Semua Bab Damian&Kimberly: Bab 21 - Bab 30

78 Bab

Bab 21. S2. Meet Kimberly

Kimberly bangun lebih awal karena memiliki meeting penting menggantikan Carol. Selain ingin pergi meeting, dia bangun lebih awal karena membantu Diego dan Ben yang berangkat sekolah. Ya, Diego dan Ben memang sekolah di tempat yang sama. Hal itu yang membuatnya jauh lebih mudah jika menyiapkan keperluan Diego dan Ben. Meski sudah memiliki pengasuh, tapi dia selalu memeriksa apa saja yang dibutuhkan oleh Diego dan Ben. Kimberly mengalihkan pandangannya, menatap jam dinding—waktu menujukkan pukul delapan pagi. Meeting-nya dijadwalkan pada pukul sembilan nanti. Beruntung lokasi meeting nanti tidak jauh. Jadi, dia masih sedikit memiliki waktu. Sebenarnya, dia bisa saja untuk meminta direktur perwakilan untuk menggantikannya, tapi dia tak ingin seperti itu. Dulu saja, ketika dia hamil dan sibuk dengan masalah—Carol selalu membantunya dalam pekerjaan. Sekarang, sudah waktunya dia membalas kebaikan teman dekatnya itu. “Bagaimana kabar Daddy, ya?” Kimberly bergumam pada diri sendiri. Seja
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 22. S2. Meet Kimberly II 

Lidah Kimberly kelu melihat Fargo dan Carol yang ada di hadapannya. Sepasang iris mata hazel Kimberly, menatap bingung dan bercampur lekat—pada Fargo yang tengah menggendong Carol. Tubuhnya bergeming tak bergerak sedikit pun. Dia pikir kalau dirinya salah lihat, tapi tidak mungkin. Sebab, di hadapannya sangat jelas Fargo menggendong Carol. Pengelihatannya masih berfungsi dengan sangat baik. “K-Kimberly?” Jantung Carol seakan ingin berhenti berdetak melihat Kimberly ada di hadapannya. Mata wanita cantik itu memancarkan jelas kepanikan yang melanda. Dia menelan salivanya susah payah. Otaknya menjadi blank dan bodoh. Bingung, salah tingkah, semua campur aduk dalam dirinya. Fargo yang juga terkejut melihat Kimberly, buru-buru menurunkan tubuh Carol. Tampak Carol berusaha tenang seolah tak terjadi apa pun kala Fargo sudah menuruninya. Walau tak dipingkiri, yang ada dalam otak Carol saat ini adalah mencari alasan paling tepat. “K-Kim? K-kau datang kenapa tidak bilang padaku?” Carol memak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 23. S2. Expression From the Heart 

“Daddy, Mommy di mana? Kenapa Mommy belum pulang? Aku rindu Mommy.” Diego melipat tangan di depan dada. Bibir mungilnya tertekuk sebal menunggu Kimberly pulang. Bocah laki-laki itu tampak tak bisa menunggu lagi. “Sabar, Boy. Mommy masih di jalan.” Damian menggendong Diego, memangku putra kecilnya itu. Hari ini Damian sengaja pulang lebih awal karena selama meeting, Diego menghubunginya lebih dari sepuluh kali demi memintanya cepat pulang. “Mommy biasanya pulang cepat, Daddy. Apa hari ini Mommy sibuk?” Diego mendongakkan kepalanya, menatap Damian. “Mommy pergi ke apartemen Bibi Carol.” Damian membelai pipi bulat Diego. “Oh, Mommy pergi ke apartemen Bibi Carol.” Diego mengangguk-anggukkan kepalanya. “Aku juga rindu Bibi Carol, Daddy.” Damian tersenyum hangat. “Nanti kau bisa bermain dengan Bibi Carol kalau kau rindu dengannya.” Suara pintu utama terbuka. Refleks, Damian dan Diego mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara. Diego langsung turun dari pangkuan Damian kala melihat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 24. S2. Expression From the Heart II 

Fargo menatap Carol yang tengah memasak di dapur. Celemek berwarna kuning tua sangat menggemaskan menempel di tubuh wanita cantik itu. Ya, sekitar tiga puluh menit lalu, Carol menawarkan Fargo untuk makan. Tentu Carol sendiri yang memasak untuk Fargo. Itu kenapa wanita itu membwa Fargo ke dapur, untuk menunggunya memasak. Tatapan mata Fargo tak henti melihat setiap gerak-gerik tubuh Carol. Dulu, dia tak memiliki moment seperti ini bersama dengan Kimberly. Bisa dikatakan dia nyaris tak pernah melihat Kimberly memasak di dapur. Kalaupun, dirinya memakan masakan Kimberly maka makanan sudah siap di atas meja. Semua bermula karena Fargo selalu sibuk pada dunianya sendiri. Kala itu Fargo buta akan ego-nya, dan dia tak mau lagi mengulangi kebodohannya di masa lalu. Senyuman samar di wajah Fargo terlukis. Seketika itu juga bayangannya memikirkan tentang moment-moment lucu bertemu dengan Carol. Selama ini, drinya berdebat dengan Carol. Selalu setiap kali bertemu dengan Carol, membuat Fargo
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 25. S2. A Stalker

Sinar matahari menelusup masuk, menembus sela-sela jendela, menyentuh wajah Carol. Mata wanita itu mengerjap beberapa kali, menguap dan menggeliat. Seketika di kala mata wanita itu sudah terbuka, pemandangan yang Carol lihat pertama kali adalah Fargo memeluknya begitu erat. Tampak pipinya merona malu melihat dirinya terbangun dalam pelukan seorang pria. Pelukan Fargo begitu hangat seakan membuat Carol benar-benar merasakan kenyamanan. Dia belum pernah merasakan seperti ini dalam hidupnya. Dia memang bukan wanita yang baru mengenal akan cinta, tapi dia merasa hubungannya dengan Fargo sangat berbeda daripada pria-pria di masa lalunya. Mungkin karena sekarang hubungannya bisa bersatu akibat hal-hal yang seharusnya tak mungkin. Hingga detik ini, Carol pernah terbesit memikirkan omongan publik yang akan membahas hubungannya dengan Fargo. Status Fargo yang merupakan mantan suami Kimberly, dan keponakan Damian, pasti selalu menjadi sorotan media. Pun Carol lahir dari keluarga yang terbilan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 26. S2. A plan

Damian menyesap wine di tangannya seraya membaca dokumen yang ada di hadapannya. Tampak raut wajahnya begitu serius membaca dokumen tersebut. Setiap point yang ada di dalam dokumen itu sangat dia perhatikan secara seksama dan teliti. Seperti tak ingin mendapatkan kesalahan. Sejak dulu memang dia sangat teliti dalam hal mengenai pekerjaan. “Kerja bagus, Fargo. Kau mampu membuat perusahaan keluargamu keluar dari masalah yang dulu kau sebabkan.” Damian menutup dokumen itu sambil meletakan wine di tangannya ke atas meja. Ya, saat ini Damian berada di ruang meeting bersama dengan Fargo. Pagi ini dia memiliki meeting dengan Fargo. Adapun tujuannya meeting bersama dengan Fargo karena Damian diminta Olsen untuk mengawasi Jerald Group. Hasil yang Damian dapatkan adalah Fargo berhasil membuat Jerald Group jauh lebih baik. Dulu, Fargo pernah membuat Jerald Group mengalami penurunan tajam, akibat Fargo salah melangkah. Akan tetapi sekarang Fargo mampu mengembalikan posisi. Itu yang membuat Da
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 27. S2. A plan II 

Weekend tiba, dan Kimberly tetap bangun lebih awal memasak membuatkan sarapan untuk suami dan anaknya. Sekalipun wanita cantik itu memiliki pelayan dan pengasuh, tetap saja dia tidak mau menghilangkan perannya. Baginya, anak akan tetap bertumbuh dengan baik jika seorang ibu akan terus ikut andil dalam tumbuh kembang anak.Menjadi istri, ibu, dan juga masih harus memimpin perusahaan adalah hal yang luar biasa di hidup Kimberly. Sampai detik ini dia masih sering tak mengira kalau dirinya sudah memiliki kehidupan rumah tangga yang indah bersama dengan Damian. Bahkan sekarang dirinya dan Damian sudah memiliki seorang putra yang sangat tampan. “Selesai.” Kimberly tersenyum kala dirinya sudah selesai menyajikan menu sarapan ke atas meja. Menu sarapan khusus yang disukai oleh suami dan anaknya. “Nyonya, saya sudah meletakan pudding cokelat kesukaan Tuan Muda Diego. Apa pudding buahnya juga harus dikeluarkan dari kulkas?” tanya sang pelayan bertanya penuh sopan. “Hm, tidak usah. Pudding co
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 28. S2. Bad Feeling

Suara tawa Diego memenuhi halaman belakang di mana keluarga Darrel telah berkumpul. Tawa renyah Diego membuat semua orang di sana ikut tersenyum senang. Tawa itu seakan menyalurkan energy positive pada semua orang di sana. Ya, di halaman belakang ada Damian, Kimberly, Diego, Deston dan Rula. Diego tertawa kala Deston menghujaninya kecupan, setelah tadi Diego tengah bermain dengan mobil mini miliknya. Diego memang sangat dekat dengan Deston. Tak heran kala mereka bertemu, maka Diego dan Deston sudah sangat teramat menempel. Cucu pertama laki-laki di keluarga Darrel tentu menjadi kesayangan semua orang. “Kau tampan sekali, mirip seperti Daddy-mu,” ucap Deston seraya memeluk erat Diego. Pelukan yang sangat hangat.“Benarkah, Grandpa?” Mata Diego melebar menatap riang Deston. Bocah laki-laki itu selalu senang jika dibilang mirip dengan Damian. Deston menganggukkan kepalanya. “Ya, benar. Kau sangat mirip seperti Daddy-mu. Hidungmu, matamu, bibirmu, rambutmu. Semua sangat mirip. Kelak sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 29. S2. Executing the Plan

“Sayang, kenapa sampai sekarang kau belum bertindak? Carol adalah putri kita satu-satunya. Aku tidak ingin Carol mendapatkan pria sembarangan. Kau harus segera melakukan sesuatu.”Cadey berucap dengan nada penuh kecemasan. Pancaran mata wanita paruh baya itu memancarkan jelas rasa khawatir yang menelusup ke dalam diri. Sejak di mana Cadey tahu Carol menjalin hubungan dengan Fargo, dia tak pernah bisa tenang. Selalu saja dia mengkhawatirkan putri tunggalnya. Hal yang membuat Cadey mencemaskan Carol adalah Carol menjalin hubungan dengan Fargo—yang mana Fargo memiliki track record yang sangat buruk. Di masa lalu, Fargo telah mengkhianati Kimberly. Skandal panas Fargo dan adik tiri Kimberly telah menghebohkan berita media di Amerika. Tentu Cadey mengetahui berita itu. “Aku bukan tidak mau melakukan apa pun, tapi aku menunggu mendapatkan informasi yang sebenarnya.” Bobby mengambil kopi yang ada di hadapannya, dan meminum kopi itu perlahan. Tampak jelas raut wajah pria paruh baya itu memi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 30. S2. Executing the Plan II

“Sialan!” Seorang pria berpakaian hitam memukul setir mobilnya kala merasakan Kimberly sudah curiga. Pasalnya, Kimberly melajukan mobil dengan kecepatan penuh. Bahkan terlihat jelas bahwa Kimberly menghindar darinya. Ya, di mobil itu ada dua orang pria yang memang bertugas mengawasi Kimberly. Mereka mengawasi, karena Kimberly memiliki janji bertemu dengan Carol. Sayangnya, tugas mereka ini harus terhalang karena Kimberly menyadari ada yang mengikuti. “Ck! Istri Damian Darrel itu cerdas juga! Cepat ambil jarak aman agar dia tidak curiga!” seru pria yang lainnya. Nadanya terdengar begitu kesal mendengar Kimberly sudah curiga. Rencana yang disusun menjadi rusak. Pria yang menyetir mobil mengembuskan napas kasar. “Apa yang harus kita lakukan?” “Berhenti mengikuti Kimberly Darrel. Kita gunakan rencana kedua kita. Jangan sampai Tuan tahu tentang ini. Kita bisa mendapatkan masalah besar kalau sampai Tuan tahu,” seru pria yang lainnya menegaskan serta mengingatkan. “Baiklah.” Pria yang m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status