Home / Romansa / OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU / BAB. 17 Para Sahabat Berkunjung

Share

BAB. 17 Para Sahabat Berkunjung

last update Huling Na-update: 2025-03-12 10:45:08

Edward baru saja sampai di apartemen mewahnya, Residen Palace, yang berlokasi di Jakarta Selatan. Dia melangkah keluar dari mobilnya, sebuah sedan hitam mewah, dan mulai memasuki lobi apartemen yang megah. Lobi itu dipenuhi dengan marmer putih yang berkilauan, dengan hiasan berupa patung-patung seni kontemporer dan tanaman hias yang menambah keindahan ruangan.

Edward kemudian naik ke unit apartemennya menggunakan lift pribadi. Begitu pintu terbuka, sang pria disambut oleh ruangan yang luas dan mewah. Ruang tamu yang luas, dengan langit-langit tinggi, dinding-dinding berlapis kaca besar yang memberikan pemandangan Kota Jakarta yang memesona. Dia juga bisa melihat gedung-gedung pencakar langit, lampu-lampu kota yang berkelap-kelip, dan gemerlapnya langit malam.

“Finally! Akhirnya aku sampai juga di zona ternyamanku! Semoga saja tidak ada gangguan yang datang!” harapnya sendiri dari dalam hatinya.

Interior apartemen Edward sungguh sangat menunjukkan kemewahan dan berkelas tinggi. Lantai
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 18 Bertekad Untuk Memulihkan Diri Sendiri

    Sambil bermain catur, Dapal pun memulai pembicaraan,“Bro, apa kabar Lo sama Ranti?”Edu sedikit kaget dengan pertanyaan sahabatnya. Lalu dengan santai dia pun menjawab.“Gue nggak tahu lagi bagaimana kabarnya. Kami sudah lost contact,” serunya.“Syukurlah kalau begitu, Bro. Gue harap Lo sudah melupakan Ranti. Karena jika tidak, gue dan Dapal akan sangat marah kepada Lo jika Lo masih menerima perempuannya murahan itu!” Jason dengan nada tegas menasihati sahabatnya untuk tidak mendekati mantan kekasihnya yang bejat itu.“Cih! Kalian sangat berlebihan! Siapa juga yang mau lagi dengannya?” Edward terlihat mengepalkan tangannya. Rahangnya mulai mengeras pertanda jika dirinya sedang emosi saat ini.Mendengar nama Ranti, yang terus disebut oleh kedua sahabatnya, membuat Edward merasa jantungnya berhenti sejenak. Ranti, mantan pacarnya telah berselingkuh dengan Rian, rekan bisnisnya. Dia merasa perasaannya tercabik-cabik saat ini bercampur antara rasa sakit, marah, dan kehilangan yang menda

    Huling Na-update : 2025-03-12
  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 19 Mulai Mencari Keberadaan Edward

    “Apa? Bukankah pria ini yang tak sengaja bertemu denganku di bandara?” ujar Zuri tak percaya.Gadis itu pun mulai mengingat apa yang terjadi di bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu yang lalu. Seketika jantungnya berdegup lebih kencang dari ini sebelumnya. Zuri menjadi ingat bagaimana pria bernama Edward Kenneth itu, melumat dan membelit bibirnya sesuka hatinya.Zuri lalu menyentuh bibirnya yang telah ternodai oleh pria itu.“Seenaknya dia menyentuh bibirku! Aku harus membuat perhitungan dengannya!” kesal Zuri dari dalam hatinya. Beberapa rencana balas dendam kepada Edward mulai disusun oleh Zuri secara apik. Namun gadis itu tiba-tiba menghentikan rencananya. Dia seakan tersadar dengan misi penting dari Opa Bram kepadanya.“Hiks! Sepertinya aku harus pending dulu balas dendam kepada Si Edward itu!” ujarnya mulai menutupi kekesalannya.Perumahan Pondok Indah Bunda Ayu masih merasa gelisah. Pasalnya Edward, putranya, belum juga pulang ke rumah mereka di kawasan Pondok Indah, sejak kem

    Huling Na-update : 2025-03-14
  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 20 Makan Bersama di Apartemen Jemy

    Dalam suasana petang yang masih saja mendung, Jemy duduk di ruang tamu apartemennya yang nyaman, di antara Bunda Ayu, Bobby, dan Ronand yang masih berwajah tegang. Wajah mereka mencerminkan kegelisahan dan kekhawatiran karena belum juga menemukan keberadaan Edward, sang sepupu ayang seperti orang yang telah hilang secara misterius."Maaf Aunty," ucap Jemy dengan suara lembut namun tegas, mencoba menenangkan suasana yang masih saja terasa tegang di ruangan itu. "Jujur, aku benar-benar tidak tahu di mana Edward berada. Aku juga ingin ikut membantu mencarinya,” ujar Jemy lagi.Bunda Ayu menatap Jemy dengan ekspresi yang bercampur antara kekecewaan dan harapan yang telah hilang. "Aunty tahu kalian dekat, Jemy. Aunty pikir tadi Edward sedang berada di apartemen mu," tutur sang tante lagi.“Tapi Edward memang tidak ke sini, Aunty,’ jujur Jemy.Bobby lalu berkata,“Ke mana sebenarnya Edward berada? Dia tidak pernah hilang begitu saja tanpa jejak seperti ini sebelumnya. Kita harus bekerja

    Huling Na-update : 2025-03-14
  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 21 Hari Pertama Ke Kantor

    Mentari pagi baru saja muncul di ufuk timur, menandakan pagi telah tiba. Zuri, seorang wanita muda penuh semangat, terlihat mulai bersiap-siap. Dia akan berangkat kerja di perusahaan EK Corp, sebuah perusahaan besar yang dimiliki oleh Edward Kenneth. Zuri adalah karyawan baru di sana. Dia akan berdedikasi, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya.Di ruang makan, Zuri sedang menikmati sarapan paginya. Sementara itu, matanya tidak lepas dari beberapa dokumen yang tergeletak di depannya. Dokumen-dokumen itu berasal dari Opa Bram, seorang pria tua yang telah memberikan misi penting kepada Zuri. Misi khusus untuk menjerat sang CEO masuk ke dalam perangkap cintanya.Di ruang makan tersebut, tidak hanya ada Zuri. Di sana juga ada Mirah, sahabatnya. Mereka berdua telah bersahabat sejak kecil dan sekarang bekerja di perusahaan yang sama. Keduanya selalu mendukung satu sama lain dalam segala hal, termasuk dalam pekerjaan."Zuri, Asisten Geri mengatakan mulai hari ini kit

    Huling Na-update : 2025-03-14
  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 22 Lingkungan Kerja Baru

    Setelah tiba di gedung perkantoran EK Corp, Mirah dan Zuri langsung menuju ke divisi umum, bagian mereka ditempatkan. Keduanya berjalan dengan langkah mantap, siap untuk memulai hari kerja mereka."Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang produktif bagi kita," ucap Mirah sambil tersenyum.Zuri mengangguk setuju, "Iya, Mir. Aku juga bersemangat untuk memulai tugas baru di divisi umum."Mereka masuk ke ruangan divisi umum yang sibuk. Ada banyak meja kerja dengan orang-orang yang sibuk bekerja. Mirah membawa Zuri ke meja kerjanya yang baru."Nah … inilah meja kerjamu, Zuri," ucap Mirah sambil menunjuk ke meja yang kosong. "Semoga kamu merasa betah dan nyaman di sini,” tutur Mirah.Zuri melihat sekeliling, mengamati lingkungan kerjanya yang baru. Dia merasa antusias dan siap untuk memulai tugasnya."Terima kasih, Mirah. Aku akan berusaha yang terbaik di divisi ini," ucap Zuri dengan semangat.Mirah tersenyum, "Aku yakin kamu akan melakukannya dengan baik. Jika kamu perlu bantuan, jan

    Huling Na-update : 2025-03-14
  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 23 Siap Untuk Bekerja

    Pagi yang indah matahari baru saja menunjukkan sinarnya, memancarkan cahaya emas yang lembut melalui jendela mobil mewah milik Edward. Pria itu baru saja sampai di depan gedung EK Corp. Aksa, sang asisten segera berkata kepada atasannya,“Bos, kita sudah sampai,” serunya lalu menoleh ke arah sang atasan yang sedang memejamkan matanya layaknya orang yang sedang tidur.Edward memilih diam dan tidak menjawab perkataan asistennya. Sang pria sangat malas berkantor hari ini. Namun tanggung jawab besar mengenai pekerjaannya yang mendesak mau tidak mau harus dilakukan olehnya. Menyadari Edward yang tidak menjawab perkataannya membuat Aksa kembali bersuara,“Bos! Tuan Bram akan berkunjung ke perusahaan!” cecar Aksa sekenanya.Edward yang masih berada di dalam mobilnya, sangat kaget dengan perkataan Aksa. Pikirannya mulai dipenuhi dengan kekesalan. Karena informasi dari sang asisten yang mengatakan jika Opa Bram akan datang ke EK Corp, hari ini. Berita ini seharusnya membuatnya senang, akan

    Huling Na-update : 2025-03-14
  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 24 Mengelak Dari Jemy

    Edward pun mulai melangkah masuk ke dalam lobi kantor besar itu. Namun sang tuan muda seketika kaget melihat wanita muda yang baik hati kepada pengemis tadi, ikut masuk ke dalam gedung EK Corp.Akan tetapi disaat Edward ingin lebih jelas melihat wajahnya, sang gadis tiba-tiba menghilang di antara keramaian karyawan-karyawan lainnya. Apalagi para bawahan Edward, mulai sibuk menyapa dirinya dengan ramah. Karena pagi ini, adalah pertama kalinya CEO EK Corp muncul. Setelah sekian lama menghilang dari peredaran.Asisten Aksa yang sedang berada di samping Edward menjadi bertanya-tanya dengan tingkah atasannya yang seperti sedang mencari sesuatu. Karena penasaran dia pun bertanya.“Tuan Muda, are you okay?” “Maksudnya?” tanya Edward ketus.“Ya … soalnya dari tadi saya perhatikan Anda tidak fokus,” ucap Aksa yang jadi ikut bingung.Namun Edward yang tidak mengerti dengan situasi hatinya saat ini, kenapa sampai terpaku kepada wanita misterius itu, segera menjawab.“I' am okay. Aku hanya ingi

    Huling Na-update : 2025-03-14
  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 25 Tidak Mau Dilerai

    Situasi yang terjadi di kantor Edward saat ini, menjadi semakin tegang ketika Bunda Ayu dan kedua sepupunya, Ronand dan Bobby, datang secara tiba-tiba. Kemunculan mereka membuat suasana di ruangan tersebut menjadi hening, seolah-olah waktu berhenti sejenak.Edward dan Jemy, kedua sepupu yang masih terbalut emosi, terlihat sangat tegang dan siap untuk saling menyerang. Keduanya saling menatap dengan pandangan yang penuh kebencian, seolah-olah ada api yang menyala di balik mata mereka. Namun, sebelum semua semakin memanas, Ronand dan Bobby dengan sigap berdiri di antara keduanya, mencoba melerai pertengkaran yang hampir meletus itu.“Jemy! Edward! Apa yang sedang kalian lakukan?” seru Ronand tajam kepada keduanya.Ronand, sepupu Edward yang berpostur tinggi dan berwajah tegas, berusaha menenangkan Edward dengan suara yang tenang namun berani.“Hei … kita ini sepupuan! Kalian kenapa malah ingin baku hantam?” ujar Bobby sinis, kepada keduanya. Bobby, sepupu Edward yang lebih pendiam n

    Huling Na-update : 2025-03-17

Pinakabagong kabanata

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 96 Penyesalan Edward

    Zuri terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit, wajahnya terlihat pucat akan tetapi tampak lebih tenang setelah beberapa jam dirawat di UGD. Setelah dipastikan kondisinya stabil, tim dokter memutuskan untuk memindahkannya ke ruang perawatan yang berada di lantai atas. Keadaannya mungkin sudah lebih baik, namun kekhawatiran masih menggelayuti wajah setiap orang yang menunggunya di luar.Bunda Ayu, Opa Bram, Jemy, Mirah, dan Bobby sudah menanti dengan penuh harap di depan pintu ruang perawatan. Ketika perawat memberitahu bahwa mereka diperbolehkan masuk, Bunda Ayu segera melangkah masuk, diikuti oleh yang lainnya. Dengan langkah tergesa, Bunda Ayu menghampiri menantu kesayangannya yang masih terbaring di ranjang, sambil menggenggam erat tangan Zuri."Zuri, syukurlah kamu baik-baik saja, Nak," ucap Bunda Ayu dengan suara penuh kelegaan. “Bunda sangat khawatir tadi.”Zuri tersenyum lemah, akan tetapi senyum itu cukup untuk menenangkan hati Bunda Ayu. "Terima kasih, Bunda. Saya juga ber

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 95 Zuri Dilarikan Ke Rumah Sakit

    Jemy melangkah cepat di tepian Pantai Ancol, langkah-langkahnya teratur namun tegang. Dia memeluk tubuh Zuri yang pingsan dengan erat, tubuh perempuan itu terasa ringan di pelukannya, akan tetapi beban yang dirasakan Jemy di hatinya jauh lebih berat. Pikirannya masih dipenuhi kekhawatiran. Untungnya Tadi, sebelum dia menggendong Zuri, dia sempat menelepon Bobby, yang juga merupakan sepupu Edward, yang baru saja selesai mengikuti rapat penting di gedung yang sama yang ada di area Pantai Ancol."Bobby, aku sudah menemukan keberadaan Zuri. Tapi dia sedang pingsan! Sekarang aku sedang menggendongnya, cepat siapkan mobil di parkiran. Kita harus segera ke rumah sakit!" Suara Jemy terdengar panik di telepon.Tanpa banyak bicara, Bobby langsung bergegas menuju parkiran dan menyiapkan mobilnya.Sesampai di parkiran, Bobby melihat Jemy datang dengan langkah cepat, Zuri berada dalam gendongannya. Bobby segera membuka pintu penumpang yang ada di belakang, memberikan ruang bagi Jemy untuk memasuk

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 94 Untung Ada Jemy

    Beberapa saat yang lalu,Angin pantai Ancol berhembus lembut, membawa aroma asin laut yang memenuhi area itu. Zuri berjalan dengan langkah pelan, menyusuri garis pantai. Hatinya terasa berat, penuh dengan kekesalan yang belum juga hilang setelah pertengkarannya dengan Edward, suaminya. Kata-kata tajam dari Edward tadi, masih terngiang-ngiang di telinganya, membuatnya sulit untuk menenangkan diri.Dia berhenti sejenak, menatap riak kecil yang menggulung di permukaan air. Pasir halus di bawah kakinya terasa dingin dan menenangkan, namun rasa sakit di hatinya tetap tidak berkurang. Edward jarang sekali marah, tapi kali ini, pertengkaran mereka begitu hebat hingga Zuri memutuskan untuk menjauh sementara waktu.Dia tak ingin kembali ke apartemen yang terasa begitu sempit dengan ketegangan.Perempuan cantik itu semakin kesal kepada Edward karena sang suami tidak mau mendengarkan penjelasannya sedikitpun.Bahkan Edward malah pergi meninggalkannya di apartemen sendiri. Hal itu semakin membuat

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 93 Situasi Semakin Buruk

    Di sebuah apartemen,Sore yang cerah perlahan berubah menjadi kelabu di langit Jakarta ketika Ranti, seorang wanita karier yang sukses, baru saja tiba di apartemennya. Setelah melalui hari yang panjang dan melelahkan di kantor, Ranti berharap bisa menemukan ketenangan di rumahnya. Namun, langkah cepatnya begitu memasuki apartemen seolah menggambarkan keresahan yang sejak tadi melanda pikirannya. Ada hal lain yang jauh lebih penting mengisi benaknya saat ini yaitu tentang sepupunya, Tari.Tari sejak beberapa bulan yang lalu tinggal bersamanya di apartemen ini. Setelah sebelumnya sang sepupu dirawat di sebuah rumah sakit jiwa di salah satu sudut Kota Jakarta.Tari mengalami gangguan jiwa saat Edward, mantan kekasih dari sang sepupu memutuskan hubungan dengannya. Hal tersebutlah yang membuat Ranti ingin membalaskan dendam Tari terhadap Edward, yang juga merupakan mantan kekasih pengusaha sukses itu.Namun sayangnya, Ranti yang awalnya hanya ingin memainkan perasaan Edward. Malah benar-b

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 92 Bunda Ayu Menjelaskan Semuanya

    Kedatangan Bunda Ayu,Nyonya Rahayu Kenneth, dengan gaun hijau lumutnya yang menambah wibawanya, turun dari mobil mewahnya di depan kediaman megah Opa Bram. Tangannya menggenggam tas kulit elegan, sementara langkahnya mantap memasuki halaman yang asri, dipenuhi oleh pepohonan tua dan bunga-bunga yang tertata rapi. Sejak suaminya meninggal, Opa Bram, ayah mertuanya, menjadi salah satu tumpuan hidupnya dalam menghadapi berbagai situasi. Dia merasa perlu bertemu dengannya hari ini.Begitu pintu besar kayu jati terbuka lebar, Asisten Geri, pria berwajah dingin yang selalu setia melayani Opa Bram, menyambutnya dengan senyum hangat.“Selamat pagi, Nyonya Rahayu,” sapa Asisten Geri dengan sopan, membungkukkan badannya sedikit. “Opa Bram sudah menunggu Anda di ruang kerjanya, Nyonya.”“Terima kasih, Asisten Geri,” jawab Nyonya Rahayu. Namun, sebelum sempat melangkah lebih jauh, telinganya menangkap suara keras yang berasal dari lantai dua.Suara itu sangat dikenalnya, suara putranya, Edward

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 91 Bertemu Opa Bram

    Di jalanan Kota Jakarta,“Sial! Sial! Sial!” gerutu Edward sambil memukul-mukul keras setir mobil.Pasalnya pria itu masih saja terjebak kemacetan Kota Jakarta yang begitu hakiki. “Kenapa mesti sekarang, macetnya?” kesalnya lagi.Amarah semakin memuncak di dalam dirinya. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena jalanan memang sedang macet-macetnya. Pria tampan itu hanya bisa sabar untuk saat ini.Setelah beberapa saat dalam perjalanan, akhirnya dia sampai juga. Edward pun melangkah cepat dan keluar dari mobilnya begitu sampai di depan rumah besar milik Opa Bram. Udara pagi yang sejuk tak mampu meredakan amarah yang membara di dadanya. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Edward langsung masuk melalui pintu depan, yang dibiarkan terbuka oleh asisten pribadi kakeknya, Geri.Asisten Geri terlihat sedang sibuk dengan beberapa orang mekanik yang sedang mengurusi koleksi mobil milik sang kakek. Tanpa menunggu lama lagi, Edward pun menanyakan keberadaan Opa Bram kepada sang asisten."Asisten

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 90 Ingin Menenangkan Diri

    Setelah Edward pergi dengan langkah cepat dan marah dari apartemen, Zuri hanya bisa menatap pintu yang baru saja tertutup keras dengan perasaan campur aduk. Air mata yang dari tadi dia tahan kini mulai mengalir perlahan. Dia mengambil napas panjang, mencoba menenangkan diri. Dia tahu Edward marah besar karena dokumen penting milik Opa Bram, namun Zuri merasa tidak adil karena sang suami tidak mau mendengarkan penjelasannya."Kenapa Mas Edward gak mau dengar aku dulu?" gumam Zuri pelan, sambil mengusap wajahnya yang mulai memerah karena menangis.Dia tahu sekarang bukan saat yang tepat untuk terus menangis. Zuri sadar, jika dirinya perlu menenangkan diri, terutama karena dia harus menjaga kesehatannya, bukan hanya untuk dirinya sendiri akan tetapi juga untuk bayi yang sedang tumbuh di dalam rahimnya. Perlahan, Zuri menurunkan tangan dan mengusap lembut perutnya yang masih datar, sambil tersenyum kecil.“Maaf, Sayang. Mommy janji akan jaga kamu baik-baik," bisiknya lembut.Setelah meras

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 89 Edward Semakin Marah

    Beberapa saat yang lalu,Edward berjalan mondar-mandir di ruang tamu apartemen mereka yang luas dan mewah. Matanya tak henti-hentinya menatap setumpuk dokumen di tangannya, wajahnya memerah karena emosi yang semakin memuncak. Di hadapannya, Zuri, istrinya, berdiri dengan tatapan penuh kecemasan. Air mata menggenang di matanya, sementara tangannya gemetar mencoba meraih lengan Edward.“Mas Edward, please. Dengarkan aku dulu. Aku ingin menjelaskan semuanya.” Zuri berusaha bicara, tapi suaranya terdengar seperti pecahan kaca yang sia-sia di hadapan dinding emosi yang dibangun oleh suaminya.Tanpa menjawab, Edward menghempaskan tumpukan dokumen itu ke atas meja dengan kasar, membuat suara keras yang menggema di seluruh ruangan. Dokumen-dokumen itu berserakan, beberapa halaman terlempar ke lantai, memperlihatkan judul-judul mencolok tentang “Misi Rahasia.” Ada cap tebal di pojok kanan atas yang bertuliskan: KONFIDENSIAL. Edward mendekatkan tangannya ke wajah, mengusap pelipisnya dengan ge

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 88 Edward Marah Besar

    Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan dari bandara Internasional Soekarno-Hatta, Edward akhirnya tiba di apartemen tempat tinggalnya bersama sang istri, Zuri. Dia baru saja kembali dari perjalanan dinas luar kota selama tiga hari lamanya.Berjuta kerinduan untuk Zuri tercipta sempurna di dalam hati Edward. Ingin rasanya secepatnya dia memeluk istrinya dan melepaskan segala penat dan lelahnya selama berada di luar kota.Sebagai seorang CEO EK Corp, hari-harinya dipenuhi dengan rapat, strategi, dan tekanan besar. Namun, saat ini, pikirannya tertuju hanya pada satu hal yaitu bertemu Zuri, istrinya yang selalu menjadi tempatnya bersandar setelah hari yang panjang. Edward menarik napas dalam-dalam dan memijit pelipisnya, mencoba meredakan rasa capeknya.Edward pun menekan kata sandi apartemen, pintu segera terbuka, dan dia pun mulai melangkah masuk. Pria tampan itu merasa lega bisa kembali ke rumah. Edward pun mulai memanggil nama istrinya,“Zuri, aku pulang,” serunya sambil melepas

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status