Teriakan berasal dari kamar yang ditempati Niel saat ini, membuat Amel berlari cepat meninggalkan pekerjaannya di ruang ruang kerjanya. Usai perdebatannya dengan sang putra, wanita itu memutuskan untuk tinggal di rumah. Benar saja firasatnya, Niel pasti akan kembali menyiksa Zeusyu karena keadaannya sekarang.“Gue benci sama lo, Zeu! Gue harap lo mati dan busuk di neraka!” Sumpah serapah itu terlontar bebas dari mulut Niel. Ia mantap Zeusyu dengan segenap amarah yang dirinya miliki.“NATHANIEL TIRTO!!” Jerit Amel, murka. Ia tak habis pikir dengan kelakuan putranya. Bergegas, wanita kecintaan seluruh keluarga Tirto itu mendekati sang putra. Emosi mengantarkan tangannya pada pipi sang putra.Plak!!“Jaga mulut kamu, Nathaniel!” Seru Amel, berteriak. Dadanya bergerak naik turun seiring dengan napasnya yang memburu. “Mah!” Zeusyu memeluk satu kaki Amel. Kepalanya menggeleng, meminta wanita yang menyayanginya itu untuk tak melanjutkan kemarahannya.“Jangan terus kamu bela laki-laki ini, S
Terakhir Diperbarui : 2025-02-13 Baca selengkapnya