Home / Romansa / Damian&Kimberly / Chapter 11 - Chapter 15

All Chapters of Damian&Kimberly: Chapter 11 - Chapter 15

15 Chapters

Bab 11. S2. Party II 

Mata Fargo melebar menatap Carol dengan tatapan terkejut sekaligus memiliki jutaan arti. Lidahnya tak mampu berucap. Pria tampan itu hanya mencetuskan nama Carol di dalam hatinya, tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Dia tetap bergeming, tak bergerak sedikit pun. Tatapan itu seakan hanyut membawanya ke lautan lepas, yang entah membawanya ke arah mana.Lagi, Fargo tetap hanya diam tak mengatakan sepatah kata pun kala Carol sudah mendekat. Gaun yang dipakai Carol begitu indah dan cantik. Rambut panjang wanita itu digulung ke atas, menunjukkan leher jenjangnya yang memukau. Belahan dada Carol terlihat. Pun Fargo melihat jelas ukuran dada Carol memang menantang. Bulat, padat, dan menggoda para kaum adam. Orang yang menatap Carol tak hanya Fargo saja, tapi banyak dari pria lain yang juga menatap Carol. Tentu kehadiran Carol yang sendiri mengundang perhatian banyak orang. Semua orang di pesta pasti beranggapan bahwa Carol adalah wanita single. Jamuan makan malam yang diadakan oleh Darr
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Bab 12. S2. Party III

“Kenapa kau selalu cantik, hm?” Damian melingkarkan tangannya di pinggang Kimberly possessive. Banyak mata yang melihat sang istri, tapi Damian langsung memeluk erat sang istri, seakan menunjukkan pada dunia—Kimberly hanya miliknya. “Sayang, kau jangan merayu.” Kimberly memukul pelan lengan kekar Damian. Tampak pipi wanita itu tersipu malu. Saat ini dan dan suami berada berdansa di lantai dansa. Alunan musik slow motion, membuat Kimberly hanyut akan dansa romatis itu. Damian mengecupi bibir Kimberly bertubi-tubi. Pria tampan itu selalu gemas akan tingkah sang istri yang selalu menggemaskan. Saat Damian menikmati dansa romantis dengan Kimberly—tatapan pria tampan itu teralih pada Fargo dan Carol—yang tengah berdansa. Detik itu juga raut wajah Damian berubah. Sepasang iris mata cokelat gelapnya menatap Fargo dan Carol dengan tatapan penuh arti. “Kim, lihatlah ke kanan,” bisik Damian pelan di telinga Kimberly. Refleks, Kimberly mengalihkan pandangannya ke arah kanan, sesuai dengan yan
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Bab 13. S2. Party IV

Sepasang iris mata Fargo menatap Adrik Zeno di hadapannya dengan tatapan dingin, tajam, dan menusuk. Tatapan yang tersirat penuh peringatan. Aura wajahnya menunjukan kemarahan yang tak terkendali. “Jangan ikut campur! Aku tahu kau tidak memiliki hubungan apa pun dengan Carol!” seru Adrik dengan penuh keyakinan. Tatapannya membalas tatapan Fargo tak kalah tajam. Fargo menarik tangan Carol, membawa masuk ke dalam dekapannya. “Aku dan Carol memang sengaja menyembunyikan hubungan kami. Akan ada waktunya kami mengumumkan hubungan kami pada publik. Kami memiliki alasan sendiri untuk tidak memublikasikan hubungan kami. Kau hanya orang luar yang tidak tahu apa pun. Jadi lebih baik diam!”Setelah mengatakan itu, Fargo menggenggam tangan Carol, membawa Carol meninggalkan pesta. Tampak, raut wajah Adrik berubah dingin dan menunjukan jelas emosinya kala Fargo membawa Carol. Adrik hendak ingin mengejar, tapi Adrik menyadari bahwa dirinya berada di pesta. Adrik tak mau membuat kekacauan. Fargo
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Bab 14. S2. Beautiful Mistake 

Sudah berjam-jam Carol memaksa untuk menutup matanya, wanita cantik itu ingin sekali beristirahat. Pun tubuhnya terasa begitu lelah. Begitu juga dengan pikirannya yang sangat lelah. Akan tetapi, alih-alih memejamkan mata malah Carol tak bisa tidur sama sekali. Hatinya seperti gelisah akan sesuatu. Benak wanita itu memikirkan hal yang dia sendiri tak tahu hal apa yang mengusik ketenangan hati dan jiwa. Carol bangun, dan memilih duduk serta menyandarkan punggung di kepala ranjang. Beberapa kali, dia menarik napas dalam-dalam, dan mengembuskan perlahan. Ya, sekarang dia masih berada di kamar tamu di apartemen pribadi milik Fargo. Mungkin kejadian tadi di pesta, membuatnya tak bisa tidur nyenyak. Harus dia akui, tindakan Fargo yang menyelamatkannya dari Adrik, membuat hatinya merasakan aman dan terlindungi. Rupanya Fargo bisa bersikap gentlemen. Carol melirik jam dinding—waktu menunjukkan pukul dua malam. Biasanya dia sudah tertidur pulas pada pukul ini, tapi sayangnya sekarang dia tida
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Bab 15. S2. Beautiful Mistake II

Raut wajah Carol menunjukkan jelas kemuramannya. Pancaran matanya tampak melemah. Jutaan hal mengusik pikiran Carol, membuat seakan tubuhnya terasa lelah. Dia mengeratkan selimut yang membalut tubuh polosnya. Dia menggigit bibir bawahnya mengingat kejadian beberapa menit lalu. Kejadian di mana tak pernah dia sangka. Semua terjadi begitu cepat, dan berhenti begitu saja seakan dirinya tak pernah diinginkan. Air mata Carol sudah mengumpul di belakang kornea matanya. Namun, wanita itu menahan diri untuk tak menangis. Entah dia tak mengerti kenapa dirinya sangat sensitive. Padahal seharusnya Carol merasa bersyukur tak terjerat dalam ikatan semu. Sungguh, dia memang tak mengerti pada dirinya sendiri. Semua terlalu rumit untuk dikatakan. Sayup-sayup mata Carol mulai merasakan kantuk. Wanita cantik itu ingin sekali pindah ke kamarnya, tetapi kondisi kakinya tak memungkinkan untuk berjalan. Perlahan, dia mulai membaringkan tubuh di sofa. Pikiran dan tubuhnya sangat lelah, membuat rasa kantu
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
PREV
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status