanya menatapku tajam, napasnya tersengal karena marah.Setelah beberapa saat, dengan nada penuh kebencian, dia berkata, "Pantas saja kamu nggak mau berubah pikiran. Nggak peduli seberapa keras aku mencoba menebus kesalahan, kamu tetap nggak tergerak ... ternyata sudah dapat orang yang lebih hebat. Sebelumnya saat Dewita bilang padaku, aku masih nggak percaya. Nora, kamu benar-benar mengecewakanku. Aku nggak menyangka kamu seambisius dan sematre ini!"Cih, kalau dia ingin menyalahkanku, tentu selalu ada cara.Aku tertawa sinis dan membalas, "Steve, pria berkhianat, nggak berprinsip dan nggak tahu terima kasih sepertimu, apa haknya merendahkanku? Siapapun boleh menghinaku, tapi bukan kamu! Jangan lupa, aku pernah selamatkan nyawamu, tapi bagaima
Read more

Bab 62

Steve mengoreksi, "Bukan meminta, hanya pinjam sementara. Aku bakal bayar uang sewa seratus miliar. Itu jumlah yang sangat besar, kamu nggak rugi."Aku menatapnya, lalu tertawa dingin.Wajah Steve langsung berubah dan bertanya, "Apa yang kamu tertawakan?"Dengan susah payah, aku menahan tawa dan akhirnya menyadari sesuatu, "Tadi aku pikir kamu begitu murah hati mau pinjamkan seratus miliar untuk Brian dan mencatatnya atas namaku, hanya supaya bisa mengambil keuntungan dari kedua belah pihak. Ternyata kamu sebenarnya sedang memasang jebakan untukku."Untung aku tidak tertipu, kalau nggak, sekarang aku pasti sudah dalam posisi lemah dan bisa dengan mudah dimanfaatkan.Setelah mengatakan itu, aku kembali tertawa, tapi di dalam hati terasa sangat dingin dan menyakitkan.Steve memasang ekspresi serius dan berkata dengan suara pelan, "Nora, kamu salah paham. Kalau seratus miliar masih nggak cukup, aku bisa pinjamkan enam triliun padamu. Kamu bisa melunasi utangmu pada Keluarga Solene dan mem
Read more

Bab 63

Ke mana hati nuraninya? Di makan hidup-hidup oleh Dewita?Kejahatannya selalu berhasil membuka pikiranku.Malam itu, Wenny menelepon lagi dan bertanya apa aku sudah berhasil bercerai. Aku menjawab belum.Dia langsung marah dan mengomel panjang lebar.Aku menghentikan amarah sahabatku, teringat ada hal penting yang ingin kudiskusikan dengannya."Wenny, jangan bahas itu dulu, aku butuh bantuanmu.""Apa itu? Bilang saja.""Aku mau lepas sebagian saham perusahaanku. Kamu punya banyak koneksi, bisa bantu carikan orang yang mau berinvestasi?""Kamu butuh uang untuk bantu tantemu?" Wenny benar-benar sahabat sejatiku, langsung bisa menebaknya."Iya, aku nggak bisa biarkan dia ditindas Keluarga Berto. Kalau aku keluarkan uang ini, perusahaan harus dialihkan ke tangan tante dan dialah yang akan mengendalikannya," jawabku.Dengan begitu, suaminya dan para penghisap darah di pihaknya harus tunduk pada tante."Tenang, itu gampang. Perusahaanmu berkembang pesat dalam beberapa tahun ini, pasti banyak
Read more

Bab 64

"Iya, kalau nggak percaya, kamu bisa melihat sendiri ke dapur.""Oh nggak, bukan begitu. Aku bukan nggak percaya, hanya saja aku merasa Bu Mega terlalu baik padaku. Jujur saja, aku jadi segan."Aku tidak melebih-lebihkan, aku benar-benar merasa gelisah.Aku tidak mengerti Keluarga Solene yang begitu terhormat dan berpengaruh, Bu Mega yang begitu berwibawa, bisa begitu baik padaku yang hanya seorang penjahit?Meskipun beliau menyukai baju buatanku, dengan kekuasaan dan jaringan Keluarga Solene, mereka bisa dengan mudah mendapatkan desainer yang jauh lebih baik dariku."Jangan segan, aku hanya merasa cocok denganmu dan menyukaimu, sesederhana itu.""Terima kasih, Bu Mega."Bahkan kata terkejut dan tersanjung pun tidak dapat mendeskripsikan perasaanku saat ini.Saat Mega pergi berganti pakaian, aku mengambil kesempatan untuk mengeluarkan ponsel dan mengirimkan pesan ke sahabatku.[Koki Fandi yang di Arch Alley cuti hari ini?]Wenny langsung membalas dalam hitungan detik, [Iya, kok kamu ta
Read more

Bab 65

"Nggak masalah, ya?" ujarku dengan ragu, takut dianggap tidak sopan."Nggak masalah, pria di rumah ini semuanya gila kerja, mereka jarang pulang tepat waktu. Kalau aku harus menunggu mereka setiap makan malam, mungkin aku sudah mati kelaparan."Ujar Mega dengan nada bercanda. Melihatnya berkata begitu, aku hanya bisa tersenyum dan mengikutinya masuk ke ruang makan.Seperti yang kuduga, hidangan di meja adalah hasil masakan Koki Fandi. Begitu mencicipinya, aku langsung mengenali rasanya.Mega tersenyum dan berkata, "Makanlah yang banyak kalau suka. Aku lihat kamu juga kerja keras, sampai kurusan begitu.""Oh nggak, Bu Mega, nafsu makanku selalu tinggi.""Baguslah, bisa makan itu pertanda berkah."Sambil makan, kami berbincang dengan santai. Suasananya cukup nyaman, tapi tanpa sadar, aku tetap memasang telinga, berharap mendengar suara langkah kaki Billy.Sayangnya, sampai kami selesai makan dan perutku terasa begah, dia pun tetap tidak muncul.Aku merasa sedikit kecewa, tapi tidak beran
Read more

Bab 66

"Nggak apa-apa, Bu Mega bilang kamu memang sangat sibuk, bahkan sering begadang semalaman karena bekerja," jawabku mencoba menenangkannya sambil tersenyum, meskipun suaraku sedikit bergetar."Iya, akhir-akhir ini ada tugas khusus, jadi sangat sibuk. Tapi sebentar lagi bakalan selesai.""Baguslah, sesibuk apapun, jangan lupa jaga kesehatan.""Terima kasih perhatiannya."Jalanan ini jalan pribadi, jadi meskipun dua mobil kami berhenti di tengah jalan, tidak akan ada yang terganggu.Namun tetap saja, siang bolong seperti ini, berdiri berdua di tengah hutan terasa agak canggung.Setelah hening sejenak, aku melambaikan tangan sedikit dan berkata, "Kamu pasti belum sempat makan sejak tadi, cepatlah pulang dan makan dulu, aku juga harus balik ke kantor." "Iya, terima kasih ya.""Nggak masalah," jawabku tersenyum, lalu berbalik hendak menuju mobil.Namun, sebelum aku sempat menyentuh pintu, dia sudah melangkah lebih dulu dan membukakannya untukku."Terima kasih," ujarku begitu gugup hingga pi
Read more

Bab 67

Aku sudah tahu setelah dia keluar dari tahanan, dia pasti akan mencariku untuk balas dendam. Bahkan mungkin dua kali lipat lebih kejam. Jadi, aku sudah bersiap menghadapinya."Kamu yang berselingkuh, kenapa malah menyalahkanku? Lagipula, yang membuatmu ditahan itu istri dan anakmu sendiri, bukan aku.""Kalau bukan karena kamu mengadu ke Sari, mana mungkin dia tahu?""Pak Gaius, jangan memfitnahku. Bagaimanapun juga, dia itu ibu tiri yang sudah membesarkanku dengan susah payah. Aku hanya tahu membalas budi itu sifat yang terpuji, 'kan? Seharusnya kamu memujiku," ujarku dengan nada sarkastik dan entah kenapa, aku merasa cukup senang bisa menyindir mereka.Gaius semakin marah dan memakiku, "Mulutmu tajam! Hatimu kejam! Kalau tahu begini, saat ibumu melahirkanmu dulu, aku bakal langsung mencekikmu sampai mati!"Dengar itu, di zaman yang katanya sudah beradab ini, masih ada seorang ayah yang tega berkata seperti itu pada anaknya.Lima belas hari tahanan itu jelas terlalu ringan untuknya."J
Read more

Bab 68

Aku benar-benar tidak bisa memahami semuanya, tapi perlahan-lahan mulai menyadari bahwa kedekatan Keluarga Solene denganku sepertinya telah direncanakan dengan matang.Dari kemunculan Billy di pernikahanku, undangan dari Mega untuk datang ke rumahnya demi mengukur pakaian, hingga Billy yang menghabiskan enam triliun untuk membantuku membeli gelang giok ...Semua itu bukan sekedar kebaikan hati Keluarga Solene.Lalu, mengapa mereka melakukan semua ini untukku?Aku hanyalah seorang putri keluarga kaya yang tidak disayangi, yang bahkan ditinggalkan oleh suami di hari pernikahan dan menjadi bahan olok-olok. Meski aku punya wajah yang cukup menarik dan keterampilan desain pakaian, tetap saja aku tidak pantas menarik perhatian mereka, apalagi sampai dipedulikan?Aku larut dalam berbagai pertanyaan. Semakin memikirkannya, semakin merasa ada sesuatu yang tidak beres.Di balik telepon, Gaius masih terus mengomel, tapi aku sama sekali tidak mendengarkan. Sampai akhirnya, dia kembali membentakku,
Read more

Bab 69

Jangan-jangan, di Keluarga Solene juga ada yang punya golongan darah RH? Jadi mereka mau "pesan" aku sebagai kantong darah jangka panjang?Sejak kecil, lingkungan keluargaku yang unik telah membuatku memahami sifat manusia dan merasakan pahit manisnya hubungan sosial.Bahkan keluarga terdekat pun bisa begitu kejam dan tanpa belas kasihan, jadi kenapa orang asing harus baik padaku? Aku sama sekali tidak curiga, hanya mengira aku beruntung bertemu dengan orang baik.Mengingat kembali makan malam di Vila Solene beberapa hari lalu, saat Mega dengan nada samar seolah menyembunyikan sesuatu, aku semakin yakin bahwa niat Keluarga Solene mendekatiku tidaklah baik.Selain itu, Steve juga pernah mengatakan bahwa Keluarga Solene intrik dan aku bukan tandingan Billy.Apa Steve tahu sesuatu?Semakin kupikirkan, semakin aku merasa takut, bahkan menyesal telah beberapa kali pergi ke Vila Solene sendirian.Nyawaku benar-benar tahan banting!Vila Solene itu berdiri megah di tengah pegunungan, begitu be
Read more

Bab 70

Namun, Billy langsung menolak, "Nggak perlu buru-buru. Kalau kamu sibuk besok, kita bisa jadwalkan di lain waktu.""Tapi sepertinya aku nggak punya waktu akhir-akhir ini ... kalau adikku meninggal, aku pasti akan sibuk beberapa waktu. Biar nggak menundamu, lebih baik aku kirimkan asistenku untuk bicara denganmu."Aku berusaha bersikap tulus dan sopan, berpikir bahwa ini tidak akan menyinggung perasaannya.Namun, dia bukan orang bodoh. Dari kata-kataku, dia langsung menangkap sesuatu yang aneh dan bertanya tanpa basa-basi, "Nora, kenapa tiba-tiba begitu formal dan menjaga jarak? Pakai sapaan kaku, menghindari pertemuan juga ... aku dan keluargaku ada melakukan sesuatu yang membuatku kesal?"Dia sangat blak-blakan, tidak bertele-tele sama sekali.Kepalaku langsung terasa berdengung. Lidahku terasa kaku dan tidak tahu harus berkata apa.Billy tetap sabar dan melanjutkan, "Kalau ada hal yang menurutmu kurang baik dari kami, katakan saja langsung.""Bukan bukan, nggak ada ... justru sebalik
Read more
PREV
1
...
5678910
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status