Semua Bab Terjebak Obsesi Boss Gila: Bab 41 - Bab 50

59 Bab

Bagian 41 : Nathaniel

Waktu itu. "Aku titipkan dia padamu," ucap Theo dengan wajah kusutnya, terdapat mata panda begitu lekat. Theo benar-benar kacau semenjak kehilangan Renjana, mantan kekasihnya. Aksara yang kala itu berumur 12 tahun menggaruk tengkuknya dengan canggung menggendong keponakannya yang baru berumur beberapa bulan. Semenjak putus secara sepihak oleh mantan kekasihnya, Theo dijodohkan oleh sang ayah demi kepentingan bisnis. Saat itu Theo berumur 22 tahun dan setelah 1 tahun menikah, ia baru melakukan hubungan badan dengan istrinya. Ia telah memiliki anak setelah berhubungan badan dengan istrinya satu kali. Setelahnya ia tidak pernah menyentuh istrinya sedikit pun. Perasaannya penuh dengan jijik pada dirinya sendiri karena harus melakukan hal tersebut dengan wanita yang tidak ia sukai. Theo berencana bercerai karena anaknya telah lahir, untungnya sang ayah tidak menolak dan mengiyakan permintaan Theo. "Kak, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?" tanya Aksara, wajahnya memiliki sedikit
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

Bagian 42 : Cinta?

Nathaniel tersenyum tipis, "aku kira kamu tidak memikirkan perasaanku. Tapi, terima kasih."Zavira mengangguk, "maaf kalau lancang, aku harap kedepannya kita bisa berteman biasa atau sekedar rekan bisnis."Nathaniel mengangguk mengerti, ia tidak memiliki obsesi sebegitunya seperti Aksara dan ayahnya Theo. "Mohon untuk kerjasamanya di masa yang akan datang." Ia mengulurkan tangannya.Zavira lalu menjabat tangan tersebut, "iya, mohon kerjasamanya.""Apa yang kalian lakukan?" Aksara yang sudah setengah basah menghampiri mereka begitu terburu-buru saat melihat dari kejauhan Nathaniel mengulurkan tangan.Zavira segera melepaskan genggaman dan menatap khawatir pada Aksara yang basah kuyup bagian atasnya. “Kenapa malah hujan-hujanan?"Aksara menatap cemburu, ia lalu berujar, "jawab dulu pertanyaanku tadi, sayang." Ia sengaja menegaskan panggilan sayang di akhir.Zavira mendengar itu terkejut, "jabat tangan biasa, dulu kan Nathan pernah jadi editor aku," jelas Zavira sembari tersenyum.Aksara
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

Bagian 43 : Bertemu Mantan

Zavira terbangun dari tidurnya karena merasakan sesuatu berat meliliti tubuhnya. Ketika ia membuka mata, ia melihat Aksara berada di atasnya memeluk dengan kepala berada di dadanya."Aksara, minggir." Ia mencoba mendorong kekasihnya yang tidak terbangun. Ia tahu Aksara saat ini berpura-pura sedang tertidur. Pelukan semakin erat itu yang membuat Zavira menebak demikian."… Aksara." Ia mencubit pelan pipi Aksara, tetapi itu tidak membuat Aksara bangun. "Sayang, minggir yaa," ucapnya dengan lembut.Aksara lalu membuka mata, menatap Zavira dengan berbinar-binar, "panggil lagi."Zavira mengedipkan mata berkali-kali lalu tersenyum, "Aksara," panggilnya dengan sengaja membuat Aksara kembali membaringkan kepalanya lalu menutup mata."Bercanda sayang, badan kamu berat. Biar aku tidur di atas kamu aja."Gerakan cepat dari Aksara yang semula berbaring di atasnya kini mengangkat tubuh Zavira yang tidak mengenakkan pakaian terbaring di atasnya.Aksara kembali memejamkan mata, "aku ingin pelukan le
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

Bagian 44 : Cemburu

Baru saja masuk ke dalam ruangan, ia merasa hawa di dalam begitu menyeramkan. Zavira lalu melirik pada Aksara yang terdiam menatap fokus pada layar monitor.Padahal biasanya Aksara akan menatapnya saat ia masuk, tetapi pria itu malah mengabaikannya. "Pak Aksara, ini dokumennya, tadi sekretaris baru rekan kita yang nganter, aku udah sewa gedung untuk rayain hari ulang tahun perusahaan kita."Aksara mengangguk dan menerima dokumennya. "Kenapa manggil pakai Pak?" Ia menarik pinggang Zavira sementara dokumen itu ia taruh di atas meja."Ah …." Zavira menatap ke arah lain dengan gugup. "Kamu kayak marah, apa aku ada salah?" Zavira lalu menatap kembali Aksara.Pria itu segera memijat keningnya, "maaf, nggak ada, aku cuman bersikap berlebihan saja." Ia lalu melepaskan tangannya pada pinggang ZaviraZavira memilih diam, ia ingin tahu apa yang Aksara lakukan selanjutnya. Hingga beberapa jam berlalu, meski Aksara terlihat kembali normal, ia merasa ada jarak diantara keduanya."Aksara …." Zavira
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

Bagian 45 : Fakta Waktu Itu

Beberapa bulan yang lalu.Alex bergetar ketika mendengar ancaman dari seorang pria yang ia kenal. "Kenapa kau malah menggunakan ibuku sialan!" Ia mengumpat dengan kesal.Pria itu merupakan Aksara, ia mendapat info dari bawahannya bahwa Alex mulai menunjukkan ketertarikan pada Zavira. Padahal ia sudah memperingatkan untuk tidak memiliki perasaan tersebut."Kalau begitu lakukan itu dengan dia di depan Zavira besok," ucap Aksara dari sebrang telepon."…." Alex terdiam, ia sungguh tidak sanggup melakukan itu. "Mengapa harus itu ….""Ibumu sedang kritis, lakukan yang kuperintah atau aku tidak akan melakukan operasinya." Ancaman itu kembali Aksara ucapkan membuat Alex bersandar pada dinding."…. Baiklah, aku akan lakukan."Sambungan telepon segera Aksara tutup tanpa berbasa-basi lagi. Sementara Alex termenung sendirian di rumah, ia tidak sanggup harus melakukan seks di kantor dan Zavira melihat itu."Humph, hueek." Alex yang membayangkan itu merasa mual segera ke kamar mandi. Tubuhnya teras
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bagian 46 : Jadwal Pertemuan

Alex membuka matanya ketika tersadar ia ketiduran di parkiran, berada di dalam mobil, ia segera keluar membawa amplop besar yang akan ia berikan pada Zavira.Sesaat ia masuk ke dalam perusahaan, ia melihat Zavira sedang berbincang dengan karyawan lain. "Permisi," ucapnya membuat Zavira menatap ia."Ah, Pak Alex, ada apa ya?" tanya Zavira dengan formal, lalu Alex menyodorkan amplop pada Zavira."Ini dari atasan, ngomong-ngomong aku juga ingin membicarakan jadwal pertemuan kedua atasan kita," ucap Alex yang sudah membawa laptop.Zavira mengangguk lalu berpamitan pada karyawan tadi yang sedang berbincang dengannya. "Ikuti aku." Zavira berjalan lebih dulu diikuti Alex dari belakang."Kita akan berbincang di mana?" tanya Alex menatap ke kanan dan kiri."Ah." Zavira terdiam sejenak, jika ia mengajak Alex ke ruangan miliknya, Aksara tentu akan cemburu karena ia berduaan dengan mantan kekasihnya."Sebentar." Zavira berjalan menjauhi Alex untuk menelpon seseorang.Sementara Alex terus menatap
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bagian 47 : Ingin Di Cintai

"Sayang, kapan pulang? Kenapa lama sekali?" Aksara bertanya dengan nada manja, ia bersandar pada senderan kasur, menempelkan layar ponselnya pada telinga."Sabar yaa, bentar lagi pulang, aku lagi cek gedung terakhir." Zavira kini berada di gedung yang awalnya akan dijadikan tempat untuk merayakan ulang tahun perusahaan mereka, akan tetapi Zavira nampak kurang menyukainya."Oh iya Pak, kayaknya kita ambil gedung sebelumnya aja," ucap Zavira pada salah satu rekannya, ia sedikit menjauhkan ponsel darinya."Ra …, Zavira," panggil Aksara berkali-kali yang akhirnya baru terdengar."Eh iya bentar, aku matiin te--" ucapan Zavira segera Aksara potong."Jangan." Ia yang tadi bersandar segera bangkit dari kasur. "Aku ingin telepon sampai kamu pulang."Zavira terkekeh gemas mendengar itu. "Ini aku mau pulang, jadi matiin ya.""Aku gak mau, jangan dimatikan," ungkap Aksara sedikit merengek.Zavira kini tertawa akan tingkah Aksara, baru ia tinggalkan lama saja sudah begitu, bagaimana jika hal lain?
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya

Bagian 48 : Manja

Zavira yang hendak bangun merasa berat karena Aksara enggan turun dari atas tubuhnya. Ia berulangkali menyingkirkan pria itu tetapi hasilnya nihil. Aksara mendusel pada belahan dada Zavira membuat si empu merasa geli. Pria itu semakin mengeratkan pelukannya. "Aku mau mandi, lengket badan aku," ucap Zavira menatap ke bawah mengelus kepala Aksara. Aksara menggelengkan kepalanya, ia mendongak menatap kekasihnya. "Kita udah lama gak cuddle lama gini, kemarin-kemarin kamu sibuk terus," protesnya dengan bibir bawah dipajukan membuat Zavira gemas dibuatnya. "Iya sih, tapi aku mandi doang lho ini," ucap Zavira berusaha membujuk pria itu yang berada di atasnya. Aksara melirik ke arah jam dinding menunjukkan pukul 3 dini hari. "Masih jam segini, nanti aja mandinya." "Aku hitung sampe tiga, kalau gak mau minggur, lihat aja ya," ujar Zavira penuh ancaman, padahal dirinya tidak tahu harus melakukan apa. Zavira mulai menghitung maju dengan perasaan bingung jika nantinya Aksara tidak mau meny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Bagian 49 : Gaun Merah

Dengan gaun merah pemberian Aksara, Zavira memutarkan tubuhnya membuat gaunnya berayun indah dengan angin pantai menerpa dirinya.Aksara yang tak jauh dari kekasihnya, ia tersenyum tipis, melihat keindahan dunia di depan matanya. Cahaya matahari sore menyorot dramatis pada Zavira membuat kecantikan wanita itu tiada tara.Tatapan mata menatap lembut dirinya, jantung Aksara berdebar, senyuman dari bibir tipis itu mengembang, pipinya memerah dengan suara manis memanggil nama si empu."Aksara." Ia berkedip ketika mendengar panggilan tersebut, berjalan perlahan ke arah Zavira yang malah memundurkan langkahnya. "Sayang?" Ia memiringkan kepalanya, menatap tanya pada Zavira."Tangkap aku!" Zavira mulai berlari sekencang mungkin sementara Aksara terkekeh sejenak lalu berlari mengejar kekasihnya.Dari kejauhan, dua pria yang sedang bersebelahan menatap Zavira yang begitu romantis saling melempar tawa canda.Alex mengepalkan tangannya lalu menundukkan kepala. Hal seperti itu tak akan pernah dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-01
Baca selengkapnya

Bagian 50 : Merah Darah

Hari ini adalah perayaan ulang tahun perusahaan, Zavira kini sedang berada di area belakang gedung untuk mengecek berapa banyak jumlah tamu datang dan beberapa kekurangan nantinya.Alex berjalan mendekat membawa dokumen berisi nama-nama tamu yang telah hadir, "masih ada yang belum datang, dan ini pesaing bisnis kita," bisik Alex dengan hati-hati.Zavira mengernyitkan dahinya, "ah apa mereka sengaja?" Ia lalu meminta Alex untuk diam di depan sementara ia di belakang bersama bawahannya untuk mengecek kembali persediaan yang ada.Ponselnya berdering membuat Zavira berhenti di tempat. Panggilan tersebut dari Aksara membuat segera mengangkat. "Halo Pak, ada apa?" Ia menatap ke kanan-kiri masih ada beberapa pelayan berlalu lalang.Aksara terdiam, ia cukup tidak suka jika Aksara memanggil dengan sebutan seperti itu. "…, kamu masih lama di belakang?""Iya Pak, aku dapat kabar kalau pesaing kita datang terlambat ke sini, sebaiknya Pak Aksara fokus saja berbincang dan mencari relasi, tahun kema
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status