Saat ini di halaman rumah, Airin menatap tajam pada seorang wanita yang tersenyum lebar, memperlihatkan deretan giginya yang rapi."Mam, bagaimana kalau Bu Sarah sampai—""Ssst, berisik kamu, Cindy! Sekarang pastikan Barra nggak keluar rumah!" titah Airin dengan suara berbisik. Tangannya sedikit gemetar.Saat Sarah sudah mendekat, Airin langsung membawanya menjauhi teras rumah. Cengkeramannya erat di pergelangan tangan Sarah, cukup kuat untuk membuat wanita itu mengerutkan dahi."Mau apa kamu ke sini, hah? Jangan nekat, Sarah!" desis Airin, matanya berkilat seperti siap membakar lawannya hidup-hidup.Sarah tertawa pelan, meskipun cengkeraman Airin menyakitkan. "Lho, Jeng Airin, kesepakatan, ya, tetap kesepakatan. Jeng ‘kan janji bayar satu miliar, tapi baru 300 juta, setelah aku berikan apa yang Jeng minta. Sekarang sudah tiga bulan lebih, tapi belum lunas," ucap Sarah sambil mengkus kasar, ekspresinya licik, menikmati dominasi sesaat.Airin makin menekan tangan Sarah, membuat wanita
Last Updated : 2025-03-28 Read more