Tous les chapitres de : Chapitre 51 - Chapitre 60

85

BAB. 51 Zuri Merasa Canggung

Setelah selesai mengeringkan rambut Zuri, istrinya. Edward pun segera menghubungi sang ibu, Nyonya Rahayu, untuk mengabari jika malam ini mereka tidak jadi datang ke Kediaman Keluarga Besar Kenneth.Edward pun mulai mengaktifkan panggilan video untuk menghubungi ibundanya.Edward : “Halo, Bundaku, Sayang!”Zuri : “Selamat Malam, Bunda.”Zuri juga ikut menyapa ibu mertuanya yang ada di seberang sana.Bunda Ayu : “Edward, Zuri? Kalian kok pada pakai baju tidur? Kalian nggak jadi ke sini?”Edward : “Besok malam jadinya, Bunda. Hari ini kami sangat sibuk.Lalu Edward pun menceritakan kepada sang ibu kesibukannya dan Zuri seharian ini.Nyonya Ayu : “Ya ampun, Edward! Untung saja Bunda belum melakukan persiapan resmi.”Edward : “Pokoknya besok, Bunda harus mengundang tiga trio kwek-kwek, ya? Soalnya aku juga ingin memperkenalkan istriku kepada mereka!”Nyonya Ayu : “Baiklah, Edward. Bunda akan mempersiapkan semuanya. Tapi benar kan? Pernikahanmu dan Zuri, bukan pernikahan pura-pura? Kamu ja
last updateDernière mise à jour : 2025-03-30
Read More

BAB. 52 Menjalani Hari Bersama

Apartemen milik Edward adalah tempat yang luas dan elegan, dengan langit-langit tinggi dan jendela-jendela besar yang membiarkan sinar matahari pagi menyusup masuk. Mereka baru saja menikah, dan Zuri sedang berusaha menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya bersama Edward, sang suami yang ternyata berwibawa namun juga sangat hangat. Edward dan Zuri sudah bangun bersamaan pagi ini. Dia tengah asyik di dapur, memanfaatkan mesin pembuat kopi canggih miliknya. Mesin itu, dibeli olehnya dengan sangat mahal, dan merubah sesuatu yang dirinya banggakan. Suara mesin yang berdesir memenuhi ruangan, mencampur aroma kopi segar yang mulai memenuhi udara di dalam dapur tersebut."Kopi atau cappuccino, Sayang?" Edward bertanya kepada istrinya tanpa menoleh, fokus pada pekerjaannya."Kopi saja, Sayang. Aku masih sedikit ngantuk," jawab Zuri sambil tersenyum, mulai berjalan mendekat ke dapur. Dengan sigap, dia membuka lemari pendingin dan mengeluarkan beberapa bahan untuk membuat omelette keju kesuk
last updateDernière mise à jour : 2025-03-30
Read More

BAB. 53 Persiapan di Kediaman Kenneth

Pagi itu di kediaman Keluarga Kenneth, Suasana sangat sibuk dan penuh semangat. Bunda Ayu dan beberapa maid telah sibuk sejak matahari belum sepenuhnya terbit. Dapur mewah dengan peralatan modern tampak ramai oleh kegiatan memasak yang tiada henti. Aroma harum rempah-rempah memenuhi udara, menggoda siapa saja yang berada di rumah tersebut.Bunda Ayu tampak sibuk mengarahkan para maid. "Maid, pastikan rendangnya dimasak dengan api kecil. Kita butuh dagingnya benar-benar empuk dan bumbunya meresap sempurna.""Baik, Nyonya," jawab sang maid sambil mengaduk rendang di atas wajan besar."Nyonya, lihat ini. Opor ayamnya sudah hampir matang. Bumbunya sudah mengental dan aromanya luar biasa," ujar salah satu maid lainnya.Bunda Ayu mengangguk sambil tersenyum. "Bagus, Maid. Pastikan semua masakan yang kita masak sempurna. Edward sangat suka opor ayam, dan aku yakin Zuri juga akan menyukainya."Di sudut lain dapur, seorang maid sedang menyiapkan ikan tuna sambal goreng spesial. "Nyonya, sa
last updateDernière mise à jour : 2025-03-30
Read More

BAB. 54 Akhirnya Sampai Di Kediaman Kenneth

Dalam perjalanan menuju rumah keluarga Edward, Zuri terlihat diam dari tadi. Dia malah sibuk memandangi gedung-gedung tinggi yang mereka lewati melalui kaca jendela mobil.Asisten Aksa terlihat sedang fokus melajukan mobil dengan kecepatan sedang menuju ke Kediaman Keluarga Kenneth. Walaupun tangan Zuri berada di dalam genggaman tangan Edward, namun pikirannya entah mengembara ke mana.Sang suami pun menjadi penasaran melihat istrinya yang tiba-tiba menjadi pendiam.“Hei … Kamu kenapa? Kok tiba-tiba berubah menjadi mode silent?” seru Edward mencoba mencairkan suasana.“Ih … apa-apaan sih, Mas Edward! Apa dia nggak tahu jika aku sangat gugup sekarang?” gumam Zuri dalam hatinya.Edward pun semakin dalam menatap istrinya yang masih bertahan dengan mode berdiam diri.“Sayang, Kamu kok diam saja, sih? Apakah kamu sedang memikirkan sesuatu? Tell me, Baby! Jangan dipendam sendiri siapa tahu kamu bisa berbagi masalah denganku?” celetuk Edward lagi.“Apa? Berbagi masalah? Berbagi makanan itu
last updateDernière mise à jour : 2025-03-31
Read More

BAB. 55 Suasana Berubah Mencekam

Dalam sebuah ruang keluarga yang luas dan mewah di rumah megah milik Keluarga Edward, dengan dinding-dindingnya yang tinggi dihiasi lukisan-lukisan klasik, sementara perabotan bergaya Victorian menambah kesan elegan ruangan itu. Sebuah chandelier besar menggantung di langit-langit, menerangi ruangan dengan cahaya lembut yang memantulkan kilauan emas dari setiap sudut.Namun suasana yang tadinya memancarkan kebahagiaan atas kabar bahagia pernikahan antara Edward dan Zuri, mendadak berubah menjadi tegang. Setelah perkataan Bobby yang sungguh menusuk yang mampu membungkam setiap orang yang sedang berkumpul di ruangan elegan itu,Edward masih saja duduk di sofa panjang dengan Zuri Agnesa, seorang wanita cantik dan anggun yang telah mencuri perhatian banyak orang, termasuk beberapa anggota keluarga besar Edward. Hari ini, di hadapan seluruh keluarga besar dan sahabat-sahabat terdekatnya, Edward dengan bangga telah memperkenalkan Zuri sebagai istri sahnya."Hei, Bobby! Aku dan Zuri memang t
last updateDernière mise à jour : 2025-04-03
Read More

BAB. 56 Nasihat Dari Keluarga Besar

Setelah Edward membeberkan dokumen keaslian pernikahannya dengan Zuri, keheningan yang sempat menyelimuti ruang keluarga megah itu perlahan mulai terpecah. Mata semua orang tertuju pada pasangan yang kini tengah menjadi pusat perhatian, dan dalam suasana yang awalnya penuh dengan ketidakpercayaan, perlahan muncul penerimaan dari semua orang termasuk bagi Bobby dan Jemmy. Yang mau tidak mau terpaksa harus menerima kenyataan yang ada.Kak Andre, kakak tertua Edward, yang dari tadi diam dan mendengarkan semua penjelasan dari adik bungsunya, mulai bangkit dari kursinya. Pria tinggi dan berwibawa itu melangkah maju, menghadap ke arah Edward dan Zuri dengan senyum hangat yang menenangkan suasana."Edward," ucap Kak Andre dengan suara yang dalam dan penuh keyakinan, "Kakan sangat bangga padamu. Pernikahan adalah langkah besar dalam hidup, dan Kakak sangat yakin jika kamu telah memilih pasangan yang tepat. Selamat untukmu, adikku. Dan untuk Zuri, selamat datang di Keluarga Besar Kenneth."Zu
last updateDernière mise à jour : 2025-04-05
Read More

BAB. 57 Makan Malam dan Obrolan Keluarga

Setelah rangkaian acara yang penuh drama mengharu-biru, Edward memperkenalkan Zuri sebagai istrinya yang sah di depan Keluarga Besar Kenneth, suasana di ruang keluarga perlahan berubah menjadi lebih hangat dan akrab. Nyonya Rahayu Kenneth, atau yang akrab dipanggil Bunda Ayu, berdiri dengan senyum lembut di wajahnya."Edward, Zuri," panggilnya, menarik perhatian pasangan muda itu. "Ayo, kita semua makan malam dulu. Bunda sudah menyiapkan hidangan spesial untuk kita semua."Edward dan Zuri saling pandang dan tersenyum, lalu mengangguk serempak. "Terima kasih, Bunda," jawab Zuri dengan sopan, mengikuti Edward menuju ruang makan. Anggota keluarga lainnya pun segera mengikuti mereka, meninggalkan ruang keluarga yang megah menuju ruang makan yang tak kalah indah.Ruang makan itu besar dan elegan, dengan meja panjang yang dipenuhi dengan berbagai hidangan lezat. Di satu sisi meja, terlihat masakan khas Indonesia seperti rendang, sate, dan gado-gado. Di sisi lain, tersaji makanan Western s
last updateDernière mise à jour : 2025-04-05
Read More

BAB. 58 Sebuah Email

Pagi itu, Ranti duduk di depan laptopnya di ruang kerja kecilnya yang nyaman. Cahaya matahari masuk melalui jendela besar, menerangi ruangan yang penuh dengan dekorasi dan pernak-pernik pernikahan. Di meja kerjanya terdapat beberapa catatan, daftar klien, dan kalender yang penuh dengan jadwal padat. Ranti menghirup secangkir kopi yang sudah hampir dingin, bersiap untuk memulai hari kerja yang panjang. Dia membuka emailnya seperti biasa, meninjau beberapa pesan masuk dari klien yang membutuhkan konfirmasi atau mengajukan pertanyaan. Beberapa email berisi tawaran kerja sama, dan sebagian lagi adalah undangan untuk mengikuti pameran pernikahan. Semuanya terlihat normal dan rutin seperti hari-hari sebelumnya.Namun, pandangannya tiba-tiba tertuju pada satu email yang baru saja masuk. Subjek email tersebut berbunyi, "Proposal Penawaran Jasa Wedding Organizer - Urgent.”Tidak ada yang terlalu aneh dengan email itu sendiri, akan tetapi ketika Ranti melihat pengirimnya, napasnya tiba-tiba t
last updateDernière mise à jour : 2025-04-05
Read More

BAB. 59 Persiapan Pernikahan

Keesokan harinya,Pagi yang cerah di Kota Jakarta, Ranti dan timnya bersiap memulai hari mereka dengan energi baru di kantor wedding organizer miliknya. Kemarin pagi Ranti baru saja menerima kabar jika Light WO telah dipilih untuk menangani salah satu proyek terbesar dalam karir mereka. Yaitu pernikahan seorang pengusaha sukses, Edward Kenneth, yang akan menikahi kekasihnya, Zuri Agnesa. Lokasi resepsi adalah di hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, dengan tema royal wedding yang elegan dan mewah."Ini adalah kesempatan besar bagi kita semua," ujar Ranti dengan antusias kepada timnya. Di hadapannya ada lima anggota timnya antara lain Rina, Rani, Dani, Bayu, dan Tika. Mereka semua duduk mengelilingi meja bundar besar di ruang rapat kantor."Benar sekali, Mbak Ranti. Kita harus memastikan semuanya berjalan dengan sempurna," tambah Rina, tangan kanannya yang selalu siap membantu di setiap situasi sulit dan memdesak.Ranti mengangguk. "Guys, sebagai informasi penting untuk kita semua
last updateDernière mise à jour : 2025-04-05
Read More

BAB. 60 Cemburu Tanda Cinta

Makan siang bersama istri tercinta,Siang itu, Edward dan Zuri memutuskan untuk menghabiskan waktu makan siangnya di sebuah restoran western di Plaza Indonesia. Restoran yang mereka pilih menawarkan suasana yang elegan dan tenang, cocok untuk sepasang pengantin baru yang ingin menikmati waktu bersama di tengah kesibukan sehari-hari. Edward, seorang pengusaha sukses dengan jadwal padat, merasa perlu meluangkan waktu lebih banyak untuk Zuri, istrinya yang baru saja dinikahinya.Saat pelayan datang, Edward dan Zuri dengan antusias memesan hidangan favorit mereka. "Sayang … aku akan pesan steak medium rare dan salad caesar untuk kita. Kalau kamu mau pesan apa, Cintaku?" ucap Edward dengan senyum lebar.Zuri menatap menu sebelum akhirnya memutuskan. "Mmmmm, sepertinya aku mau pasta carbonara dan jus jeruk," jawabnya sambil tersenyum manis kepada pelayan restoran.Sementara sang pelayan mulai mencatat menu pilihan keduanya.“Baik, ditunggu sebentar ya, Tuan dan Nona,” sahut pelayan terseb
last updateDernière mise à jour : 2025-04-05
Read More
Dernier
1
...
456789
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status