Tous les chapitres de : Chapitre 81 - Chapitre 85

85

BAB. 81 Jalan-jalan Lagi

Di sebuah kamar hotel president suite,Pagi yang cerah di Kota Vienna, Edward dan Zuri baru saja selesai menikmati sarapan di kamar mereka. Matahari dari tadi telah bersinar lembut melalui jendela kamar tersebut yang berada di lantai atas, gedung megah itu, yang memberikan pemandangan kota yang menakjubkan. Setelah sarapan, mereka masih berada di dalam kamar untuk beristirahat sejenak, menikmati kenyamanan kasur yang empuk dan suasana tenang. Edward merebahkan diri di sofa sambil menatap keluar jendela.“Mas, aku ngantuk deh,” ucap Zuri kepada suaminya.“Yes, Baby. Kamu tidurlah, istirahatlah sebentar. Nanti agak sorean kita akan berkeliling kota ini,” ucap Edward sambil tersenyum, sambil memandang istrinya yang sedang membaringkan diri di atas ranjang.Zuri yang sedang meraih selimut untuk menutupi badannya, mengangguk pelan. “Siap, Mas. Aku juga penasaran dengan museum yang kamu bilang tadi. Museum Kunsthistorisches, kan?”“Iya, Sayang. Tempat itu adalah salah satu museum seni terb
last updateDernière mise à jour : 2025-04-17
Read More

BAB. 82 Now It's Your Turn, Baby!

Keheningan malam di sebuah kamar hotel,Kamar suite mewah di salah satu sudut Kota Vienna itu terasa sunyi dan tenang. Kegelapan malam menyelimuti seisi ruangan tersebut, hanya sedikit cahaya bulan yang masuk melalui celah tirai yang setengah tertutup, menciptakan bayangan lembut di atas ranjang. Di dalam kamar, Edward dan Zuri, sepasang suami istri yang sedang berbulan madu, tampak terlelap dalam balutan selimut tebal. Udara malam yang pekat terasa dingin terasa kontras dengan kehangatan yang menyelimuti mereka berdua.Waktu menunjukkan tengah malam ketika Edward tiba-tiba terbangun. Pria tampan itu membuka matanya perlahan, merasakan keheningan yang menenangkan di sekitar mereka. Sejenak, dia memandangi langit-langit kamar, membiarkan kesadarannya pulih dari tidurnya. Namun, tak lama kemudian, pandangannya beralih ke arah Zuri, istrinya, yang sedang tidur di sampingnya. Wajah Zuri yang tenang dan menawan tampak begitu memikat hatinya dalam cahaya remang-remang kamar.Seketika alat
last updateDernière mise à jour : 2025-04-19
Read More

BAB 83 Kebersamaan Berdua

Setelah acara panas mereka selesai menjelang pagi. Edward dan Zuri pun memutuskan berada di dalam kamar hotel sepanjang hari. Saat ini keduanya malah sedang bermesraan di kolam renang pribadi, indoor yang terhubung langsung dengan kamar president suit yang mereka tempati.Pasangan suami istri tersebut rupa-rupanya sedang melakukan gaya kuda-kudaan di dalam air. Saling menyentuh, membelai dan melakukan beberapa serangan.Untuk kali ini, Edward yang memimpin serangan bertubi-tubi di dalam gua sempit milik istrinya.“Ah, Sayang! Ouuughh!” desah Zuri saat Edward melakukan penyerangan dari arah belakang.Riak-riak air tercipta sangat dahsyat seolah-olah menggambarkan bagaimana kuatnya guncangan goyangan pinggul Edward. Jari-jari suaminya juga ikut meremas kedua bukit kembarnya dan memainkan pucuk indah itu. Sementara tangan Zuri bertumpu kuat di besi yang ada di pinggiran kolam renang.“Baby! Akh!” Zuri akhirnya mendapat pelepasannya.Namun Edward tidak berhenti, dia kini melakukan penyera
last updateDernière mise à jour : 2025-04-19
Read More

BAB. 84 Morning Sickness

Sudah satu bulan berlalu sejak Edward dan Zuri kembali dari bulan madu mereka di Negara Austria, sebuah pengalaman indah yang mereka nikmati bersama di tengah-tengah pegunungan Alpen dan keindahan kota-kota bersejarah. Namun, kini keduanya harus kembali ke rutinitas sehari-hari. Edward, sebagai CEO EK Corp, selalu sibuk dengan berbagai rapat dan perjalanan bisnis. Sementara itu, Zuri bekerja di bagian sekretariat di perusahaan yang sama, menjalani tugas-tugas administrasi yang lebih ringan.Dua hari terakhir, Edward sedang dalam perjalanan dinas ke luar kota bersama beberapa kolega bisnisnya. Selama kepergian Edward, Zuri tinggal sendirian di apartemen mereka yang modern dan nyaman. Pagi itu, sinar matahari menembus tirai tipis jendela apartemen, namun bukannya merasakan semangat pagi, Zuri justru merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya.Kepalanya tiba-tiba terasa berat, dia merasakan pusing yang tidak biasa. Tanpa peringatan, rasa mual tiba-tiba menyerangnya, membuatnya segera
last updateDernière mise à jour : 2025-04-19
Read More

BAB. 85 Ternyata Hamil

Sore pun tiba,Matahari mulai tenggelam perlahan di balik gedung-gedung tinggi di Kawasan Jakarta Selatan. Udara terasa sedikit sejuk dengan angin sore yang berhembus perlahan. Di tengah suasana tersebut, Bunda Ayu tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Sejak mengetahui jika menantunya, Zuri, positif hamil dari hasil tes di rumah tadi, sang ibu mertua langsung memutuskan untuk membawa menantunya ke rumah sakit ternama di kawasan tersebut.Mereka berdua tiba di Rumah Sakit Bunda Sejahtera, tempat di mana dokter Stevi, seorang dokter kandungan terkenal, praktek. Sepanjang perjalanan, Zuri hanya terdiam sambil mengusap perutnya yang belum tampak membesar, merasa campur aduk antara bahagia dan gugup. Sementara itu, Bunda Ayu duduk di sebelahnya, tak henti-hentinya tersenyum sambil sesekali memandang Zuri dengan penuh kasih sayang.“Zuri, kamu pasti senang sekali, kan, saat ini?” tanya Bunda Ayu lembut.Zuri mengangguk sambil tersenyum tipis. "Iya, Bunda. Aku ... aku masih nggak percaya
last updateDernière mise à jour : 2025-04-19
Read More
Dernier
1
...
456789
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status