Hari itu berjalan seperti biasa. Anessa sibuk di depan laptopnya, mengetik laporan yang harus diserahkan kepada Pak CEO. Tangannya bergerak cepat di atas keyboard, berusaha kembali menenggelamkan diri dalam pekerjaan.Namun, sekeras apa pun ia mencoba, pikirannya tetap berantakan. Bayangan Andrean masih menghantuinya.Suara notifikasi pesan masuk dari ponsel membuatnya berhenti sejenak.["Kita bisa bicara?"]Anessa menatap nama pengirimnya.Andrean.Ia mengembuskan napas kasar. Satu minggu lebih berlalu sejak kejadian di depan taksi itu dan kini pria itu tiba-tiba menghubunginya, senang rasanya tapi juga kesal.Anessa menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sejenak sebelum membalas.Namun disisi lain, Anessa ingin mengabaikannya, tapi di dalam hatinya, ada pertanyaan yang belum menemukan jawaban. Dengan berat hati, ia mengetik balasan.["Di mana?"][Di restoran, tempat biasa kita bertemu dulu."]Anessa hanya membacanya sekilas dan buru-buru menyelesaikan pekerjaannya ya
Last Updated : 2025-03-14 Read more