Home / Romansa / Terjebak Obsesi Boss Gila / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Terjebak Obsesi Boss Gila: Chapter 11 - Chapter 20

46 Chapters

Bagian 11 : Canggung

"Aahk coba ngebut dong," pinta Zavira pada Nathaniel yang mengangguk paham. Pasalnya sekarang jam sudah menunjukkan pukul 4 sore lewat 40 menit. Sesampai di perpustakaan, Zavira melihat perpustakaan sudah sepi, tidak ada kendaraan terparkir membuat Zavira berjongkok sedih. "Huwaaa, aku kelamaan belanjanya." Nathaniel segera menarik Zavira, "masih bisa, ayo masuk." Zavira membiarkan Nathaniel menarik masuk ke dalam perpustakaan. Benar saja ternyata ia masih bisa masuk padahal jam sudah menunjukkan pukul 5 lewat 15 menit. "Ah aku ingin baca buku yang lagi virall, kamu mau apa?" tanya Zavira pada Nathaniel yang memilih duduk, ia tidak minat membaca novel karena cukup muak beberapa hari lalu membaca naskah para penulisnya. Berjalan sendiri menyusuri setiap rak besar, Zavira bergumam membaca judul di pinggir buku. "Ish, perasaan di daerah rak ini deh," dumelnya dengan bibir di kerucutkan. Ketika tangannya tak sengaja memegang tangan seseorang, Zavira membeku takut, "ha-hantu?"
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

Bagian 12 : Night Ride Date?

Zavira baru sadar akan suatu hal, karena kesibukan dengan dunia barunya, ia melupakan untuk membakar barang pemberian mantannya. Hanya satu barang yang tidak ia bakar yaitu boneka besar yang sempat ia taruh di gudang."Haa sial, boneka pan-- Sabar Vira, jangan kasar, sabar hufhtt." Zavira menghela napas panjang, ia sudah merapikan barang ke dalam kotak besar dan akan ia bakar tempat pembakar sampah.Segera setelah keluar, ia bertemu Nathaniel yang dengan wajah seriusnya mendekati Zavira. "Ada apa?" Ia bertanya sembari berjalan menuju tempat membakar sampah. Pagi-pagi seperti ini pria itu begitu rajin merecoki harinya pikir Zavira."Aku bantu." Nathaniel segera mengambil kotak dari tangan Zavira yang mau tak mau tidak menolak."Ngapain ke sini?" Zavira bertanya lagi. "Bukannya draft novel aku ada banyak, mau apa?"Nathaniel melirik Zavira sekilas lalu menatap fokus ke depan. "Entahlah, kamu sengaja buat draft banyak supaya gak ketemu aku."Zavira tertegun, Nathaniel akhirnya berbicara
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

Bagian 13 : Siapa Pelakunya?

Beberapa jam sebelum night ride …. Zavira telah membuat beberapa kue cantik yang akan ia titipkan pada 3 warung untuk percobaan sementara. Ia dengan mobil miliknya segera keluar dari halaman rumah dan pergi menuju warung tersebut. Sesampainya di sana, ia mulai memanggil pemilik warung yang sebelumnya telah berbicara dengannya. "Permisi Buk, aku Zavira yang kemarin mau nitip--" Ucapan Zavira terpotong begitu cepat dengan sinis, "nggak nggak, saya gak jadi nerima titipan kamu." Ia segera kembali masuk ke dalam meninggalkan Zavira yang tidak diberi kesempatan berucap. Zavira begitu terkejut akan situasi yang begitu mendadak hari ini, ia lalu kembali masuk ke dalam mobil dengan perasaan kacau. Dengan lesu ia mengendarai mobil menuju warung selanjutnya. Perasaannya campur aduk ketika turun dari mobil, dan benar saja ia ditolak. Kembali masuk ke dalam mobil, Zavira rasanya ingin menangis. Warung terakhir tidak membuat ia berharap begitu banyak. "Bude Aminah, ini Vira," ucapnya
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Bagian 14 : Nathaniel?

Zavira kini telah berada di rumah, ia melihat dagangnnya masih ada. Masa expired-nya adalah tiga hari, ia tidak menggunakan pengawet. "Bagi-bagi aja deh," gumamnya lalu mengambil kue tersebut ke dalam tas dan ia kembali pergi keluar. Selama perjalanan tanpa arah ia membagikan kue dagangannya secara gratis, setelah selesai ia melewati warung Bude Aminah membuatnya ingin mampir. Bude Aminah begitu senang akan kehadiran Zavira, ia menyuruh wanita itu masuk ke dalam untuk mengobrol ringan. Hingga akhirnya Zavira menyenggol topik soal kemarin mengapa Bude Aminah menolaknya. "Bude, apa Bude gak bisa kasih tahu Vira siapa pria yang datengin Bude?" Bude Aminah terkejut, "kamu tahu itu cowok?" ia bertanya penasaran. Zavira mengangguk, "sebenernya Bude, kemarin aku lihat ada cowok ngelihatin aku sampe mobil aku belok, aku juga udah sering diintai selama ini dan kadang kepergok bayangan cowok,
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Bagian 15 : Flashback

Beberapa tahun yang lalu …. Zavira serta temannya tengah bernyanyi dengan asap berwarna-warni menghiasi lapangan sekolahnya. Senyuman cerah nampak gigi. Setelah semua yang ia lalui, akhirnya Zavira dapat lulus sekolah dengan tenang. Mungkinkah demikian? Salah satu temannya menghampiri Zavira dengan wajah pucat, ia berkata, "a-anu Zavira, guru minta kamu pergi ikut guru itu sekarang." Zavira mengedipkan matanya berkali-kali, "e-eh? Tunggu bentar!" Ia segera berlari menuju koridor membawa tas kecil yang hanya berisi beberapa makanan ringan serta buket bunga. Zavira dengan senyuman tak kunjung luntur berjalan menghampiri gurunya. "Halo Buk, ada apa manggil Vira?" ia bertanya dengan nada manisnya. Guru itu nampak cemas, ia segera menarik Zavira masuk ke dalam mobil. "Anu Buk, ada apa ya?" kini pertanyaan mengulang dengan nada berbeda. Guru itu menghela napas beratnya. Zavira tidak memiliki ponsel karena orang tuanya ingin gadis satu-satunya fokus sekolah, maka dari itu jika
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Bagian 16 : Sakit

"Zavira …." Nathaniel memanggil dengan nada memelas. Pria itu telah berganti pakaian dan kini mengetuk pelan pintu kamar Zavira yang tertutup rapat. "Apa?" Zavira menjawab tanpa membuka pintu. "Jangan cuekin aku …, Zavira, aku mohon," ucapnya dengan nada yang hampir ingin menangis. Zavira segera keluar menatap Nathaniel yang lebih tinggi darinya. "Minggir," katanya dengan jutek, menyuruh Nathaniel minggir karena dia menghalangi jalannya. Nathaniel menuruti ucapan Zavira, ia mengikuti wanita itu dari belakang. "Zavira," panggilan dengan nada merengek kembali terdengar. Zavira membuka kulkas mengambil susu kotak besar dan setelahnya ia tuangkan pada dua gelas yang ia ambil sebelumnya. "Minum," suruh Zavira mendapati gelengan kepala dari Nathaniel membuatnya geram. "Buka mulutnya!" Zavira mengambil gelas milik Nathaniel yang akan ia minumkan pada pria itu secara paksa. Nathaniel membuka mulutnya, dan dengan perlahan Zavira mengangkat gelas pelan-pelan agar Nathaniel meminumnya den
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Bagian 17 : Bertiga?!

Sudah 3 hari Nathaniel menginap, tidak ada hal intim terjadi kecuali Nathaniel yang menjadi sangat manja padanya. Pria semena-mena itu kini bertekuk lutut pada Zavira. Rasanya senang sekali, bukankah ini balas dendam setelah semua yang terjadi. "Karna kamu udah sehat, udah ceria, aku mau--" ucapan Zavira dipotong oleh Nathaniel yang segera memeluknya erat. "A-aku gak mau pulang." Zavira merotasikan bola matanya, ketika ingin bicara kembali, Fabian datang dengan senyuman ceria dengan cepat meredup. Pintu rumah Zavira tidak tertutup, pria itu melihat Zavira berpelukan mesra di ruang tamu. Padahal nyatanya tidak ada kemesraan dalam pelukan itu selain dari pandangan Fabian. Mampus deh, batin Zavira merasa dipergoki selingkuh. "Fabian tunggu!" Zavira segera mendorong tubuh Nathaniel dan berlari keluar menuju Fabian. "Maaf, aku ganggu kamu pelukan, aku cuman mau ngasih makanan," ucap Fabian terburu-buru dan memberikan kantung plastik sedang pada Zavira. Zavira segera menahan tangan
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

Bagian 18 : Bertemu Dia

Nathaniel mengepalkan tangannya kesal ketika ia baru saja ingin menerbitkan karya Zavira, pria itu menolak dan akses jalur dalam tertutup."Kau pengkhianat Nathaniel, rencanaku belum selesai, kenapa kau menghancurkannya?" tanya seseorang dari sebrang telepon."Sialan, kau tega membuat wanita itu tidak bisa menerbitkan karyanya? Hentikan rencana busukmu itu!" "Itu bukan urusanmu. Lihat saja nanti Nathaniel, kau akan menyesal karena mengacaukan rencanaku." Pria itu segera memutuskan sambungan telepon, tidak membiarkan Nathaniel menjawab.Nathaniel menghela napas berat, ia mendapat pesan dari temannya yang menyuruh dirinya agar hati-hati karena situasi di markas kacau lagi.Malam ini, Nathaniel akan ekstra hati-hati dan tidak membiarkan Zavira pergi ke mana pun seorang diri. Pria yang Nathaniel kenal cukup nekat."Zavira? Kenapa bangun?" tanya Nathaniel melihat Zavira keluar dari kamarnya sementara ia berada di ruang tamu."Haus. Fabian ke mana?" Zavira bertanya balik ketika melihat kam
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

Bagian 19 : Living Together?

Butuh waktu dua jam untuk sampai di perusahaan Aksara yang bernama Kalamu Inc. Halamannya begitu luas dengan ketinggian gedung 270 meter.Begitu ia turun dengan para bawahan Aksara memakai pakaian serba hitam, seluruh mata pegawai di lobby menatap padanya. Mereka dengan sopan menundukkan kepala setiap Zavira melewati mereka. Penyambutan cukup berlebihan pikir Zavira sedikit membuatnya tidak nyaman. Meski di sisi lain ia merasa familiar akan suatu hal.Entah kenapa aku ngerasa familiar, batin Zavira ketika menerima perlakuan tersebut. Mencoba mengabaikannya, ia masuk ke dalam lift ujung yang nampak lebih mewah dari lift sebelumnya.Salah satu bawahan Aksara memencet tombol 77 yaitu lantai tertinggi. Butuh waktu 4 menit lamanya hingga akhirnya Zavira sampai pada lantai tertinggi itu.Pintu lift terbuka, hanya ada satu lorong menuju pintu berlapis emas, Zavira dipersilahkan untuk pergi sendirian ptanpa bawahan tadi menemaninya.Ketika ia baru saja berjalan, sebuah sapu tangan membekap m
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

Bagian 20 : Sikap Aksara

Zavira mencoba bernegosiasi agar dirinya tidak serumah dengan Aksara. "Jangan serumah, aku gak akan kabur kok."Aksara menggelengkan kepalanya, "itu tidak menjamin apapun. Tidak ada penolakan untuk hal ini Zavira."Zavira menghela napas berat, "kalau aku masih gak mau, kamu mau apa?" ia bertanya penasaran."...." Aksara terdiam sejenak. Ketika mendapat ide, ia berucap, "Nathaniel akan menjalani hukuman karena sudah berkhianat."Zavira merotasikan bola matanya kesal, "pinter banget pake Nathaniel. Ya udah deal, sekarang juga lepasin dia."Aksara mengangguk dan menelpon bawahannya agar melepaskan Nathaniel karena sebelumnya Nathaniel di tahan sementara menunggu arahan Aksara. Segera mematikan telepon setelah berkata demikian, Aksara menyakukan ponsel, "ikuti aku."Zavira mengikutinya dari belakang, Aksara berjalan menuju ruangan ujung yang di mana ruangan sekretaris berada."Kok aku satu lantai sama kamu?" Zavira bertanya kesal ketika Aksara selesai menjelaskan bahwa ini ruangan sekret
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more
PREV
12345
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status