“Niel!!!!” Zeusyu berteriak. Ia spontan memegang lengan kiri Niel ketika melihat seseorang menghadang mobil yang dikemudikan pria itu. “Awas!” Napas Zeusyu terengah. Dadanya bergerak naik-turun, menatap Meyselin di depan sana. Gadis itu berdiri dengan tangan terbuka. “Shit!” Makian tersebut Zeusyu dengar. Ia langsung memalingkan wajah, mencari tahu bagaimana respon pria di sampingnya. Namun yang didapati Zeusyu bukanlah kepanikan karena Meyselin hampir saja tertabrak, melainkan gurat kesal yang Zeusyu tak tahu apa artinya. “Kak Meyse, Niel!” “Aku tau, Zeu,” balas Niel tak menggunakan emosi. Nada suaranya tetap terjaga, berbeda dengan beberapa detik lalu. “Kamu nggak apa-apa kan? Nggak kepentok?” Selidik Niel, takut jika karena rem tangan yang mendadak ia tarik membuat gadisnya terbentur. Tok.. Tok.. Tok.. Tok! Di luar, Meyselin mengetuk kaca jendela. Gadis itu meminta Niel untuk keluar. “Please! Kita harus ngomong, Niel! Kamu nggak bisa giniin aku,” ucapnya terdengar sampai di d
Last Updated : 2025-02-19 Read more