Semua Bab TERIKAT PERJODOHAN : Bab 11 - Bab 20

128 Bab

[11]

Melewati gerbang megah kediaman Tirto, Niel dengan sengaja memperlambat laju mobil yang ia kendarai. Ada tiga bangunan dengan kemewahan hampir serupa berdiri di depan matanya. Tentu saja bangunan ke-3 yang dibangun paling akhir, tak sebanding dengan dua bangunan sebelumnya. Rumah yang berada di tengah-tengah milik papa dan omanya itu terlihat mengotori istana-istana megah mereka.Terkutuklah Darmanto bin Joko Dadarman bersama sahabat karibnya Handoko. Karena pengabdian mereka, kedua pria itu sampai mendapatkan kado istimewa dari omanya. Sampai keduanya mati, mereka akan tergabung dalam satu keluarga yang sama. Enak sekali para asisten serbaguna papanya itu. Kerjanya hanya membuat onar, tapi bayarannya ditanggung sampai bertemu malaikat pencabut nyawa.Ah! Mengingat peranan dua pengikut setianya, Niel teringat akan alasannya pulang sore ini. Kedua orang tuanya sedang lembur di kantor, itu berarti seluruh antek-antek-nya pun akan pulang terlambat. Ia pun bisa melancarkan serangan kepada
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-11
Baca selengkapnya

[12]

“Mbak! Bu Sukma. Apa Ibu ada di rumah?”“Diah kamu kenapa? Kayak habis liat apa aja kamu sampe ngos-ngosan gini.” Asisten rumah tangga yang ada di rumah Amel mencoba menenangkan Diah dengan membelai punggungnya. “Kenapa nyaari Nyonya Besar? Beliau di taman kolam ikan.”“Saya emang abis liat sesuatu, Mbak Sur. Mbak tolong panggilin Bu Sukma. Saya udah nggak kuat lagi, Mbak. Rasanya mau pingsan saya liatnya.” Diah menggapai-gapai lengan Surti. Kaki-Kakinya yang lemah terlipat, saking tak adanya lagi tenaga yang ia miliki. Semua sudah terkuras habis ketika menyaksikan majikannya dirudapaksa.“Tunggu sini. Aku panggilin dulu. Kayaknya masalah penting ini.” Surti kontan berlari cepat. Wanita itu berteriak sembari memacu langkahnya. “Ibu! Bu Sukmaaaa!!” Sama seperti halnya Diah tadi, Surti pun berlari hingga terengah.“ART rumahnya Mbak Zeu, Bu. Dia dateng ke sini, mau ketem..” Surti diam. Ia tak berani lagi bersuara ketika melihat Nyonya Besarnya memejamkan mata dalam posisi duduknya. Tanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-11
Baca selengkapnya

[13]

“Nggak! Gue nggak bisa biarin ini semua terjadi. Gimana kalau gue sampe punya anak sama si Zeu?!” Di dalam kamarnya, Niel terus melangkahkan kaki. Ia memutari seluruh sudut ruangan pribadinya dengan kegelisahan yang tak kunjung mereda.Demi Meyselin yang teramat dirinya cintai, semua yang terjadi hari ini merupakan bentuk ketidak-sengajaan. Ia terlalu terbawa emosi atas rencana yang Zeusyu susun hingga berakhir meniduri gadis itu. Setan-Setan disekitar mereka-lah yang menjadi saksi, dimana sebelumnya ia sudah berniat untuk mengurungkan niat.“Argh!” Kesal Niel, pusing sendiri.Dulu ia sungguh menantikan hari ini. Hari dimana dirinya dapat melihat kehancuran gadis yang membuat hidupnya sengsara. Ia pikir dengan kehancuran itu, ia dapat meraih ketenangan yang selama ini dirinya cari. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Beban pikirannya malah semakin bertambah. Bayang-Bayang Zeusyu hamil kini melayang-layang di otak tumpulnya.“Rega Anjing!” Ia tak mau disalahkan. Baginya kesalahan itu t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

[14]

Zeusyu berlari cepat meninggalkan tempatnya. Untuk kesekian kalinya ia kalah pada rasa cintanya. Pria bernama Nathaniel Rahardian Restian Tirto itu, sekali lagi bisa mengubah keteguhan hati yang susah payah dirinya bangun.“Niel!!” “Niel bangun!!” Zeusyu bersimpuh disamping tubuh sang pujaan hati. Ia tak memperdulikan keadaan di sekitarnya. Seluruh atensinya hanya tertuju pada laki-laki yang ia cintai. “Nathaniel, bangun!” Pintanya menepuk-nepuk pipi Niel yang memejamkan matanya. “Jangan buat aku takut, Niel! Ayo buka mata kamu!” “Nieeeel!” Zeusyu bergetar hebat. Ia mengguncang-guncangkan tubuh yang terkapar berlumur darah itu, berharap Niel membuka kelopak matanya yang terpejam.Sungguh, Zeusyu tak akan memaafkan dirinya sendiri jika hal buruk menimpa Niel-nya. Ia mungkin tak akan mampu bernapas lagi dan memilih untuk menyusul Niel kemanapun pria itu pergi. Meski di alam baka sekalipun pria itu menjauhinya— tak apa. Asal bersama Niel, seluruh derita mampu ia tanggung.Lima belas m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

[15]

Prang!!Amel menghembuskan napas. Sudah dua kali Niel menghempaskan napan berisikan makanan dan obat yang dirinya bawa ke dalam kamar sang putra. Anak itu memang sangat terlalu. Bahkan dengan cedera parah pada tangan serta kakinya, Niel masih bisa-bisanya berulah.Jangan katakan jika Amel kejam. Seandainya sakit yang menimpa anaknya merupakan musibah, ia pasti merajakan Niel layaknya pengikut Firaun di zamannya. Masalahnya, anak itu mengalami cedera tulang juga karena kebodohannya sendiri. Dia yang mencari-cari bala hingga berakhir menjadi penghuni kursi roda.Meluaskan lautan sabar di dadanya, Amel mengacakkan lengan dipinggang. “Mau sampai kapan kamu kayak begini? Sebentar lagi ujian sekolah. Kamu mau nggak lulus? Mau berhenti sekolah aja terus jadi pengemis di lampu merah?” tanya Amel dengan kejamnya.Amel sudah berusaha sangat keras untuk menahan kebarbarannya. Demi merawat putranya, ia tinggalkan segudang pekerjaannya. Ia jadikan Niel sebagai prioritas utama dan anak itu malah ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

[16]

Teriakan berasal dari kamar yang ditempati Niel saat ini, membuat Amel berlari cepat meninggalkan pekerjaannya di ruang ruang kerjanya. Usai perdebatannya dengan sang putra, wanita itu memutuskan untuk tinggal di rumah. Benar saja firasatnya, Niel pasti akan kembali menyiksa Zeusyu karena keadaannya sekarang.“Gue benci sama lo, Zeu! Gue harap lo mati dan busuk di neraka!” Sumpah serapah itu terlontar bebas dari mulut Niel. Ia mantap Zeusyu dengan segenap amarah yang dirinya miliki.“NATHANIEL TIRTO!!” Jerit Amel, murka. Ia tak habis pikir dengan kelakuan putranya. Bergegas, wanita kecintaan seluruh keluarga Tirto itu mendekati sang putra. Emosi mengantarkan tangannya pada pipi sang putra.Plak!!“Jaga mulut kamu, Nathaniel!” Seru Amel, berteriak. Dadanya bergerak naik turun seiring dengan napasnya yang memburu. “Mah!” Zeusyu memeluk satu kaki Amel. Kepalanya menggeleng, meminta wanita yang menyayanginya itu untuk tak melanjutkan kemarahannya.“Jangan terus kamu bela laki-laki ini, S
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

[17]

“Gue belom minum obat. Panggilin Zeu.” Pinta Niel, tak lama usai dirinya melihat Raksa menggandeng Zeusyu keluar dari kamar yang ditempatinya. Ada gemuruh yang tak bisa dirinya jelaskan hingga tak ingin membiarkan keponakannya memiliki waktu bersama Zeusyu.“Gue pang..”“Mana obatnya? Aku aja ya yang bantuin. Kan ada aku, eung?!” Tawar Meyselin, memotong Jeno yang hendak memanggilkan Zeusyu untuk sahabatnya.Jeno melirik ketiga teman-temannya yang lain. Sepertinya ada ketidakrelaan dari Meyselin, sehingga gadis itu menyodorkan dirinya. Perilaku aneh ini membuat Jeno teringat pada penolakan Meyselin saat mereka mengajak kekasih sahabatnya itu untuk datang menjenguk.Meyselin sempat menyatakan rasa tak enak hatinya kepada Zeusyu, tapi apa yang dilihatnya sekarang berbanding terbalik dengan ucapan gadis itu di indekosnya. Meyselin kini justru terlihat seolah ingin menguasai Niel untuk dirinya seorang. Rasa cemburu sepertinya mulai tumbuh dihatinya mengetahui sang kekasih hati bergantung
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

[18]

“Zikruy?” tanya Alvian sembari menerima es teh gratisan dari kafe Jeno. Di antara teman-teman Niel lainnya, memang hanya Alvian saja yang memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi. Dia tidak aji mumpung meski sudah ditawari ini-itu. Berbeda sekali dengan Rega. Hampir semua menu sudah dicoba lidahnya tanpa merogoh satupun rupiah dari dalam dompetnya.“On the way sambil ngata-ngatain kita,” papar Rega keluar dari bilik dapur sembari membawa salmon mentai ditangannya.“Kenapa tadi nggak kita suruh naik ojol aja sih? Kasihan egok si Zikri. Bolak-Balik jadinya dia demi rapat rahasia kita.”“Sungkan sama lakinya, Nyet!”Apa yang Jeno katakan tidak salah. Selama ini mereka memang menaruh sungkan pada Niel jika berurusan dengan Meyselin. Mereka jelas menghargai pilihan sahabatnya meski jika menyangkut soal selera, Zeusyu tetap menjadi gadis idaman mereka semua.“Ngemeng-Ngemeng, usul siapa Njing yang bikin kita bawa Meyse?” Sentak Rega penuh emosi. “Asli bikin hareudang aja! Dewinya Bumi Pen
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

[19]

“Gusti Pangeran Urang. Niel! Apa yang kamu lakuin ke calon mantu orang?!” Berang Amel melihat tindakan mesum putranya. Ia sengaja menekankan kalimat jika Zeusyu sudah tak lagi memiliki hubungan istimewa dengan keluarga kecil mereka.Niel kontan melepaskan tautan bibirnya. Ia membiarkan Zeusyu bangkit lalu memasang tampang tak berdosa. Anak itu sangat yakin jika dibalik punggungnya, sang mama pasti seperti sedang kebakaran jenggot.Berbeda dengan Niel yang bersikap biasa-biasa saja, keponakannya justru berpamit untuk undur diri. Ia tak lagi sanggup melihat gadis yang dirinya sukai berada disekitar pamannya. “Oma, Raksa ke atas dulu.” “Aca, maafin Om kamu ya. Kamu boleh kutuk dia,” Amel meringis. Ia tahu jika cucunya tengah mengalami momen patah hati terhebat. Laki-Laki mana coba yang akan menerima cem-ceman-nya dicium oleh pemuda lain. Apalagi pemuda itu merupakan pamannya sendiri. Setelah kepergian sang cucu, Amelia melangkahkan kakinya memasuki kamar Niel. Wanita itu memukul temp
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

[20]

Niel membuka mata. Ia terjaga dari lelap yang sempat dapat ia rasakan. Sudah lama sekak dirinya terbangun usai operasi, ia hampir tak pernah mendapatkan ketenangan dalam tidurnya. Ia pasti selalu terbangun. Persis seperti malam ini. Pada ketidaksadaran tidurnya, seorang wanita datang menghampiri dirinya. Wanita itu mengungkapkan kekecewaannya. Dia selalu menagih kapan tepatnya ia akan membahagiakan Zeusyu. Entah siapa dia, Niel tak mengenalnya. Dia selalu meneteskan air mata ketika menemuinya."Ck! Punya hubungan apa lo sama dia? Kenapa dia selalu gangguin gue?!" Ucap Niel pelan sembari menatap Zeusyu yang terlelap di sampingnya. Seperti Zeusyu, ia juga ingin beristirahat dengan tenang. Namun apa yang Niel pikirkan nyatanya tak sesuai dengan apa yang baru saja dirinya lihat. Dalam beberapa detik, Zeusyu menggeliat. Gadis itu merintih dalam tidurnya. Memanggil-Manggil namanya berulang kali sembari mengatakan kata-kata yang membuat dirinya terhenyak hebat."Niel jangan! Aku nggak mau!
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status