Share

Bab 29

Author: Hana Pangestu
Benar-benar hukum alam, orang jahat akan dipermainkan oleh yang lebih jahat.

"Aku juga merasa begitu, tapi Dewita begitu licik, paling pintar mengendalikan pria. Begitu amarahnya reda, dia tinggal berlagak menyedihkan, mengucapkan beberapa kata manis dan dalam sekejap Steve pasti luluh."

"Biar saja, semoga mereka terjebak bersama selamanya," sahutku tulus.

Wenny menatapku sekilas dengan raut ragu, "Kamu yakin? Kalau Steve berbalik minta maaf dan mau balikan, kamu benar-benar bisa menolak?"

Aku langsung menegaskan dengan wajah serius, "Tentu saja! Dia sudah memperlakukanku dengan begitu hina, kalau aku masih mau balik dengannya, aku pasti akan jadi bahan tertawaan semua orang. Mereka pasti mengira aku tergila-gila dengan pria itu."

"Lagipula ... kamu juga bilang, dia balik juga bukan karena masih mencintaiku, tapi lebih karena dia sadar bahwa aku lebih bernilai dibanding Dewita. Ditambah lagi, aku ini penyelamat nyawanya."

Akhirnya, aku benar-benar memahami satu hal, Steve tidak mencint
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 30

    "Aku bisa tinggal di mana saja. Rumah itu sudah nggak berarti lagi bagiku," kataku sengaja dengan nada tajam, menunjukkan rasa jijikku terhadap vila itu.Padahal sebenarnya setiap sudut rumah itu kudesain sendiri dan aku sangat menyukainya.Namun sekarang, tidak ada yang lebih penting dari gelang giok peninggalan ibuku."Yasudah, berapa yang kamu mau?""Enam belas miliar."Sebenarnya biaya renovasi dan perabotan sudah mengalami penyusutan. Tapi aku tak mau bersikap adil. Dia yang lebih dulu menyakitiku, jadi untuk apa aku masih memikirkan kepentingannya?"Aku kasih tiga puluh miliar, besok siang kita urus balik nama. Tapi kamu nggak perlu buru-buru pindah, kamu bisa tinggal di sana selama yang kamu mau," ujar Steve dengan murah hati, itu cukup mengejutkanku."Aku hanya mau enam belas miliar, nggak lebih dan aku akan segera pindah," tegasku.Aku akan merasa tak tenang kalau menerima lebih banyak uang darinya. Aku takut jika suatu hari dia sakit lagi, uang tambahan itu akan menjadi harga

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 31

    "Tenangkan dia baik-baik, aku pergi dulu," ujarku langsung, lalu berdiri dan meninggalkan kantor notaris dari samping.Namun, meski aku memilih menghindari konflik, Dewita tetap enggan melepaskanku."Nora! Berhenti kamu! Bisa-bisanya lari setelah selingkuh dengan suami orang?!" teriakan tajamnya menggema di ruangan, mengejutkan semua orang yang sedang antri.Mereka pun menoleh ke segala arah, penasaran dengan apa yang terjadi."Kejar aku kalau berani ... " ujarku sambil melambaikan tangan ke arahnya dengan senyuman santai, jelas sekali sengaja memprovokasinya."Nora Tira!" Dewita semakin marah dan langsung menerjang ke arahku."Dewita! Aku bertemu dengan Nora hanya untuk mengurus balik nama rumah. Bukannya kamu juga mau aku segera menyelesaikan semuanya dengannya? Perceraian harus melalui pembagian aset dulu," jelas Steve yang buru-buru menahannya.Mendengar kata-kata itu, aku hanya bisa tertawa sinis.Beberapa menit lalu, pria brengsek ini masih bersikap hangat padaku, kini langsung m

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 32

    Aku terkejut dan segera membuka pintu mobil untuk turun, "Maaf Pak Budi, mobilnya terlalu nyaman, jadi aku nggak sengaja tertidur, seharusnya kamu membangunkanku saja.""Nggak apa-apa, Bu Nora. Itu perintah Pak Billy, dia bilang kamu pasti kecapekan kerja, jadi biarkan saja," jawab Pak Budi dengan tersenyum, lalu mempersilakan aku masuk.Sambil membawa tas berisi pakaian, aku berjalan masuk, masih mencerna kata-kata Pak Budi."Jadi saat aku tidur di mobil, Pak Billy juga tahu?"Astaga! Malunya luar biasa."Iya, kebetulan mobilnya tiba, Pak Billy sedang bersiap untuk keluar. Sopir bilang bahwa kamu tertidur di dalam mobil, lalu Pak Billy melihat sebentar dan memerintahkan kami untuk nggak membangunkanmu."Apa?Billy bahkan sempat melihatku?Aku langsung panik dan secara reflek menyentuh sudut bibir ... jangan-jangan aku ngeces?!Memalukan sekali ...Begitu bertemu Mega, aku buru-buru menjelaskan keterlambatanku. Namun, belum selesai aku bicara, beliau sudah lebih dulu memotongnya."Ngga

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 33

    Usai menjawab seperti itu, aku khawatir dia akan meragukanku kurang terampil, jadi buru-buru menjelaskan, "Aku akan menyelesaikannya secepat mungkin, pasti nggak akan mengganggu perayaan ulang tahun Bu Mega.""Nggak perlu buru-buru. Kalau waktunya nggak cukup, buat dua set dulu saja. Yang penting, jangan sampai terlalu capek."Perhatiannya membuatku kembali teringat kejadian memalukan pagi tadi, saat tertidur di mobil. Seketika, aku merasa sangat malu.Billy tampaknya menyadari kecanggunganku. Dengan langkah santai, dia maju dua langkah, "Karena kamu sudah ada janji siang ini, aku nggak akan mengganggumu lagi, kita lanjut lagi lain kali."Aku pun kembali tersadar dan mengangguk, lalu berpamitan, "Sampai jumpa, Pak Billy.""Sampai jumpa."Aku masuk ke dalam mobil dan tak menyangka dia berjalan mendekat untuk menutupkan pintu mobilku sendiri. Melalui kaca jendela, dia bahkan melambaikan tangan padaku.Mungkin aku terlalu terpengaruh oleh citra orang kaya.Setiap gerakannya, baik itu ters

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 34

    Keesokan harinya, aku langsung pergi ke kantor Gaius untuk menemuinya.Saat melihatku, wajah Gaius langsung berubah dingin. Dia melirik sekilas dan mengejek, "Untuk apa ke sini? Masih kurang puas buat keluarga ini berantakan?"Aku berjalan mendekat dan duduk di depan meja kerjanya, langsung ke inti pembicaraan, "Aku butuh uang, kalau kamu nggak mau kembalikan saham ibuku, bisa langsung kasih aku uang."Gaius tertegun sejenak, lalu menatapku dengan wajah yang semakin muram, "Nora, kamu sudah gila? Aku sudah memberimu setengah saham ibumu, itu masih belum cukup?""Kalau memang itu milik ibuku, seharusnya semuanya jadi milikku. Kalau bukan karena kamu merampas bisnis kakek dan nenek, kamu juga nggak akan bisa hidup senyaman sekarang, 'kan?"Tatapan Gaius semakin tajam.Suasana hening selama beberapa detik, lalu dia tiba-tiba berdiri, berjalan ke arahku, menarik lenganku dengan kasar, "Keluar dari sini! Jangan paksa aku panggil satpam.""Aku akan pergi kalau kamu kasih aku uang, nggak bany

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 35

    Aku diam-diam menoleh, melihat punggung wanita itu, dia langsung membuka pintu dan masuk ke dalam kantor Gaius.Entah kenapa, firasatku mengatakan bahwa wanita itu pasti punya hubungan yang tidak biasa dengan Gaius.Setelah duduk di mobil, aku berpikir sejenak, lalu menelepon Wenny."Wenny, aku butuh bantuanmu untuk ikuti seseorang ... "Kalau bukan karena aku harus selesaikan pesanan Keluarga Solene dan tak bisa tinggalkan pekerjaan, aku pasti akan mengawasinya sendiri.Awalnya, kupikir butuh dua atau tiga hari untuk mendapatkan bukti perselingkuhan Gaius.Namun tak kusangka, malam itu juga, saat aku masih lembur di studio, Wenny sudah mengirim kabar."Wenny, ayah brengsekmu sedang berduaan dengan perempuan genit di Hotel Hilton, kamar 8868. Mau datang tangkap basah?"Aku meletakkan jarum dan benang di samping, lalu menjawab dengan tenang, "Untuk apa aku yang tangkap? Tentu saja harus ada orang lain yang melakukannya."Kemudian, aku menelepon Sari."Nora, untuk apa kamu meneleponku la

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 36

    Wanita itu nyaris setengah telanjang, tubuhnya yang montok dan seksi terlihat jelas.Karena kamar itu berdekatan dengan lift dan kebetulan ada banyak tamu yang naik turun, tak butuh waktu lama, lorong hotel dipenuhi oleh para penonton. Mereka semua mengeluarkan ponsel, sibuk memotret dan merekam video."Hentikan! Polisi sudah datang! Semuanya berhenti sekarang!"Tiba-tiba, pintu lift terbuka dan suara tegas polisi langsung menggema. Kerumunan pun otomatis membuka jalan.Namun, kedatangan polisi rupanya tidak cukup untuk mengendalikan situasi.Sari yang sudah berubah menjadi pejuang garis depan, menghajar Gaius habis-habisan, hingga suaminya itu nyaris lari telanjang.Akhirnya, polisi terpaksa turun tangan, menahan Sari, barulah kekacuan itu sedikit mereda.Karena kasus ini melibatkan perkelahian di tempat umum serta dugaan prostitusi ilegal, polisi pun membawa semua pihak untuk diperiksa lebih lanjut.Namun, Sari langsung teriak tidak terima, "Kenapa aku juga ditangkap? Tangkap saja pr

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 37

    Pemerkosaan?Benar-benar karma itu nyata.Aku tidak bisa menahan tawa, yang justru membuat Steve semakin marah, ""Nora, sejak kapan masih menjadi sekejam ini?""Aku belajar dari kamu."Dia terdiam, jelas kehabisan kata-kata.Aku melanjutkan, "Sudahlah, intinya dia yang melanggar hukum. Aku hanya membantu keadilan saja. Kalian boleh saja bersekongkol, tapi jangan coba-coba melawan hukum. Kalau nggak, kamu juga akan terkena imbasnya."Steve terdiam cukup lama, sepertinya dia mulai berpikir lebih jernih atau mungkin merasa sedikit bersalah. Kemudian, dia mengganti topik, "Aku dengar kamu lagi butuh uang. Untuk apa?""Bukan urusanmu.""Berapapun yang kamu mau, aku bisa kasih."Aku langsung bertanya, "Dua triliun, bisa?""Dua triliun?" Suaranya terdengar terkejut, "Untuk apa? Apa ada masalah dengan keuangan perusahaan?""Nggak."Tiba-tiba, aku merasa tak ada gunanya berbicara dengannya. Meskipun dia bersedia meminjamkan atau memberi uang itu, aku tidak akan menerimanya.Menggunakan uangnya

Latest chapter

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 50

    Benar-benar keterlaluan! Beraninya datang ke kantorku dan membuat keributan, mana mungkin aku membiarkannya pergi begitu saja?Aku langusng meraih ponsel dan menelepon polisi.Sepertinya ayah bajinganku masih ditahan di tahanan. Bagus juga kalau mereka bisa jadi pasangan suami istri yang menemani satu sama lain di sana!Begitu mendengar aku berkata, "Halo, pak polisi ... " Sari langsung panik dan semakin menggila. Dia melewati meja kerjaku, berlari ke arahku dan mulai menghujaniku dengan pukulan menggunakan berkas-berkas yang ada."Beraninya lapor polisi?! Dasar pembawa sial! Gara-gara kamu, ayahmu masih ditahan sekarang!""Polisi bilang dia ditahan karena kasus prostitusi dan harus ditahan puluhan hari! Kamu benar-benar kejam! Lebih kejam dari ibumu seratus kali lipat! Keluarga yang tadinya baik-baik saja, kamu hancurkan sampai sebegitu berantakan! Nggak ada satu pun yang bisa hidup tenang!""Kenapa bukan kamu saja yang kena penyakit mematikan ini? Kenapa nggak mati saja dan menyusul

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 49

    Bagaimana mungkin ada orang sebaik itu di dunia ini?Aku sama sekali tidak berpikiran macam-macam, hanya murni merasa dia adalah orang yang luar biasa.Meskipun berasal dari keluarga terpandang dan sibuk dengan urusan besar, dia sama sekali tidak menunjukkan sikap merendahkan saat aku mengundangnya makan. Dia bahkan dengan sopan dan elegan langsung menyetujuinya.Setelah puas menikmati perasaan bahagia ini, aku mulai bingung, di mana tempat yang pantas untuk makan malam ini?Dengan status seperti Billy, sudah pasti dia terbiasa dengan standar hidup yang sangat tinggi.Restoran mewah biasa saja mungkin tidak cukup untuknya.Untungnya, Wenny berasal dari keluarga yang menjalankan bisnis kuliner kelas atas.Aku langsung mengirimnya pesan.[Wenny, aku mau undang orang yang sangat penting makan malam sebagai bentuk terima kasih, tolong rekomendasikan restoran yang suasananya mewah.]Dia langsung membalas, [Kapan?][Besok malam.][Datang saja ke Arch Alley, aku minta manajer untuk siapkan ru

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 48

    Namun kenyataannya, baginya ini hanyalah perkara sepele.Aku menggenggam ponsel, ragu-ragu untuk beberapa saat. Haruskah aku menghubunginya lebih dulu untuk mengucapkan terima kasih?Setelah berpikir panjang, berdasarkan prinsip hidupku selama ini, aku memutuskan tetap harus berterima kasih.Menerima bantuan orang lain tanpa menunjukkan rasa terima kasih, bukanlah prinsipku.Apakah dia menerima atau tidak, itu urusan dia. Tapi aku sendiri harus menunjukkan sikap yang pantas.Jadi, aku mengambil kartu nama yang diberikan Mudi padaku saat meninggalkan pabrik militer hari itu, lalu meneleponnya dengan penuh hormat."Halo Bu Nora," jawab Mudi di balik telepon.Aku langsung paham, mungkin ini nomor kerja Billy.Dengan statusnya, dia tidak mungkin sembarangan membagikan nomor pribadi."Halo Pak Mudi, aku mau berterima kasih secara langsung atas bantuan Pak Billy kemarin. Bisakah aku bertemu dengannya?" tanyaku langsung mengutarakan maksudku."Tunggu sebentar, aku akan menanyakannya dulu.""B

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 47

    Steve menatapku dengan penuh kebencian sebelum berlari keluar sambil menggendong Dewita tanpa sepatah katapun.Aku berdiri di tempat dan bingung.Apa maksud dari tatapan itu?Seolah-olah dia sangat membenciku.Apa dia marah karena aku tidak membiarkannya menghabiskan empat triliun itu?Aku tidak tahu bagaimana keadaan Dewita setelahnya.Yang jelas, setelah mendapatkan gelang giok peninggalan ibuku, aku kembali ke Kota Belian dengan hati yang puas. Hari itu juga, aku pergi ke makam ibu untuk memberitahunya kabar baik ini.Saat malam semakin larut, pikiranku mulai tenang. Aku menatap gelang giok itu dan kembali dilanda kebingungan.Enam triliun ... bagaimana aku bisa membalas budi sebesar ini kepada Billy?Aku harus mencari waktu besok untuk membicarakannya dengannya. Bagaimanapun juga, uang itu harus kulunasi, kalau tidak, aku tak akan bisa tenang seumur hidup.Namun, sebelum sempat menemui Billy, masalah lain justru datang lebih dulu.Pagi-pagi saat aku baru tiba di kantor, aku melihat

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 46

    Aku tak berani membayangkan bagaimana kejadian ini akan berkembang dan menjadi bahan perbincangan banyak orang.Aku juga tak tahu apakah ini berkah atau malah bencana bagiku.Namun, yang jelas saat ini, aku telah mendapatkan kembali semua harga diriku dan sekaligus memberikan tamparan keras pada Steve dan Dewita.Saat ini, bahkan jika aku harus mati untuk Billy, aku rela."Nora, sejak kapan kamu mengenal Pak Billy?" tanya Steve yang tak lagi bersikap angkuh dan menatapku dengan mata melotot.Aku memeluk erat kotak beludru di tanganku, lalu menatap mereka dengan senyuman santai, menjawab, "Bukan urusanmu.""Kamu ... "Aku yang sudah mendapatkan apa yang kuinginkan, jadi tak ada alasan untuk berlama-lama di sini. Aku bersiap untuk meninggalkan acara lebih awal.Dewita yang kesal karena merasa dipermalukan melampiaskan emosinya pada Steve, "Ayo pergi! Untuk apa tetap di sini? Semua yang kumau sudah hilang!"Steve hanya berdiri terpaku. Dia terlihat seperti orang yang baru saja mendapat pu

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 45

    Billy duduk di tempat tertinggi, matanya juga bertemu denganku, lalu mengangguk kecil padaku.Detik sebelumnya, aku merasa seperti jatuh ke jurang, tetapi detik berikutnya aku seperti hidup kembali.Hatiku dipenuhi kebahagiaan yang luar biasa dan aku tersenyum padanya dari kejauhan.Aku merasa sangat berterima kasih. Meskipun gelang giok itu tidak kembali ke tanganku, setidaknya jatuh ke tangan Billy. Itu adalah akhir terbaik yang bisa kubayangkan."Enam miliar! Ada yang mau menawar lebih tinggi?""Enam miliar sekali, enam miliar dua kali, enam miliar tiga kali! Terjual! Pemilik baru gelang giok putih ini adalah Pak Billy Solene!" ujar juru lelang begitu semangat hingga suaranya hampir pecah.Seluruh ruangan meledak dalam sorak-sorai dan tepuk tangan. Semua orang menoleh ke belakang, menatap lantai dua dengan penuh antusias.Namun, Billy tetap duduk tenang, seolah ini adalah hal yang sepele baginya. Dia tampak seperti seorang raja yang menerima penghormatan dari banyak orang.Di sampin

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 44

    Aku menahan diri sekuat tenaga agar air mataku tidak jatuh.Rasa sakit terdalam datang dari orang yang dulu paling kucintai.Keputusasaan dan kebencian memenuhi dadaku, bahkan jemariku pun bergetar.Setelah beberapa saat, tiba-tiba aku merasa lega. Aku menoleh ke arahnya dan bertanya, "Kalau aku terus menaikkan harga, kamu akan tetap mengikutinya?"Tatapan Steve bergetar, seolah dia juga merasakan sakit, lalu dia berbisik, "Nora, jangan keterlaluan!"Aku mengabaikannya, tersenyum tipis, lalu mengangkat papan, "Dua triliun seratus miliar!"Paling buruk, aku akan menjadi bahan tertawaan dunia, menjual perusahaanku untuk membayar denda dan memulai semuanya dari nol.Namun, kalau aku menang, bukankah itu berarti dia akan mengalami kerugian besar dan merasakan sakit yang sama?"Nora!" Seperti yang kuduga, begitu aku menyebut angka itu, Steve langsung kehilangan ketenangannya.Namun, Dewita yang naik tidak mengerti situasinya.Melihat Steve tidak segera menawar lagi, bahkan saat juru lelang

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 43

    Setelah mendengar penjelasan dari juru lelang, aku semakin yakin ini memang gelang giok milik ibuku. Gelang ini awalnya beredar di kalangan kolektor barang antik di Kota Belian. Awalnya nilainya diremehkan, tetapi setelah bertemu dengan seorang ahli, barulah gelang ini diakui sebagai barang berharga dan akhirnya muncul di lelang ini."Harga awal untuk gelang giok susu ini, empat puluh miliar."Begitu juru lelang menyebutkan harga, seseorang langsung mengangkat papannya, "Lima puluh miliar.""Enam puluh miliar."""Enam puluh empat miliar."Aku tetap tenang dan tidak terburu-buru menawar. Aku ingin melihat dulu bagaimana situasinya berkembang.Namun, tiba-tiba Dewita mengangkat papan lelangnya, "Seratus miliar!"Ruangan mendadak riuh, semua orang menoleh ke arah mereka.Aku terkejut, wanita munafik ini benar-benar mulai menyerang."Seratus miliar sekali, seratus miliar dua kali, seratus miliar ... "Sebelum juru lelang menyelesaikan hitungannya, aku akhirnya mengangkat papan, "Seratus se

  • Ditinggal Tunangan, Bos Besar Mulai Mengejarku   Bab 42

    Tapi, aku tiba-tiba teringat, beberapa hari lalu, Steve pernah bilang kalau dia tidak punya cukup uang tunai sebanyak dua triliun saat ini.Aku pun kembali optimis, kalau mereka tidak punya cukup uang, berarti peluangku untuk menang masih besar.Acara lelang segera dimulai.Rumah lelang ini termasuk salah satu yang terbaik di dunia dan setiap tahunnya, acara lelang amal mereka selalu menarik banyak orang kaya dari dalam maupun luar negeri.Di antara para tamu, aku melihat beberapa wajah yang familiar, mereka adalah orang-orang kaya dari Kota Belian.Barang yang dilelang di awal berupa lukisan terkenal dan guci antik dengan harga terendah pun mencapai puluhan miliar.Para miliarder itu begitu semangat menawar, seperti hanya sedang membeli sayur di pasar.Aku diam-diam merasa kagum sekaligus cemas, bagaimana kalau aku tidak bisa memenangkan lelang untuk gelang itu?Sementara itu, Steve dan Dewita duduk berdampingan, sesekali berbisik satu sama lain. Mereka terlihat mesra, seolah lupa bah

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status