Nayla membuka matanya perlahan. Cahaya matahari pagi menyelinap melalui celah tirai, menerangi kamar megah tempatnya tinggal sejak hari pernikahan. Hari keempat sebagai istri Revan Adrian. Namun, sebutan ‘istri’ terasa begitu asing baginya. Tidak ada momen manis, tidak ada pagi penuh kasih sayang seperti yang sering ia lihat dalam drama romantis. Yang ada hanyalah kesepian dan jarak yang tak terlihat. Ia duduk di tepi ranjang, merasakan keheningan yang menyesakkan. Selama beberapa hari terakhir, Revan hampir tidak pernah pulang. Jika pun pria itu pulang, hanya sebentar dan langsung mengurung diri di kamar pribadinya. Ya, kamar pribadinya. Seperti yang ia duga, mereka tidak tidur di ruangan yang sama. Nayla diberi kamar terpisah di lantai dua, sementara kamar utama tetap menjadi milik Revan seorang. Hal itu jelas menunjukkan posisinya dalam pernikahan ini—sekadar formalitas, tidak lebih. Nayla menghela napas panjang. Ia tidak berharap banyak, tapi tetap saja, ada perasaan sak
Terakhir Diperbarui : 2025-02-07 Baca selengkapnya