Semua Bab OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU : Bab 11 - Bab 20

89 Bab

BAB. 11 Ke Swalayan Bersama

"Apa urusan gue sama Si Jemy? Ayo putar balik, langsung ke apartemen! Gue sedang tidak mau bertemu dengan salah seorang personil trio Kwek-kwek!" perintah Edward kepada sang asisten."Trio Kwek-kwek? Siapa mereka Bos?" tutur Aksa penasaran. "Cih! Masa Lo nggak tahu trio kwek-kwek yang selalu meresahkan itu?" ucap Edward lagi.Aksa yang tidak tahu apa-apa, segera menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda dirinya tidak mengerti maksud dari perkataan Edward."Serius, Bos. Saya benar-benar tidak tahu," ujarnya memelas."Dasar kuper Lo, Aksa!""Kuper? Maksudnya apa, Bos?""Yaelah Aksa, dodol! Kuper juga Lo nggak tahu apa artinya?" kaget Edward.Sang asisten kembali menggeleng-gelengkan kepalanya, pertanda dia tidak tahu maksud dan perkataan dari Edward."Kuper itu kurang pergaulan kayak Lo! Masa nggak tahu trio kwek-kwek!" kesal Edward kepada asistennya."Ya ... saya memang tidak tahu, Bos. Makanya kasi tahu dong?""Cih! Memalukan, Lo! Trio kwek-kwek itu adalah Ronand, Bobby, dan Jemy!" "O
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

BAB. 12 Menuju Apartemen Jemy

"He-he-he. Kamu jangan ge'er begitu! Nih ada seikat mawar untuk Mirah. Ntar kasi ke dia juga, ya?" tukas Jemy lalu menyodorkan seikat bunga lagi ke tangan Zuri."Ih, Jemy! Kamu ini! Bikin BT deh," kesal Zuri."Ha-ha-ha! Oh ya, Mirah ke mana? Ayo hubungi dia untuk ikutan bergabung bersama kita," tutur Jemy sambil mulai melajukan mobilnya, menutupi kegugupannya."Tadi dia ada janji joging dengan teman-teman kantornya di GBK. Tapi baiklah, aku akan mengirimkan pesan kepadanya, agar singgah ke apartemenmu," sahut Zuri sambil tersenyum menghirup wangi semerbak dari bunga mawar yang berwarna-warni itu. Sepertinya kali ini mereka akan ke apartemen Jemy.Sementara sang pria hanya menganggukkan kepalanya. Seraya berkata dari dalam dalam hatinya,"Semoga Zuri tidak mengetahui kegugupanku," gumamnya dalam hati.Zuri, seorang wanita yang berjiwa lembut dan penuh kasih, merasa sangat senang saat menerima seikat bunga mawar berwarna-warni dari sahabatnya, Jemy. Bunga-bunga itu berwarna merah, kunin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

BAB. 13 Home Tour Apartemen Jemy

Mirah dan Zuri memasuki apartemen Jemy dengan penuh kekaguman. Apartemen ini sungguh mewah dan besar, membuat mereka terpesona dengan segala keindahannya. Saat pintu terbuka, aroma maskulin seorang pria mulai menyelimuti ruangan itu, memberikan kesan bahwa apartemen ini benar-benar milik Jemy."Selamat datang Nona-nona, di Zona ternyaman ku! Anggap saja seperti rumah sendiri, ya!" tukas Jemy kepada kedua sahabatnya."Wah ... Jemy! Apartemen mu sungguh mewah!" puji Mirah yang dibalas anggukan oleh Zuri."Oh, yeah?" sahut Jemy sambil tersenyum."Makanya Lo jangan kelamaan jomlo, Bro! Sepertinya sudah saatnya Lo melepas masa lajang Lo!" sindir Mirah sambil matanya mengarah kepada Jemy seolah-olah ingin tahu kejelasan perasaannya kepada Zuri.Namun dengan cepat Jemy menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda bukan saatnya membahas tentang hal itu. Mirah pun menunjukkan wajah cemberutnya karena mendapat sinyal yang masih abu-abu dari pria itu.Mereka lalu berjalan masuk ke ruang tamu yang lu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

BAB. 14 Kolaborasi Memasak

Setelah menikmati teh matcha yang hangat dan lezat, suasana di apartemen Jemy menjadi semakin seru dan penuh keceriaan. Jemy dan Zuri beranjak dari ruang tamu dan menuju ke dapur, siap untuk memasak makan siang bersama. Sementara itu, Mirah memilih untuk bersantai di ruang TV, menikmati tayangan favoritnya."Mirah, Lo duduk diam di sini. Gue sama Zuri akan berkutat di dapur," ujar Jemy kepada gadis yang kurang suka dengan aroma dapur."Siap, Jem! Kalian berdua masak yang enak, ya! Semangat, Guys!" sergah Mirah kepada keduanya.Dapur Jemy adalah ruangan yang cerah dan luas, dengan peralatan dapur stainless steel yang mengkilap dan meja dapur marmer putih yang besar. Di satu sisi, ada rak kayu yang penuh dengan berbagai jenis rempah dan bumbu, serta botol-botol tempat minyak zaitun dan cuka. Di sisi lain, ada kulkas besar yang dipenuhi dengan berbagai jenis sayuran segar, daging, dan keju.Jemy dan Zuri mulai memasak dengan semangat dan antusiasme. Mereka memilih untuk membuat pasta agl
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-12
Baca selengkapnya

BAB. 15 Memilih Untuk Menyerah

Di apartemen Jemy yang hangat dan nyaman, Zuri dan Jemy sibuk mempersiapkan meja makan untuk makan siang mereka. Dapur dan ruang makan terbuka, memberikan suasana yang santai dan ramah. Zuri, dengan senyuman lebar di wajahnya, berdiri di ruang makan, mempersiapkan hidangan pasta aglio e olio dan steak wagyu yang baru saja mereka masak bersama. Zuri dengan hati-hati mengatur pasta di atas piring, memastikan setiap piring memiliki porsi yang cukup. Dia kemudian menyusun potongan steak wagyu yang telah dipotong oleh Jemy menjadi irisan tipis, dan menata potongan daging dengan sempurna di atas piring.Sementara itu, Jemy yang berada di ruang makan, mempersiapkan meja makan. Dia pun menata peralatan makan dengan hati-hati, memastikan setiap orang memiliki piring, garpu, dan pisau. Pria itu juga menyiapkan gelas untuk minuman dan menambahkan serbet ke setiap setting meja.Mereka berdua sibuk dengan tugas-tugas itu, akan tetapi suasana tetap santai dan penuh keceriaan. Keduanya berbicara
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-12
Baca selengkapnya

BAB. 16 Masih Menginginkan Edward

“Eh … nggak apa-apa kok, Zuri. Jemy bikin aku kaget dengan omongannya,” sahut Mirah gugup. Karena Jemy seketika menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda agar gadis itu tidak mengatakan apapun tentang pembicaraan mereka barusan kepada Zuri.“Memangnya kalian sedang membicarakan apa?” tanya Zuri polos tak mengerti apa-apa tentang percakapan kedua sahabatnya.“He-he-he! Tidak ada hal penting kok, Zuri. Gue sama Mirah bercanda doang tadi,” tukas Jemy.“Eh … iya. Kita hanya bersenda gurau semata.” Mirah pun terpaksa mengikuti kemauan Jemy. Mau bagaimanapun sang gadis berusaha untuk menyatukan keduanya. Namun sepertinya akan sulit. Apalagi Jemy telah mengambil keputusan untuk tidak lagi melanjutkan perasaannya kepada Zuri.Tak berapa lama setelah itu, Zuri dan Mirah pamit undur diri untuk pulang ke apartemen mereka. Sepeninggalan kedua sahabatnya dari apartemennya, Jemy memilih mandi dan berendam lama untuk mengurangi rasa gundah gulana yang menyerang jiwa dan raganya. Karena pemuda itu meny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-12
Baca selengkapnya

BAB. 17 Para Sahabat Berkunjung

Edward baru saja sampai di apartemen mewahnya, Residen Palace, yang berlokasi di Jakarta Selatan. Dia melangkah keluar dari mobilnya, sebuah sedan hitam mewah, dan mulai memasuki lobi apartemen yang megah. Lobi itu dipenuhi dengan marmer putih yang berkilauan, dengan hiasan berupa patung-patung seni kontemporer dan tanaman hias yang menambah keindahan ruangan.Edward kemudian naik ke unit apartemennya menggunakan lift pribadi. Begitu pintu terbuka, sang pria disambut oleh ruangan yang luas dan mewah. Ruang tamu yang luas, dengan langit-langit tinggi, dinding-dinding berlapis kaca besar yang memberikan pemandangan Kota Jakarta yang memesona. Dia juga bisa melihat gedung-gedung pencakar langit, lampu-lampu kota yang berkelap-kelip, dan gemerlapnya langit malam.“Finally! Akhirnya aku sampai juga di zona ternyamanku! Semoga saja tidak ada gangguan yang datang!” harapnya sendiri dari dalam hatinya.Interior apartemen Edward sungguh sangat menunjukkan kemewahan dan berkelas tinggi. Lantai
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-12
Baca selengkapnya

BAB. 18 Bertekad Untuk Memulihkan Diri Sendiri

Sambil bermain catur, Dapal pun memulai pembicaraan,“Bro, apa kabar Lo sama Ranti?”Edu sedikit kaget dengan pertanyaan sahabatnya. Lalu dengan santai dia pun menjawab.“Gue nggak tahu lagi bagaimana kabarnya. Kami sudah lost contact,” serunya.“Syukurlah kalau begitu, Bro. Gue harap Lo sudah melupakan Ranti. Karena jika tidak, gue dan Dapal akan sangat marah kepada Lo jika Lo masih menerima perempuannya murahan itu!” Jason dengan nada tegas menasihati sahabatnya untuk tidak mendekati mantan kekasihnya yang bejat itu.“Cih! Kalian sangat berlebihan! Siapa juga yang mau lagi dengannya?” Edward terlihat mengepalkan tangannya. Rahangnya mulai mengeras pertanda jika dirinya sedang emosi saat ini.Mendengar nama Ranti, yang terus disebut oleh kedua sahabatnya, membuat Edward merasa jantungnya berhenti sejenak. Ranti, mantan pacarnya telah berselingkuh dengan Rian, rekan bisnisnya. Dia merasa perasaannya tercabik-cabik saat ini bercampur antara rasa sakit, marah, dan kehilangan yang menda
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-12
Baca selengkapnya

BAB. 19 Mulai Mencari Keberadaan Edward

“Apa? Bukankah pria ini yang tak sengaja bertemu denganku di bandara?” ujar Zuri tak percaya.Gadis itu pun mulai mengingat apa yang terjadi di bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu yang lalu. Seketika jantungnya berdegup lebih kencang dari ini sebelumnya. Zuri menjadi ingat bagaimana pria bernama Edward Kenneth itu, melumat dan membelit bibirnya sesuka hatinya.Zuri lalu menyentuh bibirnya yang telah ternodai oleh pria itu.“Seenaknya dia menyentuh bibirku! Aku harus membuat perhitungan dengannya!” kesal Zuri dari dalam hatinya. Beberapa rencana balas dendam kepada Edward mulai disusun oleh Zuri secara apik. Namun gadis itu tiba-tiba menghentikan rencananya. Dia seakan tersadar dengan misi penting dari Opa Bram kepadanya.“Hiks! Sepertinya aku harus pending dulu balas dendam kepada Si Edward itu!” ujarnya mulai menutupi kekesalannya.Perumahan Pondok Indah Bunda Ayu masih merasa gelisah. Pasalnya Edward, putranya, belum juga pulang ke rumah mereka di kawasan Pondok Indah, sejak kem
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya

BAB. 20 Makan Bersama di Apartemen Jemy

Dalam suasana petang yang masih saja mendung, Jemy duduk di ruang tamu apartemennya yang nyaman, di antara Bunda Ayu, Bobby, dan Ronand yang masih berwajah tegang. Wajah mereka mencerminkan kegelisahan dan kekhawatiran karena belum juga menemukan keberadaan Edward, sang sepupu ayang seperti orang yang telah hilang secara misterius."Maaf Aunty," ucap Jemy dengan suara lembut namun tegas, mencoba menenangkan suasana yang masih saja terasa tegang di ruangan itu. "Jujur, aku benar-benar tidak tahu di mana Edward berada. Aku juga ingin ikut membantu mencarinya,” ujar Jemy lagi.Bunda Ayu menatap Jemy dengan ekspresi yang bercampur antara kekecewaan dan harapan yang telah hilang. "Aunty tahu kalian dekat, Jemy. Aunty pikir tadi Edward sedang berada di apartemen mu," tutur sang tante lagi.“Tapi Edward memang tidak ke sini, Aunty,’ jujur Jemy.Bobby lalu berkata,“Ke mana sebenarnya Edward berada? Dia tidak pernah hilang begitu saja tanpa jejak seperti ini sebelumnya. Kita harus bekerja
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status