“Sayang, ayo lebih cepat. Aku takut terjadi sesuatu pada ibuku.” Carol menggigit kukunya. Wanita itu nampak panik luar biasa. Rasa takut dan khawatir menghantuinya, menyergap dirinya seakan menguncinya menjadi terbelenggu dalam sebuah rasa takut yang dahsyat. Sungguh, dia sangat mencemaskan ibunya. Lepas dari ibunya selalu cerewet, dan kerap mengaturnya, tetap saja dia tak siap jika hidup tanpa ibunya. Terlebih, dia merasa belum sama sekali membahagiakan ibunya itu. “Kita sudah mengebut, Carol. Kalau lebih cepat dari ini, kau mau kita dalam bahaya, hm?” Fargo membelai pipi Carol, menenangkan sang kekasih. “Aku yakin, ibumu akan baik-baik saja. Jika kau berpikir negative, maka hal buruk yang akan muncul di pikiranmu. Tapi kalau kau terus berpikir positive, maka hal-hal baik yang akan ada di pikiranmu. Kau sendiri yang bisa mengendalikan dirimu sendiri.” Air mata Carol menetes jatuh membasahi pipinya. Wanita cantik itu hanya menganggukkan kepala, membalas ucapan Fargo. Tak ada kata ya
Terakhir Diperbarui : 2025-03-04 Baca selengkapnya