Semua Bab TERIKAT PERJODOHAN : Bab 21 - Bab 30

128 Bab

[21]

“Sarah, sini, Sar,” sambut Amel ketika melihat Sarah datang dengan paper bag ditangannya. Pagi sekali wanita itu berkunjung. Meski rumah mereka hanya beberapa jengkal, Amel sangat senang dengan kehadiran sang asisten di rumahnya.“Bawain seragam Zeu, ya?” tanya Amel, menebak apa yang Sarah bawa.“Iya Bu. Takut Zeu telat.”“Pada sarapan di sini aja ya? Sini-Sini biar aku yang kasih. Mereka kayaknya masih pada tidur, Sar. Sur!” Kali ini Amel memanggil ART andalannya, “tolong kamu panggilin Pak Alex ya di depan. Bilangin kita sarapan bareng-bareng aja gitu.”“Siap, Nyah!” Surti paling menyukai momen kebersamaan antara majikan dengan calon besannya. Kedua wanita cantik yang usianya hampir berdekatan itu, terlihat sangat cocok jika bersama.“Ibu lagi bikinin sarapan buat anak kamu di dapur. Susul aja gih. Saya ke kamar anak-anak dulu,” pamit Amel usai memberitahukan keberadaan ibu mertuanya. Sejak membuka mata, wanita paruh baya itu lah yang paling sibuk sendiri. Mengetahui cucu perempuann
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

[22]

“Nyet! Lo ngapain, Anjing?” Zikri memandang aneh Rega. Pemuda yang baru tiba di sekolahnya itu menyerngit, melihat tingkah aneh sang sahabat. “Ngapain lo jinjit-jinjit nggak jelas gini?!” tanya-nya sekali lagi.“Bangsat, Zik!! Si Bos beneran masuk sekolah!”“Hah? Masa?!” Tak yakin dengan apa yang diucapkan oleh Rega, Zikri mengikuti tingkah anak itu. Ia berjinjit sembari ngintip ruang kelasnya dari kaca jendela. “Ih iya, Njir! Kok dia ada di sini? Kan masih sakit dia.”Panas dingin menyergap diri Rega. Ia pikir Niel tak serius dengan ancamannya semalam. Tapi apa yang matanya lihat detik ini membuat Rega ingin bolos sekolah saja.“Ayo kita sambut Bos biar dia nambah semangat!” Zikri menarik kerah Rega. Anak itu tidak tahu jika Rega sebenarnya ingin menghindari bos mereka. “Zik! Zik! Bangsat lepasin gue!!” Rontanya semakin ketakutan saat melewati pintu kelas. “Zikruy Anjing! Gorilla! Babi Ngepet!!!!” Semua margasatwa yang dikenalnya disebutkan kecuali binatang terakhir yang merupakan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya

[23]

“Zeu mana?” “Perpus. Balikin buku dulu katanya,” ujar Raksa, memberitahu sang paman.Bel tanda pulang sekolah baru berbunyi lima menit lalu dan sekarang Niel sudah menghadang layaknya preman sekolah yang melakukan pelabrakan pada anak kelas lain. Kedatangan tiba-tiba itu sempat membuat Raksa terlonjak hingga mengambil langkah mundur sebab kursi roda sang paman yang berada tepat ditengah-tengah pintu kelasnya.“Gimana hasilnya? Nenek lo yang rempong itu balesin apa?” todong Niel, tanpa basa-basi. Selain berniat menjemput Zeusyu, Niel juga ingin menanyakan hasil kerja Raksa.Ia memberikan mandat penting agar dilakukan oleh keponakannya itu. Ditengah ketidakberdayaannya mengoperasikan alat komunikasi dengan satu tangan, ia meminta Raksa untuk menghubungi mamanya terkait pemotretan Zeusyu bersama si begundal Caesar.“Nggak bisa katanya.”“What the hell! Kenapa nggak bisa? Lo ada bilang kan, kalau gue yang nyuruh ganti model? Lagian masih banyak model cowok yang kerjasama sama kita. Ngapai
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-16
Baca selengkapnya

[24]

Niel tampaknya harus menggelar syukuran. Rencananya dalam membatalkan pemotretan Zeusyu siang ini berhasil meski tanpa disengaja. Mengetahui dirinya pingsan, sang mama kontan menggantikan Zeusyu dengan model lain. Benar-Benar diluar ekspektasi. Mungkinkah ini yang dinamakan keberuntungan setelah datangnya musibah?! Sepertinya benar demikian. Kemalangannya tadi berbuah menjadi sesuatu yang apik. Tapi bukan Niel namanya jika tak marah atas apa yang menimpa dirinya walau berhasil menggagalkan pertemuan Zeusyu dengan Gamalael. “Kalau gue nggak dalam keadaan begini, gue pastiin batang leher lo misah sama kepala!” Rega kembali menangkupkan kedua tangan di depan dada. “Sorry, Bos. Gue beneran lupa kalau lo takut sama kecoa!” Pintanya lagi. Ia mengenal Niel. Pentolan grupnya itu merupakan sosok yang pendendam. Jadi daripada mobilnya dibakar ditengah jalan oleh orang suruhan Pak Ketua, ia harus sesegera mungkin membuka pintu maaf Niel. “Nonsense! Lo emang niat, Sat!” “Iya! Iya! Bagian itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-16
Baca selengkapnya

Uhuk!

Annyeong 👋 Ada yang nungguin Babang Niel sama Mbak Zeu update nggak ya?
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

[25]

“Mereka udah pulang?” tanya Zeusyu, berbasa-basi. Tanpa Niel menjawabnya pun, sebenarnya ia sudah mengetahuinya dari terdengar sensor pintu apartemen. Karena itulah ia berani keluar. “Hem.. Lo bisa liat sendiri. Batang hidung mereka udah nggak ada disini.” “Kita pulang juga?” “Gue laper,” terang Niel tak memenuhi jawaban atas pertanyaan Zeusyu. “Lo pesen makanan gih, tapi tolongin gue ke kamar dulu. Pengen rebahan.” Seharian duduk di kursi roda membuat Niel merasakan sakit pada tulang ekor-nya. Ia meringis demi menunjukan rasa sakitnya kepada Zeusyu. Zeusyu sudah pasti tak tega melihat ringisan yang Niel tunjukan. Gadis itu tak ingin mendebat Niel. Ia sekuat tenaga membantu Niel untuk berdiri. Bobot Niel yang jauh lebih berat membuatnya cukup kesulitan. Namun itu tak menjadi rintangan. Zeusyu tetap membantu Niel sampai laki-laki itu terbaring sempurna di atas ranjang. “AC-nya mau dikecilin?” tanya Zeusyu, takut jika pendingin ruangan yang dirinya setel masih kurang untuk Niel. P
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

[26]

Setelah lama menangis, Zeusyu akhirnya tertidur di dalam dekapan Niel. Sama seperti malam ketika mereka saling bercerita, gadis itu kini memeluk erat tubuh Niel. Suatu tindakan yang tak pernah bisa ia lakukan dulu tapi sekarang ia dapat melakukannya. Keduanya lagi-lagi berdebat. Membicarakan kembali hubungan yang sejak awal memang tak berjalan dengan semestinya. Niel yang berkeras ingin mempertanggung jawabkan perbuatannya dan Zeusyu yang kukuh pada nazarnya. Mereka tak mendapatkan jalan temu yang selaras hingga berakhir saling memeluk satu sama lain. Berbeda dengan Zeusyu yang mampu tertidur tanpa obatnya, Niel terus membuka matanya. Ia tak mampu memejamkan mata. Otaknya terus menggali ingatan-ingatan tentang bagaimana cara Zeusyu mencintainya selama ini. Gadis itu tak sekalipun pernah memaksakan kehendak. Tidak seperti Oma dan Mamanya— dia lebih sering mengalah. Menerima kenyataan pahit meski tetap tak bisa melepaskan diri. Zeusyu hanya berdiam meski ia kerap kali memperlakukan b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

[27]

“Sarah, sebentar lagi wanita itu bisa beristirahat dengan tenang. Putri yang sangat dia cintai, akhirnya menemukan pendamping. Waktu yang kita nantikan akan segera tiba, Sarah.” Sukma tersenyum meski ia tahu jika Sarah masih belum menjatuhkan restunya untuk sang cucu. Nenek Niel itu meletakkan telapak tangannya pada punggung tangan ibu yang selama ini membesarkan Zeusyu, “semua akan baik-baik saja. Kamu bisa melihatnya nanti,” tukasnya menenangkan hati Sarah. Perilaku Niel yang menguji iman memang tak layak mendapatkan lampu hijau. Jika dirinya yang berada di posisi Sarah, ia pasti akan melakukan hal yang sama. Namun apa yang bisa mereka lakukan. Mereka tak bisa memutus simpul tali yang terlanjur terikat mati. Demi menyelamatkan rumah tangga Amel dan Hanggono, seorang wanita meregang nyawa. Meski itu karena kesalahannya sendiri, ada gadis malang yang dia tinggalkan. “Maafkan saya, Bu.” Ucap Sarah merasa bersalah. “It’s okay. Kamu berhak marah, Sarah. Kami pun sama.” Hibur Sukma,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

[28]

Daya ponsel Zeusyu terisi. Pengisian daya tersebut membuat ponselnya langsung menyala, menampakkan puluhan pesan dari kontak yang dirinya simpan di buku telepon. Jantung Zeusyu berdegup sangat keras ketika tak sengaja membaca salah satu pesan yang tersemat di pop up ponselnya. [Kak Meyselin] Penghianat! Dengan tangan bergetar hebat, Zeusyu membuka pesan Meyselin. Ia menarik pesan tersebut, membaca pesan-pesan sebelum kata penghianat ditujukan padanya. Ia penasaran mengapa Meyselin menuduhnya seperti itu. [Kak Meyseline] Zeu apa maksud kamu nggak ngomong ke aku kalau Niel udah bisa sekolah? Meyselin bertanya apakah Zeusyu memang sengaja melakukan hal tersebut padanya. Ia menagih janji Zeusyu yang akan mengabarkan setiap perkembangan Nathaniel. Meyselin memarahi Zeusyu, berkata jika Zeusyu begitu tega terhadapnya yang telah menaruh kepercayaan, hingga berujung pada kata penghianat yang dirinya tujukan untuk Zeusyu. “Ya Tuhan, gimana aku jelasin ke Kak Meyse. Aku baru nggak kabarin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

[29]

Hanggono dibantu oleh Darmanto menurunkan Niel ke kursi rodanya. Pria itu mendorong sang putra mendekati pintu UGD, sedangkan Darmanto memarkirkan mobilnya. “Om, Tante, gimana sama Zeu?” Alex melepaskan pelukannya pada tubuh Sarah. Ia berdiri memberikan hormatnya kepada Hanggono sebelum menjawab pertanyaan Niel. “Masih dalam penanganan dokter, Mas,” balas Alex. Tampangnya yang rupawan terlihat begitu kuyu. Jejak-Jejak air mata masih tampak begitu jelas. “Kenapa bisa begini, Om? Tadi Zeu baik-baik aja waktu kita bahas pernikahan.” “Kami juga nggak tau, Mas.” Papa Zeusyu itu masih tak percaya putrinya melakukan percobaan bunuh diri. Zeusyu yang dirinya kenal sangatlah tangguh. Berkali-kali mentalnya dihancurkan hingga harus mendapatkan pertolongan tenaga ahli, tapi tak sekali pun putrinya memilih jalan pintas seperti sekarang ini. “Zeu nggak ada bilang apa-apa? Tentang keberatannya mungkin dengan pernikahan sama Niel?” tanya Hanggono, dibalas gelengan kepala oleh Alex. Pria itu mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status