Home / Romansa / Terjebak Obsesi Boss Gila / Bagian 11 : Canggung

Share

Bagian 11 : Canggung

Author: leecu
last update Last Updated: 2025-02-25 07:00:58
"Aahk coba ngebut dong," pinta Zavira pada Nathaniel yang mengangguk paham. Pasalnya sekarang jam sudah menunjukkan pukul 4 sore lewat 40 menit.

Sesampai di perpustakaan, Zavira melihat perpustakaan sudah sepi, tidak ada kendaraan terparkir membuat Zavira berjongkok sedih. "Huwaaa, aku kelamaan belanjanya."

Nathaniel segera menarik Zavira, "masih bisa, ayo masuk."

Zavira membiarkan Nathaniel menarik masuk ke dalam perpustakaan. Benar saja ternyata ia masih bisa masuk padahal jam sudah menunjukkan pukul 5 lewat 15 menit.

"Ah aku ingin baca buku yang lagi virall, kamu mau apa?" tanya Zavira pada Nathaniel yang memilih duduk, ia tidak minat membaca novel karena cukup muak beberapa hari lalu membaca naskah para penulisnya.

Berjalan sendiri menyusuri setiap rak besar, Zavira bergumam membaca judul di pinggir buku. "Ish, perasaan di daerah rak ini deh," dumelnya dengan bibir di kerucutkan.

Ketika tangannya tak sengaja memegang tangan seseorang, Zavira membeku takut, "ha-hantu?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 12 : Night Ride Date?

    Zavira baru sadar akan suatu hal, karena kesibukan dengan dunia barunya, ia melupakan untuk membakar barang pemberian mantannya. Hanya satu barang yang tidak ia bakar yaitu boneka besar yang sempat ia taruh di gudang."Haa sial, boneka pan-- Sabar Vira, jangan kasar, sabar hufhtt." Zavira menghela napas panjang, ia sudah merapikan barang ke dalam kotak besar dan akan ia bakar tempat pembakar sampah.Segera setelah keluar, ia bertemu Nathaniel yang dengan wajah seriusnya mendekati Zavira. "Ada apa?" Ia bertanya sembari berjalan menuju tempat membakar sampah. Pagi-pagi seperti ini pria itu begitu rajin merecoki harinya pikir Zavira."Aku bantu." Nathaniel segera mengambil kotak dari tangan Zavira yang mau tak mau tidak menolak."Ngapain ke sini?" Zavira bertanya lagi. "Bukannya draft novel aku ada banyak, mau apa?"Nathaniel melirik Zavira sekilas lalu menatap fokus ke depan. "Entahlah, kamu sengaja buat draft banyak supaya gak ketemu aku."Zavira tertegun, Nathaniel akhirnya berbicara

    Last Updated : 2025-02-26
  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 13 : Siapa Pelakunya?

    Beberapa jam sebelum night ride …. Zavira telah membuat beberapa kue cantik yang akan ia titipkan pada 3 warung untuk percobaan sementara. Ia dengan mobil miliknya segera keluar dari halaman rumah dan pergi menuju warung tersebut. Sesampainya di sana, ia mulai memanggil pemilik warung yang sebelumnya telah berbicara dengannya. "Permisi Buk, aku Zavira yang kemarin mau nitip--" Ucapan Zavira terpotong begitu cepat dengan sinis, "nggak nggak, saya gak jadi nerima titipan kamu." Ia segera kembali masuk ke dalam meninggalkan Zavira yang tidak diberi kesempatan berucap. Zavira begitu terkejut akan situasi yang begitu mendadak hari ini, ia lalu kembali masuk ke dalam mobil dengan perasaan kacau. Dengan lesu ia mengendarai mobil menuju warung selanjutnya. Perasaannya campur aduk ketika turun dari mobil, dan benar saja ia ditolak. Kembali masuk ke dalam mobil, Zavira rasanya ingin menangis. Warung terakhir tidak membuat ia berharap begitu banyak. "Bude Aminah, ini Vira," ucapnya

    Last Updated : 2025-02-27
  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 14 : Nathaniel?

    Zavira kini telah berada di rumah, ia melihat dagangnnya masih ada. Masa expired-nya adalah tiga hari, ia tidak menggunakan pengawet. "Bagi-bagi aja deh," gumamnya lalu mengambil kue tersebut ke dalam tas dan ia kembali pergi keluar. Selama perjalanan tanpa arah ia membagikan kue dagangannya secara gratis, setelah selesai ia melewati warung Bude Aminah membuatnya ingin mampir. Bude Aminah begitu senang akan kehadiran Zavira, ia menyuruh wanita itu masuk ke dalam untuk mengobrol ringan. Hingga akhirnya Zavira menyenggol topik soal kemarin mengapa Bude Aminah menolaknya. "Bude, apa Bude gak bisa kasih tahu Vira siapa pria yang datengin Bude?" Bude Aminah terkejut, "kamu tahu itu cowok?" ia bertanya penasaran. Zavira mengangguk, "sebenernya Bude, kemarin aku lihat ada cowok ngelihatin aku sampe mobil aku belok, aku juga udah sering diintai selama ini dan kadang kepergok bayangan cowok,

    Last Updated : 2025-02-28
  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 15 : Flashback

    Beberapa tahun yang lalu …. Zavira serta temannya tengah bernyanyi dengan asap berwarna-warni menghiasi lapangan sekolahnya. Senyuman cerah nampak gigi. Setelah semua yang ia lalui, akhirnya Zavira dapat lulus sekolah dengan tenang. Mungkinkah demikian? Salah satu temannya menghampiri Zavira dengan wajah pucat, ia berkata, "a-anu Zavira, guru minta kamu pergi ikut guru itu sekarang." Zavira mengedipkan matanya berkali-kali, "e-eh? Tunggu bentar!" Ia segera berlari menuju koridor membawa tas kecil yang hanya berisi beberapa makanan ringan serta buket bunga. Zavira dengan senyuman tak kunjung luntur berjalan menghampiri gurunya. "Halo Buk, ada apa manggil Vira?" ia bertanya dengan nada manisnya. Guru itu nampak cemas, ia segera menarik Zavira masuk ke dalam mobil. "Anu Buk, ada apa ya?" kini pertanyaan mengulang dengan nada berbeda. Guru itu menghela napas beratnya. Zavira tidak memiliki ponsel karena orang tuanya ingin gadis satu-satunya fokus sekolah, maka dari itu jika

    Last Updated : 2025-02-28
  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 16 : Sakit

    "Zavira …." Nathaniel memanggil dengan nada memelas. Pria itu telah berganti pakaian dan kini mengetuk pelan pintu kamar Zavira yang tertutup rapat. "Apa?" Zavira menjawab tanpa membuka pintu. "Jangan cuekin aku …, Zavira, aku mohon," ucapnya dengan nada yang hampir ingin menangis. Zavira segera keluar menatap Nathaniel yang lebih tinggi darinya. "Minggir," katanya dengan jutek, menyuruh Nathaniel minggir karena dia menghalangi jalannya. Nathaniel menuruti ucapan Zavira, ia mengikuti wanita itu dari belakang. "Zavira," panggilan dengan nada merengek kembali terdengar. Zavira membuka kulkas mengambil susu kotak besar dan setelahnya ia tuangkan pada dua gelas yang ia ambil sebelumnya. "Minum," suruh Zavira mendapati gelengan kepala dari Nathaniel membuatnya geram. "Buka mulutnya!" Zavira mengambil gelas milik Nathaniel yang akan ia minumkan pada pria itu secara paksa. Nathaniel membuka mulutnya, dan dengan perlahan Zavira mengangkat gelas pelan-pelan agar Nathaniel meminumnya den

    Last Updated : 2025-03-01
  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 17 : Bertiga?!

    Sudah 3 hari Nathaniel menginap, tidak ada hal intim terjadi kecuali Nathaniel yang menjadi sangat manja padanya. Pria semena-mena itu kini bertekuk lutut pada Zavira. Rasanya senang sekali, bukankah ini balas dendam setelah semua yang terjadi. "Karna kamu udah sehat, udah ceria, aku mau--" ucapan Zavira dipotong oleh Nathaniel yang segera memeluknya erat. "A-aku gak mau pulang." Zavira merotasikan bola matanya, ketika ingin bicara kembali, Fabian datang dengan senyuman ceria dengan cepat meredup. Pintu rumah Zavira tidak tertutup, pria itu melihat Zavira berpelukan mesra di ruang tamu. Padahal nyatanya tidak ada kemesraan dalam pelukan itu selain dari pandangan Fabian. Mampus deh, batin Zavira merasa dipergoki selingkuh. "Fabian tunggu!" Zavira segera mendorong tubuh Nathaniel dan berlari keluar menuju Fabian. "Maaf, aku ganggu kamu pelukan, aku cuman mau ngasih makanan," ucap Fabian terburu-buru dan memberikan kantung plastik sedang pada Zavira. Zavira segera menahan tangan

    Last Updated : 2025-03-02
  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 18 : Bertemu Dia

    Nathaniel mengepalkan tangannya kesal ketika ia baru saja ingin menerbitkan karya Zavira, pria itu menolak dan akses jalur dalam tertutup."Kau pengkhianat Nathaniel, rencanaku belum selesai, kenapa kau menghancurkannya?" tanya seseorang dari sebrang telepon."Sialan, kau tega membuat wanita itu tidak bisa menerbitkan karyanya? Hentikan rencana busukmu itu!" "Itu bukan urusanmu. Lihat saja nanti Nathaniel, kau akan menyesal karena mengacaukan rencanaku." Pria itu segera memutuskan sambungan telepon, tidak membiarkan Nathaniel menjawab.Nathaniel menghela napas berat, ia mendapat pesan dari temannya yang menyuruh dirinya agar hati-hati karena situasi di markas kacau lagi.Malam ini, Nathaniel akan ekstra hati-hati dan tidak membiarkan Zavira pergi ke mana pun seorang diri. Pria yang Nathaniel kenal cukup nekat."Zavira? Kenapa bangun?" tanya Nathaniel melihat Zavira keluar dari kamarnya sementara ia berada di ruang tamu."Haus. Fabian ke mana?" Zavira bertanya balik ketika melihat kam

    Last Updated : 2025-03-03
  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 19 : Living Together?

    Butuh waktu dua jam untuk sampai di perusahaan Aksara yang bernama Kalamu Inc. Halamannya begitu luas dengan ketinggian gedung 270 meter.Begitu ia turun dengan para bawahan Aksara memakai pakaian serba hitam, seluruh mata pegawai di lobby menatap padanya. Mereka dengan sopan menundukkan kepala setiap Zavira melewati mereka. Penyambutan cukup berlebihan pikir Zavira sedikit membuatnya tidak nyaman. Meski di sisi lain ia merasa familiar akan suatu hal.Entah kenapa aku ngerasa familiar, batin Zavira ketika menerima perlakuan tersebut. Mencoba mengabaikannya, ia masuk ke dalam lift ujung yang nampak lebih mewah dari lift sebelumnya.Salah satu bawahan Aksara memencet tombol 77 yaitu lantai tertinggi. Butuh waktu 4 menit lamanya hingga akhirnya Zavira sampai pada lantai tertinggi itu.Pintu lift terbuka, hanya ada satu lorong menuju pintu berlapis emas, Zavira dipersilahkan untuk pergi sendirian ptanpa bawahan tadi menemaninya.Ketika ia baru saja berjalan, sebuah sapu tangan membekap m

    Last Updated : 2025-03-04

Latest chapter

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 59 : Sibuk

    Selama dua minggu ini, Aksara sangat sibuk karena mempersiapkan pernikahannya dengan Zavira. Ia begitu tidak sabar untuk mengikat hubungannya dengan Zavira lebih dalam.Zavira yang tidak begitu banyak membantu merasa tidak enak. Ia melihat Aksara baru saja pulang padahal hari ini hari minggu, tetapi pria itu tidak beristirahat."Kenapa kamu gak minta bantuan aku?" Zavira mengusap kepala Aksara dengan lembut, menatapnya penuh kekhawatiran."Aku tak ingin istriku lelah." Ia menyembunyikan wajahnya pada perut Zavira. Mendengar itu, ia terkekeh dan mencubit gemas pipi pria itu. "Terima kasih sudah bekerja keras hari ini."Aksara mengangguk dan menarik selimut menutupi sebagian tubuh keduanya. Zaviea mematikan lampu dan menyalakan lampu tidur, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Angin malam berhembus kencang dari arah balkon. "Aku mau nutup pintu balkon," ucap Zavira mendapati penolakan dari pria itu."Biar aku saja."Zavira menahan tubuh Aksara. "Nggak boleh, kamu capek, istir

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 58 : Ciuman

    "Kamu?" Aksara memincingkan matanya. "Dipecat, tidak alasan lagi, jangan pernah merendahkan calon istriku, ini peringatan untuk kalian semua yang mendengarkan." Aksara menatap pada karyawan lainnya lalu masuk kembali ke dalam lift.Saat pintu tertutup, Zavira menghela napas berat. Ia tida memprotes, sejujurnya ia merasa sakit hati dikatakan demikian. "Ah, harusnya aku berhenti kerja aja ya secepatnya," ucap Zavira dengan perasaan berkecamuk.Aksara menatap dengan khawatir. "Sayang, aku gak mau kamu keluar kerja karena orang lain, tapi kalau kamu gak nyaman, aku bakal ikutin kemauan kamu." Aksara memegang kedua pipi Zavira, menatap lebih sendu pada Zavira yang lebih rendah darinya.Zavira terdiam sejenak lalu berujar, "ah maaf, aku plin plan banget."Aksara menggelengkan kepalanya, "nggak, jangan pikirkan itu, ikuti saja kata hatimu sayang.""Makasih banyak." Ia tersenyum lega, mencoba menghilangkan pikiran negatif dan fokus pada pekerjaannya.Beberapa saat kemudian, Zavira kini keluar

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 57 : Menikah?

    "Maaf, sejujurnya aku takut untuk hamil lagi, meskipun aku bener-bener pengen hamil dan ngandung anak aku," ucap Zavira memegang kedua pipi Aksara agar pria itu tidak mengalihkan pandangannya.Aksara terdiam sementara. "Sayang …, apa kamu pikir pernikahan selalu mengarah tentang hamil?""Menurutku begitu, aku pikir semua cowok gak akan mau sama cewek yang nunda punya anak, mungkin mereka ngerasa lebay kalau lihat istrinya trauma sama hamil." Penjelasan itu membuat Aksara mendengarnya sedih."Sayang, gak semua begitu.""Aku tahu." Kini ia melepaskan genggaman pada pipi Aksara.Aksara lalu berdiri, mengangkat tubuh Zavira dan ia bawa agar wanitanya duduk di atas paha ia. Duduk di pinggir kasur dengan Zavira di atas pahanya, Aksara memulai percakapan dengan cukup dalam."Aku akan selalu berusaha menghargai pendapatmu. Aku menikahimu karena ingin hidup selamanya denganmu. Jika kamu ingin nunda punya anak atau kehamilan, aku tak apa, kita bisa menunggu sampai kamu siap." Aksara tersenyum,

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bab 56 : Pekerjaan

    Zavira baru saja pulang dari kantor pada pukul sepuluh malam. Ia sengaja lembur karena sempat libur dua minggu saat kejadian kemarin.Pekerjaan yang menumpuk mengharuskannya menyelesaikan lebih cepat. Dan sesekali ia kelimpungan disebabkan Aksara yang rewel menyuruh Zavira pulang.Kini di parkiran sudah ada mobil Aksara dengan pria itu menyetir di dalamnya. "Lama." Satu kata lolos ketika Zavira baru saja masuk ke dalam."Berapa puluh kali kamu ngomong lama," omel Zavira, ia menarik sabuk pengaman dan menyimpan tas di tempat duduk belakang."Hmm." Aksara berdeham, ia sedikit takut jika ia mengeluh lagi pada Zavira karena keterlambatan pulangnya.Kepala Zavira di sandarkan pada kaca yang setengah terbuka, ia memejamkan mata ketika mobil di jalankan, menikmati hembusan angin malam masuk ke dalam."Mau apa?" tanya Zavira dengan mata masih tertutup.Tangan kiri Aksara yang baru saja ingin memegang rambut si empu terhenti. "Aku …, mau megang rambut kamu." Dengan nada memohon ia menjawab.Za

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 55 : Hutang Nyawa

    Masih berada di ruang tamu, Zavira telah selesai mengobati luka pada tangan Aksara. Kini ia masih duduk di atas paha kekasihnya dengan tangan pria itu merengkuh erat pinggangnya.Melirik ke arah telinga Aksara yang memerah, Zavira lalu memegang telinga kekasihnya yang sensitif. "Ah." si empu menahan tangan Zavira agar tidak mengusap sensual telinganya."Kenapa?" Ia memiringkan kepala, menatap Aksara yang menatapnya dengan tatapan aneh."Sensitif," jawab Aksara singkat, ia menarik tangan Zavira agar memegang pipinya saja."Ah aku paham." Zavira mengangguk mengerti, yang ia tahu jakun Aksara lah yang sensitif, ternyata telinga juga sama halnya.Kepala Aksara di sandarkan pada bahu Zavira, kini kedua tangannya memeluk erat pinggang ramping kekasih. "Sayang.""Hmm?" Zavira membalas dengan dehaman, mengusap belakang kepala Aksara dengan ibu jari yang mengelus pinggir matanya."Tidur di kamar bersamaku lagi, ya?" pinta Aksara, ia menatapnya dengan mata berbinar-binar."Iyaa." Zavira mengang

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 54 : Mawar Merah

    Malam-malam sekali, ketika melihat bulan bersinar indah. Zavira yang ingin melihatnya dari taman, hal itu membuatnya segera keluar kamar dan menuruni anak tangga.Ketika melihat Aksara sedang duduk di sofa sembari bersandar, Zavira seperti biasa akan selalu mengabaikannya. Akan tetapi, kali ini berbeda, Zavira melihat tangan Aksara yang berdarah sedang memegang bunga mawar.Secara perlahan ia mendekati pria itu yang sedang memejamkan matanya, menutup dengan pergelangan tangan kiri sementara telapak tangan telah berdarah serta tangkai mawar yang dicengkram erat.Apa ini perumpamaan? Batin Zavira bertanya. Jika di umpakan, dirinya adalah mawar, lalu duri itu adalah konfliknya.Apa kini Aksara sedang berusaha terus mendapatkan Zavira meski harus melewati konflik hingga mempertaruhkan nyawanya? Entah mengapa Zavira merasa konyol akan perumpamaannya.Ketika ia ingin pergi berlalu, Aksara yang memang tidak tidur sejak awal segera menarik Zavira membuat kekasihnya itu duduk di atasnya.Belum

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 53 : Hadiah dan Penolakan

    Pagi-pagi sekali, Zavira keluar dari kamarnya, ia ingin menghirup udara segera setelah kemarin merasa sumpek diam di kamar serta kamar rumah sakit beberapa hari lalu.Ketika ia sedang menuruni anak tangga, Zavira melihat Aksara tanpa mengenakan pakaian hanya dengan celana tidurnya sedang menyeduh teh hangat.Memilih mengabaikan kehadiran pria itu, Zavira terus melanjutkan jalannya menuju pintu. Panggilan dari Aksara yang menyadari kehadirannya tidak membuat langkah Zavira berhenti.Terdengar suara langkah kaki cepat lalu menahan langkahnya. Aksara memeluknya dari belakang dengan wajah murung. "Kamu ingin pergi?"Zavira menggelengkan kepalanya, mendorong tubuh Aksara yang begitu mudah pelukannya terlepas. Biasanya Aksara akan memeluknya dengan erat, tetapi kini pria itu suka rela di dorong.Aksara hanya takut Zavira semakin membencinya, mengingat perkataan kemarin yang ia ketahui bahwa Zavira menyesal menolongnya.Padahal ucapan yang selanjutnya Zavira katakan, ia menyesal mengatakan i

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 52 : Benci?

    Selama 3 hari di rumah sakit dalam masa pemulihan, Zavira akhirnya di perbolehkan pulang, selama itu pula Zavira masih marah dengan Aksara. Pintu kamar terbuka, Aksara dengan kemeja putih yang nampak berantakan. Ia mencoba membantu Zavira turun dari kasur. Namun, di tepis oleh si empu. "Aku bisa sendiri," ucapnya dengan nada dingin, berjalan mendahului Aksara yang menatap punggung Zavira dengan perasaan sedih. Sungguh ia masih merasa bingung mengapa perkataannya salah. Selama ini ia tak pernah di ajarkan untuk memahami penderitaan yang orang lain rasakan. Orang tuanya hanya melakukan kekerasan padanya. Dari belakang, Aksara membawa tas berisi barang perlengkapan Zavira, sementara kekasihnya itu masih terus berjalan ke depan tanpa melirik ke belakang. Langkah Zavira terhenti ketika di pertengahan lorong, ia meminta tas pada Aksara. "Biar aku yang bawa," ujarnya tanpa mau menatap wajah Aksara sedikit pun. Aksara mengernyitkan keningnya, ia lalu menggelengkan kepala seraya berkata

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 51 : Keguguran

    Terbangun dari pingsannya, Zavira melihat dokter serta suster yang sedang melakukan pengecekkan padanya. "Dokter?" Zavira bertanya lemas, menggerakkan kepalanya, menatap ke segala arah."Ah iya, apakah ada yang sakit?"Zavira menggelengkan kepala pelan, lalu terdiam, "bagian sini, terasa aneh," gumamnya memegang perut.Dokter itu menunjukkan ekspresi sedih, "apa Anda ingin mendengar kabar ini sekarang juga? Jika tidak, saya akan memberitahu saat kondisi Anda benar-benar pulih."Zavira menggelengkan kepalanya, "aku mau denger sekarang juga," pintanya dengan tangan memegang lemas tangan dokter tersebut.Dokter tersebut menghela napas pelan, lalu ia berkata, "Kami telah melakukan pemeriksaan dan menemukan bahwa janin Anda tidak dapat dipertahankan."Zavira terdiam, ia lalu memegang perutnya dengan wajah murungnya. Tunggu, mengapa dirinya tidak sadar bahwa telah hamil?"Sayangnya, kami telah menemukan bahwa janin Anda telah mengalami keguguran karena cedera yang Anda alami," lanjut dokte

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status